Analisis Kelayakan Usaha Kerupuk Opak (Kasus : Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai)

(1)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA KERUPUK OPAK

(Kasus : Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai)

SKRIPSI

REFIKA MEILITHA SARI HARAHAP 100304124

AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA KERUPUK OPAK

(Kasus : Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai)

SKRIPSI

REFIKA MEILITHA SARI HARAHAP 100304124

AGRIBISNIS

Diajukan Kepada Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana Pertanian

Disetujui oleh : Komisi Pembimbing

Ketua Komisi Pembimbing Anggota Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Ir. Kelin Tarigan, M.S) (Emalisa, SP, M.Si)

NIP. 19460802 197301 1 001 NIP. 19721118 199802 2 0012

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(3)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA KERUPUK OPAK

(Kasus : Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai)

SKRIPSI

REFIKA MEILITHA SARI HARAHAP 100304124

AGRIBISNIS

Diajukan Kepada Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara Untuk Memenuhi Dari Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(4)

JUDUL

:

ANALISIS

KELAYAKAN

USAHA

KERUPUK OPAK (Kasus : Desa Sukasari,

Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang

Bedagai

NAMA

: REFIKA MEILITHA SARI HARAHAP

NIM

:

100304124

PROGRAM STUDI

: AGRIBISNIS

Disetujui oleh : Komisi Pembimbing

Ketua Komisi Pembimbing Anggota Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Ir. Kelin Tarigan, M.S) (Emalisa, SP, M.Si)

NIP. 19460802 197301 1 001 NIP. 19721118 199802 2 0012

Mengetahui,

Program Studi Agribisnis Sekretaris

(Dr.Ir.Satya Negara Lubis, M.Ec) NIP : 196302041997031001


(5)

HALAMAN PENGESAHAN

Refika Meilitha Sari Harahap, NIM 100304124 dengan judul Skripsi Analisis Kelayakan Usaha Kerupuk Opak Telah dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, dan Diterima untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan Guna Memeperoleh Gelar Sarjana Pertanian.

Pada Tanggal, Agustus 2014

Panitia Penguji Skripsi :

Ketua : Prof. Dr. Ir. Kelin Tarigan, M.S

NIP : 19460802 197301 1 001 ………. Anggota :

1. Emalisa, SP, M.Si

NIP : 19721118 199802 2 0012 ……….

Mengesahkan, Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian USU Ketua

(Dr.Ir.Salmiah, MS) NIP : 195702171986032001


(6)

ABSTRAK

REFIKA MEILITHA SARI HARAHAP (100304124/AGRIBISNIS) dengan judul skripsi ANALISIS KELAYAKAN USAHA KERUPUK OPAK. Penelitian ini dilakukan pada bulan April tahun 2014 dengan bimbingan oleh Prof.Dr.Ir Kelin Tarigan, M.S dan Emalisa, SP, M.Si.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besar pendapatan usaha kerupuk opak dan layak atau tidak layak usaha kerupuk opak untuk diusahakan di Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai. Penentuan daerah dilakukan secara purposive yaitu berdasarkan kriteria atau tujuan tertentu dengan mempertimbangkan bahwa Kecamatan Pegajahan merupakan sentra produksi kerupuk opak di Kabupaten Serdang Bedagai, dimana daerah tersebut dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Metode pengambilan sampel adalah metode simple random sampling. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis pendapatan dan metode analisis kelayakan.

Hasil Penelitian diperoleh : 1) Besar pendapatan rata-rata usaha kerupuk opak adalah sebesar Rp 57.115/Sampel dan Rp 34.132/100 Kg Bahan Baku. 2) Berdasarkan hasil analisis kelayakan yang diterapkan, hasil dari BEP Produksi rata, BEP Harga rata-rata dan R/C Ratio rata-rata-rata-rata menyatakan bahwa usaha kerupuk opak di Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai yang diusahakan oleh pengusaha kerupuk opak layak untuk diusahakan


(7)

RIWAYAT HIDUP

REFIKA MEILITHA SARI HARAHAP dilahirkan di Medan pada tanggal 22 Mei 1992. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari Bapak H. Effendi Harahap, SH. MAP dan Hj. Asmah.

Penulis telah menempuh jenjang pendidikan formal sebagai berikut :

1. Jenjang pendidikan tingkat dasar di SD Taman Harapan Medan, masuk pada tahun 1998 dan tamat pada tahun 2004.

2. Jenjang pendidikan tingkat menengah pertama di SMP Swasta Harapan 2 Medan, masuk pada tahun 2004 dan tamat pada tahun 2007.

3. Jenjang pendidikan tingkat menengah atas di SMA Negeri 1 Medan, masuk pada tahun 2007 dan tamat pada tahun 2010.

4. Jenjang pendidikan tingkat sarjana (S1) di Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, masuk pada tahun 2010 dan tamat pada tahun 2014.

5. Mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Desa Darul Aman, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara, pada tahun 2013. 6. Mengadakan penelitian skripsi di Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten


(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala berkat, rahmat dan karunia-Nya serta segala kekuatan, kemampuan dan kesempatan yang telah dianugerahkan-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan masa perkuliahan dengan skripsi yang berjudul Analisis Kelayakan Usaha Kerupuk Opak (Kasus : Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai). Skripsi ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana di Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu sebagai berikut :

1. Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara dan Bapak Dekan beserta Pembantu Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara yang telah memimpin dan mengelola institusi pendidikan di tingkat universitas dan fakultas.

2. Ibu Dr.Ir. Salmiah, MS sebagai ketua Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara yang telah memimpin dan mengelola institusi pendidikan di tingkat departemen dan telah menjadi dosen penguji yang telah banyak memberikan saran yang membangun untuk kesempurnaan skripsi penulis.

3. Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, MS sebagai sekretaris Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara yang telah memimpin dan mengelola institusi pendidikan di tingkat departemen.


(9)

4. Prof. Dr. Ir. Kelin Tarigan, M.S sebagai ketua komisi pembimbing yang telah banyak memberikan motivasi, arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

5. Emalisa, SP, M.Si sebagai anggota komisi pembimbing yang telah banyak memberikan motivasi, arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

6. Seluruh dosen di Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama penulis menjadi mahasiswa.

7. Seluruh staf akademik dan pegawai di Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara yang telah membantu seluruh proses administrasi.

8. Seluruh kantor pemerintahan Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai yang terkait dengan penelitian penulis.

Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih atas segala motivasi, bantuan serta dukungan berupa doa dan semangat, kepada ayahanda tercinta Bapak H. Effendi Harahap, SH, MAP dan ibunda tercinta Ibu Hj. Asmah, adik tersayang Dwi Affany Harahap, SpD serta abangnda yang selalu mendampingi penulis dengan setia Fauzan Aiman, SP. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat penulis yang telah banyak membantu penulis selama masa perkuliahan yaitu Machfira Ernisolia Putri, SP, Lisda Putri, SP, Husna Fadhillah Hsb, SP, Widya Lestari, Kurnia Rinanda, SP, Constantin. G. Panggabean, SP, Samir Yasif, SP, Muhammad Khaliqi, SP, Roni Johannes Sinaga, SP, Irsa Izriyani Marbun, SP, Imelda Sebastiani Halim, SP, Devina Nathania Aviszha Marbun, SP, Richard Saragih, SP, dan semua rekan-rekan di


(10)

Departemen Agribisnis stambuk 2010 yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu. Tidak pula penulis mengucapkan terima kasih kepada sahabat- sahabat penulis di Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu Fatin Fatharani Erizal, S.Ked, Cut Putri Puspita Sari, S.Ked, Rizky Widya Amanda dan Farhannisa Suri Maimoon yang selama ini selalu memberi dukungan dan semangat kepada penulis.

Sebagai salah satu karya ilmiah skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan yang disebabkan keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki penulis. Masukan dan saran akan sangat berarti agar skripsi ini dapat dikembangkan dengan penelitian-penelitian selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Medan, Agustus 2014


(11)

DAFTAR ISI

Hal ABSTRAK ... I RIWAYAT HIDUP ... II KATA PENGANTAR ... III DAFTAR ISI ... VI DAFTAR TABEL ... VIII DAFTAR GAMBAR ... IX DAFTAR LAMPIRAN ... X

PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang ... 1

Identifikasi Masalah ... 4

Tujuan Penelitian ... 4

Kegunaan Penelitian ... 4

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 5

Tinjauan Pustaka ... 5

Landasan Teori ... 6

Kerangka Pemikiran ... 9

Hipotesis Penelitian ... 10

METODE PENELITIAN ... 11

Metode Penentuan Daerah Penelitian ... 11

Metode Pengambilan Sampel ... 11


(12)

Metode Analisis Data ... 12

Definisi dan Batasan Operasional ... 16

Definisi ... 16

Batasan Operasional ... 17

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 18

Deskripsi Daerah Penelitian ... 18

Luas dan Letak Geografis ... 18

Keadaan Penduduk ... 19

Karakteristik Sampel ... 22

Umur ... 22

Tingkat Pendidikan ... 23

Jumlah Anggota Keluarga ... 23

Lama Berusaha Kerupuk Opak ... 24

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 26

Gambaran Usaha Kerupuk Opak di Daerah Penelitian ... 26

Pendapatan Yang Diperoleh Pengusaha Kerupuk Opak Per Hari ... 28

Analisis Kelayakan Usaha Kerupuk Opak ... 30

KESIMPULAN DAN SARAN ... 37

Kesimpulan ... 37

Saran ... 37 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN GAMBAR


(13)

DAFTAR TABEL

No Hal

1. Sentra Industri Pangan di Kabupaten Serdang Bedagai, Tahun 2012 ... 5

2. Penduduk Menurut Kelompok Umur di Desa Sukasari, Tahun 2013 ... 19

3. Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Sukasari, Tahun 2013 ... 20

