Dengan demikian penulis membuat judul penelitian ini : Fungsi dan Makna Makanan Tradisional pada Perayaan Upacara Budaya Masyarakat
Tionghoa.
1.2 Batasan Masalah
Pada penelitian ini, penulis akan membatasi ruang lingkup penelitian akan mencoba melihat fungsi dan makna empat jenis makanan tradisional: kue
Keranjang, kue Bakchang, kue Bulan, dan kue Cenil. Sesuai dengan perayaan- perayaan upacara budaya Cina, sebagai berikut: Perayaan Imlek, Perayaan Kue
Bakchang, Perayaan Kue Bulan, dan Perayaan Makan Cenil. Penentuan ke empat makanan itu berlatar belakang dominasi ke empat
perayaan tersebut dalam perayaan-perayaan upacara budaya yang ada di Indonesia. Dalam arti perayaan-perayaan upacara budaya tersebut adalah yang
paling meriah dirayakan oleh masyarakat Tionghoa. Tradisi upacara budaya ini dilakukan di rumah penduduk, dan di tempat ibadah Vihara. Pulo Brayan Jln.
Yosudarso di Kecamatan Medan Timur, Provinsi Sumatera Utara.
1.3 Rumusan
Masalah
Berdasarkan ruang lingkup penelitian di atas, masalah yang ingin dibahas dalam tulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana fungsi makanan tradisional pada upacara perayaan
Imlek, Makan Bakchang, Kue Bulan, dan Makan Cenil.
Universitas Sumatera Utara
2. Bagaimana makna makanan tradisional pada upacara perayaan
Imlek, Makan Bakchang, Kue Bulan, dan Makan Cenil.
1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui fungsi makanan tradisional pada upacara perayaan
Imlek, Makan Bakchang, Kue Bulan, dan Makan Cenil. 2.
Untuk mengetahui makanan tradisional pada upacara perayaan Imlek, Makan Bakchang, Kue Bulan, dan Makan Cenil.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis, manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian terhadap fungsi dan makna makanan tradisional pada perayaan upacara dalam budaya etnis
Tionghoa, adalah: 1.
Memberi informasi kepada masyarakat luas, bahwa makanan tradisional itu dipengaruhi oleh kebiasaan makan masyarakat dan
menyatu didalam sistem sosial budaya berbagai golongan etnik di daerah-daerah, dan harus tetap kita lestarikan dalam suatu
masyarakat. 2.
Menjadi sumber dan pengetahuan bagi penulis pada bidang kebudayaan, dan memberi manfaat bagi kelestarian budaya
Universitas Sumatera Utara
masyarakat Tionghoa telah memberikan kepada kita pemahaman budaya yang harus tetap dilestarikan.
3. Menjadi sumber rujukan bagi peneliti lain dalam mengungkapkan
penelitian budaya ilmu pengetahuna fokus objek material yang sama.
1.5.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian fungsi dan makna makanan tradisional etnis Tionghoa secara praktis sebagai salah satu bahan perbandingan dalam kajian budaya
makanan tradisional yang berkaitan dengan perayaan upacara budaya dalam arti luas.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI