Realisasi Penerimaan Dan Upaya Peningkatan Pajak Restoran Pada Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat

(1)

KABUPATEN LANGKAT

DISUSUN

Oleh :

NAMA : ERIANI SAFITRI NIM : 072600002

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Diploma III

Administrasi Perpajakan

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(2)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………. 1

B. Tujuan PKLM ………. 3

C. Manfaat PKLM……… 3

D. Ruang Lingkup PKLM……… 5

E. Metode PKLM ………. 5

F. Metode Pengumpulan Data ………. 7

G. Sistematika Penulisan Laporan PKLM……… 8

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KABUPATEN LANGKAT A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat . 11 B. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat ... 11

C. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat ... 15


(3)

C. Cara Perhitungan ………. 32 D. Target dan Realisasi Pajak Restoran……… 32 BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

A. Perkiraa dan Realiasasi Pendapatan Daerah Kabupaten

Langkat ... 35 B. Target Pajak Restoran ………. 36 C. Realisasi Pajak Restoran ………. 37 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……….. 39

B. Saran……… 41

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang cukup luas dan kompleks. Kemajuan tersebut tentunya memerlukan kesiapan semua pihak. Seperti kita ketahui bersama semua Negara mempunyai tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur serta merata. Upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut memerlukan dana yang besar pula yang tentunya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dari sinilah pajak memiliki peranan yang cukup besar sebagai salah satu penerimaan Negara yang paling besar.

Untuk mewujudkannya tentu diperlukan waktu dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas serta dana yang cukup besar. Besarnya dana tentunya tergantung kepada PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang setiap daerahnya berbeda dalam hal jumlah. Menurut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Sumber-sumber Pendapatan Daerah (PAD) yaitu Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.

Demikian pula di Kabupaten Langkat yang sebagian besar Pendapatan Asli Daerahnya berasal dari pajak daerah. Pajak Restoran merupakan salah satu pajak


(5)

daerah yang cukup besar yang dikelola di Kabupaten Langkat serta mempunyai peranan yang cukup penting dalam upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Langkat karena terdapat cukup banyak objek Pajak Restoran yang beroperasi.

Menurut Undang-undang Nomor 34 tahun 2000 Pajak Restoran adalah Pajak yang dikenakan atas pelayanan restoran. Selanjutnya Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/ atau minuman dengan dipungut bayaran, yang mencakup rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar, dan sejenisnya tidak termasuk jasa boga/katering.

Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) merupakan suatu kegiatan penerapan ilmu yang diperoleh mahasiswa/mahasiswi dibangku perkuliahan terhadap sebuah lapangan pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa itu sendiri. Dari Uraian diatas, maka di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat agar dapat mengetahui proses pemungutan terhadap Pajak Restoran yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat, sehingga penulis berkeinginan untuk membuat sebuah laporan yang berjudul “Realisasi Penerimaan dan Upaya Peningkatan Pajak Restoran di Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat”.


(6)

3

B. TUJUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

Praktik Kerja Lapangan Mandiri merupakan salah satu syarat wajib dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa yang akan menyelesaikan program studi. Begitu juga pada program studi Administrasi Perpajakan USU. Dan dalam setiap Praktik Kerja Lapangan Mandiri tentunya mempunyai tujuan. Adapun tujuan dari Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini adalah :

1. Untuk mengetahui realisasi dari Penerimaan Pajak Restoran di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat.

2. Untuk mengetahui penerimaan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan Pajak Restoran pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat.

3. Untuk mengetahui masalah yang sering dihadapi dalam pelaksanaan pemungutan Pajak Restoran yang ada pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat serta upaya mengatasinya.

C. MANFAAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

Dalam penulisan laporan ini yang merupakan hasil dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri penulis akan memaparkan manfaat yang ingin dicapai, yaitu :


(7)

1. Bagi Mahasiswa

a. Untuk mengetahui situasi dan gambaran dunia kerja khususnya di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat.

b. Memperluas wawasan serta menambah pengembangan ilmu pengetahuan Mahasiswa Administrasi Perpajakan khususnya tentang Pajak Daerah yaitu Pajak Restoran.

c. Untuk memperoleh pengalaman belajar dan bekerja pada instansi pemerintah dalam hal ini pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat.

2. Bagi Universitas Sumatera Utara

a. Sebagai sarana untuk membina hubungan baik antara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (FISIP) dengan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat.

b. Memberikan uji nyata terhadap disiplin ilmu yang telah disampaikan melalui bangku perkuliahan.

c. Membuka interaksi antara pihak Universitas dengan instansi pemerintahan khususnya di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat.

3. Bagi Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kabupaten Langkat

a. Mendapat masukan dan saran dalam pengelolaan Pajak Daerah khususnya Pajak Restoran.


(8)

5

b. Membantu menyelesaikan pekerjaan dan masalah yang muncul di Dinas

Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat.

c. Menjalin hubungan baik antara Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik (FISIP) dengan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat.

D. RUANG LINGKUP PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

1. Ketentuan umum Pajak Restoran pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat.

2. Objek dan subjek Pajak Restoran di Kabupaten Langkat. 3. Cara penghitungan Pajak Restoran.

4. Perkiraan dan realisasi pendapatan daerah pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat.

5. Target dan realisasi Pajak Restoran pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat.

E. METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

Yang menjadi Metode pada pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Ada 5 (Lima) macam, yaitu :

1. Tahap Persiapan

Yaitu kegiatan yang harus dilakukan oleh Mahasiswa sebelum melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri yang meliputi kegiatan sebagai berikut :


(9)

b. Penentuan judul Praktik Kerja Lapangan Mandiri. c. Pemilihan objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri. d. Penyusunan Proposal Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

e. serta berkonsultasi dengan dosen yang berhubungan dengan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

2. Studi Literatur

Yaitu kegiatan studi untuk mencari dan pengumpulan data serta informasi dengan membaca landasan teori, menelaah buku-buku leteratur, peraturan perundang-undangan dibidang perpajakan, majalah, surat kabar, catatan-catatan, maupun bahasa tertulis yang ada hubungannya dengan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

3. Observasi Lapangan

Yaitu dengan melakukan peninjauan atau pengamatan secara langsung pada obyek Praktik Kerja Lapangan pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) serta mempelajari laporan-laporan yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.

4. Pengumpulan Data

Yaitu kegiatan yang diperlukan untuk mengumpulkan data-data untuk penyusunan laporan akhir pada saat dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Pengumpulan data terbagi atas 2 yaitu :


(10)

7

a. Data Sekunder

Yaitu data-data yang berasal dari buku-buku ilmiah, majalah, surat kabar, dan buku-buku landasan teori perpajakan.

b. Data Primer

Yaitu data-data yang bersumber langsung dari kantor atau badan dimana kita melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

5. Analisa dan Evaluasi

Yaitu kegiatan studi yang dilakukan dengan cara menganalisa permasalahan dan kendala yang dihadapi dan mencari atau menanyakan solusi atau jalan keluar yang terbaik untuk memecahkan masalah-masalah yang ada.

F. METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri untuk melakukan pengumpulan data yang diperlukan menggunakan 3 (tiga) metode, yaitu :

1. Daftar Wawancara

Yaitu kegiatan untuk mengumpulkan dan mencari data dengan mengajukan Pertanyaan-pertanyaan atau melakukan komunikasi dan tanya jawab secara langsung kepada pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat untuk kebutuhan melengkapi data yang diobservasi.


(11)

2. Daftar Observasi

Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan cara melakukan pengawasan dan pengamatan secara langsung kepada obyek Praktik Kerja Lapangan Mandiri pada Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kabupaten Langkat dalam melakukan Melakukan pemungutan Pajak Restoran.

3. Daftar Dokumentasi

Yaitu suatu cara pengumpulan data dan mencari data dengan membuat daftar dokumentasi yang telah diperoleh dari Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat.

G. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

Adapun yang menjadi maksud dan tujuan membuat sistematika penulisan laporan ini agar penulisan ini lebih terarah, penulis secara garis besar membatasi permasalahan yang akan dibahas atas beberapa bab yang sesuai dengan penelitian serta mempermudah pemahaman dan penulisan laporan ini. Sistematika penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri dibuat dalam 5 (lima) bab dan dilengkapi dengan sub bab dan diberi penjelasan yang terperinci yaitu :


(12)

9

BAB I : PENDAHULUAN

1. Latar belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri mengenai Realisasi penerimaan dan upaya Peningkatan Pajak Restoran di Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kabupaten Langkat.

2. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri. 3. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

4. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri. 5. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri. 6. Metode Pengumpulan Data.

7. Sistematika penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

BAB II : GAMBARAN UMUM OBYEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

A. Sejarah singkat Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat

B. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat

C. Uraian tugas pokok dan fungsi

D. Tata Kerja

BAB III : GAMBARAN DATA PAJAK RESTORAN A. Ketentuan Umum

B. Objek dan Subjek Pajak Restoran

C. Cara Perhitungan


(13)

BAB IV : ANALISA DAN EVALUASI

A. Perkiraan dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat.

B. Target Pajak Restoran.

C. Realisasi Pajak Restoran.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang diberikan penulis berdasarkan uraian-uraian pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(14)

11 `

BAB II

GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT

A. SEJARAH SINGKAT DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT.

Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No.061/7200/SJ Tanggal 21 Maret 2000, Perihal Penataan Perangkat Daerah, dipandang perlu melakukan Penataan Kelembagaan, Perangkat Daerah berdasarkan analisa kebutuhan organisasi. Untuk memenuhi maksud tersebut diatas maka dipandang perlu pengintegrasian antara Dinas Pendapatan Daerah Tk. II Kabupaten Langkat dengan Dinas Pasar Daerah Tk. II Kabupaten Langkat menjadi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat. Untuk membentuk organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah maka ditetapkan dengan Peraturan Daerah yakni No. 30 Tahun 2000. Berdasarkan Perda (Peraturan Daerah) tersebut maka terbentuklah Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat.

B. STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT.


(15)

Kabupaten Langkat dibidang Pendapatan Daerah. Dinas Pendapatan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah yakni Bupati. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pembentukan organisasi perangkat Daerah Kabupaten Langkat. Dinas Pendapatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas (Eselon II b) membawahi 1 Sekretariat, 3 Kepala Bidang, 9 Kepala Seksi dan 2 Kepala Sub Bagian dan 23 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendapatan :

1. Sekretariat membawahi : a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Keuangan

2. Kepala Bidang Pendataan dan Penetapan membawahi : a. Seksi Pendataan

b. Seksi Perhitungan c. Seksi Penetapan

3. Kepala Bidang Penagihan membawahi : a. Seksi Penagihan Pajak

b. Seksi Penagihan Retribusi


(16)

13

4. Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Pelaporan membawahi :

a. Seksi Perencanaan

b. Seksi Pengendalian Operasional c. Seksi Pembukuan dan Pelaporan

Disamping Jabatan Struktural diatas dalam usaha untuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendapatan di 23 Kecamatan yang ada di Kabupaten Langkat.

SUMBER DAYA MANUSIA

Jumlah SDM per 31 Desember 2009 untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat adalah sebanyak 159 orang.

Tabel 2.1

Jumlah Personil Pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat

No Uraian Jumlah (Orang)

1 Jumlah SDM per 31 Desember 2008 167 2 Mutasi Selama Tahun 2009 :

Pensiun 6

Mutasi ( Masuk ) 2

Mutasi Keluar 1

Meninggal 3

3 Jumlah SDM 31 Desember 2009 159 Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat Tahun 2010


(17)

Tabel 2.2

Pegawai Dinas Pendapatan Kabuapten Langkat Berdasarkan Jenjang Jabatan ( Peran )

No Uraian Jumlah ( Orang )

1 Pejabat Struktural

- Eselon II 1

- Eselon III 4

- Eselon IV 34

2 Pejabat Fungsional -

3 Staff 120

Jumlah 159

Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat Tahun 2010 Tabel 2.3

Komposisi SDM berdasarkan Strata Pendidikan

No Uraian Jumlah (Orang)

1 S-3 -

2 S-2 2

3 S-1 28

4 Diploma II dan Diploma III 6

5 SLTA 116

6 SMA 5

7 SD 2

Jumlah 159

Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat Tahun 2010 Tabel 2.4

Komposisi SDM berdasarkan Golongan

1 Golongan IV 5

2 Golongan III 61

3 Golongan II 85

4 Golongan I 8

5 Tenaga Honorer 9

Jumlah 168


(18)

15

C. URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Langkat. Dinas Pendapatan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dibidang Pendapatan Daerah serta tugas-tugas lain yang diserahkan oleh Bupati. Peraturan Bupati Langkat Nomor 40 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat.

Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat mempunyai Fungsi sebagai berikut :

a. Melakukan perumusan kebijaksanaan teknis, pemberian bimbingan dan pembinaan, koordinasi teknis dibidang pendaptan daerah dan tugas-tugas lain yang diserahkan oleh Bupati sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

b. Melakukan tugas perencanaan dan pengendalian operasional dibidang pendataan, penetapan, penagihan dan pembukuan pelaporan penerimaan atas pajak, retribusi dan pendapatan daerah lainnya.

c. Membantu melakukan pendataan objek dan subjek PBB yang dilaksanakan oleh Jajaran Direktur Jendral Pajak dalam hal menyampaikan dan menerima kembali surat pemberitahuanobjek pajak (SPOP).

d. Membantu menyampaikan SPT, SKP, STP, SPPT, DHKP PBB dan sarana Administrasi PBB yang diterbitkan oleh Jajaran Dirjen Pajak serta


(19)

mengkoordinir Penagihan PBB yang dilimpahkan Menteri Keuangan kepada Daerah.

e. Melaksanakan penyuluhan mengenai pajak, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya.

f. Mengkoordinir Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dikelola oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya.

g. Menerima, menghimpun, menyetorkan seluruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke kas daerah.

h. Melaporkan seluruh Pendapatan Daerah setiap bulannya kepada Bupati.

i. Melakukan tugas kesekretariatan dan penatausahaan keuangan SKPD Dinas Pendapatan Daerah.

j. Menyiapkan Rencana Strategis, menyusun Rencana Kerja dan Laporan Kinerja Dinas Pendapatan Daerah.

Tugas pokok Kepala Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat mempunyai adalah Sebagai Berikut :

Kepala Dinas Pendapatan Daerah mempunyai tugas Memimpin, mengkoordinasikan, mengendalikan kegiatan dibidang Pendapatan Daerah serta tugas pembantu yang ditetapkan oleh Bupati.


(20)

17

Tugas Pokok Sekretaris di Dinas Pendapatan mempunyai Sebagai berikut : Sekretaris mempunyai tugas Melaksanakan Pelayanan administratif, menghimpun laporan dari bidang-bidang, melaksanakan kegiatan urusan umum, penatausahaan keuangan, pengelolaan benda berharga, urusan kepegawaian Dinas Pendapatan Daerah.

Fungsi :

a. Melakukan tugas umum, perawatan dan perlengkapan. b. Melakukan tugas kepegawaian .

c. Melakukan Pembinaan Organisasi dan Tata Laksana.

d. Mengumpulkan bahan-bahan dalam penyusunan Laporan kinerja Dinas Pendapatan Daerah.

e. Memberikan sarana dan pertimbangan kepada kepala dinas tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam bidang umum dan kepegawaian.

Tugas Pokok Kepala Sub Bagian Umum adalah Sebagai Berikut :

Melaksanakan urusan Surat Menyurat, Kearsipan, Rumah Tangga, Pembayaran gaji Pegawai, Perjalanan Dinas, Pemeliharaan Perlengkapan dan Urusan Keuangan.

Fungsi :

a. Melaksanakan urusan umum, perawatan dan perlengkapan. b. Melaksanakan urusan kepegawaian.


(21)

c. Melaksanakan urusan keuangan.

d. Menyiapkan Renstra, Renja dan Lakip Dinas Pendapatan Daerah.

Tugas Pokok Kepala Sub Bagian Keuangan adalah Sebagai Berikut :

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan Penataanusahaan keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Fungsi :

a. Meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa.

b. Melakukan verifikasi Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan menyiapkan SPM.

c. Melakukan verifikasi harian atas penerimaan. d. Melaksanakan akuntansi SKPD.

e. Menyiapkan laporan keuangan SKPD

Tugas Pokok Bidang Pendataan dan Penetapan adalah Sebagai Berikut : Bidang Pendataan dan penetapan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pendaftaran, pendataan objek dan subjek pajak dan distribusi, perhitungan dan penetapan pajak daerah dan retribusi daerah.

Fungsi :

a. Melakukan pendaftaran dan pendataan wajib pajak dan wajib retribusi dalam upaya peningkatan pendapatan daerah.


(22)

19

b. Melaksanakan perhitungan dan penetapan jumlah Pajak dan Retribusi Daerah

dan mendistribusikan serta menatausahakannya.

c. Memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala dinas tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam bidang pendataan dan penetapan.

d. Menyiapkan bahan untuk penyusunan Renstra, Renja dan Lakip Dinas Pendapatan Daerah.

Tugas Pokok Kepala Seksi Pendataan adalah sebagai berikut :

Seksi Pendataan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pendaftaran dan pendataan wajib pajak / Retribusi Daerah serta pendataan objek Pajak Daerah atau Retribusi Daerah.

Fungsi :

a. Melakukan pendaftaran Wajib Pajak Daerah dan Retribusi Daerah melalui formulir pendaftaran serta menghimpun dan mengelola data objek dan subjek Wajib Pajak Daerah dan Retribusi Daerah melalui formulir Surat Pemberitahuan (SPT) serta pemeriksaan lokasi / lapangan atas tembusan Surat Dinas dari instansi lain.

b. Menyusun dan memelihara daftar induk Wajib Pajak dan Wajib Retribusi Daerah.

c. Menerbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah (NPWPD) dan Nomor Pokok Wajib Retribusi Daerah (NPWRD).


(23)

Tugas pokok Kepala Seksi Penetapan adalah Sebagai Berikut :

Seksi Penetapan mempunyai tugas Melaksanakan penerbitan ketetapan pajak dan retribusi daerah serta mendistribusikannya kepada WP dan WR atau Satuan Kerja Perangkat Daerah Pengelola.

Fungsi :

a. Menerbitkan surat ketetapan pajak dan retribusi daerah. b. Mendistribusikan surat ketetapan pajak dan retribusi daerah.

c. Menyiapkan dan memelihara daftar himpunan ketetapan pajak dan retribusi daerah.

d. Menyiapkan laporan perkembangan penerbitan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) setiap bulannya.