4. Sarana dan Prasaran di Desa Sukasari, Tahun 2013 ... 21

5. Distribusi Umur Pengusaha Kerupuk Opak Sampel ... 22

6. Distribusi Tingkat Pendidikan Pengusaha Kerupuk Opak Sampel ... 23

7. Distribusi Jumlah Anggota keluarga Pengusaha Kerupuk Opak Sampel ... 24

8. Distribusi Lama Berusaha Pengusaha Kerupuk Opak Sampel ... 24

9. Biaya Produksi, Penerimaan dan Pendapatan Usaha Kerupuk Opak Rata-Rata Per Sampel dan Per 100 Kg Bahan Baku Per Hari ... 29

10.Analisis Kelayakan Kerupuk Opak Berdasarkan BEP Produksi ... 31

11.Analisis Kelayakan Kerupuk Opak Berdasarkan BEP Harga ... 33


(14)

DAFTAR GAMBAR

No Hal

1. Kurva BEP ... 8

2. Skema Kerangka Pemikiran ... 10

3. Opak Cangkir ... 26

4. Alat Pencetak Opak Cangkir ... 26

5. Opak Lidah ... 27

6. Alat Pencetak Opak Lidah ... 27

7. Opak Rantang ... 27

8. Alat Pencetak Opak Rantang ... 27

9. Opak Koin ... 28


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

No Hal

1. Karakteristik Pengusaha Kerupuk Opak Sampel ... 41

2. Biaya-Biaya Produksi a. Biaya Bahan Baku ... 42

b. Biaya Tenaga Kerja ... 48

c. Biaya Penyusutan ... 50

3. Penerimaaan ... 56

4. Pendapatan ... 57

5. Sentra Industri di Kabupaten Serdang Bedagai ... 58

6. Daftar Kuisioner ... 59


(16)

ABSTRAK

REFIKA MEILITHA SARI HARAHAP (100304124/AGRIBISNIS) dengan judul skripsi ANALISIS KELAYAKAN USAHA KERUPUK OPAK. Penelitian ini dilakukan pada bulan April tahun 2014 dengan bimbingan oleh Prof.Dr.Ir Kelin Tarigan, M.S dan Emalisa, SP, M.Si.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besar pendapatan usaha kerupuk opak dan layak atau tidak layak usaha kerupuk opak untuk diusahakan di Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai. Penentuan daerah dilakukan secara purposive yaitu berdasarkan kriteria atau tujuan tertentu dengan mempertimbangkan bahwa Kecamatan Pegajahan merupakan sentra produksi kerupuk opak di Kabupaten Serdang Bedagai, dimana daerah tersebut dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Metode pengambilan sampel adalah metode simple random sampling. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis pendapatan dan metode analisis kelayakan.

Hasil Penelitian diperoleh : 1) Besar pendapatan rata-rata usaha kerupuk opak adalah sebesar Rp 57.115/Sampel dan Rp 34.132/100 Kg Bahan Baku. 2) Berdasarkan hasil analisis kelayakan yang diterapkan, hasil dari BEP Produksi rata, BEP Harga rata-rata dan R/C Ratio rata-rata-rata-rata menyatakan bahwa usaha kerupuk opak di Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai yang diusahakan oleh pengusaha kerupuk opak layak untuk diusahakan


(17)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang merupakan bidang sangat strategis karena menyangkut sendi kehidupan manusia. Kebutuhan manusia akan hidup itu dengan apa yang dimakan. Berdasarkan kenyataan ini bahwa masyarakat di Indonesia memahami dan mengetahui apa saja kebutuhan manusia untuk keberlangsungannya dalam kehidupan.

Di Indonesia khususnya di Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Serdang Bedagai banyak yang memproduksi kerupuk opak terutama di Kecamatan Pegajahan. Kerupuk opak ini banyak digemari masyarakat sebagai makanan pelengkap di waktu makan. Kecamatan Pegajahan khususnya di Desa Sukasari banyak masyarakat yang mengusahakan ubi kayu/singkong sebagai mata pencaharian dengan cara membuat beberapa produk olahan salah satunya adalah kerupuk opak sehingga desa ini dikenal sebagai sentra produksi olahan ubi kayu/singkong di Kabupaten Serdang Bedagai. Selain itu usaha kerupuk opak memberikan peluang yang baik untuk para tenaga kerja karena dengan usaha kerupuk opak dapat menghasilkan pendapatan yang besar. Usaha kerupuk opak adalah usaha yang sangat mudah untuk dilakukan karena usaha ini memerlukan cara pembuatan yang relatif mudah serta memerlukan biaya yang relatif murah.


(18)

Kerupuk adalah bahan kering berupa lempengan tipis yang terbuat dari adonan dengan bahan utamanya pati yang dalam proses pengolahannya pati akan mengalami proses gelatinisasi sehingga produk yang dihasilkan akan mengembang saat penggorengan. Berbagai bahan berpati dapat diolah menjadi kerupuk diantaranya ubi kayu, ubi jalar, campuran sagu dan singkong, beras, ketan, tapioca, jagung dan gandum (Huda, dkk, 2001).

Kerupuk opak adalah kerupuk yang dibuat dari ubi kayu. Kerupuk opak merupakan makanan cemilan yang digemari masyarakat baik muda maupun tua karena rasanya enak harganya yang relatif murah dan mudah cara pembuatannya. Keunggulan kerupuk opak dibanding dengan kerupuk yang lainnya adalah kerupuk opak dibuat langsung dari ubi kayu sehingga kadar seratnya masih tinggi. Awalnya ubi kayu tidak banyak digemari oleh masyarakat dan memiliki nilai jual yang rendah. Akibat hal tersebut banyak masyarakat yang mencoba untuk mengolah ubi kayu menjadi beberapa produk olahan makanan salah satunya adalah kerupuk opak. Selain itu mengingat kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil maka banyak masyarakat atau penduduk khususnya penduduk Kabupaten Serdang Bedagai mencoba memenuhi kebutuhan dengan mengusahakan usaha kerupuk opak karena dinilai usaha tersebut sangat didukung dengan kondisi pertanian di daerah tersebut yang dominan tanaman palawija. Salah satunya adalah ubi kayu yang merupakan bahan baku utama pengolahan kerupuk opak sehingga tidak memerlukan biaya yang besar untuk mendapatkan bahan baku. Dengan melihat kondisi di atas usaha kerupuk opak di daerah Kabupaten Serdang Bedagai memerlukan beberapa tenaga kerja dalam setiap usaha kerupuk opak. Tenaga kerja biasanya berasal dari dalam keluarga maupun luar keluarga.


(19)

Bahan hasil pertanian dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu bahan sangat mudah rusak dan bahan tidak mudah rusak. Bahan tidak mudah rusak biasanya berupa biji-bijian, contohnya gabah, jagung, kedelai, kacang hijau dan lain-lain. Bahan yang tidak mudah rusak tersebut mengandung kadar air yang sangat rendah ±13%. Bahan yang sangat mudah rusak seperti daging, ikan, susu, sayur-sayuran dan buah-buahan. Bahan tersebut mengandung kadar air sangat tinggi. Bahan yang sangat mudah rusak tidak dapat disimpan lama kecuali memakai alat pendingin (kulkas) atau alat pembeku (freezer). Alat tersebut jarang didapatkan di desa apalagi di pelosok desa. Untuk itu, bahan yang termasuk jenis mudah rusak harus diolah pada hari itu juga atau diolah menjadi produk yang awet. Salah satu produk olahan yang awet adalah kerupuk (Sahirman, 1995).

Industri kerupuk sebenarnya tergolong industri kecil atau industri rumah tangga. Akan tetapi, industri tersebut dapat dikembangkan menjadi industri padat karya yang mampu meningkatkan pendapatan pengusaha dan tenaga kerja di sekitarnya. Pada hakikatnya industri kerupuk hanya membutuhkan keterampilan. Umumnya keterampilan dan pengalaman membuat kerupuk yang dimiliki oleh pengusaha kerupuk diperoleh saat ia menjadi buruh di pabrik kerupuk (wahyono dan marzuki, 1996).


(20)

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka permasalahan yang di dapat antara lain :

1. Berapa besar pendapatan usaha kerupuk opak? 2. Bagaimana kelayakan usaha kerupuk opak?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis pendapatan usaha kerupuk opak.

2. Untuk menganalisis kelayakan usaha kerupuk opak. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan dalam menganalisis kelayakan usaha kerupuk opak.

2. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah untuk membuat kebijakan 3. Sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya.


(21)

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

PEMIKIRAN

Tinjauan Pustaka Ubi Kayu

Ubi Kayu/Singkong yang juga disebut Kaspe, dalam bahasa latin disebut Manihot Esculenta Crantz merupakan tanaman yang banyak mengandung karbohidrat. Oleh karena itu singkong dapat digunakan sebagai sumber karbohidrat di samping beras. Ubi kayu merupakan bahan utama dalam pembuatan kerupuk opak (Rismayani, 2007). Di Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara, telah banyak industri yang tumbuh dari komoditi ubi kayu ini. Salah satunya adalah kerupuk opak. Dari data Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2012 tercatat ada 40 unit usaha pembuatan kerupuk opak yang terdapat di Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai yang dapat di lihat pada tabel dibawah ini : Tabel 1. Sentra Industri Pangan di Kabupaten Serdang Bedagai Pada Tahun 2012

NO SENTRA NAMA SENTRA JUMLAH UNIT

USAHA (UU)

KECAMATAN 1. Industri Pangan 1. Dodol

2. Opak/Kerupuk Ubi 3. Keripik/Kerupuk 4. Keripik/Kerupuk /Emping 5. Keripik/Kerupuk 6. Tempe 7. Tempe 8. Tahu 9. Tahu/Tempe 116 40 17 32 8 12 5 14 5 Kecamatan Perbaungan Kecamatan Pegajahan Kecamatan Sei Rampah Kecamatan Perbaungan Kecamatan Sipispis Kecamatan Sei Rampah Kecamatan Dolok Masihul Kecamatan Dolok Masihul Kecamatan Sipispis


(22)

Landasan Teori

Sektor pertanian mempunyai kaitan erat dengan sektor industri. Karena sektor pertanian menghasilkan bahan mentah yang pada gilirannya harus diolah oleh industri menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dan sebaliknya sektor industri diharapkan mampu menghasilkan sendiri berbagai macam sarana produksi yang sangat diperlukan oleh industri pengolah pertanian meliputi usaha yang mengolah bahan baku menjadi komoditi yang secara ekonomi menambah tinggi nilainya. (Soekartawi, 2000).

