Pembahasan Penelitian Perilaku Ibu Suku Nias Dalam Pemberian Makanan Prelakteal pada Neonatus di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli

4 `47 bayisejak lahir KarenaASI saya tidakkeluartidak cukup selamabeberapaharisetelah persalinan 3 Memberikanmakananminuman selain ASIpada bayikarenapetugaskesehatan menyarankannya 71 74,0 25 26,0 4 Memberikanmakananminuman selain ASIpada bayikarena ibukandungmertuasuamikeluarga menyarankannya 77 80,2 19 19,8 5 Memberikan pisangpadabayikarnapisangdapat melancarkan percernaan bayi 66 66,8 30 31,2 6 memberikan pisangpadabayikarnadapat mengatasi bayi menjadilapar 63 65,6 33 34,4 7 memberikan bubur padabayikarena mudah dibuatdiolah sehingga tidak terlalu merepotkan saya 82 85,4 14 14,6

5.2 Pembahasan Penelitian

Hasilpenelitian menunjukkanbahwa jenismakananprelaktealyang banyak diberikan yaitu susu formula sebanyak 89 orang 92,7 dan paling sedikit memilihairputihsebanyak7orang 7,3. Halinidikarenakanrespondensudah beradadidaerah perkotaan sehinggamengikutikehidupan secaramodern. Hasilpenelitianperilakuinimenunjukkan bahwapengetahuanrespondendalam pemberianmakananprelaktealdidapatkanbahwaibuyang memilikitingkat pengetahuanyang baik51orang 53,1, memilikipengetahuanyang burukdalam pemberian makanan prelakteal 45 orang46,9. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden masih belum sepenuhnya mengetahui pemberian makanan prelaktealpadaneonatus. Soetjiningsih2004mengatakanpendidikanorang tuamerupakansalahsatu faktoryang penting dalamtumbuhkembang anakkarenadenganpendidikanyang baikmakaorangtuadapatmenerimasegalainformasidariluarterutamatentang cara pengasuhan anak yang baik atau cara mempraktekkan pola asuh dalam Universitas Sumatera Utara 4 `48 kehidupansehari-hari,bagaimanacaramenjagakesehatan anak,pendidikan anak dan sebagainya.Sejalan dengan penelitian Hidayat2005 mengatakan bahwa semakin tinggitingkatpendidikanseseorang berpengaruhterhadappengetahuan yangdimiliki.Darihasilpenelitian inidiketahuibahwapengetahuan yang baik51 orang 53,1,pengetahuanyang buruk 45orang 46,9.Halinidilatarbelakangi olehmasihbanyaknyarespondenyang berpendidikanSMP30orangdanbahkan ada yang berpendidikan SD 11 orang. Sehingga menyebabkan kurangnya informasi ibutentang seputar makanan prelaktealdan ASIeksklusif. Berkaitandenganpekerjaanibuyangmayoritaswiraswasta32orang 33,3 menyebabkanibutidakmemilkiwaktudalampemberianASI karenasibukbekerja sampaiakhirnyamemberikanpeluang dalammemberikanmakananprelakteal. Menurutpenelitian,Megawati2002didapatkan hasilbahwaibu yang berumur lebih muda lebihbanyakyang memberikanmakananprelaktealpadabayibarulahir dibandingkandenganibuyang berumurlebihtua.Hermansyah2010mengatakan seorang ibuyang mempunyaitingkatpendidikanrendah makabalitanyaberesiko2 kali lebih banyakterhadapmasalahkesehatandibandingkandenganibuyang memilikipendidikan tinggi.Olehsebab itu,untuk meningkatkan pengetahuanpara ibu mengenalseputarmakanan prelakteal makadiperlukan peran aktif daristaf perawatuntukmemberikanpendidikankesehatankepadaparaibutentang apayang dimaksud dengan makanan prelakteal, apa saja jenis makanan prelakteal, apa bahayadaripemberian makanan prelaktealbagi ibu dan bayidan kapan sebaiknya pemberian makanan prelaktealpadabayi. Universitas Sumatera Utara 4 `49 MenurutNotoatmodjo 2003 sikap yang baik terhadap suatu objek baru akan munculketikaseseorang memilikipengetahuanyangbaiktentang objektersebut. Hasilpenelitian sikaprespondendalampemberian makananprelaktealdidapatkan bahwaibuyang memilikisikappositifsebanyak40orang 41,7,sikapnegatif sebanyak56orang 58,3,SejalandenganpenelitianKholifah2008yang mengatakansebagianinformanutamadalampenelitian menyatakan41,7sikap negatif terhadap makanan prelakteal, haliniditunjukkan melaluipernyataan bahwa makanan prelaktealbaik untuk bayisebab pemberian makanan tersebuttidak berpengaruhapa-apabagiperkembangan bayi,selainitusebagiandari informan utamalainadayang menyatakansikapyangsebaliknyayaitu mengangapmakanan prelaktealbukanlah makananyang terbaikuntukbayikarenapemberianmakanan prelakteal terpaksamerekaberikankarenaASI tersebutbelumkeluaratausedikit keluar. PenelitianlindaAmelia2007terlihat bahwaibuyangbersikappositiflebih banyakyangmemberikanASI segerasetelahbayilahir dibandingkandenganibu yang mempunyaisikapnegatif,halinidapatterlihatbahwasikapnegatifmayoritas memberikanASI segerapadabayibarulahir30,8sedangkanibuyang bersikap positif43,3.Olehkarenaitu,sikapseseorang harusdidukungdengan pengetahuanyang baik,sehinggauntukmeningkatkansikap seseorang harusada kemauan dan perubahan sikap yangdapat menunjangsikap individu. MenurutSekartini2008menyatakantindakanseseorang dalampengambilan keputusan untuk memutuskan suatu tindakan itu dapatdipengaruhioleh faktor ekonomiyaiturespondenberpenghasilansebanyak43orang44,8antaraRp. Universitas Sumatera Utara 5 `50 1.000,000,- sdRp.2.000.000,- dansebanyak39orang 40,6responden berpenghasilan 1.000.000,-. Selain penghasilan, penolong persalinan juga menjadifaktordari memutuskansuatutindakan.Darihasilpenelitiandidapatkan bahwasebanyak71orang74,0mengatakansering memberikanmakananatau minuman selainASI padabayikarenapetugaskesehatan menyarankannya,sejalan dengan hasilpenelitian Almira2010 diKelurahan TegalSariKecamatan Kisaran Baratdiketahuibahwapenolong persalinansebagaifaktorkegagalandalam pemberian ASI secara Eksklusif sebesar 76,7.Hal inidisebabkan karenabayi sudahdiberikansusuformulaolehpetugas kesehatanpadaharipertamabayi dilahirkan.Dansetelahpulang darirumahbersalin ibujugadibekalisusuformula olehpenolong persalinan.Haltersebutmenyebabkankegagalandalampemberian ASI Eksklusif.Penelitianinididukung olehpenelitiyang dilakukanoleh suradi 2004 bahwapemberian air susu ibu ASIsecara eksklusif masih rendah disebabkanoleh tatalaksanarumahsakityang salah.Beberaparumah sakit memberikansusuformulapadabayiyang barulahirsebelumibunyamampu memproduksiASI sehingga menyebabkanbayitidakterbiasa menghisapASI dari putingsusu ibunyadan akhirnya tidak mau lagi mengkonsumsiASI. Berdasarkan kholifah2008 mengungkapkan bahwabeberapa informan utama memberikan madu padabayibarulahir pemberian makanan tersebutdilakukan karenakebiasaanyang dianjurkanolehorangtuaketikaASI ibubelumkeluar atau keluar tapimasih sedikit. PenelitianAmaliadanYovsyah2009dirumahsakit umumdaerahkabupaten cianjur juga mengatakan 68 ibu yang bersalin di rumah sakit tersebut tidak Universitas Sumatera Utara 5 `51 memberikanASI kepadabayimerekasegerasetelahlahirpadahalibuyang dapat memberikan ASI kurang dari atau sama dengan 30 menit setelah lahir akan memilikipeluang 2sampai8kalilebih besarakankeberhasilanmemberikanASI Eksklusif. Menurut Penelitian selanjutnya, Roesli 2008 mengungkapkan bayi yang disusuisegeralahirmencapai69 akanbertahanmenyususampaitigabulan dibandingkan bayiyangdisusui enam jamsetelahlahir yangmencapai47. Kurnianingsi2004menyatakanbahwa58petugaskesehatanmembolehkan pemberian makananatauminuman prelaktealketikaASIibunyabelumkeluar Darihasilstudipendahuluansebelumnyayang dilakukandiDesaSupatTimur dengancarapengamatandanwawancaraberdasarkankuesionerpada10 ibuyang mempunyaibayibaru lahir didapatkan hasil100 darihasil tersebut memberikan makananprelaktealpadabayidimana80makananyang diberikanadalahmadu dan sebanyak 20 ibuyangmemberikanmakananprelaktealberupasusu formula Universitas Sumatera Utara 5 `52 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Perilaku Ibu Nifas 0-5 Hari dalam Pemberian Kolostrum di Klinik Bersalin Martini Kecamatan Medan Tembung Tahun 2009

