3. Referral Branch
Referral Branch merupakan cabang yang berfungsi untuk memberikan referensi atas prospek customer segmen small bussines kepada SBDC atau
SBB terdekat. Fungsi, tugas, dan tanggung jawab referral branch meliputi kegiatan utama
yaitu : a.
Mencari calon debitur baik yang baru maupun yang telah menjadi nasabah Bank Mandiri melalui cross selling untuk kemudian
memberikan referral form kepada SBDC atau SBB terdekat. b.
Melayani walk-in customer segmen small bussines untuk kemudian memberikan referral kepada SBDC atau SBB terdekat.
c. Mengisi dan menyampaikan referral form yang telah diyakini
kebenarannya kepada SBDC atau SBB terdekat.
4. 1. 4 Segmentasi Kredit dan Unit Kerja Pengelola Debitur
1. Segmentasi Kredit a.
Kredit small bussines adalah kredit-kredit untuk tujuan bisnis usaha yang bersifat produktif yang diberikan kepada debitu calon debitur dengan limit di
atas Rp 100 juta dengan Grosss Annual Sales GAS sampai dengan Rp 5 Milyar
Universitas Sumatera Utara
b. Termasuk dalam segmentasi kredit small bussines adalah kredit yang
diberikan kepada debitur calon debitur di bwah ini tanpa melihat Gross Annual Sales, yaitu :
Kredit dengan limit di atas Rp 100 juta sampai dengan Rp 5 milyar Pembiayaan Club Deal and Chanelling melalui modal ventura
Kredit kepada koperasi primer yaitu usaha koperasi itu sendiri maupun untuk usaha anggotanya secar kolektif baik executing maupun
chanelling Pembiayaan plasma dengan pola inti plasma yang bersifat integrated
dimana inti sebagai avalist Kredit program kecuali PKBL yang meliputi :
i. KKPA dengan pola executing and chanelling ii. Kredit Ketahanan Pangan KKP
iii. Kredit dari dana Surat Utang pemerintah SUP- 005 Kredit kepemilikan kios dan ruko yang bersifat kolektif atas kerja
sama dengan pengembang dengan limit di atas Rp 100 juta 2. Unit Kerja Pengelola debitur
Small Bussines Sales Group mengelola :
a. Debitur yang termasuk dalam kategori kolektibilitas a dan b dengan limit di
atas Rp 100 juta sampai dengan Rp 5 milyar ekuivalen dalam valuta asing untuk usaha produktif.
Universitas Sumatera Utara
b. Debitur-debitur yang termasuk dalam kategori kolektibilitas a dan b lainnya
tanpa melihat GAS meliputi : Kredit dengan limit di atas Rp 100 juta sampai dengan Rp 5 Milyar
Pembiayaan club deal and chanelling melalui modal ventura dengan limit di atas Rp 100 juta
Kredit kepada koperasi primer untuk usaha koperasi itu sendiri maupun untuk usaha anggotanya secara kolektif baik executing
maupun chanelling Pembiayaan plasma dengan pola inti plasma yang bersifat integrated
dimana inti sebagai avalist Kredit program kecuali PKBL meliputi :
i. KKPA dengan pola exeuting and chanelling ii. KIK pasca konversi
iii. Kredit Ketahanan Pangan KKP
iv. Kredit dari dana Surat Utang Pemerintah SUP – 005
Kredit kepemilikan kios dan ruko yang bersifat kolektif atas kerjasama dengan pengembang dengan limit di atas Rp 100 juta sampai dengan Rp 5 milyar
c. Dalam hal terdapat penambahan limit fasilitas kredit menjadi di atas Rp 5
Milyar terhadap debitur butir b di atas, maka proses kredit dan pengelolaan atas fasilitas kredit tersebut tetap dilakukan oleh Small Bussines Sales Group
akan dilakukan awal tahun berikutnya setelah perhitungan Key Perfomance Indicator
selesai dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
d. Sampai dengan terbentuknya Unit Micro Banking Sales maka Small Bussines
Sales Group juga mengelola :
Debitur berkolektibilitas i lancar dan ii dalam perhatian khusus dengan limit sampai dengan Rp 100 juta untuk usaha produktif
Debitur-debitur berkolektibilitas i dan ii lainnya tanpa melihat GAS meliputi :
BPR termasuk bank pasar yang telah mendapat izin sebagai BPR
Perusahaan daerah yang jenis usahanya mengarah sebagai lembaga keuangan seperti Lembaga Keuangan Mikro Desa,
Bank Karya Produksi Desa, yang telah memiliki izin sebagai BPR dan lain-lain
Kredit program kemitraan BUMN dengan usaha kecil dahulu disebut Program PUKK.
4. 2 Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan 4. 2. 1 Deskripsi Data Sekunder