BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Menurut Djajasudarma 1993:3, metode penelitian merupakan alat, prosedur, dan teknik yang dipilih dalam melaksankan penelitian dalam
menggunakan data. Metode memiliki peran yang sangat penting, metode merupakan syarat atau langkah-langkah yang dilakukan dalam sebuah penelitian.
Metode penelitian yang penulis gunakan dalm penelitian makanan tradisional dalm perayaan upacara budaya masyarakat Tionghoa adalah metode
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bersifat deskriptif, bertujuan menjelaskan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan gejala atau kelompok
tertentu atau ntuk menentukan frekwensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala lain dalam masyarakat. Dalam hal ini mungkin sudah ada hipotesa-
hipotesa, mungkin juga belum, tergantung dari sedikit banyaknya pengetahuan tentang masalah yang bersangkutan Koentjraningrat, 1991:29.
Sedangkan menurut Hadari dan Mimi Martini 1994:176, penelitian yang bersifat kualitatif yaitu rangkaian kegiatan atau proses menjaring data atau
informasi yang bersifat sewajarnya mengenai suatu masalah dalam kondisi aspekbidang kehidupan tertentu pada objeknya. Penelitian ini tidak
mempersoalkan sampel dan populasi sebagaimana dalam penelitian kuantitatif.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Tehnik Pengumpulan Data
3.2.1 Wawancara
Salah satu teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah tehnik wawancara, yaitu mendapatkan informasi dengan brtanya secara langsung kepada
subjek penelitian. Sebagai modal awal penulis berpedoman pada pendapat Koentjaraningrat 1981:136 yang mengatakan, ”...kegiatan wawancara secara
umum dapat dibagi tiga kelompok yaitu: persiapan wawancara, tehnik bertanya dan pencatat data hasil wawancara.”
Berdasarkan pendapat
Koentjaraningrat tersebut, maka penulis juga mengacu pada pendapat Soehartono 1995:67 yang mengatakan,“...wawancara
adalah tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara, jawaban responden akan dicatat
atau direkam dengan alat perekam tape recorder.” Koentjaraningrat 1981:139 juga menemukakan bahwa wawancara itu
sendiri terdiri dari beberapa bagian yaitu, “...Wawancara terfokus, bebas dan sambil lalu. Wawancara
terfokus diskusi berpusat pada pokok permasalahan. Dalam wawancara bebas diskusi langsung dari suatu masalah ke masalah lain tetapi tetap
menyangkut pokok permasalahan. Wawancara sambil lalu adalah diskusi langsung yang dilakukan untuk menambahmelengkapi data yang sudah
terkumpul.”
Sesuai dengan pendapat dari Koentjaraningrat dan Soehartono mengenai kegiatan wawancara maka penulis sebelum wawancara telah mempersiapkan hal-
hal yang berhubungan dengan kegiatan wawancara demi kelancaran seperti alat tulis, daftar pertanyaan. Tehnik bertanya penulis kemukakan berdasarkan dari
Universitas Sumatera Utara
daftar pertanyaan dan pencatat hasil wawancara penulis lakukan begitu mendapat jawaban dan yang tidak sempat dicatat masih bisa didengarkan dari hasil rekaman.
Wawancara penulis lakukan dengan beberapa orang yang menjadi populasi penelitian yaitu:
1. Wawancara dengan salah satu seorang tokoh masyarakat Tionghoa,
yaitu bapak A Heng, untuk mendapatkan informasi mangenai perayaan upacara budaya yang mereka laksanakan.
2. Wawancara dengan salah satu masyarakat Tionghoa, yaitu ibu
Linda, untuk mandapatkan data-data mengenai jenis makanan apa saja yang selalu disajikan dalam upacara budaya.
3. Wawancara dengan sebagai salah satu seorang juru masak, ibu
Marina Yang selalu memasak kue bulan, untuk mendapatkan informasi cara membuat, rasa, dan bentuknya.
Pada saat peroses wawancara berlangsung penulis menerapkan metode wawancara bebas. Dimana pertanyaan-pertanyaan yang penulis ajukan kepada
informan berlangsung dari satu masalah ke masalah lain tetapi tidak keluar dari topik permasalahan.
3.2.2 Studi Kepustakaan
Untuk mencari tulisan-tulisan pendukung, sebagai kerangka landasan berfikir dalam tulisan ini, adapun yang dilakukan adalah studi kepustakaan.
Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan literatur atau sumber bacaaan, guna melengkapi dari apa yang dibutuhkan dalam penulisan dan penyesuaian data dari
Universitas Sumatera Utara
hasil wawancara. Sumber bacaaan atau literatur itu dapat berasal dari penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya dalam bentuk skripsi. Selain itu sumber
bacaan yang menjadi tulisan pendukung dalam penelitian penulis yaitu berupa buku, jurnal, makalah, aritkel dan berita-berita dari situs internet.
3.3 Tehnik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini akan diupayakan untuk memperdalam atau mengintrprestasikan secara spesifik dalam rangka menjawab keseluruhan
pertanyaan penelitian. Adapun proses yang dilakukan adalah:
1. Mewawancarai beberapa tokoh masyarakat Tionghoa, untuk
memudahkan penulis untuk mengerjakan tulisan ini, serta mendapatkan informasi tentang perayaan upacara budaya yang
mereka laksanakan, beserta makanan tradisionalnya. 2.
Mengumpulkan buku-buku atau jurnal-jurnal yang diharapkan dapat mendukung tulisan ini kemudian memilih data yang
diangggap paling penting dan penyusunannya secara sistematis. 3.
Berdasarkan data-data yang diambil, lalu penulis dapat membuat kesimpulan dari hasil yang diteliti dalam proses jalannya membuat
penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Data dan Sumber Data
Di dalam setiap penelitian, data yang menjadi patokan yang sangat penting bagi setiap penulis untuk mendapatkan informasi. Dalam penelitian ini, sumber
data primer yang diambil adalah: Data Primer : Bapak A Heng
Profesi : Pedagang
Alamat : Jln. Yos Sudarso no 76 Pulo Brayan Medan
Data Primer : Ibu Linda Profesi :
Wiraswasta Alamat
: Jln. Yos Sudarso no 16 Pulo Brayan Medan
Sumber data sekunder yang diambil adalah: Data Sekunder : Mengenal Adat istiadat Tionghoa
Halaman :
98 halaman
Percetakan :
PELKRINDO Penerbit
: Alex Media Komputindo Tahun :
1996 Warna :
Kuning
Data Sekunder : Mandarin Ceria 1, Kue Bulan Halaman
: 32
halaman Percetakan
: PT Elex Media Komputindo
Universitas Sumatera Utara
Penerbit : Gramedia
Tahun : 2009
Warna : Biru
putih bergambar
3.4 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di Medan, khususnya di Brayan. Pemilihan lokasi penelitian ini, karena di Brayan banyak sekali penduduk masyarakat Tionghoa
yang menyebar di brayan. Yang mayoritas sebagai pedagang, sehingga penulis lebih mudah untuk mewawancarai beberapa tokoh masyarakat Tionghoa.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN