digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
Dari  Abu  Dzaar,  ia berkata,  “Kekasihku  Rasulullah  shallallahu  ‘alaihi  wa
sallam  memerintahkan  tujuh  hal  padaku:  mencintai  orang  miskin  dan  dekat dengan  mereka,  beliau  memerintah  agar  melihat  pada  orang  di  bawahku
dalam hal harta dan janganlah lihat pada orang yang berada di atasku, beliau memerintahkan  padaku  untuk  menyambung  tali  silaturahim  hubungan
kerabat walau kerabat tersebut bersikap kasar, beliau memerintahkan padaku agar  tidak  meminta-minta  pada  seorang  pun,  beliau  memerintahkan  untuk
mengatakan  yang  benar  walau  itu  pahit,  beliau  memerintahkan  padaku  agar
tidak  takut  terhadap  celaan  saat  berdakwa  di  jalan  Allah,  beliau memerintahkan agar memperbanyak ucapan “laa hawla wa laa quwwata illa
billah” tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah, karena kalimat tersebut termasuk simpanan di bawah ‘Arsy.”
HR. Ahmad 5: 159. Syaikh Syu‟aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini
shahih, namun sanad hadits ini hasan karena adanya Salaam Abul Mundzir
3
Poin  penting  pada  hadits  tersebut  yang  mendukung  penggunaan  media  tulis berupa  karya  sastra  berupa  cerpen  dalam  menampilkan  kritik  sosial  terdapat
pada kalimat “memerintahkan untuk mengatakan yang benar walau  itu pahit” hal  ini  sesuai  dengan  temuan  penelitian  bahwa  ada  kritik  sosial  pada  cerpen
berjudul Bocah-bocah Berseragam Biru Laut dalah sebuah hal yang pahit dan cenderung member gambaran buruk tentang keadaan yang ada di masyarakat.
hal  seperti  ini  dilakukan  agar  masayarakat  bisa  memahami  keadaan  yang sebenarnya  ada  di  sekitarnya.  Meski  dengan  adanya  kritik  ini  akan  ada
3
Syarh Riyadhis Sholihin , Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin, terbitan Darul Wathon,
cetakan tahun 1425 H.
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
individu  yang  merasa  tersakiti  atas  kritik  yang  disampaikan,  namun penyampain  kritik  ini    bisa  memberi  dampak  yang  baik,  agar  yang  dikritik
bisa  mengintropeksi  diri,  dan  menyadari  tindakan  yang  dilakukannya  tidak baik, sehingga bisa  melangkah kembali pada jalan yang benar.
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan  penelitian,  pembahasan  dan  analisa    yang  telah  dilakukan peneliti  mengenai  Kritik  sosial  yang  ada  pada  cerpen  Bocah-bocah  Berseragam
Biru Laut maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut, 1.
Kritik sosial yang terdapat pada cerpen Bocah-bocah Berseragam Biru Laut. a.
Kritik  sosial  yang  terdapat  pada  cerpen  Bocah-bocah  Berseragam  Biru Laut,  memiliki  dua  macam  cara  penyampaian  kritik  yakni  dengan  narasi
penulis dan juga percakapan tokoh yang ada dalam cerpen. b.
Kritik sosial pada buku ini merupakan kritik sosial yang perlu dimaknai, karena  kritik  sosial  yang  terdapat  pada  karya  sastra  seperti  ini,
membutuhkan proses pemakanaan . Hal ini bisa dilakukan dengan melihat sudut  pandang  penulis,  penempatan  posisi  pembaca  oleh  penulis,  sudut
pandang  yang  dipakai  dan  pemilihan  kata,  bahasa  serta  setting  yang  ada pada  cerita
–  cerita  pendek  dalam  buku  ini.  setelah  itu  pembaca  bisa melakukan  pengamatan  sekitar  untuk  melihat  dimana  kritik  yang  sesuai
dan yang tidak. 2.
Makna kritik sosial
Kritik  sosial  yang telah  dimakani  menuju pada 3 tema  yakni,  kemiskinan, Prilaku sosial dan Kecurangan yang terjadi di masyarakat,
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
a. Kritik  sosial  yang  berkaitan  dengan  kemiskinan,  kemiskinan  menjadi
masalah yang tak pernah habis di masyarakat. Fokus kritik sosial yang ada pada cerepn ini adalah kemiskinan. Hal ini terlihat dari pembahasan
peneliti  yang  merujuk  pada  kelemahan  ekonomi.  Anak-anak  yang berada  pada  posisi  Subyek  dalam  cerita  ini,  menceritakan  bagaimana
pahitnya  kemiskinan,  kehidupan  serba  kurang  atau  ketidak  mampuan membayar dan membeli sesuatu.