Tugas Pokok Bidang Penagihan adalah Sebagai Berikut :

Bidang Penagihan mempunyai tugas melaksanakan Penagihan Pajak dan Retribusi Daerah serta melakukan koordinasi dan konsultasi tentang pendapatan daerah yang berasal dari dana perimbangan serta lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Fungsi :

a. Melakukan kegiatan Penagihan Pajak dan Retribusi Daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


(24)

21

b. Melakukan Pelayanan keberatan dan permohonan banding sesuai dengan

batas kewenangan.

c. Mengumpulkan dan mengolah data sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah lainnya, diluar Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

d. Membantu menyalurkan SPPT PBB, DHKP PBB yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak dan Retribusi Daerah.

e. Menyiapkan bahan untuk penyusunan Renstra, Renja dan Lakip Dinas Pendapatan Daerah.

Tugas Pokok Kepala Seksi Penagihan Retribusi adalah Sebagai Berikut : Melaksanakan Penagihan Retribusi Daerah yang melampaui batas waktu, jatuh tempo, melayani keberatan dan permohonan banding.

Fungsi :

a. Melakukan kegiatan Penagihan Retribusi Daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Melakukan Pelayanaan Keberatan dan Banding sesuai dengan batas kewenangannya.

c. Melakukan pencatatan dalam Buku Kendali terhadap semua jenis pungutan yang telah diterbitkan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRP).


(25)

Tugas Pokok Kepala Seksi Penagihan Pajak adalah Sebagai Berikut : Melaksanakan Penagihan Pajak Daerah yang melampaui batas waktu, jatuh tempo, melayani keberatan dan permohonan banding.

Fungsi :

a. Melakukan kegiatan Penagihan Pajak Daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Melakukan Pelayanaan Keberatan dan Banding sesuai dengan batas kewenangannya.

c. Melakukan pencatatan dalam Buku Kendali terhadap semua jenis pungutan yang telah diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD).

Tugas Pokok Kepala Seksi Penerimaan Dana Perimbangan adalah Sebagai Berikut :

Seksi Penerimaan Dana Perimbangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan penerimaan yang bersumber dari dana perimbangan.

Fungsi :

a. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi serta menatausahakan penerimaan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) serta lain-lain Pendapatan Daerah yang sah.

b. Membantu menyalurkan SPPT PBB, DHKP PBB yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak kepada Wajib Pajak.


(26)

23

c. Menatausahakan jumlah ketetapan PBB berdasarkan Surat Pemberitahuan

Pajak Terhutang (SPPT) dan Daftar Himpunan Ketetapan Pajak (DHKP) PBB.

d. Membantu melaksanakan penagihan aktif PBB.

Tugas Pokok Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Pelaporan adalah Sebagai Berikut :

Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan Perencanaan, Pengendalian, Pembinaan, Teknis Pemungutan, dan Penggalian Peningkatan Pendapatan Daerah serta Pelaporan mengenai Realisasi Penerimaan Asli Daerah (PAD) serta Penerimaan Daerah lainnya.

Fungsi :

a. Melakukan Perencanaan, pembinaan teknis pemungutan, pemantaun, evaluasi terhadap pendapatan asli daerah dan pendapatan daerah lainnya yang sah. b. Melaksanakan pembinaan teknis operasional kepada setiap unit kerja daerah

yang melaksanakan pemungutan pajak daerah, retribusi daerah, dan pendapatan asli daerah serta pendapatan daerah lainnya yang sah.

c. Menyiapkan laporan Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pendapatan daerah lainnya yang sah.


(27)

d. Memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala dinas tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam bidang perencanaan, pengendalian, dan pelaporan.

e. Menyiapkan bahan untuk penyusunan Renstra, Renja dan Lakip Dinas Pendapatan Daerah.

Tugas Pokok Kepala Seksi Perencanaan adalah Sebagai Berikut :

Seksi Perencanaan mempunyai tugas menyusun rencana pendapatan daerah, rencana intensifikasi pungutan pendapatan daerah dan merumuskan naskah rencana peraturan daerah dan keputusan kepala daerah tentang pajak dan retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya yang sah.

Fungsi :

a. Melakukan Perencanaan terhadap penerimaan pajak dan retribusi daerah, serta pendapatan daerah lainnya yang sah.

b. Melaksanakan koordinasi dengan instansi vertical dan dinas lainnya tentang penerimaan asli daerah (PAD).

c. Menyusun target penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) dan pendapatan daerah lainnya yang sah.


(28)

25

Tugas Pokok Kepala Seksi Pengendalian Operasional adalah Sebagai Berikut :

Melaksanakan tugas memantau, evaluasi pelaksanaan teknis pemungutan pajak dan retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya yang sah.

Fungsi :

a. Melakukan Pembinaan teknis pemungutan, pemantauan, evaluasi terhadap pungutan pajak dan retribusi daerah serta pungutan pendapatan asli daerah lainnya yang sah.

b. Melaksanakan pembinaan teknis operasional pungutan pendapatan asli daerah (PAD) dan pendapatan daerah lainnya yang sah.

c. Melaksanakan bimbingan dan petunjuk kepada setiap unit kerja yang mengelola pungutan pendapatan asli daerah (PAD) dan pendapatan daerah lainnya yang sah.

 Tugas Pokok Kepala Seksi Pembukuan dan Pelaporan adalah Sebagai

Berikut :

Mempunyai tugas melaksanakan pembukuan, pencatatan mengenai penetapan dan penerimaan dari pungutan dan pembayaran dan penyetoran pendapatan daerah serta menyiapkan laporan mengenai realisasi penerimaan dan tunggakan pendapatan daerah.


(29)

Fungsi :

a. Melaksanakan pencatatan mengenai penetapan dan penerimaan pajak dan retribusi daerah kedalam kartu jenis pajak dan retribusi dan kartu wajib pajak dan wajib retribusi daerah serta penerimaan daerah lainnya.

b. Menyiapkan laporan realisasi penerimaan pendapatan daerah.

c. Membuat daftar tunggakan pajak dan retribusi daerah berdasarkan ketetapan yang diterbitkan.

Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) :

• UPTD Pendapatan mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana Dinas Pendapatan Dearah di Kecamatan.

• UPTD Pendapatan dipimpin oleh seorang Kepala UPTD Pendapatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pendapatan dan secara operasional di koordinasi oleh Camat.