Teori Pendapatan

Dalam ekonomi modern terdapat dua cabang utama teori yaitu teori harga dan teori pendapatan. Teori pendapatan termasuk dalam ekonomi makro yaitu teori yang mempelajari hal-hal sebagai berikut :

- Perilaku jutaan rupiah pengeluaran konsumen - Investasi dunia usaha

- Pembelian yang dilakukan pemerintah

Menurut pelopor ilmu ekonomi klasik, Adam Smith dan David Ricardo distribusi pendapatan digolongkan dalam tiga kelas sosial yang utama : pekerja, pemilik modal dan tuan tanah. Ketiganya menentukan 3 faktor produksi yaitu tenaga kerja, modal dan tanah. Penghasilan yang diterima setiap faktor dianggap sebagai pendapatan masing-masing keluarga terlatih terhadap pendapatan nasional. Teori mereka meramalkan bahwa begitu masyarakat makin maju para tuan tanah akan relatif lebih baik keadaannya dan para kapitalis (pemilik modal) menjadi relatif lebih buruk keadaannya (Sumitro, 1991).


(23)

Pendapatan atau income masyarakat adalah hasil penjualan dari faktor-faktor produksi yang dimiliki pada sektor produksi dan sektor ini membeli faktor-faktor produksi tersebut untuk digunakan sebagai input proses produksi dengan harga yang berlaku di pasar faktor produksi. Selain itu pendapatan adalah selisih antara Total Penerimaan (TR) dengan Total Biaya (TC).

Teori Kelayakan

Untuk menilai suatu usaha kerupuk opak dalam rangka memperoleh suatu tolak ukur yang mendasar dalam kelayakan investasi telah dikembangkan suatu metode analisis yaitu dengan kriteria investasi maka dapat ditarik beberapa kesimpulan apakah benefit suatu kesempatan dalam berinvestasi.

Dengan demikian, suatu kriteria investasi merupakan suatu alat apakah suatu usaha yang dilaksanakan layak atau tidak layak. Menurut Soekartawi (2000) kriteria tersebut adalah sebagai berikut :

1. Break Event Point (BEP)

Secara umum BEP adalah suatu keadaan dimana produksi dalam suatu perusahaan tidak ada untung tidak ada rugi, impas antara biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan pendapatan yang diterima.


(24)

D bi -M -p ari gambar iaya (garis j Daerah rug Dimana ga biayanya le Daerah laba Sebaliknya biaya. Manfaat BEP Jumlah pe mengalami Jumlah pen Seberapa ja Untuk men penjualan te

di atas dapa umlah biay i

aris jumlah ebih besar d

a

, dimana ga

P : enjualan mi kerugian. njualan yang auhkah berk ngetahui b erhadap keu Gamb at dilihat ba a) dengan ju

biaya di at dari pada jum

aris penjual

inimal yan

g harus dica kurangnya p agaimana e untungan ya

bar 1. Kurva ahwa break

umlah penju

tas garis pe mlah penjua

lan di atas a

ng harus d

apai untuk m penjualan ag efek perub ang diperole a BEP even adalah ualan (garis enjualan ata alan.

atau lebih b

dipertahank

memperoleh gar perusaha bahan harga

eh.

h titik poton s penjualan)

au dengan k

besar dari pa

an agar p

h keuntunga aan tidak m a jual, bia

ng antara ju ).

kata lain ju

ada garis ju

perusahaan

an tertentu. menderita rug

aya dan vo umlah umlah umlah tidak gi. olume


(25)

Kekurangan Analisis BEP :

-Biaya tetap (fixed cost) harus konstan selama periode tertentu.

-Biaya variabel (variabel cost) dalam hubungannya dengan penjualan haruslah konstan

-Harga jual perunit tidak berubah dalam periode tertentu (Anonimus, 2013)

2. R/C Ratio

R/C adalah perbandingan antara penerimaan penjualan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi hingga menghasilkan produk.

Kerangka Pemikiran

- Usaha kerupuk opak dilakukan dengan cara mengolah ubi kayu sampai menjadi kerupuk opak.

- Penerimaan usaha kerupuk opak diperoleh dengan mengalikan produksi kerupuk opak dengan harga jual kerupuk opak tersebut.

- Selain itu dalam usaha kerupuk opak pendapatan juga perlu dianalisis. Pendapatan usaha kerupuk opak diperoleh dari selisih antara total penerimaan usaha kerupuk opak dengan total biaya yang dikeluarkan untuk produksi. Selanjutnya pendapatan usaha kerupuk opak tersebut akan di analisis kelayakannya untuk melihat layak atau tidak layak usaha kerupuk opak tersebut untuk diusahakan.


(26)

Secara singkat dapat dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut :

Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis penelitian adalah sebagai berikut :

1. Usaha kerupuk opak di daerah penelitian layak untuk diusahakan.

             

Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran

Keterangan :

        :  Hubungan

Usaha Kerupuk Opak

Produksi

Penerimaan

Analisis Kelayakan

Layak Tidak Layak

Harga Jual

Biaya Produksi


(27)

METODE PENELITIAN

Metode Penentuan Daerah Penelitian

Daerah penelitian ditentukan secara Purposive atau secara sengaja yaitu di Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai. Hal ini dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan Pegajahan merupakan sentra produksi kerupuk opak di Kabupaten Serdang Bedagai. Hal tersebut dapat dilihat pada bagian lampiran.

Metode Pengambilan Sampel

Responden dalam penelitian ini adalah pengrajin kerupuk opak di daerah penelitian yaitu di Kecamatan Pegajahan. Jumlah populasi pengrajin kerupuk opak di Desa Sukasari sebanyak 40 KK. Metode pengambilan sampel dilakukan secara Simple Random Sampling.

Besar sampel yang diambil untuk penelitian ditentukan dengan rumus Slovin, (Prasetyo,2005) sebagai berikut :

n NeN

Keterangan : n = Besar sampel N = Jumlah populasi


(28)

Dengan menggunakan rumus slovin maka besar sampel di Desa Sukasari Kecamatan Pegajahan diperoleh sebagai berikut :

n , 9

n sampel

Dari rumus di atas dapat diperoleh jumlah sampel yang akan diteliti adalah 30 sampel pengrajin kerupuk opak dan ditentukan secara Simple Random Sampling.

Metode Pengambilan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari wawancara langsung kepada pengrajin kerupuk opak dengan menggunakan kuisioner yang telah disiapkan sebelumnya. Sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap yang diperoleh dari berbagai instansi yang terkait seperti BPS (Badan Pusat Statistik), Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Pasar Kabupaten Serdang Bedagai, Kecamatan Pegajahan di kantor Desa Sukasari.

Metode Analisis Data

Untuk hipotesis 1, menganalisis besarnya pendapatan usaha kerupuk opak dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Selain itu, analisis juga dilakukan dengan menggunakan rumus pendapatan usahatani. Adapun modelnya menurut Soekartawi (1995) sebagai berikut :

Rumus Penerimaan Usahatani :


(29)

Keterangan :

TR = Total Penerimaan (total revenue) Y = Produksi yang diperoleh (Kg) Py = Harga jual (Rp/Kg)

Pendapatan bersih usaha pengrajin kerupuk opak dapat dihitung dengan rumus : Pd = TR – TC

Keterangan :

Pd = Pendapatan Usahatani (Rp) TR = Total Penerimaan (total revenue) TC = Total Biaya (total cost)

Kriteria uji : Pendapatan usaha kerupuk opak dikatakan tinggi apabila pendapatan usaha kerupuk opak perhari lebih tinggi dari upah harian rata-rata yang ada di daerah penelitian.

Untuk hipotesis 2 dianalisis dengan menggunakan BEP, R/C Ratio dengan rumus sebagai berikut :

BEP Produksi TCP

Keterangan :

TC = Total Cost/ Biaya Total (Rp) P = Harga Jual (Rp/Kg)


(30)

BEP Harga Rp./Kg TCY

Keterangan :

TC = Total Cost / Biaya Total (Rp) Y = Produksi Total (Kg)

Kriteria uji adalah sebagai berikut :

- Jika produksi (Kg) > BEP produksi (Kg), maka usaha kerupuk opak layak untuk diusahakan

- Jika harga (Rp/Kg) > BEP harga (Rp/Kg), maka usaha kerupuk opak layak untuk diusahakan

Untuk menghitung kelayakan usaha kerupuk opak dianalisis dengan R/C (Return Cost Ratio) atau dikenal sebagai perbandingan atau nisbah antara penerimaan dan biaya. Adapun modelnya menurut Soekartawi (1995) dapat dituliskan sebagai berikut :

a = R/C R = Py . Y C = FC + VC

a = [(Py.Y)/(FC + VC)] Keterangan :

R = Penerimaan C = Biaya

Py = Harga Output Y = Output


(31)

FC = Biaya tetap VC = Biaya tidak tetap

Kriteria uji adalah sebagai berikut :

Jika R/C > 1, maka usaha kerupuk opak layak untuk diusahakan Jika R/C = 1, maka usaha kerupuk opak impas


(32)

Definisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman atas pengertian dan penafsiran penelitian ini maka penulis membuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut :

Definisi

1. Usaha kerupuk opak adalah suatu usaha yang dilakukan dengan mengolah ubi kayu sampai menjadi kerupuk opak.

2. Pengrajin kerupuk opak adalah orang yang melaksanakan dan mengelola usaha kerupuk opak dengan bahan utamanya adalah ubi kayu.