2 44 56

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PRELAKTEAL DENGAN PROSES MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ROWOTENGAH KECAMATAN SUMBERBARU KABUPATEN JEMBER

6 43 141

KEYAKINAN MAKANAN DALAM PERSPEKTIF KEPERAWATAN TRANSKULTURAL PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA Keyakinan Makanan dalam Perspektif Keperawatan Transkultural pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

0 4 14

Perilaku Ibu Suku Nias Dalam Pemberian Makanan Prelakteal pada Neonatus di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli

0 0 11

Perilaku Ibu Suku Nias Dalam Pemberian Makanan Prelakteal pada Neonatus di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli

0 0 2

Perilaku Ibu Suku Nias Dalam Pemberian Makanan Prelakteal pada Neonatus di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli

0 0 5

Perilaku Ibu Suku Nias Dalam Pemberian Makanan Prelakteal pada Neonatus di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli

0 0 24

Perilaku Ibu Suku Nias Dalam Pemberian Makanan Prelakteal pada Neonatus di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli

0 0 2

Perilaku Ibu Suku Nias Dalam Pemberian Makanan Prelakteal pada Neonatus di Klinik Bersalin Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli

1 2 27

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMPING II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Motivasi dengan Perilaku Ibu dalam Pemberian Asi Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Gamping II Yogyakarta -

0 0 16