Tugas Pokok Unit Pelaksanaan Teknis Dinas adalah Sebagai Berikut :

 UPTD Pendapatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan dalam bidang pendapatan daerah di kecamatan serta tugas-tugas lain yang diserahkan oleh Kepala Dinas Pendapatan Daerah.


(30)

27

Fungsi :

a. Membantu melaksanakan pendaftaran, pendataan pajak dan retribusi daerah yang berkoordinasi dengan bidang pendataan dan penetapan.

b. Membantu menyampaikan SKPD, SKRD kepada WP dan WR dan bertanggung jawab atas penyampaian tersebut.

c. Membantu penyampaian SPPT PBB ke wajib pajak serta menatausahakan kedalam buku pengawasan pembayaran PBB dan DHKP.

d. Melaksanakan pembukuan dan pelaporan atas penerimaan dan penyetoran pajak dan retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya serta PBB setipa bulannya.

e. Melakukan pemungutan pajak dan retribusi daerah dan pendapatan lainnya serta menyetorkan ke BKP Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat sesuai ketentuan dan perundangan yang berlaku.

D. TATA KERJA

Dalam melaksanakan tugas setiap Pimpinan Unit Organisasi dan kelompok tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sikronasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat serta dengan instansi lain diluar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas masing-masing.

Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang


(31)

diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Setiap pimpinan unit organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya.

Dalam penyampaian laporan masing-masing kepada atasan tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahnnya masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala.


(32)

11 `

GAMBAR 2.1

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT KEPALA DINAS SEKRETARIAT SUBBAG UMUM SUBBAG KEUANGAN BIDANG

PENDAPATAN & PENETAPAN

SEKSI PENDATAAN BIDANG PENAGIHAN BIDANG PERENCANAAN,PENGENDALIAN & PELAPORAN SEKSI PERENCANAAN SEKSI PENGENDALIAN OPERASIONAL SEKSI

PEMBUKUAN & PELAPORAN SEKSI PENAGIHAN PAJAK SEKSI PENAGIHAN RETRIBUSI SEKSI PENERIMAAN DANA PERIMBANGAN SEKSI PERHITUNGAN SEKSI PENETAPAN

UPTD

2

9


(33)

A. KETENTUAN UMUM

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah, Pengertian dari Pajak Daerah adalah Iuran Wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan secara langsung yang seimbang yang dapat dipaksakan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah.

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor 12 Tahun 2002 tentang Pajak Restoran, yang dimaksud dengan Pajak Restoran atau Rumah Makan adalah Tempat menyatap makanan dan minuman, yang disediakan dengan dipungut bayaran, tidak termasuk usaha jasa boga aatu catering, dimaksud juga usaha antara lain :

1. Rumah Makan adalah Usaha yang menyediakan ruangan dan menyediakan makanan dan minuman untuk menyantapnya dengan pembayaran.

2. Bar adalah Tempat khusus dimana dihidangkan minuman baik ringan maupun keras dengan pembayaran.

3. Cafetaria adalah Sebagian dari bangunan atau ruangan kantor, pertokoan atau taman yang disediakan untuk menyatap makanan dan minuman dengan pembayaran.


(34)

31

4. Warung / Kedai Nasi adalah Usaha yang menjual makanan dan minuman baik

yang menggunakan bangunan tetap atau sementara atau tempat yang dapat dipindah-pindahkan.

5. Coffee Shop adalah Bangunan atau sebagian bangunan yang digunakan untuk menjual minuman dengan atau tanpa makanan dengan pembayaran.

6. Kantin adalah Usaha yang menyediakan makanan dan minuman baik yang dimiliki swasta maupun instansi Pemerintah dengan menyediakan tempat untuk menyatap dengan pembayaran.

B. OBJEK DAN SUBJEK PAJAK RESTORAN 1. Objek Pajak Restoran

Objek Pajak Restoran adalah Setiap pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di restoran. Objek Pajak penjualan makanan dan minuman ditempatkan disertai dengan fasilitas penyatapannya, kecuali :

a. Pelayanan usaha jasa boga atau catering.

b. Pelayanan yang disediakan oleh Restoran atau Rumah makan yang peredarannya tidak melebihi batas tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

2. Subjek Pajak Restoran

Subjek Pajak Restoran adalah Orang Pribadi atau Badan yang melakukan Pembayaran atas Pelayanan Restoran. Disini yang dimaksud Badan adalah Suatu bentuk usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer serta


(35)

Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, Persekutuan, Perkumpulan, Firma, Kongsi, Koperasi dan Pesiun, Bentuk Usaha Tetap ( BUT ) serta bentuk usaha lainnya.

C. CARA PERHITUNGAN

Adapun cara perhitungan besarnya Pajak Restoran adalah : Contoh :

Jumlah Pembayaran yang dilakukan terhadap restoran adalah Rp 2.000.000,- Maka besarnya Pajak Restoran adalah dengan cara mangalikan tarif dengan dasar pengenaan pajak yaitu Jumlah pembayaran terhadap restoran, yakni :

= Rp 2.000.000 x 10 % = Rp 200.000

Sehingga Pajak Restoran sebesar Rp 200.000,- ini yang akan disetorkan kepada Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat.

D. TARGET DAN REALISASI PAJAK RESTORAN

Sebelum membahas mengenai target yang akan dicapai atau direalisasikan dari Pajak Restoran di Kabupaten Langkat, terlebih dahulu kita lihat seberapa besar potensi dari Pajak Restoran di setiap Kecamatan Langkat dari Tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 sebagai berikut :


(36)