3. Produksi (output) adalah sebagai hasil dari suatu proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan (input).

4. Pendapatan adalah hasil penjualan dari faktor-faktor produksi yang dimiliki pada sektor produksi dan sektor ini membeli faktor-faktor produksi tersebut untuk digunakan sebagai input proses produksi dengan harga yang berlaku di pasar faktor produksi.

5. Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh pengrajin untuk usaha kerupuk opak (Rp).

6. Harga jual adalah besarnya nilai penjualan yang diterima oleh pengrajin kerupuk opak (Rp/Kg).

7. Analisis kelayakan usaha adalah untuk menganalisis suatu usaha layak atau tidak layak untuk diusahakan.

8. Break event point adalah suatu kondisi dimana suatu usaha itu dikatakan tidak untung dan tidak rugi.


(33)

Batasan Operasional

1. Penelitian dilakukan di Kecamatan Pegajahan, Desa Sukasari, Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Sampel dalam penelitian ini adalah pemilik usaha pengolahan kerupuk opak. 3. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2014.


(34)

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN, KEADAAN PENDUDUK

DAN KARAKTERISTIK SAMPEL

Deskripsi Daerah Penelitian

Luas Dan Letak Geografis Desa Sukasari

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai. Kecamatan Pegajahan memiliki luas wilayah 93,12 km2 dengan jumlah penduduk 29.229 jiwa terdiri dari 14.392 laki-laki dan 14.907 perempuan. Kecamatan Pegajahan berada sekitar ±13 – 16 meter di atas permukaan laut. Kecamatan Pegajahan terdiri dari 12 desa dan 1 kelurahan. Salah satu desanya adalah Desa Sukasari dengan luas 5,85 km2 dan jumlah penduduk desa sebanyak 4.168 jiwa dengan kepadatan penduduk 712,48 jiwa/km2. Desa ini terdiri dari 10 dusun, yaitu : Dusun 1, Dusun 2, Dusun 3, Dusun 4, Dusun 5, Dusun 6, Dusun 7, Dusun 8, Dusun 9 dan Dusun 10. Secara administratif Desa Sukasari mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Lestari Dadi Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pegajahan Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bingkat / PTPN II Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sei Sialang

Desa Sukasari memiliki luas 585 Ha. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan 1,5 km dan jarak ibukota kabupaten 32 km.


(35)

Keadaan Penduduk

a. Penduduk Menurut Kelompok Umur

Penduduk desa di daerah penelitian berjumlah 4.168 jiwa dengan 1.055 KK terdiri dari 2.026 jiwa laki-laki dan jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 2.142 jiwa. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan ditampilkan tabel distribusi penduduk daerah penelitian .

Tabel 2. Penduduk Menurut Kelompok Umur

No. Kelompok Umur (Tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)

1 0-12 861 20,65

2 13-59 3.157 75,74

3 60+ 150 3,59

Total 4.168 100

Sumber : BPS Medan Dalam Angka 2013

Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Serdang Bedagai, Kecamatan Pegajahan, Desa Sukasari pada tahun 2013 sebesar 4.168 orang. Data tabel di atas juga menunjukkan jumlah usia non produktif bayi, balita, anak-anak, dan remaja (0-12 Tahun) sebesar 861 orang (20,65%), manula (60+ Tahun) sebesar 150 orang (3,59%). Jumlah usia produktif (13-59 Tahun) adalah sebesar 3.157 orang (75,74%). Usia produktif adalah usia dimana orang memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga dapat menghasilkan barang dan jasa dengan efektif. Data tersebut menunjukkan bahwa ketersediaan tenaga kerja di Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai cukup besar.


(36)

b. Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Penduduk Desa Sukasari menurut tingkat pendidikan terdiri dari TK, tamat SD, tamat SLTP, tamat SLTA, tamat D3 dan tamat S1. Untuk mengetahui lebih jelas mengenal tingkat pendidikan penduduk Desa Sukasari dapat dilihat pada Tabel 3 berikut : Tabel 3. Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)

1 TK 41 1,13

2 SD 977 26,95

3 SMP 814 22,46

4 SMA 1.755 48,42

5 D3 17 0,46

6 S1 20 0,55

Jumlah 3.624 100

Sumber : BPS Medan Dalam Angka 2013

Tabel 3 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk Desa Sukasari paling besar berada pada tingkat SMA berjumlah 1.755 orang (48,42%), kemudian tingkat Taman Kanak-Kanak yaitu sebesar 41 orang (1,13%), tingkat Sekolah Dasar (SD) yaitu sebesar 977 orang (26,95%), tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu sebesar 814 orang (22,46%), tingkat Diploma Tiga (D3) yaitu sebesar 17 orang (0,46%), dan terakhir tingkat Strata 1 (S1) yaitu sebesar 20 orang (0,55%).

c. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana sangat mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masya- rakat. Semakin baik sarana dan prasarana akan mempecepat laju pembangunan. Sarana dan prasarana di Desa Sukasari sekarang ini cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari jenis-jenis sarana yang tersedia baik sarana pendidikan, kesehatan dan tempat peribadatan yang cukup memadai. Untuk mengetahui lebih jelas mengenal sarana dan prasarana di Desa Sukasari dapat dilihat pada Tabel 4 berikut :


(37)

Tabel 4. Sarana dan Prasarana

No Sarana dan Prasarana Jumlah (Unit)

1 Sekolah

a. SD 2

b. SMP 1

c. SMA 1

d. SMK 1

e. Perguruan Tinggi -

2 Kesehatan

a. Puskesmas -

b. Puskesmas Pembantu 1

c. Poskesdes -

d. Posyandu 7

e. Poliklinik/Balai Pengobatan 4 f. Tempat Praktek Dokter 1

g. Rumah Bersalin 3

h. Toko Obat -

3 Tempat Peribadatan

a. Mesjid 3

b. Musholla 8

c. Gereja Kristen 2

d. Gereja Katolik -

e. Kapela -

f. Pura -

g. Vihara -

h. Klenteng -

4 Layanan Masyarakat

a. Kantor Kepala Desa 1

Sumber : BPS Medan Dalam Angka 2013

Sarana pendidikan di Desa Sukasari mulai dari Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar berjumlah 2 unit, Sekolah Menengah Pertama berjumlah 1 unit, Sekolah Menengah Atas berjumlah 1 unit, Sekolah Menengah Kejuruan berjumlah 1 unit. Status sekolah di Desa Sukasari umumnya swasta.

Sarana kesehatan sangat diperlukan oleh penduduk Desa Sukasari. Sarana kesehatan yang ada yaitu Puskesmas Pembantu 1 unit, Posyandu 7 unit, Poliklinik/Balai


(38)

Pengobatan 4 unit, tempat Praktek Dokter 1 unit dan Rumah Bersalin 3 unit yang tersebar di Desa Sukasari.

Sarana peribadatan sangat diperlukan oleh penduduk desa seperti Desa Sukasari yang berpenduduk beragama. Sarana peribadatan yang ada yaitu Mesjid 3 unit, Musholla 8 unit dan Gereja Kristen 2 unit.

Karakteristik Sampel

Karakteristik sampel dalam penelitian ini meliputi karakteristik sosial ekonomi yang terdiri dari umur, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga dan lama berusaha kerupuk opak.

a. Umur

Adapun keadaan umur pengusaha kerupuk opak sampel di daerah penelitian dapat dilihat berdasarkan Tabel 5 berikut ini :

Tabel 5. Distribusi Pengusaha Kerupuk Opak Sampel Berdasarkan Kelompok Umur

No Kelompok Umur (Tahun) Jumlah Sampel

(Orang) Persentase (%)

1 < 35 9 30

2 35-50 15 50

3 > 50 6 20

Jumlah 30 100

Sumber : Data Diolah Dari Lampiran I

Berdasarkan Tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa jumlah pengusaha kerupuk opak sampel terbesar berada pada kelompok umur 35-50 tahun dengan jumlah 15 orang dengan persentase 50,00%, sedangkan jumlah pengusaha kerupuk opak sampel yang terkecil berada pada kelompok umur > 50 tahun dengan jumlah 6 orang dengan persentase 20,00%.