b. Kritik  Sosial  yang  dimaknai  sebagai  kritik  tentang  Prilaku  sosial
masyarakat. Yang dalam cerpen ini dirasakan oleh anak-anak. Dimana ada seorang anak yang mati karena merasa gemuk dan jelek, ada anak
yang  merasa  tidak  ada  yang  bisa  memahami  perasaan  mereka  dan sebagainya. Kritik ini menunjukkan bahwa anak-anak menjadi individu
tidak  berdaya  yang  terus  menerima  opini  masyarakat  tentang  mereka, dan jika tidak tahan mereka bahkan bisa depresi atau bunuh diri.
c. Kritik sosial yang berkaitan dengan kecurangan yang dilakukan oknum
untuk  merusak  bangsa  baik  dari  segi  sumber  daya  alam  maupun  dari segi sumber daya manusia.hal ini terlihat dari para oknum  yang dalam
cerpen  ini  melakukan  perusakan  alam  dengan  menebang  hutan, mencemari  laut,  mengeruk  gunung.  Sedangkan  untuk  sumber  daya
manusianya  para  oknum  menghancurkan  dengan  member  tontonan tidak  mendidik,  kabar-kabar  bohong  yang  telah  di  setting  terlebih
dahulu dan sebagainya.
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
B. Rekomendasi
Selanjutnya  agar  penelitian  ini  dapat  membuahkan  hasil,  sebagaimana penulis  harapkan  maka  saran  dari  peneliti  diharapkan  dapat  menjadi  masukan
atau  sebagai  bahan  pertimbangan  oleh  pihak – pihak terkait. Adapun saran dari
penulis sebagai berikut, 1.
Bagi  masyarakat  diharapakan  tidak  hanya  melihat  karya  sastra  seperti cerpen,  novel,  dsb.  sebagai  hiburan  saja,  tapi  juga  sebagai  media
penyampaian  informasi  dari  masa  ke  masa  yang  mengandung  nilai sejarah  dan  kritik  terhadap  fenomena  yang  terjadi  disekitar  masyarakat.
Selain itu masyarakat juga hendaknya, mengintropeksi prilaku sosial yang individual yang lebih memntingkan diri sendiri atau percaya terhadap hal
–  hal  yang  belum  ada  bukti  nyatanya.seperti  yang  banyak  digambarkan pada  cerpen  sebagai  kritik  terhadap  perilaku  masyarakat  yangkadang
membedakan  hak  antar  gender,  dan  dan  bersikap  individual  dsb, diharapkan  bisa  mengintropeksi  diri  masing  masing,  agar  lebih  bersosial
seperti budaya indonesia yang dikenal dengan sosialnya yang tinggi. 2.
Bagi pemerintah, agar lebih mengevaluasi segala keputusan dan tindakan yang diambil agar tidak merugikan masyarakat.
3. Bagi orang tua diharapkan agar bisa memberi pengertian terhadap anak –
anaknya  tentang  kesetaraan  dan  tidak  memandang  orang  berdasarkan harta  yang  dimiliki.  Serta  diharap  agar  dapat  membimbing  anak  dalam
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
membaca  dan  memahami  karya  sastra  berpa  cerpen  agar  tidak  terjadi salah tangkap dari anak.
4. Bagi lembaga pendidikan menambah pengetahuan akan media baru yang
bisa  digunakan  dalam  menyampaikan  nilai –  nilai  pendidikan
menggunakan cerpen. 5.
Bagi  dunia  Dakwah  dan  penyebaran  nilai  keislaman,  diharapkan penelitian  ini  bisa  memberikan  informasi  tentang  media  penyampaian
dakwah  dengan  cara  baru,  yang  bisa  menjangkau  berbagai  elemen masyarakat,  dengan  menggunakan  karya  sastra  seperti  cerpen  sebagai
penyampaian informasi dan nilai – nilai keislaman dalam berdakwah
6. Setelah  melakukan  analisis  wacana  kritis  model  Sara  Mills  pada  Buku
Ripin, Cerpen kompas pilihan 2005 – 2006 ini. Peneliti menyadari bahwa
penelitian  ini  masih  dapat  dikembangkan  dan  dianalisis  lebih  dalam dengan  sudut  pandang  kajian  yang  berbeda.  Bagi  peneliti  selanjutnya
yang  ingin  melakukan  telaah  pada  buku  yang  sama.  Peneliti mengharapkan  adanya  penelitian  untuk  buku  yang  sama  dengan  objek
penelitian yang berbeda, misalnya mengenai bagaiman respon masyarakat terhadap  Kritik  sosial  yang  ada  pada  sebuah  cerpen.  Selama  melakukan
penelitian,  peneliti  memahami  bahwa  tidak  banyak  orang  yang  meneliti karya  sastra  berupa  cerpen  sebagai  salah  satu  caara  menyampaika
informasi  yang  serius,  orang  lebih  suka  menelaah  film  dan  media  lain yang  tampil  dalam  gambar  dan  audio.  Sehingga  perlu  adanya  penelitian
yang  lebih  banyak  tentang  penyampaian  informasi  lewat  media  tulis.
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
Karena media tulis baik buku maupun novel, memiliki jangka lebih lama dan lebih panjang dalam hal penyimpanaan dan tak lekang oleh waktu.