30

Tabel 3.1

Potensi Pajak Restoran Daerah Kabupaten Langkat

No Kecamatan Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010

WP Potensi/Bln WP Potensi/Bln WP Potensi/Bln WP Potensi/Bln

1 Bahorok 23 565,500 22 578,000 24 615,000 25 645,000

2 Salapian 21 179,100 21 182,500 12 107,000 12 107,000

3 Kuala 35 243,500 35 243,500 34 238,500 40 329,500

4 Sei Bingai 54 292,000 54 305,000 54 302,500 54 302,500

5 Selesai 20 285,000 22 365,000 22 365,000 22 365,000

6 Binjai 7 48,500 17 208,500 17 302,500 16 352,500

7 Stabat 172 5,380,000 153 4,939,000 162 5,191,500 154 6,999,500

8 Wampu 5 70,000 5 95,000 5 95,000 5 95,000

9 Secanggang 12 83,500 12 83,500 12 83,500 12 83,500

10 Hinai 11 439,000 15 399,000 20 589,000 16 927,000

11 Tanjung Pura 48 1,174,000 49 1,303,000 60 1,598,000 65 1,628,000

12 PD. Tualang 8 50,000 8 50,000 8 50,000 5 30,000

13 Gebang 22 368,000 26 426,000 23 353,000 22 335,000

14 Babalan 39 616,500 39 616,500 39 584,000 37 553,000

15 Pangkalan Susu 16 165,000 16 165,000 16 165,000 16 165,000

16 Besitang 13 295,000 13 295,000 14 495,000 8 405,000

17 Sei Lepan 7 113,500 9 143,500 9 118,500 10 128,500

18 Brandan Barat 10 585,000 11 715,000 12 725,000 12 725,000

19 Batang Serangan 8 75,000 8 75,000 13 125,000 13 125,000

20 Sawit Seberang 5 57,000 5 57,000 8 107,000 8 107,000

21 Serapit

- -

- - 2 50,000 2 50,000

22 Kutambaru

- -

- - 9 75,500 9 75,500

23 Pematang Jaya

- -

- - 4 20,000 4 20,000

JUMLAH 536 11,085,100 540 11,245,000 579 12,355,500 567 14,553,500

Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat Tahun 2010

3


(37)

Target adalah angka yang direncanakan akan di dapat atau diperoleh dari Pajak Restoran Kabupaten Langkat yang besarnya dilihat dari potensi yang ada. Dan Realisasi adalah Besarnya jumlah dana yang benar-benar tercapai dalam satu tahun pajak. Adapun Target dan Realisasi Pajak dari Penerimaan Pajak Restoran di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat dari Tahun 2007 s/d April 2010 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Restoran Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat

Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat Tahun 2010

No Tahun Target Realisasi % Sisa Target 1 31 Desember 2007 135.000.000 268.788.234 199,10 %

Melebihi Target (Over Target) 2 31 Desember 2008 200.000.000 560.215.477 280,11%

Melebihi Target (Over Target) 3 31 Desember 2009 350.000.000 417.489.053 119,28%

Melebihi Target (Over Target) 4 30 April 2010 400.000.000 70.051.500 17,51% 329.948.500


(38)

35 BAB IV

ANALISA DAN EVALUASI

A. PERKIRAAN DAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT .

Adapun data-data dan keterangan-keterangan yag didapat dari Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat mengenai perkiraan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat, yaitu :

Tabel 4.1

Perkiraan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat Tahun 2009 s/d 2010

Jenis Pungutan

Tahun 2009 Tahun 2010 Perkiraan

Pendapatan

Perkiraan Pendapatan 1. Pajak Daerah 14.343.300.000 14.534.300.000 2. Retribusi Daerah 5.865.007.000 6.695.594.000 3. Lain-lain Pendapatan 31.410.707.000 32.441.294.000 4. Bagi Hasil Pajak 120.017.073.796,07 130.639.200.883,00 5. Bagi Hasil Bukan Pajak 597.473.050.000 597.473.050.000 6. Bagi Hasil Pajak Provinsi 36.884.759.711,00 36.884.759.711,00

Total Seluruhnya 805.993.897.507,07 818.668.198.594 Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat Tahun 2010

Sedangkan data Realiasi seluruh Penerimaan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat dari Tahun 2008 dan 2009 adalah sebagai berikut :


(39)

Tabel 4.2

Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat Tahun 2008 s/d 2009

Jenis Pungutan Tahun 2008 Tahun 2009 Realisasi Realisasi 1. Pajak Daerah 9.853.627.105 17.988.084.889 2. Retribusi Daerah 4.892.789.469,00 6.241.548.608,00 3. Lain-lain Pendapatan 24.616.169.797,84 33.987.345.257,10 4. Bagi Hasil Pajak 107.034.335.508 112.613.540.614 5. Bagi Hasil Bukan Pajak 589.366.556.000 619.729.900.000 6. Bagi Hasil Pajak Provinsi 34.783.600.708,44 34.424.458.855

Total Seluruhnya 770.547.078.588,28 824.984.878.223,1 Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat Tahun 2010

Dari data tersebut diatas Penulis dapat melakukan analisis dan evaluasi mengenai Perkiraan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat dan Realisasinya. Perkiraan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat pada Tahun 2008 yaitu sebesar Rp 805.993.897.507,07 sedangkan yang Terealisasi pada tahun 2009 sebesar Rp 824.984.878.223,1 ini berarti melebihi perkiraan yang dibuat atau disebut Over Target sebanyak Rp 18.990.980.716,03 dan total realisasi seluruh penerimaan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat dari Tahun 2008 s/d 2009 juga mengalami peningkatan sebesar 18,99 %.

B. TARGET PAJAK RESTORAN.

Adapun Target yang dicanangkan dari Pajak Restoran pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat dari tahun 2007 s/d 2010 adalah sebagai berikut :


(40)

37

Tabel 4.3

Target Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat Tahun 2007 s/d 2010

No Tahun Target

1 31 Desember 2007 135.000.000

2 31 Desember 2008 200.000.000

3 31 Desember 2009 350.000.000

4 30 April 2010 400.000.000

Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat Tahun 2010

Dari Uraian data mengenai target Pajak Restoran pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat dari Tahun 2007 s/d 2010 diatas dapat dianalisis dan dievaluasi bahwa adanya kenaikan target rata-rata tiap tahunnya adalah sebesar Rp 271.250.000 atau sekitar 50,74%.

C. REALISASI PAJAK RESTORAN

Dari penelitian yang penulis lakukan adapun data yang didapat mengenai Realisasi atau Besarnya Penerimaan Pajak Restoran yang diperoleh pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat dari Tahun 2007 s/d 2010 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4

Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat 2007 s/d 2010

No Tahun Realisasi

1 31 Desember 2007 268.788.234

2 31 Desember 2008 560.215.477

3 31 Desember 2009 417.489.053

4 30 April 2010 70.051.500


(41)

Adapun analisis dan evaluasi yang dapat dilakukan adalah besarnya Realisasi Pajak Restoran hampir rata-rata pertahunnya melebihi target yang diinginkan walaupun masih adanya wajib pajak yang belum memenuhi kewajiban perpajakannya dan masih adanya objek-objek pajak yang belum terdata dan terdaftar khususnya didaerah terpencil, tetapi Realisasi Pajak Restoran dapat melebihi target yang diharapkan tetapi para petugas pajak masih harus melakukan atau mengadakan sosialisasi akan pentingnya membayar pajak demi kelangsungan pembangunan serta mengadakan pendataan ulang sampai ke desa-desa terpencil yang berpotensi memiliki objek Pajak Restoran. Jadi rata-rata Realisasi Pajak Restoran adalah sebesar 154, 10% Dari target yang dicanangkan setiap tahunnya.


