1. 4 Segmentasi Kredit dan Unit Kerja Pengelola Debitur

3. Referral Branch Referral Branch merupakan cabang yang berfungsi untuk memberikan referensi atas prospek customer segmen small bussines kepada SBDC atau SBB terdekat. Fungsi, tugas, dan tanggung jawab referral branch meliputi kegiatan utama yaitu : a. Mencari calon debitur baik yang baru maupun yang telah menjadi nasabah Bank Mandiri melalui cross selling untuk kemudian memberikan referral form kepada SBDC atau SBB terdekat. b. Melayani walk-in customer segmen small bussines untuk kemudian memberikan referral kepada SBDC atau SBB terdekat. c. Mengisi dan menyampaikan referral form yang telah diyakini kebenarannya kepada SBDC atau SBB terdekat.

4. 1. 4 Segmentasi Kredit dan Unit Kerja Pengelola Debitur

1. Segmentasi Kredit a. Kredit small bussines adalah kredit-kredit untuk tujuan bisnis usaha yang bersifat produktif yang diberikan kepada debitu calon debitur dengan limit di atas Rp 100 juta dengan Grosss Annual Sales GAS sampai dengan Rp 5 Milyar Universitas Sumatera Utara b. Termasuk dalam segmentasi kredit small bussines adalah kredit yang diberikan kepada debitur calon debitur di bwah ini tanpa melihat Gross Annual Sales, yaitu :  Kredit dengan limit di atas Rp 100 juta sampai dengan Rp 5 milyar  Pembiayaan Club Deal and Chanelling melalui modal ventura  Kredit kepada koperasi primer yaitu usaha koperasi itu sendiri maupun untuk usaha anggotanya secar kolektif baik executing maupun chanelling  Pembiayaan plasma dengan pola inti plasma yang bersifat integrated dimana inti sebagai avalist  Kredit program kecuali PKBL yang meliputi : i. KKPA dengan pola executing and chanelling ii. Kredit Ketahanan Pangan KKP iii. Kredit dari dana Surat Utang pemerintah SUP- 005  Kredit kepemilikan kios dan ruko yang bersifat kolektif atas kerja sama dengan pengembang dengan limit di atas Rp 100 juta 2. Unit Kerja Pengelola debitur Small Bussines Sales Group mengelola : a. Debitur yang termasuk dalam kategori kolektibilitas a dan b dengan limit di atas Rp 100 juta sampai dengan Rp 5 milyar ekuivalen dalam valuta asing untuk usaha produktif. Universitas Sumatera Utara b. Debitur-debitur yang termasuk dalam kategori kolektibilitas a dan b lainnya tanpa melihat GAS meliputi :  Kredit dengan limit di atas Rp 100 juta sampai dengan Rp 5 Milyar  Pembiayaan club deal and chanelling melalui modal ventura dengan limit di atas Rp 100 juta  Kredit kepada koperasi primer untuk usaha koperasi itu sendiri maupun untuk usaha anggotanya secara kolektif baik executing maupun chanelling  Pembiayaan plasma dengan pola inti plasma yang bersifat integrated dimana inti sebagai avalist  Kredit program kecuali PKBL meliputi : i. KKPA dengan pola exeuting and chanelling ii. KIK pasca konversi iii. Kredit Ketahanan Pangan KKP iv. Kredit dari dana Surat Utang Pemerintah SUP – 005 Kredit kepemilikan kios dan ruko yang bersifat kolektif atas kerjasama dengan pengembang dengan limit di atas Rp 100 juta sampai dengan Rp 5 milyar c. Dalam hal terdapat penambahan limit fasilitas kredit menjadi di atas Rp 5 Milyar terhadap debitur butir b di atas, maka proses kredit dan pengelolaan atas fasilitas kredit tersebut tetap dilakukan oleh Small Bussines Sales Group akan dilakukan awal tahun berikutnya setelah perhitungan Key Perfomance Indicator selesai dilaksanakan. Universitas Sumatera Utara d. Sampai dengan terbentuknya Unit Micro Banking Sales maka Small Bussines Sales Group juga mengelola :  Debitur berkolektibilitas i lancar dan ii dalam perhatian khusus dengan limit sampai dengan Rp 100 juta untuk usaha produktif  Debitur-debitur berkolektibilitas i dan ii lainnya tanpa melihat GAS meliputi :  BPR termasuk bank pasar yang telah mendapat izin sebagai BPR  Perusahaan daerah yang jenis usahanya mengarah sebagai lembaga keuangan seperti Lembaga Keuangan Mikro Desa, Bank Karya Produksi Desa, yang telah memiliki izin sebagai BPR dan lain-lain  Kredit program kemitraan BUMN dengan usaha kecil dahulu disebut Program PUKK. 4. 2 Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan 4. 2. 1 Deskripsi Data Sekunder