Penyebab Rasa Rendah diri

26 keminderan tertentu yang berasal dari opini tentang diri individu itu sendiri. Keminderan perseptual itu misalnya individu punya penilaian yang kurang atau penilaian yang negatif tentang diri sendiri. Banyak orang yang menilai dirinya tidak mampu padahal sebetulnya kemampuan itu dimiliki. Ada juga keminderan faktual, misalnya terkait dengan kecacatan fisik, kelas ekonomi, status sosial, dan seterusnya.

2.1.4 Penyebab Rasa Rendah diri

Minder umumnya berawal dari penilaian diri yang buruk. Menurut Adler dalam Kumbarani, 2011 kebanyakan orang merasa minder karena mengalami inferioritas yang ditandai adanya perasaan tidak kompeten atau kekurang mampuan diri. Perasaan ini dapat muncul karena orang tersebut merasa atau betul-betul memiliki kekurangan secara fisik, sosial maupun psikis. Seseorang yang selalu membandingkan dirinya dengan orang lain, dan merasa dirinya lebih rendah, akan memunculkan rasa minder. Orang perfeksionis, yaitu orang yang sangat takut penampilannya tidak memuaskan penampilan fisik maupun hasil karyanya, juga menandakan bahwa yang bersangkutan mengalami inferioritas. Karena merasa inferior, pada umumnya individu cenderung menarik diri dari lingkungan sosial. Perasaan inferior tumbuh sejak masa kanak-kanak. Minder umumnya muncul dari pengalaman masa lalu. Pada masa perkembangan, anak- anak dikondisikan untuk merasa bahwa dirinya memiliki hal yang memalukan. Akibatnya merasa tidak sebaik orang lain. Perasaan inferior seringkali tumbuh karena sikap atau perilaku orang tua, guru atau orang dewasa, yang kurang tepat terhadap anak-anak. Orang dewasa seringkali melakukan penolakan dan koreksi 27 negatif terhadap anak-anak. Julukan yang sifatnya olok-olok dan merendahkan yang setiap dialami dapat menjadi penyebab seseorang menjadi inferior. Orang tua yang perfeksionis memiliki harapan terlalu tinggi dan tidak realistik terhadap anak turut mendorong lahirnya sifat inferior. Ketika anak tidak dapat memenuhi harapan orang tuanya, anak akan merasa tak mampu dan merasa tidak berguna sehingga munculah minder. Penyebab rasa rendah diri menurut Adler dalam Hasanah, 2011 : 1. Saat lahir - setiap orang lahir dengan perasaan rendah diri karena pada waktu itu individu tergantung kepada orang lain yang berada di sekitarnya. 2. Sikap orangtua - memberikan pendapat dan evaluasi negatif terhadap perilaku dan kelemahan anak di bawah enam tahun akan menentukan sikap anak tersebut. 3. Kekurangan fisik - seperti kepincangan, bagian wajah yang tidak proporsional, ketidakmampuan dalam bicara atau penglihatan mengakibatkan reaksi emosional dan berhubungan dengan pengalaman tidak menyenangkan sebelumnya. 4. Keterbatasan mental - membawa rasa rendah diri saat dilakukan perbandingan dengan prestasi orang lain, dan saat diharapkannya penampilan yang sempurna membawa anda yng mempunyai keterbatasan mental dapat menjadi rendah diri. 28 5. Kekurangan secara sosial - keluarga, ras, jenis kelamin, atau status sosial. Yang dianggap lebih rendah kurang dibanding keluarga, rasa, status sosial, kelompok bangsa lain. Kemudian ditambah dengan penyebab rendah diri yang dikemukakan Adler dalam Mukherjee , 2011 yang dijelaskan sebagai berikut: bahwa rendah diri disebabkan rasa ketidakmampuan sebagian besar muncul ketika ada konflik emosional antara keinginan pengakuan dan takut dipermalukan. Orang-orang yang telah menghadapi diskriminasi sosial karena status ekonomi mereka, warna kulit, agama, dll berada pada risiko lebih tinggi menderita masalah ini. Pendidikan adalah faktor lain bertanggung jawab untuk masalah ini. Mereka yang dirawat tidak merata oleh orang tua pada tahun-tahun formatif mereka cenderung menderita dari itu. Sayangnya, dalam masyarakat kita, mereka yang memiliki fisik cacat atau cacat mental diperlakukan sangat buruk. Mereka harus berjuang banyak untuk mendapatkan pengakuan dan rasa penerimaan dari masyarakat. Kekecewaan berulang dan penolakan memberi mereka sebuah kompleks rendah diri

2.1.5 Gejala-gejala Rasa rendah diri

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Konsep Diri Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas X-3 SMA Kristen 1 Salatiga T1 132008035 BAB II

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa SMP Negeri 1 Bawen Kabupaten Semarang Melalui Konseling Kelompok T1 132007083 BAB II

0 0 45

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Rasa Rendah Diri Siswa Melalui Konseling Kelompok Adlerian Siswa Kelas VII MPp Negeri 8 Salatiga

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Rasa Rendah Diri Siswa Melalui Konseling Kelompok Adlerian Siswa Kelas VII MPp Negeri 8 Salatiga T1 132007066 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Rasa Rendah Diri Siswa Melalui Konseling Kelompok Adlerian Siswa Kelas VII MPp Negeri 8 Salatiga T1 132007066 BAB IV

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Rasa Rendah Diri Siswa Melalui Konseling Kelompok Adlerian Siswa Kelas VII MPp Negeri 8 Salatiga T1 132007066 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Rasa Rendah Diri Siswa Melalui Konseling Kelompok Adlerian Siswa Kelas VII MPp Negeri 8 Salatiga

0 0 162

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri pada Siswa Kelas XI SMA Kristen 1 Salatiga T1 132004001 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri pada Siswa Kelas XI SMA Kristen 1 Salatiga T1 132004001 BAB II

0 0 22

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kontrol Diri Melalui Bimbingan Kelompok dengan Teknik Permainan Simulasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Suruh T1 BAB II

0 0 18