3.9.3 Penentuan kadar abu
Kadar abu ditentukan ditentukan dengan cara sebanyak 2 gram kitosan dimasukkan ke dalam cawan porselen yang telah diketahui bobotnya. Selanjutnya
kitosan tersebut dibakar sampai tidak berasap, kemudian dimasukkan ke dalam tanur pengabuan bersuhu 600
C sampai diperoleh abu berwarna putih. Kemudian, didinginkan dalam desikator, lalu ditimbang. Kadar abu dihitung dengan
persamaan sebagai berikut: Kadar abu =
x 100 AOAC, 1999.
3.10 Uji aktivitas biologi 3.10.1 Penetasan telur Artemia salina Leach
Disiapkan air laut buatan dengan melarutkan 38 gram garam laut dengan aqua bidestilata dicukupkan hingga 1 liter, kemudian disaring. Bejana penetasan
disekat menjadi dua bagian, yaitu bagian yang besar dan bagian yang kecil, lalu diberi lubang pada sekatnya. Setelah air laut buatan dimasukkan ke dalam bejana,
telur Artemia salina Leach ditaburkan ke dalam bagian yang kecil kemudian bagian atasnya ditutup dengan aluminium foil sedangkan bagian yang besar
dibiarkan terbuka menghadap lampu. Setelah 48 jam, telur akan menetas menjadi larva dan siap digunakan untuk hewan uji.
3.10.2 Pembuatan larutan induk
a. Pembuatan Larutan I dengan konsentrasi 10.000 ppm
Ditimbang 50 mg kitosan, dilarutkan dengan larutan HCl 0,5sampai 5 ml. b.
Pembuatan Larutan II dengan konsentrasi 1000 ppm Dipipet dari Larutan I 0,5 ml dan dicukupkan dengan akuades sampai 5 ml.
Universitas Sumatera Utara
c. Pembuatan Larutan III dengan konsentrasi 100 ppm
Dipipet dari larutan II 0,5 ml dan dicukupkan dengan akuades sampai 5 ml.
3.10.3 Pembuatan larutan uji
a. Larutan konsentrasi 1000 ppm
Dipipet 0,5 ml larutan I, ditambahkan 0,5 ml NaOH 0,0603N pH = 7, 2 ml air laut buatan, dan 1 ml suspensi NaCMC. Dimasukkan 10 ekor larva Artemia
salina Leach, dicukupkan air laut buatan sampai 5 ml dan ditambahkan 1 tetes suspensi ragi.
b. Larutan konsentrasi 100 ppm
Dipipet 0,5 ml larutan II, ditambahkan 0,05 ml NaOH 0,0603N pH = 7, 2 ml air laut buatan dan 1 ml suspensi NaCMC. Dimasukkan 10 ekor larva Artemia
salina Leach, dicukupkan air laut buatan sampai 5 ml dan ditambahkan 1 tetes suspensi ragi.
c. Larutan konsentrasi 10 ppm
Dipipet 0,5 ml larutan III, ditambahkan 0,005 ml NaOH 0,0603N pH = 7, 2 ml air laut buatan dan 1 ml suspensi NaCMC. Dimasukkan 10 ekor larva Artemia
salina Leach, dicukupkan air laut buatan sampai 5 ml dan ditambahkan 1 tetes suspensi ragi.
d. Larutan kontrol
Dipipet 0,5 ml HCl 0,5 dan ditambahkan 0,5 ml NaOH 0,0603N pH = 7, 2 ml air laut buatan dan 1 ml suspensi NaCMC. Dimasukkan 10 ekor larva
Artemia salina Leach, dicukupkan air laut buatan sampai 5 ml dan ditambahkan 1 tetes suspensi ragi.
Universitas Sumatera Utara
Disiapkan 3 vial untuk masing-masing konsentrasi larutan uji. Sehingga semuanya menjadi 9 vial dan 1 vial untuk kontrol. Semua vial diletakkan di
bawah lampu. Setelah 24 jam dihitung jumlah nauplii yang mati. Data dianalisis dengan Analisis regresi linear untuk menentukan nilai LC
50
Meyer, et al, 1982.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Identifikasi hewan
Hasil identifikasi sampel hewan yang dilakukan oleh Pusat lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI, Pusat Penelitian Oseanografi, Jakarta adalah
Portunus trituberculatus betina dan Portunus pelagis jantan.
4.2 Isolasi kitin dan pembuatan kitosan
Isolasi kitin dari cangkang rajungan melalui dua tahap yaitu deproteinasi dan demineralisasi. Proses deproteinasi dilakukan dengan penambahan basa kuat
yaitu NaOH. Deproteinasi dilakukan mengingat bahwa protein merupakan salah satu penyusun cangkang rajungan yang cukup besar. Demikian juga dengan
penghilangan mineral dilakukan dengan penambahan asam klorida encer. Asam klorida akan melarutkan mineral yang ada. Reaksinya sebagai berikut :
CaCO
3
+ 2HCl CaCl
2
+H
2
O + CO
2
Kitin yang diperoleh larut dalam asam fosfat, menunjukkan bahwa kitin sudah tidak mengandung protein dan mineral.
Kitin yang diperoleh dideasetilasi dengan penambahan NaOH 50 dan dipanaskan selama 90
o
C selama 4 jam. Kitin dan kitosan yang diperoleh dapat dilihat pada tabel sebagai berikut,
Tabel 3.1. Kitin dan kitosan dari cangkang rajungan Cangkang
Rajungan gram Kitin
gram Kitosan
gram 120
21 17,50
14,5 69
Universitas Sumatera Utara