b,c b,c,d

47 apabila nilai korelasi antara variabel independen lebih besar dari 0.90. Martiks korelasi di atas memperlihatkan bahwa korelasi antar variabel independen yang paling besar 0.166 atau lebih kecil dari 0.90. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas audit, opini audit sebelumnya, kondisi keuangan, leverage, dan ukuran perusahaan lolos uji multikolonieritas.

4.2.1.2 Menguji Model Fit Overall Model Fit Test

Uji ini digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara - 2 log likelihood pada awal block number = 0 dengan nilai -2 log likelihood pada akhir block number =1. Nilai log likelihood awal pada block number = 0, dapat ditunjukkan melalui tabel berikut ini. Tabel 4.3 Nilai -2 likelihood -2 LL awal Iteration History

a,b,c

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Step 0 1 47.832 1.594 2 45.373 2.074 3 45.299 2.177 4 45.299 2.181 5 45.299 2.181 Sumber : Hasil Pengolahan Data Nilai -2 log likekihood akhir pada block number = 1, dapat ditunjukkan melalui tabel 4.4 berikut ini Universitas Sumatera Utara 48 Tabel 4.4 Nilai -2 likelihood -2 LL akhir Iteration History

a,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant X11 X2 X31 X4 X5 Step 1 1 45.137 1.597 -.573 .000 -.106 .312 .003 2 40.383 2.171 -1.241 .000 -.277 .698 .008 3 39.551 2.485 -1.754 .000 -.447 .983 .012 4 39.492 2.607 -1.928 .000 -.512 1.051 .014 5 39.491 2.620 -1.945 .000 -.519 1.054 .015 6 39.491 2.620 -1.945 .000 -.519 1.054 .015 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari tabel 4.3 dan tabel 4.4 dpat dilihat bahwa -2 log likekihood awal pada block number = 0, yaitu model yang hanya memasukkan konstanta yang dapat dilihat pada step 2, memperoleh nilai sebesar 45.373. Kemudian pada tabel selanjutnya dilihat nilai -2LL akhir dengan block number = 1 nilai -2 log likelihood pada tabel 4.3 mengalami perubahan setelah masuknya beberapa variabel independen pada model penelitian, akibatnya nilai -2LL akhir pada step 6 menunjukkan nilai 39.491. Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal initial -2 LL function dengan nilai -2LL pada langkah berikut -2LL akhir menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data menurut Ghozali, 2005. Penurunan nilai-2 log likelihood menunjukkan bahwa model penelitian ini dinyatakan fit, artinya penambahan-penambahan variabel bebas yaitu kualitas audit, opini audit sebelumnya, kondisi keuangan, leverage, dan ukuran perusahaan ke dalam model penelitian akan memperbaiki model fit penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 49

4.2.1.3 Menguji Kelayakan Model Regresi

Pengujian kelayakan model regresi logistic dilakukan dengan menggunakan goodness of fitness test yang diukur dengan nilai chi square pada bagian bawah uji hosmer dan lemeshow, jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of fitness test ≤ 0.05, maka berarti terdapat perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya Ghozali, 2005. Tabel 4.5 Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 5.286 8 .727 Tabel 4.5 menunjukkan nilai Hosmer dan Lemeshow’s Goodness of fit test sebesar 5.286 dengan signifikansi 0.727. nilai signifikansi diperoleh lebih besar dari 0.05 maka Ho tidak dapat ditolak diterima. Hal ini berarti model regresi layak untuk digunakan dalam analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. Universitas Sumatera Utara 50 Tabel 4.6 Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test Opini Audit Going Concern = .0000 Opini Audit Going Concern = 1.0000 Total Observed Expected Observed Expected Step 1 1 2 1.974 5 5.026 7 2 1 1.424 6 5.576 7 3 2 1.164 5 5.836 7 4 1 .944 6 6.056 7 5 .527 7 6.473 7 6 .286 7 6.714 7 7 .239 7 6.761 7 8 1 .211 6 6.789 7 9 .183 7 6.817 7 10 .049 6 5.951 6 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dari tabel kontijensi untuk uji hosmer and lemeshow, dapat dilihat bahwa dari sepuluh langkah pengamatan untuk opini audit going concern 1 maupun tidak opini audit going concern 0, nilai yang diamati maupun nilai yang diprediksi, tidak mempunyai perbedaan terlalu ekstrim. Ini menunjukkan model regresi logistic yang digunakan dalam penelitian ini mampu memprediksi nilai observasinya.