(42)

39 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Dinas Pendapatan Daerah adalah Unsur Pelaksanaan Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat di bidang Pendapatan Daerah dan merupakan salah satu unit kerja yang melakukan koordinasi dan pelaksanaan pemungutan Pajak Daerah Khususnya Pajak Restoran. Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang membawahi 1 Kepala Bagian, 3 Kepala Sub Bagian, 9 Kepala Seksi dan 2 Kepala Sub Bagian serta disamping jabatan Struktural dalam usaha untuk mengoptimalkan Penerimaan Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat membentuk 23 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendapatan.

2. Dari data yang diperoleh, Perkiraan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat diproyeksikan mengalami peningkatan realisasi seluruh penerimaan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat tahun 2009 s/d 2010 mengalami peningkatan sebesar = 18,99%.

3. Pajak Restoran merupakan salah satu Pajak Daerah yang dikelola Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Langkat No. 12 Tahun 2002. Selama Tahun 2007 sampai 2010 besarnya Target Pajak Restoran yang dicanangkan berdasarkan Potensi Pajak


(43)

Restoran yang ada telah terealisasi melebihi dari target yang diperkirakan atau disebut OVER Target sebesar 154,10%.

4. Walaupun Target Pajak Restoran telah terealisasi melebihi target yang diperkirakan tetapi Para Staff Dinas Pendapatan Kabupaten langkat masih memperluas ke Daerah-daerah terpencil yang berpotensi memiliki objek Pajak Restoran tetapi Para Staff Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat masih kesulitan untuk mengadakan Sosialisasi dan pedataan Wajib Pajak Baru ke daerah-daerah tersebut karena masih sulitnya sarana menuju kesana.

5. Para staff Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat masih kesulitan untuk melakukan penagihan Pajak Restoran kepada Wajib Pajak secara optimal disebabkan banyaknya Wajib Pajak yang mengakui Usaha mereka dikategorikan tergolong kecil dan berpenghasilan rendah.

6. Masih Kurangnya Sarana dan Prasarana yang ada di Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat yang dapat mengganggu kelancaran tugas, Seperti masih kurang tersedianya komputer di setiap ruangan kerja para staff di Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat jadi masih banyak para staff yang melakukan pekerjaannya secara lamban karena masih menggunakan sistem manual. 7. Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan penerimaan Pajak

Restoran di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat adalah melalui Intensifikasi, Eksentifikasi dan Pengembangan kemampuan aparat serta dengan membangun kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajiban mereka dalam


(44)

41

B. SARAN

Selama melaksanakan penelitian dan pengambilan data pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat penulis telah melihat secara langsung kegiatan-kegiatan di Instansi tersebut dan berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat penulis rumuskan. Saran-saran yang dapat penulis berikan, yakni :

1. Agar Pelaksanaan Pemungutan terhadap Pajak Restoran dapat dilaksanakan dengan baik, sangat diperlukan adanya peningkatan pengawasan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan Pajak Restoran, yaitu ;

a. Membudayakan pola kerja yang terpadu melaksanakan pemerataan bebas tugas.

b. Melakukan Pendataan ulang terhadap lokasi-lokasi terpencil atau berpotensi adanya Wajib Pajak yang belum terdaftar atau Wajib Pajak yang baru.

c. Menyediakan Sarana dan Prasarana yang baik agar dapat membantu kelancaran tugas dalam mengoptimalkan penerimaan Pajak Daerah Khususnya Pajak Restoran, Seperti menambah Komputer disetiap ruangan kerja para Staff agar para Staff Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat tidak lagi bekerja secara lamban karena masih menggunakan sistem manual.

2. Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penerimaan Pajak Restoran adalah dengan cara :

a. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) atau aparatur pajak. b. Meningkatkan Pelaksanakan Penagihan Pajak Restoran.


(45)

c. Memberikan sanksi bagi Wajib Pajak yang tidak memenuhi kewajiban perpajakannya dan memberikan hadiah bagi wajib pajak yang selalu memenuhi kewajiban perpajakannya.

d. Memberikan kemudahan pelayanaan bagi Wajib Pajak.

3. Untuk lebih meningkatkan kesadaran wajib pajak akan kewajiban perpajakannya serta memahami peraturan di bidang Pajak Daerah, perlu ditingkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap wajib pajak dengan penyuluhan yang intensif dan mengadakan pendekatan berupa seminar-seminar mengenai Pajak Daerah khususnya Pajak Restoran.

4. Melakukan Evaluasi terhadap Pajak Daerah khususnya Pajak Restoran, target dan besarnya Pajak yang telah terealisasi sehingga akan mengoptimalkan perolehan Pajak Daerah khususnya Pajak Restoran untuk meningkatkan kesinambungan pembangunan di Kabupaten Langkat sehingga akan terwujud Kabupaten Langkat yang maju dan sejahtera.

5. Diperlukan strategi perpajakan yang baik oleh aparatur pajak yang akan mendorong wajib pajak melaksanakan kewajiban perpajakan dengan baik dan adanya keterbukaan akan masalah yang ada agar diperoleh hasil pemungutan Pajak yang efektif dan efisien.


(46)

43

6. Diperlukannya Sosialisasi Perpajakan dengan mengundang Wajib Pajak agar

dapat lebih memahami segala permasalahan yang ada tentang Pajak Daerah dan agar dapat melakukan intensifikasi atau eksentifikasi pajak, sehingga pajak yang diperoleh dapat lebih maksimal dan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan Pajak Daerah khususnya Pajak Restoran dapat terlaksana dengan baik.


(47)

Press, Malang.

Marsono, Budi,1994. Himpunan Peraturan Tentang Pemerintahan di Daerah, Djamban, Jakarta.

