Tema Alur Plot “ Kitto Ashita Wa ” No Shousetsu No Bunseki Kertas Karya

6

2.2 Unsur Intrinsik Novel

1. Tema

Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat suatu tulisan . Di setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema ap a yang akan dibuat. Dalam menulis cerpen , puisi , novel , karya tulis , dan berbagai macam jenis tulisan haruslah memiliki sebuah tema. Jadi jika diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah atapnya. Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut. Menurut Stanton dalam Gunawan 2010:26-27 mengatakan bahwa tema merupakan aspek cerita yang sejajar dengan makna dalam pengalaman manusia; sesuatu yang menjadikan suatu pengalaman begitu diingat. Ada yang menggambarkan dan menelaah kejadian atau emosi yang dialami manusia seperti cinta, derita, rasa takut, kedewasaan, keyakinan, pengkhianatan manusia terhadap diri sendiri, atau bahkan usia tua. Ada juga yang menghakimi tindakan karakter-karakter didalamnya dengan atribut baik atau buruk serta memusatkan perhatian pada persoalan moral tanpa bermaksud memberi penilaian dan seolah-olah berkata “inilah hidup”. Sementara menurut Fananie dalam Gunawan 2010:27 tema adalah ide, gagasan, pandangan hidup pengarang yang melatar belakangi ciptaan karya sastra. Karna sastra merupakan refleksi kehidupan masyarakat, maka tema yang diungkapkan dalam karya sastra bisa sangat beragam. Tema bisa berupa persoalan moral, etika, agama sosial budaya, teknologi, tradisi yang terkait erat dengan masalah kehidupan. Namun, tema bisa berupa pandangan pengarang, ide atau keinginan pengarang dalam Universitas Sumatera Utara 7 menyiasati persoalan yang muncul.

2. Alur Plot

Alur merupakan rangkaian cerita Novel itu sendiri. Nurgintoro dalam Gunawan 2010:27 Alur adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa lain. Alur atau plot merupakan struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai interelasi fungsional yang menandai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi. Dengan demikian, alur atau plot merupakan perpaduan unsur-unsur yang membangun cerita sehingga merupakan kerangka utama cerita. Aminuddin dalam Gunawan 2010: 28 pada umumnya alur pada cerita prosa fiksi disusun berdasarkan urutan sebagai berikut: 1. Perkenalan, pada bagian ini pengarang menggambrkan situasi dan memeprenalkan tokoh-tokohnya. 2. Pertikaian, pada bagian ini pengarang mulai menampilkan pertikaian yang dialami sang tokoh. 3. Perumitan, pada bagian ini pertikaian semakin menghebat. 4. Klimaks, pada bagian ini puncak perumitan mulai muncul. 5. Peleraian, disini persoalan demi persoalan mulai terpecahkan. Menurut susunannya atau urutannya alur terbagi 2 jenis yaitu alur maju dan alur mundur. Alur maju adalah alur yang susunannya mulai dari peristiwa pertama, peristiwa kedua, ketiga, keempat dan seterusnya smpai cerita itu berakhir. Sedangkan alur mundur adalah alur yang susunannya dimulai dari peristiwa terakhir kemudian kembali pada peristiwa pertama. Universitas Sumatera Utara 8

3. Latar Setting