4.2.1.4 Hasil Pengujian Hipotesis

Regresi logistic ingin menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya Ghozali, 2005. Pada penelitian ini, regresi logistic dilakukan terhadap 69 perusahaan sampel dan terdiri dari 61 perusahaan yang menerima opini audit going concern ditandai dengan angka 1, Universitas Sumatera Utara 51 dan 8 perusahaan yang menerima opini audit non going concern ditandai dengan angka 0. Hasil pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh dari variabel-variabel bebas terhadap opini audit going concern. Pengujian dengan regresi logistic ditunjukkan pada tabel-tabel berikut ini. Tabel 4.7 Ikhtisar Pengolahan Data Case Processing Summary Unweighted Cases a N Percent Selected Cases Included in Analysis 69 100.0 Missing Cases .0 Total 69 100.0 Unselected Cases .0 Total 69 100.0 Sumber : hasil pengolahan data Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diambil analisis sebagai berikut : a. Jumlah sampel pengamatan sebanyak 69 sampel, dan seluruh sampel telah diperhitungkan kedalam pengujian hipotesis; b. Tidak ada variabel independen yang dikeluarkan dengan nilai dummy variable . Variabel dependen bernilai 1 untuk opini audit going concern dan bernilai 0 untuk opini audit non going concern. c. Metode yang digunakan untuk memasukkan data adalah metode enter dimana apabila digunakan metode ini seluruh variabel bebas independen disertakan dalam pengolahan analisis data untuk mengetahui variabel Universitas Sumatera Utara 52 mana yang berpengaruh terhadap variabel dependen. Selanjutnya variabilitas antar variabel dependen dengan variabel independen dapat dilihat di tabel 4.8 berikut ini Tabel 4.8 Berdasarkan tabel 4.8 diatas, maka dapat dilihat bahwa hasil analisis regresi logistic secara keseluruhan menunjukkan nilai cox snell R Square sebesar 0.081 cox snell R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R 2 pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estmasi likelihood dengan nilai maksium kurang dari satu, sehingga sulit untuk diinterprestasikan. Nagelerke’s R square merupakan modifikasi dari koefisien cox snell. Untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 nol sampai 1 satu hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai cox snell R Square dengan nilai maksimumnya. Nilai Nagelerke R 2 dapat diinterprestasikan seperti nilai R 2 pada multiple regression . Dilihat dari output pengolahan data nilai Nagalerke R Square adalah 0.168 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 16.8, sisanya sebesar 83.2 dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model. Model Summary Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square 1 39.491 a .081 .168 Sumber : Hasil Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara 53 a. Matriks klasifikasi Matriks klasifikasi akan menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan keterjadian variabel terkait dependen pada perusahaan diliat dari classification tabel. Tabel 4.9 Matriks Klasifikasi Sumber : Hasi Pengolahan Data Tabel 4.9 menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan opini audit going concern sebesar 100. Hal ini berarti bahwa dengan menggunakan model regresi yang digunakan ada 62 perusahaan yang diprediksi akan menerima opini audit going concern dari 69 perusahaan yang beropini audit going concern. Dan kekuatan prediksi model untuk kualitas yang tidak baik adalah sebesar 0 . yang berarti bahwa dengan model regresi yang diajukan tidak ada perusahaan 0 yang diprediksi berkualitas opini audit non going concern. b. Menguji Koefisien Regresi Tabel 4.10 menunjukkna hasil pengujian dengan regresi logistic Classification Table a Observed Predicted Opini Audit Going Concern Percentage Correct Non Going Concern Going concern Step 1 Opini Audit Going Concern Non Going Concern 7 .0 Going concern 62 100.0 Overall Percentage 89.9 Universitas Sumatera Utara 54 Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Regresi Persamaan regresi dapat dilihat dari kolom B pada tabel 4.10. Tanda matematika dalam persamaan yang