(39)

b. Tingkat Pendidikan

Pendidikan pengusaha kerupuk opak sampel di daerah penelitian Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai bervariasi dari Sekolah Dasar (SD) sampai tingkat Strata 1 (S1). Adapun tingkat pendidikan pengusaha kerupuk opak sampel dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini :

Tabel 6. Distribusi Pengusaha Kerupuk Opak Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Sampel (Orang) Persentase (%)

1 SD 16 53,33

2 SMP 10 33,33

3 SMA 3 10,00

4 S1 1 3,33

Jumlah 30 100

Sumber : Data Diolah Dari Lampiran I

Berdasarkan Tabel 6 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan pengusaha kerupuk opak sampel yang terbesar berada pada tingkat SD dengan jumlah 16 orang atau sebesar 53,33% dan tingkat pendidikan pengusaha kerupuk opak yang terkecil pada tingkat Strata 1 (S1) dengan jumlah sampel sebanyak 1 orang atau sebesar 3,33%.

c. Jumlah Anggota Keluarga

Adapun jumlah anggota keluarga pengusaha kerupuk opak sampel dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini :


(40)

Tabel 7. Distribusi Pengusaha Kerupuk Opak Sampel Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga

No Jumlah Anggota Keluarga (Orang)

Jumlah Sampel (Orang)

Persentase (%)

1 1-3 1 3,33

2 4-6 27 90,00

3  6 2 6,67

Jumlah 30 100

Sumber : Data Diolah Dari Lampiran I

Berdasarkan Tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa jumlah anggota keluarga pengusaha kerupuk opak sampel yang terbesar berada pada kelompok 4-6 dengan jumlah sampel 27 orang atau sebesar 90,00%, sedangkan jumlah anggota keluarga pengusaha kerupuk opak sampel yang terkecil berada pada kelompok 1-3 dengan jumlah sampel 1 orang atau sebesar 3,33%.

d. Lama Berusaha Kerupuk Opak

Adapun lama berusaha kerupuk opak sampel dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini:

Tabel 8. Distribusi Pengusaha Kerupuk Opak Sampel Berdasarkan Lama Berusaha Kerupuk Opak

N o

Lama Berusaha Kerupuk Opak (Tahun)

Jumlah Sampel

(Orang) Persentase (%)

1 < 1 5 16.67

2 1-5 14 46.67

3 5-10 4 13.33

4 10-15 3 10.00

5 > 15 4 13.33

Jumlah 30 100

Sumber : Data Diolah Dari Lampiran I

Berdasarkan Tabel 8 di atas dapat dilihat bahwa lama berusaha kerupuk opak terbesar berada pada kelompok 1-5 tahun dengan jumlah pengusaha kerupuk opak


(41)

sampel 14 orang atau sebesar 46,67% dan lama berusaha kerupuk opak terkecil berada pada kelompok 10-15 tahun dengan jumlah pengusaha kerupuk opak 3 orang atau sebesar 10,00%.


(42)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Usaha Kerupuk Opak Di Daerah Penelitian

Penelitian dilaksanakan terhadap pengusaha kerupuk opak yang berada di Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai. Adapun yang diteliti adalah besarnya pendapatan usaha kerupuk opak dan menganalisis apakah usaha kerupuk opak sudah layak atau belum layak untuk diusahakan.

Ada 4 macam jenis kerupuk opak yaitu :  Opak Cangkir

Opak ini dibuat dengan cara singkong dikupas terlebih dahulu lalu dicuci bersih kemudian singkong tersebut di parut. Setelah itu singkong yang telah diparut tersebut ditambahkan bumbu-bumbu seperti seledri, cabai, garam dan penyedap rasa. Setelah itu adonan tersebut digiling lalu dicetak dan dijemur.

Gambar 3. Opak Cangkir Gambar 4. Alat Pencetak Opak Cangkir  Opak Lidah

Opak ini dibuat dengan cara singkong dikupas terlebi dahulu lalu dicuci bersih kemudian singkong di parut. Setelah itu singkong yang telah diparut tersebut


(43)

ditambahkan bumbu-bumbu seperti bawang putih, cabai, ketumbar, garam dan penyedap rasa. Setelah itu adonan tersebut digiling lalu dicetak dan dijemur.

Gambar 5. Opak Lidah Gambar 6. Alat Pencetak Opak Lidah  Opak Rantang

Opak ini dibuat dengan cara singkong dikupas lalu dicuci bersih kemudian singkong tersebut di kukus. Setelah singkong tersebut dikukus lalu ditambahkan bumbu seperti garam dan gincu. Setelah itu adonan tersebut digiling lalu dicetak dan dijemur.


(44)

 Opak Koin

Opak ini dibuat dengan cara singkong dikupas terlebih dahulu lalu dicuci bersih kemudian singkong di kukus. Setelah itu adonan tersebut digiling lalu dicetak dan dijemur. Tidak memakai bumbu karena opak jenis koin ini selanjutnya diolah oleh pabrik.

Gambar 9. Opak Koin Gambar 10. Alat Pencetak Opak Koin Kerupuk opak tersebut terbuat dari ubi kayu/singkong yang mana petani membeli ubi kayu tersebut dari agen dengan harga jual Rp 1.000/Kg sedangkan pengusaha kerupuk opak menjual opak kepada agen dengan harga Rp 6.000/Kg.

Pendapatan Yang Diperoleh Pengusaha Kerupuk Opak Per Hari

Pendapatan pengusaha kerupuk opak merupakan hasil pengurangan penerimaan rata-rata dengan total biaya rata-rata-rata-rata yang dihitung dalam satu hari karena pengusaha kerupuk opak yang dijadikan sampel adalah pengusaha kerupuk opak yang melakukan usaha setiap hari maka jumlah biaya yang dikeluarkan setiap hari dihitung sebagai biaya per hari pengusaha kerupuk opak. Adapun perhitungan biaya produksi, penerimaan dan pendapatan rata-rata per sampel dan rata-rata per 100 kg bahan baku per hari dapat dilihat pada Tabel 9 berikut:


(45)

Tabel 9. Biaya Produksi, Penerimaan dan Pendapatan Usaha Kerupuk Opak Rata-Rata Per Sampel dan Per 100 Kg Bahan Baku Per Hari

No Jenis Data Rata-Rata Per Sampel

Rata-Rata Per 100 Kg Bahan baku 1 Biaya Produksi 249.085 148.855 2 Penerimaan 306.200 182.988

3 Pendapatan 57.115 34.132

Sumber : Data Diolah Dari Lampiran IV

Berdasarkan Tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata per sampel usaha kerupuk opak dengan biaya produksi sebesar Rp 249.085, penerimaan sebesar Rp 306.200 dan pendapatan sebesar Rp 57.115 sedangkan rata-rata per 100 kg bahan baku kerupuk opak dengan biaya produksi sebesar Rp 148.855, penerimaan sebesar Rp 182.988 dan pendapatan sebesar Rp 34.132.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa total penerimaan rata-rata pengusaha kerupuk opak sampel per hari adalah sebesar Rp 306.200 (lihat lampiran 4), total biaya rata-rata pengusaha kerupuk opak sampel per hari adalah sebesar Rp 249.085 (lihat lampiran 4). Dari data tersebut maka dapat diperoleh pendapatan rata-rata pengusaha kerupuk opak sampel per hari dengan rumus sebagai berikut :

Pd = TR – TC Dimana :

Pd = Pendapatan (Rp) TR = Total Penerimaan (Rp) TC = Total Biaya (Rp)

Pd = Rp 306.200 – Rp 249.085 = Rp 57.115


(46)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata pengusaha kerupuk opak sampel setiap harinya adalah sebesar Rp 57.115. Ini menunjukkan bahwa kerupuk opak menguntungkan bila diusahakan dalam skala usaha yang besar oleh pengusaha kerupuk opak di Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai. Berdasarkan pengakuan para pengusaha kerupuk opak, kegiatan berusaha yang mereka lakukan di Desa Sukasari ini merupakan mata pencaharian utama para pengusaha kerupuk opak dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kelayakan Usaha Kerupuk Opak

Kelayakan usaha kerupuk opak merupakan hal yang penting untuk dianalisis. Usaha yang dijalankan tentunya sangat membantu para pengusaha kerupuk opak dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi jaman dulu hanya sebagian kecil pengusaha kerupuk opak yang megusahakan usaha kerupuk opak dan sekarang usaha kerupuk opak mulai berkembang dan banyak diusahakan oleh masyarakat khususnya masyarakat Desa Sukasari. Hal ini menjadi pertanyaan tentang kelayakan usaha kerupuk opak di Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai.

Untuk menganalisis usaha kerupuk opak dapat digunakan rumus BEP, dan R/C Ratio dengan rumus sebagai berikut :

Break Event Point (BEP)

BEP Produksi TCP


(47)

Tabel 10. Analisis Kelayakan Usaha Kerupuk Opak Berdasarkan BEP Produksi No

Sampel

Total Cost (TC) / Biaya Total

Harga Jual (Rp/Kg) BEP Produksi Produksi (Kg) Layak / Tidak Layak 1 233.751 6.000 39 40 Layak

2 756.230 6.000 126 150 Layak

3 785.591 6.000 131 150 Layak

4 331.399 6.000 55 60 Layak

5 70.940 6.000 12 15 Layak

6 71.504 6.000 12 15 Layak

7 331.706 6.000 55 60 Layak 8 38.582 6.000 6 9 Layak 9 116.788 6.000 19 24 Layak

10 83.154 6.000 14 18 Layak

11 72.108 6.000 12 15 Layak

12 367.517 6.000 61 75 Layak

13 795.372 6.000 133 150 Layak

14 134.861 6.000 22 30 Layak

15 118.118 6.000 20 24 Layak

16 629.182 6.000 105 132 Layak

17 616.639 6.000 103 128 Layak

18 616.908 6.000 103 120 Layak

19 460.758 6.000 77 90 Layak

20 167.417 6.000 28 49 Layak

21 55.455 6.000 9 15 Layak

22 66.703 6.000 11 18 Layak

23 36.636 6.000 6 10 Layak

24 40.073 6.000 7 11 Layak

25 56.979 6.000 9 15 Layak

26 143.592 6.000 24 36 Layak

27 56.928 6.000 9 15 Layak

28 92.738 6.000 15 24 Layak

29 56.988 6.000 9 15 Layak

30 67.933 6.000 11 18 Layak

Sumber : Data Diolah Dari Lampiran 1

Dari Tabel 10 di atas dapat dilihat bahwa poduksi lebih besar BEP produksi, maka usaha kerupuk opak yang diusahakan pengusaha kerupuk opak di Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai layak.


