PENDAHULUAN GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM GAMBARAN UMUM DATA PAJAK HIBURAN ANALISA DAN EVALUASI KESIMPULAN DAN SARAN GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM

3. Dokumentasi Dalam tahap ini penulis meminta dokumen atau data-data pendukung yang berhubungan dengan data objek PKLM

G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri

PKLM Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan laporan praktik kerja lapangan mandiri PKLM adalah:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang yang menjadi dasar pemikiran dalam penyusunan laporan, ruang lingkup, uraian teoritis, tujuan dan manfaat, metode PKLM, metode pengumpulan data serta sistematika penulisan aporan.

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM

Pada bab ini penulis menguraikan sejarah singkat mengenai lokasi PKLM, struktur organisasi,uraian tugas pokok dan fungsi serta gambaran pegawai.

BAB III GAMBARAN UMUM DATA PAJAK HIBURAN

Pada bab ini penulis akan menerangkan tentang data yang berkaitan dengan pajak hiburan mulai dari pengertian, dasar pelaksanaan, subjekobjek, ketentuan umum dalam peraturan perundang-undangan,tata cara pengenaan,wajib pajak mekanisme pengawasan danpemungutan pajak hiburan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI

Pada bab ini penulis menganalisa data-data yang diperoleh, kemudian melakukan evaluasi terhadap data tersebut, sehingga tercapai manfaat dan tujuan PKLM.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis mengemukakan tentang kesimpulan dan saran mengenai objek PKLM dan permasalahan yang penulis hadapi selama mengadakan praktik di lapangan. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM

A.Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Pada mulanya Dinas Pendapatan Kota Medan adalah suatu sub bagian pada bagian keuangan yang mengelola bidang penerimaan dan pendapatan daerah. Pada sub bagian ini tidak terdapat lagi sub seksi, karena pada saat itu Wajib Pajak Wajib Retribusi yang berdomosili di daerah kota Medan belum begitu banyak. Mempertimbangkan perkembangan pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk Kota Medan melalui Peraturan Daerah sub bagian keuangan tersebut diubah menjadi bagian pendapatan. Pada bagian pendapatan dibentuklah beberapa seksi yang mengelola penerimaan pajak dan retribusi daerah yang merupakan kewajiban para Wajib Pajak Wajib Retribusi dalam daerah Kota Medan yang terdiri dari 21 Kecamatan Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Baru, Medan Polonia,Medan Maimun, Medan Selayang, Medan Sunggal dan lainnya. Sehubungan dengan intruksi Menteri Dalam negeri KUPD No.71241-10 tentang penyeragaman struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah di seluruh Indonesia, Maka Pemerintah Daerah Kota Medan Berdasarkan perda No.12 Tahun 1978 menyesuaikan atau membentuk struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah yang baru. Didalam struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah yang baru ini dibentuklah seksi-seksi administrasi Dinas Pendapatan Daerah, juga Universitas Sumatera Utara dibentuk bagian tata usaha yang membawahi 3 tiga kepala sub bagian yang merupakan sub sektor perpajakan, retribusi daerah, pendapatan daerah lainnya yang merupakan kontribusi yang cukup penting bagi pemerintah daerah dalam mendukung serta memelihara hasil-hasil pembangunan dari peningkatan pendapatan daerah. Namun sebagai Unsur Pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang pemungutan pajak, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainya. Dinas Pendapatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah, terdiri dari 1 bagian tata usaha dengan 4 empat dan 5 lima sub dinas dengan masing-masing 4 empat seksi serta kelompok jabatan fungsional. Meningkatkan pendapatan daerah hendaknya tidak harus ditempuh dengan cara kebijaksanaannya menaikkan tarif saja, tetapi yang lebih penting dengan memperbaiki atau menyempurnakan administrasi, sistem dan prosedur serta organisasi dari Dinas Pendapatan Daerah yang ada sekarang. Namun kondisi saat ini, dirasakan tuntutan untuk perlunya meninjau kembali dan menyempurnakan Manual Pendapatan Daerah MAPATDA dimaksud. Seiring dengan tuntutan gerak pembangunan yang sedang berjalan terutama dari pola pendekatan yang selama ini dilakukan secara sektoral perlu diubah secara fungsional dan disesuaikan dengan kebijaksanaan pemerintah yang paling akhir dibidang perpajakan, maka penyempurnaan telah dilaksanakan secara sungguh – sungguh sehingga berhasil disusun Manual Pendapatan Daerah MAPATDA . Universitas Sumatera Utara Adapun penyempurnaan yang dimaksud dituangkan di dalam : 1. Keputusan Menteri Dalam Negeri No.973 – 442 Tahun 1998 pada tanggal 26 Mei 1998, tentang Sistem Prosedur Perpajakan, Retribusi Daerah, dan Pendapatan Daerah lainnya serta pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan. 2. Intruksi Menteri Dalam Negeri No.10 tanggal 26 Mei 1998 tentang Pelaksanaannya Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 973 – 442 Tahun 1998. 3. Surat Menteri Dalam Negeri No.23 Tahun 1989 tanggal 26 Mei 1998, tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah. Pendapatan Daerah Kota Medan atau Manual Pendapatan Daerah MAPATDA yang dilaksanakan terhadap dan penyempurnaannya sebagai tahap awal untuk Dinas Pendapatan Kota Medan secara efektif. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No.0611861PUOD, tanggal 2 Mei 1988, Instruksi Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara No.188.342.201991, tanggal 11 maret 1991 yang terakhir dirubah dengan Keputusan Walikota Medan No.188.342790SK1991, tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah No.16 Tahun 1991 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan. Universitas Sumatera Utara B. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan terdiri dari : 1. Dinas 2. Sekretariat , terdiri dari: a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Penyusunan Program. 3. Bidang Pendataan dan Penetapan, terdiri dari: a. Seksi Pendataan dan Pendaftaran; b. Seksi Pengolahan Data dan Informasi; c. Seksi Penetapan; d. Seksi Pemeriksaan. 4. Bidang Penagihan terdiri dari: a. Seksi Pembukuan dan Verifikasi; b. Seksi Penagihan dan Perhitungan; c. Seksi Pertimbangan dan Restitusi. 5. Bidang Bagi Hasil Pendapatan terdiri dari: a. Seksi Bagi Hasil Pajak; b. Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak; c. Seksi Penatausahaan Bagi Hasil; d. Seksi Peraturan Perundang – undangan dan Pengkajian Pendapatan. Universitas Sumatera Utara 6. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah terdiri dari: a. Seksi Pengembangan Pajak; b. Seksi Pengembangan Retribusi; c. Seksi Pengembangan Pendapatan Lain – Lain. 7. Unit Pelaksana Teknis UPT . 8. Kelompok Jabatan fungsional.

C. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan