Gejala-gejala Rasa rendah diri

28 5. Kekurangan secara sosial - keluarga, ras, jenis kelamin, atau status sosial. Yang dianggap lebih rendah kurang dibanding keluarga, rasa, status sosial, kelompok bangsa lain. Kemudian ditambah dengan penyebab rendah diri yang dikemukakan Adler dalam Mukherjee , 2011 yang dijelaskan sebagai berikut: bahwa rendah diri disebabkan rasa ketidakmampuan sebagian besar muncul ketika ada konflik emosional antara keinginan pengakuan dan takut dipermalukan. Orang-orang yang telah menghadapi diskriminasi sosial karena status ekonomi mereka, warna kulit, agama, dll berada pada risiko lebih tinggi menderita masalah ini. Pendidikan adalah faktor lain bertanggung jawab untuk masalah ini. Mereka yang dirawat tidak merata oleh orang tua pada tahun-tahun formatif mereka cenderung menderita dari itu. Sayangnya, dalam masyarakat kita, mereka yang memiliki fisik cacat atau cacat mental diperlakukan sangat buruk. Mereka harus berjuang banyak untuk mendapatkan pengakuan dan rasa penerimaan dari masyarakat. Kekecewaan berulang dan penolakan memberi mereka sebuah kompleks rendah diri

2.1.5 Gejala-gejala Rasa rendah diri

Menurut Adler dalam Kuntjojo, 2010 kompleks inferioritas adalah perasaan yang berlebihan bahwa dirinya merupakan orang yang tidak mampu. Adler menyatakan bahwa gejala tersebut paling sedikit disebabkan oleh tiga hal, yaitu : a. Memiliki cacat jasmani, b. dimanjakan, dan c. dididik dengan kekerasan Masrun dalam Kuntjojo, 2010. 29 Tanda-tanda bahwa seorang anak mengalami kompleks inferioritas adalah gagap dan buang air kecil waktu tidur ngompol. Kompleks inferioritas bukan persoalan kecil, melainkan sudah tergolong neurosis atau gangguan jiwa, artinya masalah tersebut sama besarnya dengan masalah kehidupan itu sendiri. Orang yang menunjukkan dirinya penakut, pemalu, merasa tidak aman, ragu-ragu. adalah orang yang mengidap komplek inferioritas Adler dalam Alwisol, 2005. Memperhatikan gejala-gejala yang telah diuraikan gagap, ngompol, penakut, pemalu, tidak aman, ragu-ragu banyak faktor inferioritas disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang tidak mendukung. Kebanyakan dari mereka benar- benar dihadapkan pada situasi dimana mereka merasa tidak berguna, tidak bisa apa-apa, dan juga tidak diterima oleh lingkungannya. Membangkitkan kepercayaan diri orang yang inferior merupakan pekerjaan yang tidak mudah, karena cenderung munculnya perasaan tersebut sulit dihindari. Adler dalam Kumbarani, 2011 menyebutkan ada 5 gejala inferioritas yang paling umum, diantaranya : 1. Perilaku mencari perhatian. Dengan berbagai cara, subjek inferior secara terus menerus berusaha mendapatkan perhatian. 2. Dominasi, yaitu jika seseorang berbuah seolah-olah berkuasa atas sesuatu yang sebenarnya justru menyebabkan dirinya merasa minder. 3. Eksklusif, yaitu perilaku tidak terlibat dalam aktifitas sosial dan lebih suka menyendiri akibat banyak kekurangan. 30 4. Kompensasi, jika seseorang menyembunyikan perasaan inferiornya dengan mengembangkan diri, sehingga akhirnya mendatangkan respek dan perhatian dari orang lain. 5. Kritis, yaitu jika seseorang memiliki kebiasaan mengkritik orang lain dalam upaya menciptakan dan memelihara citra bahwa dirinya lebih mampu dari orang lain. Adler dalam Mukherjee , 2011 membahas gejala rendah diri dilihat dari fisik, psikologis dan sosial yang dimana pada beberapa orang, rasa tidak mampu hanya imajiner dan diciptakan oleh pikiran mereka. Di lain, masalah itu bisa benar-benar ada. Apapun terjadi, mengakui masalah ini sangat penting. Beberapa yang umum diidentifikasi gejala rendah diri yang kompleks adalah sebagai berikut. 1. Individu merindukan untuk mendapatkan pujian dan pengakuan dari orang lain sepanjang waktu. Jika Individu tidak mendapatkan pujian yang bagus, mereka merasa sedih. 2. Individu selalu sibuk dalam menunjukkan kesalahan orang lain. Hal ini terjadi hanya karena individu tidak menyukai diri-sendiri sebagai pribadi dan tidak yakin tentang diri individu sendiri, individu merasa sulit untuk memiliki perasaan positif tentang orang lain. 3. Individu takut kritik. Individu sepenuhnya menyadari kekurangan mereka tapi jika orang lain mengatakan hal itu maka individu merasa dipermalukan. 31 4. Beberapa orang dapat berubah agresif dan mencoba untuk mendominasi orang lain. Individu mungkin terlibat dalam beberapa kompetisi yang tidak sehat. Ini adalah sebuah usaha di bagian individu untuk mendapatkan lebih dari tekanan psikologis individu sendiri. 5. Beberapa orang, di sisi lain, dapat menjadi sangat pemalu dan penakut. Mereka menghindari pertemuan sosial dan mengisolasi diri dari masyarakat

2.1.6 Cara mengatasi rasa rendah diri

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Konsep Diri Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas X-3 SMA Kristen 1 Salatiga T1 132008035 BAB II

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa SMP Negeri 1 Bawen Kabupaten Semarang Melalui Konseling Kelompok T1 132007083 BAB II

0 0 45

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Rasa Rendah Diri Siswa Melalui Konseling Kelompok Adlerian Siswa Kelas VII MPp Negeri 8 Salatiga

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Rasa Rendah Diri Siswa Melalui Konseling Kelompok Adlerian Siswa Kelas VII MPp Negeri 8 Salatiga T1 132007066 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Rasa Rendah Diri Siswa Melalui Konseling Kelompok Adlerian Siswa Kelas VII MPp Negeri 8 Salatiga T1 132007066 BAB IV

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Rasa Rendah Diri Siswa Melalui Konseling Kelompok Adlerian Siswa Kelas VII MPp Negeri 8 Salatiga T1 132007066 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Rasa Rendah Diri Siswa Melalui Konseling Kelompok Adlerian Siswa Kelas VII MPp Negeri 8 Salatiga

0 0 162

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri pada Siswa Kelas XI SMA Kristen 1 Salatiga T1 132004001 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri pada Siswa Kelas XI SMA Kristen 1 Salatiga T1 132004001 BAB II

0 0 22

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kontrol Diri Melalui Bimbingan Kelompok dengan Teknik Permainan Simulasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Suruh T1 BAB II

0 0 18