(48)

Dari hasil analisis kelayakan berdasarkan BEP produksi tersebut didapat kesimpulan bahwa usaha yang dijalankan cukup layak untuk diusahakan.

BEP Harga

Selain BEP Produksi analisis kelayakan usaha kerupuk opak dapat dianalisis melalui BEP Harga yang dapat dilihat dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

BEP Harga Rp./Kg TC

Y Rumus tersebut akan digunakan pada Tabel 11 berikut :


(49)

Tabel 11. Analisis Kelayakan Usaha Kerupuk Opak Berdasarkan BEP Harga No Sampel

Total Cost (TC) / Biaya Total Produksi Total (Kg) BEP Harga (Rp/Kg) Harga (Rp/Kg) Layak / Tidak Layak

1 233.751 40 5.844 6.000 Layak

2 756.230 150 5.042 6.000 Layak

3 785.591 150 5.237 6.000 Layak

4 331.399 60 5.523 6.000 Layak

5 70.940 15 4.729 6.000 Layak

6 71.504 15 4.767 6.000 Layak

7 331.706 60 5.528 6.000 Layak

8 38.582 9 4.287 6.000 Layak

9 116.788 24 4.866 6.000 Layak

10 83.154 18 4.620 6.000 Layak

11 72.108 15 4.807 6.000 Layak

12 367.517 75 4.900 6.000 Layak

13 795.372 150 5.302 6.000 Layak

14 134.861 30 4.495 6.000 Layak

15 118.118 24 4.922 6.000 Layak

16 629.182 132 4.767 6.000 Layak

17 616.639 128 4.817 6.000 Layak

18 616.908 120 5.141 6.000 Layak

19 460.758 90 5.120 6.000 Layak

20 167.417 49 3.417 6.000 Layak

21 55.455 15 3.697 6.000 Layak

22 66.703 18 3.706 6.000 Layak

23 36.636 10 3.664 6.000 Layak

24 40.073 11 3.643 6.000 Layak

25 56.979 15 3.799 6.000 Layak

26 143.592 36 3.989 6.000 Layak

27 56.928 15 3.795 6.000 Layak

28 92.738 24 3.864 6.000 Layak

29 56.988 15 3.799 6.000 Layak

30 67.933 18 3.774 6.000 Layak

Sumber : Data Diolah Dari Lampiran 1

Dari Tabel 11 di atas dapat dilihat bahwa harga lebih besar BEP harga, maka usaha kerupuk opak yang diusahakan pengusaha kerupuk opak di Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai layak.


(50)

Dari hasil analisis kelayakan berdasarkan BEP harga tersebut didapat kesimpulan bahwa usaha yang dijalankan cukup layak untuk diusahakan.

Analisis Kelayakan Dengan R/C (Return Cost Ratio)

Untuk menghitung kelayakan usaha kerupuk opak dianalisis dengan R/C (Return Cost Ratio) atau dikenal sebagai perbandingan atau nisbah antara penerimaan dan biaya. Adapun hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :


(51)

Tabel 12. Analisis Kelayakan Usaha Kerupuk Opak Berdasarkan R/C No Sampel Total Penerimaan (Rp/Hari) Total Biaya

(Rp) R/C Tidak Layak Layak /

1 240.000 233.751 1,03 Layak

2 900.000 756.230 1,19 Layak

3 900.000 785.591 1,15 Layak

4 360.000 331.399 1,09 Layak

5 90.000 70.940 1,27 Layak

6 90.000 71.504 1,26 Layak

7 360.000 331.706 1,09 Layak

8 54.000 38.582 1,40 Layak

9 144.000 116.788 1,23 Layak

10 108.000 83.154 1,30 Layak

11 90.000 72.108 1,25 Layak

12 450.000 367.517 1,22 Layak

13 900.000 795.372 1,13 Layak

14 180.000 134.861 1,33 Layak

15 144.000 118.118 1,22 Layak

16 792.000 629.182 1,26 Layak

17 768.000 616.639 1,25 Layak

18 720.000 616.908 1,17 Layak

19 540.000 460.758 1,17 Layak

20 294.000 167.417 1,76 Layak

21 90.000 55.455 1,62 Layak

22 108.000 66.703 1,62 Layak

23 60.000 36.636 1,64 Layak

24 66.000 40.073 1,65 Layak

25 90.000 56.979 1,58 Layak

26 216.000 143.592 1,50 Layak

27 90.000 56.928 1,58 Layak

28 144.000 92.738 1,55 Layak

29 90.000 56.988 1,58 Layak

30 108.000 67.933 1,59 Layak

Sumber : Data Diolah Dari Lampiran 1

Dari Tabel 12 di atas dapat dilihat bahwa hasil R/C lebih besar dari 1, maka dapat disimpulkan bahwa usaha kerupuk opak yang dijalankan pengusaha kerupuk opak layak untuk diusahakan.


(52)

Dari hasil penelitian analisis kelayakan di atas mulai dari BEP, dan R/C Ratio menunjukkan bahwa usaha kerupuk opak layak untuk diusahakan.


(53)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka didapat beberapa kesimpulan yaitu : 1. Besar pendapatan rata-rata usaha kerupuk opak adalah sebesar Rp 57.115/Sampel

dan Rp 34.132/100 Kg Bahan Baku.

2. Berdasarkan hasil analisis kelayakan di atas, hasil dari BEP Produksi rata-rata, BEP Harga rata-rata dan R/C Ratio rata-rata menyatakan bahwa usaha kerupuk opak di Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai yang diusahakan oleh pengusaha kerupuk opak layak untuk diusahakan.

Saran

Adapun saran yang dapat diberikan yaitu : - Kepada Pengusaha

Sebaiknya pengusaha kerupuk opak di Desa Sukasari memperluas usaha agar pendapatan yang diperoleh lebih besar .

- Kepada Peneliti Lain

Karena sebagian besar kerupuk opak adalah olahan dari ubi kayu/singkong di Desa Sukasari maka diharapkan kepada penliti-peneliti selanjutnya untuk meneliti tentang analisis kelayakan olahan ubi kayu lainnya seperti rengginang dan mie yeye di Desa Sukasari dengan kajian lebih dalam lagi tentang penelitian kelayakan.


(54)

- Kepada Pemerintah dan Instansi Terkait

Diharapkan kepada pemerintah agar lebih memperhatikan pelaku usaha home industry kerupuk opak yang ada di Desa Sukasari, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai.


(55)

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus.2011.Kerupuk Opak. http://kianom.wordpress.com. Diakses tanggal 14 januari 2014

Beattie, B.R dan C.R. Taylor. 1996. Ekonomi Produksi. UGM Press. Yogyakarta. Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Pasar Kabupaten Serdang Bedagai. 2013. Halide. 1978. Pemanfaatan Waktu Luang Rumah Tangga Petani. IPB. Bogor.

Huda, N., Abdullah, A. dan Babji, A.A. 2001. Substitution of Tapioca Flour with Surimi Powder in Traditional Crackers (Kerupuk Palembang), 16th Scientific Conference Nutrition Society of Malaysia, Kuala Lumpur.

Mubyarto. 1991. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta. ---. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta.

Musa, Ali. 2012. Perencanaan & Evaluasi Proyek Agribisnis. Lily Publisher. Jakarta. Prawiro, R. 1983. Ekonomi Sumber Daya. Alumni. Bandung.

Rismayani.2007. Usahatani dan Pemasaran Hasil Pertanian. USU Press. Medan. Sahirman. 1995. Cara Membuat Kerupuk. Balai Pustaka. Jakarta.

Sarwono, Jonathan. 2013. Model-Model Linier dan Non-Linier. Elex Media. Jakarta. Soekartawi. 1990. Analisis Usaha Tani. Universitas Indonesia. Jakarta.

---. 2000. Analisis Usaha Tani. Universitas Indonesia. Jakarta. Sukirno, S.1996. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Grafindo. Jakarta.


(56)

Suratiyah,K. 2009. Ilmu Usaha Tani. Swadaya. Jakarta.

Wahyono,Rudy dan Marzuki. 1996. Pembuatan Aneka Kerupuk. PT Trubus Agrisarana. Surabaya.