akan dibentuk mengikiti angka dalam kolom. Persamaan regresi logistic yang terbentuk dapat dinyatakan sebagai berikut : Y = 2.620 - 1.945X1 + 0.000X2 - 0.519X3 + 1.054X4 + 0.015X5 + e Keterangan : Y : Opini audit going concern X1 : Kualitas audit X2 : Opini audit tahun sebelumnya X3 : Kondisi keuangan perusahaan X4 : leverageTLTA X5 : Ukuran perusahaan LnTA Konstanta sebesar 2.620 menyatakan bahwa jika tidak diperhitungkan nilai kualitas audit, opini audit sebelumnya, kondisi keuangan perusahaan, Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. ExpB 95 C.I.for EXPB Lower Upper Step 1 a X11 -1.945 1.147 2.873 1 .090 .143 .015 1.356 X2 .000 .000 .009 1 .924 1.000 .999 1.001 X31 -.519 1.239 .175 1 .676 .595 .052 6.752 X4 1.054 .955 1.220 1 .269 2.870 .442 18.646 X5 .015 .026 .308 1 .579 1.015 .964 1.068 Constant 2.620 1.239 4.472 1 .034 13.731 Sumber : Hasil Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara 55 leverage, dan ukuran perusahaan, maka kemungkinan opini audit going concern sebesar 2.620. Model diatas dapat diinterprestasikan sebagai berikut : a. Variabel X1 kualitas audit menunjukkan nilai koefisiennya -1.945 dengan tingkat signifikansi 0.090 lebih besar dari 0.05 5 artinya dapat disimpulkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh koefisien negatif dan tidak signifikan terhadap opini audit going concern. Tanda negatif pada koefisien kualitas audit menunjukkan kualitas audit lebih besar tidak memberikan opinia audit going concern dalam pemeriksaan laporan keuangan. b. Variabel X2 Opini audit tahun sebelumnya menunjukkan nilai koefisiennya 0.000 dengan tingkat signifikansi 0.924 lebih besar dari 0.05 5 artinya dapat disimpulkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh koefisien positif dan tidak signifikan terhadap opini audit going concern. Tanda positif pada koefisien opini audit tahun sebelumnya perusahaan menunjukkan bahwa opini audit tahun sebelumnya yang lebih tinggi akan meningkatkan penerimaan opini audit going concern dalam pemeriksaan laporan keuangan. c. Variabel X3 kondisi keuangan perusahaan menunjukkan nilai koefisiennya -0.519 dengan tingkat signifikansi 0.676 lebih besar dari 0.05 5 artinya dapat disimpulkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh koefisien negatif dan tidak signifikan terhadap opini audit going concern. Tanda negatif pada koefisien kondisi keuangan perusahaan Universitas Sumatera Utara 56 menunjukkan kondisi keuangan perusahaan lebih besar tidak memberikan opini audit going concern dalam pemeriksaan laporan keuangan. d. Variabel X4 leverage menunjukkan nilai koefisiennya 1.054 .dengan tingkat signifikansi 0.269 lebih besar dari 0.05 5 artinya dapat disimpulkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh koefisien positif dan tidak signifikan terhadap opini audit going concern. Tanda positif pada koefisien leverage perusahaan menunjukkan bahwa leverage yang lebih tinggi akan meningkatkan penerimaan opini audit going concern dalam pemeriksaan laporan keuangan. e. Variabel X5 ukuran perusahaan menunjukkan nilai koefisiennya 0.015.dengan tingkat signifikansi 0.579 lebih besar dari 0.05 5 artinya dapat disimpulkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh koefisien positif dan tidak signifikan terhadap opini audit going concern. Tanda positif pada koefisien ukuran perusahaan perusahaan menunjukkan bahwa ukuran perusahaan yang lebih tinggi akan meningkatkan penerimaan opini audit going concern dalam pemeriksaan laporan keuangan.

4.3 pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia TAHUN 2010-2014.

1 3 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia TAHUN 2010-2014.

3 10 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek IndonesiaTahun 2011-2014.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 3 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013.

0 2 15

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pe

0 2 15

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Ta

0 1 20

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 15