13
2 Keraguan besar tentang kelangsungan hidup entitas. 3 Auditor setuju dengan suatu penyimpangan dari prinsip
akuntansi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan.
4 Penekanan atas suatu hal 5 Laporan audit yang melibatkan auditor lain.
c. Pendapat Wajar dengan Pengecualian Qualified Opinion Pendapat wajar dengan pengecualian diberikan apabila auditee
menyajikan secara wajar laporan keuangan, dalam semua hal yang material
sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang dikecualikan.
Pendapat wajar dengan pengecualian dinyatakan dalam keadaan : 1 Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya
pembatasan terhadap lingkup audit. 2 Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan
dari prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia, yang berdampak material, dan ia berkesimpulan untuk tidak
menyatakan pendapat tidak wajar,
d. Pendapat Tidak Wajar Adverse Opinion Pendapat tidak wajar diberikan oleh auditor apabila laporan keuangan
auditee tidak menyajikan secara wajar laporan keuangan sesuai dengan
prinsip akuntansi berterima umum, e. Tidak Memberikan Pendapat Disclaimer of Opinion
Auditor menyatakan tidak memberikan pendapat jika ia tidak melaksanakan audit yang berlingkup memadai untuk memungkinkan
auditor memberikan pendapat atas laporan keuangan. Pendapat ini juga diberikan apabila ia dalam kondisi tidak independen dalam
hubungannya dengan klien.
2.2 Opini Audit Going Concern
2.2.1 Pengertian Opini Audit Going Concern
Opini audit going concern adalah opini yang dikeluarkan oleh auditor untuk mengevaluasi apakah ada kesangsian tentang kemampuan
perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya IAI,2001:SA Seksi 341. Laporan audit dengan modifikasi mengenai
going concern merupakan suatu indikasi bahwa dalam penilaian auditor
terdapat risiko auditee tidak dapat bertahan dalam bisnis. Dari sudut
Universitas Sumatera Utara
14
pandang auditor, keputusan tersebut melibatkan beberapa tahap analisis. Auditor harus mempertimbangkan hasil dari operasi, kondisi ekonomi
yang mempengaruhi perusahaan, kemampuan membayar hutang, dan kebutuhan likuiditas di masa yang akan datang.
Going concern dipakai sebagai asumsi dalam pelaporan
keuangan sepanjang tidak terbukti adanya informasi yang menunjukkan hal berlawanan contrary information. Biasanya informasi yang secara
signifikan dianggap berlawanan dengan asumsi kelangsungan hidup satuan usaha adalah berhubungan dengan ketidakmampuan satuan usaha
dalam memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo tanpa melakukan penjualan sebagian besar aktiva kepada pihak luar melalui bisnis biasa,
restrukturisasi utang, perbaikan operasi yang dipaksakan dari luar dan kegiatan serupa yang lain IAI, 2001: SA Seksi 341.1 paragraf 1.
2.2.2 Faktor mempengaruhi auditor dalam menerbitkan opini audit going concern
Secara umum, contoh kondisi dan peristiwa jika di pertimbangkan secara keseluruhan, menunjukkan adanya kesangsian
besar tentang kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam waktu yang pantas adalah sebagai berikut
IAI, 2001: SA Seksi 341.3 paragraf 6: 1
Trend negatif, sebagai contoh kerugian operasi yang berulang kali terjadi, kekurangan modal kerja, arus kas
negatif dari kegiatan usaha, ratio keuangan penting yang jelek.
Universitas Sumatera Utara
15
2 Petunjuk lain tentang kemungkinan kesulitan keuangan,
sebagai contoh kegagalan dalam memenuhi kewajiban utangnya atau perjanjian serupa, penunggakan
pembayaran deviden, penolakan oleh pemasok terhadap pengajuan permintaan pembelian kredit biasa
restrukturisasi utang, kebutuhan untuk mencari sumber atau metode pendanaan baru atau penjualan sebagian
besar aktiva.
3 Masalah intern, sebagai contoh pemogokan kerja atau
kesulitan hubungan perburuhan yang lain, ketergantungan besar atas sukses projek tertentu,
komitmen jangka panjang yang tidak bersifat ekonomis, kebutuhan untuk mencari sumber atau metode pendanaan
baru atau penjualan sebagian besar aktiva.
4 Masalah luar yang terjadi, sebagai contoh pengaduan
gugatan pengadilan, keluarnya undang – undang, atau masalah-masalah lain yang kemungkinan membahayakan
kemampuan perrusahaan untuk beroperasi, kehilangan franchise
, lisensi atau paten penting, kehilangan pelanggan atau pemasok utama, kerugian akibat bencana
besar seperti gempa bumi, banjir, kekeringan, yang tidak diasuransikan atau diasuransikan namun dengan
pertanggungan yang tidak memadai.