(57)

LAMPIRAN

Lampiran I No Sampel Umur (Tahun) Tingkat Pendidikan (Tahun) Jumlah Anggota Keluarga (Orang) Lama Berusaha Kerupuk Opak Jumlah Produksi Kerupuk Opak (Kg) Peneri (Rp/h

1 43 9 5 18 tahun 40 2400

2 43 6 4 8 tahun 150 9000

3 49 6 5 17 tahun 150 9000

4 33 9 4 13 tahun 60 3600

5 43 9 4 5 tahun 15 900

6 29 9 4 30 bulan 15 900

7 48 9 4 20 tahun 60 3600

8 55 6 6 5 tahun 9 540

9 54 6 6 5 tahun 24 1440

10 53 6 5 10 tahun 18 1080

11 30 12 4 2 bulan 15 900

12 45 6 6 10 tahun 75 4500

13 37 12 4 7 tahun 150 9000

14 34 6 5 1 tahun 30 1800

15 32 6 5 2 bulan 24 1440

16 43 6 4 6 tahun 132 7920

17 37 9 8 2 tahun 128 7680

18 31 9 4 6 tahun 120 7200

19 38 9 4 3 tahun 90 5400

20 51 14 5 30 hari 49 2940

21 55 6 7 4 tahun 15 900

22 23 6 3 2 tahun 18 1080

23 25 12 4 1 tahun 10 600

24 35 6 5 4 bulan 11 660

25 30 6 4 2 tahun 15 900

26 40 6 5 20 tahun 36 2160

27 43 9 4 2 tahun 15 900

28 55 9 4 1 tahun 24 1440

29 35 6 4 2 tahun 15 900

30 40 6 5 3 tahun 18 1080

Total 1209 236 141 241 1531 9186


(58)

Lampiran II. Biaya Bahan Baku / Hari    Sampel Bahan Baku Utama Jumlah (Kg) Nilai

(Rp)

Bahan-Bahan

Tambahan Satuan Jumlah

Nilai (Rp) 1 Ubi Kayu/Singkong 133 133000 Seledri Ons 1.3 2600

         Garam Pak 1/4 5000

         Cabai Ons 2 6000

         Goni Biji 5 10000

         Karet Ons 3 6000

2 Ubi Kayu/Singkong 500 500000 Seledri Kg 1/2 10000

         Garam Pak 1 20000

         Cabai Kg 1 30000

        

Penyedap

Rasa Bungkus 12 6000

         Goni Biji 17 34000

         Karet Kg 1 20000

3 Ubi Kayu/Singkong 500 500000 Seledri Kg 1/2 8000

         Garam Kg 7 10500

         Cabai Kg 1.5 45000

         Udang Kecepe Kg 2 24000

         Ketumbar Kg 1/2 8000

         Goni Biji 17 34000

         Karet Kg 1 20000

4 Ubi Kayu/Singkong 200 200000 Seledri Ons 2 4000

         Garam Pak 1/2 10000

         Cabai Ons 4 12000

         Ketumbar Ons 2 3200

        

Penyedap

Rasa Bungkus 2 1000

         Goni Biji 6 12000

         Karet Ons 4 8800

5 Ubi Kayu/Singkong 50 50000 Bawang Putih Ons 2 8000

         Garam Bungkus 1 1000

         Cabai Ons 2 6000

         Ketumbar Ons 1 1600

         Goni Biji 2 2000

         Karet Ons 1 2200

6 Ubi Kayu/Singkong 50 50000 Bawang Putih Ons 2 8000

         Garam Bungkus 1 1000

         Cabai Ons 2 6000

         Ketumbar Ons 1 1600


(59)

         Goni Biji 2 2000

         Karet Ons 1 2200

7 Ubi Kayu/Singkong 200 200000 Seledri Ons 2 4000

         Garam Pak 1/2 10000

         Cabai Ons 4 12000

         Ketumbar Ons 2 3200

        

Penyedap

Rasa Bungkus 2 1000

         Goni Biji 6 12000

         Karet Ons 4 8800

8 Ubi Kayu/Singkong 30 30000 Seledri Ons 1 2000

         Garam Bungkus 1 1000

         Cabai Ons 1/4 750

         Ketumbar Ons 1/2 800

        

Penyedap

Rasa Bungkus 1 500

         Goni Biji 1 2000

         Karet Ons 2/3 1320

9 Ubi Kayu/Singkong 80 80000 Bawang Putih Ons 3 12000

         Garam Bungkus 2 2000

         Cabai Ons 3 9000

         Ketumbar Ons 1 1600

        

Penyedap

Rasa Bungkus 3 1500

         Goni Biji 3 6000

         Karet Ons 2 4400

10 Ubi Kayu/Singkong 60 60000 Bawang Putih Ons 2 8000

         Garam Bungkus 2 2000

         Cabai Ons 2 6000

         Ketumbar Ons 1 1600

         Udang Kecepe Ons 1 1200

         Goni Biji 2 2000

         Karet Ons 1 2200

11 Ubi Kayu/Singkong 50 50000 Bawang Putih Ons 2 8000

         Garam Bungkus 1 1000

         Cabai Ons 2 6000

         Ketumbar Ons 1 1600

         Udang Kecepe Ons 1 1200

         Goni Biji 2 2000


(60)

         Karet Ons 5 11000 13 Ubi Kayu/Singkong 500 500000 Bawang Putih Kg 1/4 10000

         Seledri Kg 1/2 8000

         Garam Kg 7 10500

         Cabai Kg 1.5 45000

         Udang Kecepe Kg 2 24000

         Ketumbar Kg 1/2 8000

         Goni Biji 17 34000

         Karet Kg 1 20000

14 Ubi Kayu/Singkong 100 100000 Seledri Ons 2 O 4000

         Garam Pak 1/4 5000

         Cabai Ons 3 9000

         Gincu Bungkus 8 4000

         Goni Biji 4 8000

         Karet Ons 2 4400

15 Ubi Kayu/Singkong 80 80000 Seledri Ons 1.5 3000

         Bawang Putih Ons 3 12000

         Garam Bungkus 2 2000

         Cabai Ons 3 9000

         Ketumbar Ons 1 1600

         Goni Biji 3 6000

         Karet Ons 2 4400

16 Ubi Kayu/Singkong 400 400000 Bawang Putih Kg 1/4 10000

         Seledri Kg 1/4 4000

         Garam Kg 5 7500

         Cabai Kg 1 30000

         Udang Kecepe Kg 1 12000

         Ketumbar Kg 1/4 4000

         Goni Biji 14 28000

         Karet Ons 8 17600

17 Ubi Kayu/Singkong 400 400000 Bawang Putih Kg 1/4 10000

         Seledri Kg 1/4 4000

         Garam Kg 5 7500

         Cabai Kg 1 30000

         Ketumbar Kg 1/4 4000

         Goni Biji 14 28000

         Karet Ons 8 17600

18 Ubi Kayu/Singkong 400 400000 Bawang Putih Kg 1/4 10000

         Seledri Kg 1/4 4000


(61)

         Cabai Kg 1 30000

         Ketumbar Kg 1/4 4000

         Goni Biji 14 28000

         Karet Ons 8 17600

19 Ubi Kayu/Singkong 300 300000 Seledri Ons 3 6000

         Garam Kg 4 6000

         Cabai Kg 1/2 15000

         Ketumbar Ons 3 4800

         Goni Biji 10 20000

         Karet Ons 6 13200

20 Ubi Kayu/Singkong 150 150000 Goni Biji 5 10000

         Karet Ons 3 6600

21 Ubi Kayu/Singkong 50 50000 Garam Bungkus 1 1000

         Goni Biji 2 2000

         Karet Ons 1 2200

22 Ubi Kayu/Singkong 60 60000 Garam Bungkus 2 2000

         Goni Biji 2 2000

         Karet Ons 1 2200

23 Ubi Kayu/Singkong 32 32000 Garam Bungkus 1 1000

         Goni Biji 1 2000

         Karet Ons 2/3 1320

24 Ubi Kayu/Singkong 35 35000 Garam Bungkus 1 1000

         Gincu Bungkus 1 500

         Goni Biji 1 2000

         Karet Ons 2/3 1320

25 Ubi Kayu/Singkong 50 50000 Garam Bungkus 1 1000

         Gincu Bungkus 3 1500

         Goni Biji 2 2000

         Karet Ons 1 2200

26 Ubi Kayu/Singkong 120 120000 Garam Pak 1/2 10000

         Goni Biji 4 8000

Karet Ons 2.4 5280

27 Ubi Kayu/Singkong 50 50000 Garam Bungkus 1 1000

Gincu Bungkus 3 1500

Goni Biji 2 2000

Karet Ons 1 2200

28 Ubi Kayu/Singkong 80 80000 Garam Bungkus 2 2000

Goni Biji 3 6000


(62)

         Gincu Bungkus 3 1500

         Goni Biji 2 2000

         Karet Ons 1 2200

30 Ubi Kayu/Singkong 60 60000 Garam Bungkus 2 2000

Gincu Bungkus 3 1500

Goni Biji 2 2000


(63)

Lampiran III. Biaya Penyusutan

Sampel

Alat-Alat Dan Mesin

Dandang Ember Harga Jumlah Umur Ekonomis (Tahun) Penyusutan Harga Jumlah Umur Ekonomis (Tahun) Penyusutan Per Tahun Per Hari Per Tahun Per Hari 1 2800000 3 3 933333.33 852.35 200000 4 3 66666.67 60.88 2 2000000 1 3 666666.67 608.82 210000 7 3 70000 63.92 3 1500000 3 3 500000 456.62 210000 7 3 70000 63.92 4 650000 1 3 216666.67 197.86 75000 5 3 25000 22.83 5 280000 1 3 93333.33 85.23 45000 3 3 15000 13.69 6 400000 2 3 133333.33 121.76 104000 2 3 34666.67 31.65 7 400000 2 3 133333.33 121.76 30000 2 3 10000 9.13 8 500000 1 3 166666.67 152.2 45000 3 3 15000 13.69 9 300000 1 3 100000 91.32 45000 3 3 15000 13.69 10 200000 1 3 66666.67 60.88 45000 3 3 15000 13.69 11 180000 1 3 60000 54.79 60000 4 3 20000 18.26 12 700000 1 3 233333.33 213.08 45000 3 3 15000 13.69 13 750000 1 3 250000 228.31 210000 7 3 70000 63.92 14 300000 1 3 100000 91.32 90000 6 3 30000 27.39 15 230000 1 3 76666.67 70.01 35000 1 3 11666.67 10.65 16 900000 2 3 300000 273.97 75000 5 3 25000 22.83 17 750000 1 3 250000 228.31 210000 7 3 70000 63.92 18 600000 1 3 200000 182.64 210000 7 3 70000 63.92 19 600000 1 3 200000 182.64 210000 7 3 70000 63.92 20 750000 1 3 250000 228.31 75000 5 3 25000 22.83 21 300000 1 3 100000 91.32 30000 2 3 10000 9.13 22 250000 1 3 83333.33 76.10 75000 5 3 25000 22.83 23 350000 1 3 116666.67 106.54 45000 3 3 15000 13.69 24 210000 1 3 70000 63.92 35000 1 3 11666.67 10.65 25 300000 1 3 100000 91.32 32000 1 3 10666.67 9.74 26 350000 1 3 116666.67 106.54 75000 5 3 25000 22.83 27 300000 1 3 100000 91.32 30000 2 3 10000 9.13 28 300000 1 3 100000 91.32 30000 2 3 10000 9.13 29 300000 1 3 100000 91.32 60000 4 3 20000 18.26 30 300000 1 3 100000 91.32 45000 3 3 15000 13.69


