BAB 1 PENDAHULUAN
Tumor rongga mulut adalah suatu pertumbuhan jaringan abnormal yang terjadi pada rongga mulut. Jaringan tersebut dapat tumbuh pada bagian anterior
rongga mulut, posterior rongga mulut, dan tulang rahang. Pertumbuhannya dapat digolongkan sebagai ganas maligna atau jinak benigna. Pilihan terapi untuk
pasien dengan tumor ganas pada daerah posterior rongga mulut masih kontroversial. Hanya sedikit kasus kanker orofaring primer yang dapat diatasi dengan pembedahan
intra oral, hal ini disebabkan sulitnya mendapatkan akses ke daerah tumor tersebut.
1
Pembedahan bagian posterior rongga mulut dan orofaring sulit dilakukan tanpa melakukan pemotongan terhadap mandibula. Roux, pada tahun 1836 adalah
orang pertama yang menggambarkan pendekatan lip-split dan mandibulotomi untuk memperoleh akses pada bedah orofaring. Modifikasi insisi lip-split dan
mandibulotomi telah lama dikenal dan paling banyak digunakan selama lebih dari 20 tahun untuk memudahkan akses ke tumor pada bagian posterior rongga mulut,
orofaring, daerah parafaringeal dan tulang belakang leher.
2
Teknik modifikasi ini telah digunakan dalam pembedahan kepala dan leher untuk mendapatkan akses ke
rongga mulut sejak pertengahan abad ke-19 ketika pertama sekali di perkenalkan di dunia.
3
Lip-split dan mandibulotomi adalah teknik yang dapat digunakan dalam perawatan tumor di bagian posterior orofaring. Dengan prosedur lip-split
mandibulotomi, kebutuhan untuk mendapatkan akses yang luas ke daerah posterior
Universitas Sumatera Utara
rongga mulut akan lebih baik, modifikasi teknik ini juga dapat meningkatkan keselamatan, dan hasil fungsional. Namun teknik ini akan bertentangan dengan
keinginan untuk mempertahankan struktur anatomis yang penting di sekitar daerah pembedahan.
2
Prosedur lip-split mandibulotomi adalah sebuah alternatif untuk pendekatan pada daerah orofaring dan mendapatkan akses yang luas pada tumor di orofaring
tersebut. Kekurangan teknik modifikasi ini sedikit merusak nilai estetika paska operasi, yang dapat menyebabkan pembentukan fistula paska operasi, jaringan parut
lebih menonjol, bercak pada bibir, dan gangguan mobilitas dari bibir dan dagu.
2,4,5
Tujuan penulisan ini adalah untuk menjelaskan hal - hal yang perlu diketahui oleh seorang dokter gigi berkenaan dengan cara pengangkatan tumor pada bagian
posterior rongga mulut dengan pembedahan menggunakan teknik lip-split mandibulotomi yang tidak dapat dilakukan dengan hanya menggunakan teknik
pembedahan intraoral. Manfaat penulisan ini adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan
dokter gigi dan mahasiswa kedokteran gigi tentang cara penerapan pengambilan tumor melalui pembedahan dengan teknik lip-split mandibulotomi sehingga nantinya
dapat memberikan perawatan dental yang profesional dan dengan pedoman yang jelas.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TUMOR