Siahaan, Marihot.2009. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, DMB, Jakarta. Peraturan Perundang - undangan :

Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah di Indonesia. Restu Agung.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Citra umbara. Bandung 2005.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Citra umbara. Bandung 2005. Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Struktur

Organisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat

Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat.

Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor 12 tahun 2002 Tentang Pajak Restoran. Stabat 2002.


(1)

A. KESIMPULAN

1. Dinas Pendapatan Daerah adalah Unsur Pelaksanaan Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat di bidang Pendapatan Daerah dan merupakan salah satu unit kerja yang melakukan koordinasi dan pelaksanaan pemungutan Pajak Daerah Khususnya Pajak Restoran. Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang membawahi 1 Kepala Bagian, 3 Kepala Sub Bagian, 9 Kepala Seksi dan 2 Kepala Sub Bagian serta disamping jabatan Struktural dalam usaha untuk mengoptimalkan Penerimaan Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat membentuk 23 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendapatan.

2. Dari data yang diperoleh, Perkiraan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat diproyeksikan mengalami peningkatan realisasi seluruh penerimaan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat tahun 2009 s/d 2010 mengalami peningkatan sebesar = 18,99%.

3. Pajak Restoran merupakan salah satu Pajak Daerah yang dikelola Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Langkat No. 12 Tahun 2002. Selama Tahun 2007 sampai 2010 besarnya Target Pajak Restoran yang dicanangkan berdasarkan Potensi Pajak


(2)

Restoran yang ada telah terealisasi melebihi dari target yang diperkirakan atau disebut OVER Target sebesar 154,10%.

4. Walaupun Target Pajak Restoran telah terealisasi melebihi target yang diperkirakan tetapi Para Staff Dinas Pendapatan Kabupaten langkat masih memperluas ke Daerah-daerah terpencil yang berpotensi memiliki objek Pajak Restoran tetapi Para Staff Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat masih kesulitan untuk mengadakan Sosialisasi dan pedataan Wajib Pajak Baru ke daerah-daerah tersebut karena masih sulitnya sarana menuju kesana.

5. Para staff Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat masih kesulitan untuk melakukan penagihan Pajak Restoran kepada Wajib Pajak secara optimal disebabkan banyaknya Wajib Pajak yang mengakui Usaha mereka dikategorikan tergolong kecil dan berpenghasilan rendah.

6. Masih Kurangnya Sarana dan Prasarana yang ada di Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat yang dapat mengganggu kelancaran tugas, Seperti masih kurang tersedianya komputer di setiap ruangan kerja para staff di Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat jadi masih banyak para staff yang melakukan pekerjaannya secara lamban karena masih menggunakan sistem manual. 7. Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan penerimaan Pajak

Restoran di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat adalah melalui Intensifikasi, Eksentifikasi dan Pengembangan kemampuan aparat serta dengan membangun kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajiban mereka dalam


(3)

B. SARAN

Selama melaksanakan penelitian dan pengambilan data pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat penulis telah melihat secara langsung kegiatan-kegiatan di Instansi tersebut dan berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat penulis rumuskan. Saran-saran yang dapat penulis berikan, yakni :

1. Agar Pelaksanaan Pemungutan terhadap Pajak Restoran dapat dilaksanakan dengan baik, sangat diperlukan adanya peningkatan pengawasan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan Pajak Restoran, yaitu ;

a. Membudayakan pola kerja yang terpadu melaksanakan pemerataan bebas tugas.

b. Melakukan Pendataan ulang terhadap lokasi-lokasi terpencil atau berpotensi adanya Wajib Pajak yang belum terdaftar atau Wajib Pajak yang baru.

c. Menyediakan Sarana dan Prasarana yang baik agar dapat membantu kelancaran tugas dalam mengoptimalkan penerimaan Pajak Daerah Khususnya Pajak Restoran, Seperti menambah Komputer disetiap ruangan kerja para Staff agar para Staff Dinas Pendapatan Kabupaten Langkat tidak lagi bekerja secara lamban karena masih menggunakan sistem manual.

2. Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penerimaan Pajak Restoran adalah dengan cara :

a. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) atau aparatur pajak. b. Meningkatkan Pelaksanakan Penagihan Pajak Restoran.


(4)

c. Memberikan sanksi bagi Wajib Pajak yang tidak memenuhi kewajiban perpajakannya dan memberikan hadiah bagi wajib pajak yang selalu memenuhi kewajiban perpajakannya.

d. Memberikan kemudahan pelayanaan bagi Wajib Pajak.

3. Untuk lebih meningkatkan kesadaran wajib pajak akan kewajiban perpajakannya serta memahami peraturan di bidang Pajak Daerah, perlu ditingkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap wajib pajak dengan penyuluhan yang intensif dan mengadakan pendekatan berupa seminar-seminar mengenai Pajak Daerah khususnya Pajak Restoran.

4. Melakukan Evaluasi terhadap Pajak Daerah khususnya Pajak Restoran, target dan besarnya Pajak yang telah terealisasi sehingga akan mengoptimalkan perolehan Pajak Daerah khususnya Pajak Restoran untuk meningkatkan kesinambungan pembangunan di Kabupaten Langkat sehingga akan terwujud Kabupaten Langkat yang maju dan sejahtera.

5. Diperlukan strategi perpajakan yang baik oleh aparatur pajak yang akan mendorong wajib pajak melaksanakan kewajiban perpajakan dengan baik dan adanya keterbukaan akan masalah yang ada agar diperoleh hasil pemungutan Pajak yang efektif dan efisien.


(5)

6. Diperlukannya Sosialisasi Perpajakan dengan mengundang Wajib Pajak agar dapat lebih memahami segala permasalahan yang ada tentang Pajak Daerah dan agar dapat melakukan intensifikasi atau eksentifikasi pajak, sehingga pajak yang diperoleh dapat lebih maksimal dan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan Pajak Daerah khususnya Pajak Restoran dapat terlaksana dengan baik.


(6)

Press, Malang.

Marsono, Budi,1994. Himpunan Peraturan Tentang Pemerintahan di Daerah, Djamban, Jakarta.

Siahaan, Marihot.2009. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, DMB, Jakarta.

Peraturan Perundang - undangan :

Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah di Indonesia. Restu Agung.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Citra umbara. Bandung 2005.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Citra umbara. Bandung 2005. Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Struktur

Organisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat

Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat.

Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor 12 tahun 2002 Tentang Pajak Restoran. Stabat 2002.