IAI 2001 dalam SA Seksi 341.2 memberikan pedoman kepada auditor tentang dampak kemampuan satuan usaha dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya terhadap opini auditor sebagai berikut:
1 Auditor mempertimbangkan apakah hasil prosedur yang
dilaksanakan dalam perencanaan, pengumpulan bukti audit untuk berbagai tujuan audit, dan penyelesaian
auditnya, dapat mengidentifikasi keadaan atau peristiwa yang secara keseluruhan manunjukkan adanya kesangsian
besar mengenai kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka
waktu pantas. Mungkin diperlukan untuk memperoleh informasi tambahan mengenai kondisi dan peristiwa
beserta bukti-bukti yang mendukung informasi yang mengurangi kesangsian auditor.
Universitas Sumatera Utara
16
2 Jika auditor yakin bahwa terdapat kesangsian mengenai
kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas,
auditor harus: a
Memperoleh informasi mengenai rencana manajemen yang ditujukan untuk mengurangi
dampak kondisi dan peristiwa tersebut.
b Menetapkan kemungkian bahwa rencana tersebut
secara efektif dilaksanakan. 3
Setelah auditor mengevaluasi rencana manajemen, ia mengambil kesimpulan apakah ia masih memiliki
kesangsian besar mengenai kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam
jangka waktu yang pantas.
2.2.3 Contoh laporan auditor independen dengan opini tidak memberikan pendapat dan wajar tanpa pengecualian dari going
concern
Auditor independen berarti auditor profesional yang menyediakan jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang
audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya. Berikut ini adalah contoh laporan auditor independen yang berisi pernyataan tidak
memberikan pendapat IAI,2001: SA Seksi 341 paragraf12:
Laporan Auditor Independen [Pihak yang dituju oleh auditor]
Kami telah mengaudit neraca PT KXT tanggal 31 Desember 20X2 serta laporan laba rugi,laporan perubahan ekuitas, dan
laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal- tanggal tersebut. Laporan keuangan adalahtanggung jawab
manajemen Perusahan. Tanggung jawab kami terletak pada
Universitas Sumatera Utara
17
pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang diterapkan Ikatan Akuntansi Indonesia. Standar tersebut
mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan
bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-
jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan
estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami
yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Karena adanya ketidakpastian besar mengenai kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup seperti
yang kami kemukakan dalam paragraf di atas, maka keadaan ini tidak memungkinkan kami untuk menyatakan, dan kami tidak
menyatakan, pendapat atas laporan keuangan tersebut di atas. [Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntansi publik,
nomor izin kantor akuntan publik
] [Tanggal]
Apabila setelah mempertimbangkan dampak kondisi dan peristiwa seperti trend negatif dan masalah intern.Maka auditor tidak
menyangsikan kemampuan perusahaaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas maka auditor
memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian. Berikut ini adalah contoh laporan auditor independen yang berisi pernyataan wajar tanpa
pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya IAI, 2001: SA
Seksi 341.7 paragraf 15: Laporan Auditor Independen
[Pihak yang dituju oleh auditor]
Universitas Sumatera Utara
18
Kami telah mengaudit neraca PT KXT tanggal 31 Desember 20X2 serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan
laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Lapaoran keuangan adalah tanggung jawab manajemen
Perusahaan. Tanggun jawab kami terletak pada pernyataan pendapat ats laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntansi Indonesia. Standar tersebut
mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas
dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah
dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi
signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin
bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,
posisi keuangan PT KXT tanggal 31 Desember 20X2, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Lampiran keuangan terlampir telah disusun dengan anggapan perusahaan akan melanjutkan usahanya secara berkelanjutan.
Seperti yang diuraikan dalam Catatan X atas laporan keuangan, perusahaan telah mengalami kerugian yang berulangkali dari
usahanya dan mengakibatkan saldo ekuitas negatif serta tanggal 31 Desember 20X2, jumlah kewajiban lancar Perusahaan
melebihi jumlah aktiva sebesar Rp YYY. Rencana manajemen untuk mengatasi masalah ini juga telah diungkapkan dalam
Catatan X. Laporan keuangan terlampir tidak mencakup penyesuaian yang berasal dari masalah tersebut.
[Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntansi publik, nomor izin kantor akuntan publik
] [Tanggal]
Universitas Sumatera Utara
19
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern di Perusahaan Manufaktur Terbuka Tbk