(64)

Mesin Penggiling Pisau

Harga Jumlah Umur Ekonomis (Tahun) Penyusutan Harga Jumlah Umur Ekonomis (Tahun) Penyusutan Per Tahun Per Hari Per Tahun Per Hari

2500000 1 5 500000 273.97 45000 3 3 15000 13.69

5000000 1 5 1000000 547.94 30000 2 3 10000 9.13

5000000 2 5 1000000 547.94 75000 5 3 25000 22.83

1500000 1 5 300000 164.38 45000 3 3 15000 13.69

- - - - - 30000 2 3 10000 9.13

- - - - - 60000 4 3 20000 18.26

5000000 2 5 1000000 547.94 90000 6 3 30000 27.39

300000 1 5 60000 32.87 45000 3 3 15000 13.69

1500000 1 5 300000 164.38 15000 1 3 5000 4.56

300000 1 5 60000 32.87 45000 3 3 15000 13.69

- - - - - 45000 3 3 15000 13.69

7000000 1 5 1400000 767.12 75000 5 3 25000 22.83

5000000 2 5 1000000 547.94 105000 7 3 35000 31.96

3000000 1 5 600000 328.67 45000 3 3 15000 13.69

300000 1 5 60000 32.87 15000 1 3 5000 4.56

7000000 1 5 1400000 767.12 60000 4 3 20000 18.26

2000000 1 5 400000 219.17 90000 6 3 30000 27.39

5000000 2 5 1000000 547.94 45000 3 3 15000 13.69

4500000 1 5 900000 493.15 60000 4 3 20000 18.26

5000000 1 5 1000000 547.94 60000 4 3 20000 18.26

1200000 1 5 240000 131.5 75000 5 3 25000 22.83

3600000 2 5 720000 394.52 30000 2 3 10000 9.13

1700000 1 5 340000 186.30 30000 2 3 10000 9.13

1500000 1 5 300000 164.38 45000 3 3 15000 13.69

1500000 1 5 300000 164.38 45000 3 3 15000 13.69

1500000 1 5 300000 164.38 60000 4 3 20000 18.26

1000000 1 5 200000 109.58 60000 4 3 20000 18.26

2000000 1 5 400000 219.17 60000 4 3 20000 18.26

1500000 1 5 300000 164.38 45000 3 3 15000 13.69


(65)

Mesin Parut Ampia

Harga Jumlah Umur Ekonomis (Tahun) Penyusutan Harga Jumlah Umur Ekonomis (Tahun) Penyusutan Per Tahun Per Hari Per Tahun Per Hari - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

250000 1 5 50000 27.39 150000 1 10 15000 4.10

250000 1 5 50000 27.39 170000 1 10 17000 4.65

- - - - - - - - - -

- - - - - - - - - -

125000 1 5 25000 13.69 - - - - -

300000 1 5 60000 32.87 - - - - -

150000 1 5 30000 16.43 160000 1 10 16000 4.38

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -


(66)

Lampiran IV. Biaya Tenaga Kerja/Hari

Biaya Tenaga Kerja / Hari

Sampel Jumlah Bahan Baku

Mengupas Memarut

Mengolah

Mengemas Menjemur Total Menceteak,

Menggiling

1 133 16650 16650 16650 20000 - 69950

2 500 35000 35000 35000 30000 - 135000

3 500 35000 35000 35000 30000 - 135000

4 200 20000 20000 20000 20000 - 80000

5 50 - - - -

6 50 - - - -

7 200 20000 20000 20000 20000 - 80000

8 30 - - - -

9 80 - - - -

10 60 - - - -

11 50 - - - -

12 250 22500 22500 22500 20000 - 87500

13 500 35000 35000 35000 30000 - 135000

14 100 - - - -

15 80 - - - -

16 400 30000 30000 30000 25000 - 115000

17 400 30000 30000 30000 25000 - 115000

18 400 30000 30000 30000 25000 - 115000

19 300 25000 25000 25000 20000 - 95000

20 150 - - - -

21 50 - - - -

22 60 - - - -

23 32 - - - -

24 35 - - - -

25 50 - - - -

26 120 - - - -

27 50 - - - -

28 80 - - - -

29 50 - - - -

30 60 - - - -

Keterangan :


(67)

Memarut = 1 Kg = Rp 50 Menggiling = 1 Kg = Rp 50 Biaya Makan/Orang = Rp 10000


(68)

Lampiran V

Penerimaan Sampel Jumlah Bahan Baku

Utama (Kg)

Jumlah Produksi Kerupuk Opak (Kg)

Harga Jual

(Rp/Kg) Penerimaan

1 133 40 6000 240000

2 500 150 6000 900000

3 500 150 6000 900000

4 200 60 6000 360000

5 50 15 6000 90000

6 50 15 6000 90000

7 200 60 6000 360000

8 30 9 6000 54000

9 80 24 6000 144000

10 60 18 6000 108000

11 50 15 6000 90000

12 250 75 6000 450000

13 500 150 6000 900000

14 100 30 6000 180000

15 80 24 6000 144000

16 400 132 6000 792000

17 400 128 6000 768000

18 400 120 6000 720000

19 300 90 6000 540000

20 150 49 6000 294000

21 50 15 6000 90000

22 60 18 6000 108000

23 32 10 6000 60000

24 35 11 6000 66000

25 50 15 6000 90000

26 120 36 6000 216000

27 50 15 6000 90000

28 80 24 6000 144000

29 50 15 6000 90000


(69)

Lampiran VI

Pendapatan Sampel Jumlah Bahan Baku Utama

(Kg) Penerimaan

Total

Biaya Pendapatan

1 133 240000 233751 6249

2 500 900000 756230 143770

3 500 900000 785591 114409

4 200 360000 331399 28601

5 50 90000 70940 19060

6 50 90000 71504 18496

7 200 360000 331706 28294

8 30 54000 38582 15418

9 80 144000 116788 27212

10 60 108000 83154 24846

11 50 90000 72108 17892

12 250 450000 367517 82483

13 500 900000 795372 104628

14 100 180000 134861 45139

15 80 144000 118118 25882

16 400 792000 629182 162818

17 400 768000 616639 151361

18 400 720000 616908 103092

19 300 540000 460758 79242

20 150 294000 167417 126583

21 50 90000 55455 34545

22 60 108000 66703 41297

23 32 60000 36636 23364

24 35 66000 40073 25927

25 50 90000 56979 33021

26 120 216000 143592 72408

27 50 90000 56928 33072

28 80 144000 92738 51262

29 50 90000 56988 33012


(70)

Lampiran VII. Sentra Industri di Kabupaten Serdang Bedagai

No Sentra Jumlah Unit

Usaha (UU) Alamat

1 Dodol 116 Desa Bengkel Perbaungan

2 Opak/Kerupuk Ubi 40 Kecamatan Pegajahan

3 Tempe 12 Kecamatan Sei Rampah

4 Keripik/Kerupuk 17 Kecamatan Sei Rampah

5 Bordir 128 Kecamatan Sei Rampah

6 Alat Pembersih Dari

Ijuk/Sabut Kelapa 10 Desa Pelintahan

7 Tepung Tapioka 7 Kecamatan Sei Rampah

8 Bordir 89 Kecamatan Teluk

Mengkudu

9 Tahu 14 Kecamatan Dolok Masihul

10 Tempe 5 Kecamatan Dolok Masihul

11 Jasa Penjahitan 19 Kecamatan Perbaungan

12 Batu Bata 216 Kecamatan Perbaungan

13 Anyaman Purun 74 Kecamatan Perbaungan 14 Tikar Pandan 59 Kecamatan Perbaungan

15 Bordir 55 Kecamatan Perbaungan

16 Anyaman Bambu 9 Kecamatan Perbaungan 17 Atap (Nipah) 55 Kecamatan Perbaungan

18 Keripik/Kerupuk/Emping 32 Kecamatan Perbaungan

19 Batu Bata 6 Kecamatan Sei Bamban

20 Bordir 31 Kecamatan Sei Rampah

21 Tenun Ulos 6 Sipis Pis

22 Keripik/Kerupuk 8 Sipis Pis

23 Tahu/tempe 5 Sipis Pis

24 Anyaman Purun 30 Kecamatn Pantai Cermin 25 Tikar Pandan 50 Kecamatn Pantai Cermin

26 Bordir 326 Kecamatan Tanjung


(71)

Lampiran VIII. Kuisioner Responden I. IDENTITAS

Nama :

Umur :

Tempat Tinggal : Tingkat Pendidikan : Lama Berusaha : II. PROSES PRODUKSI

A.

1. Singkong dikupas lalu dicuci bersih, kemudian singkong diparut. Masukan irisan seledri. Tambahkan garam, ketumbar dan udang kecepe, aduk hingga rata.

2. Setelah di aduk hingga rata adonan opak tersebut di press setelah itu masukkan ke dalam mesin penggilingan.

3. Setelah selesai digiling opak tersebut dicetak lalu dijemur dan diikat.

B.

- Dalam satu tahun bapak/ibu berapa kali produksi untuk setiap 1 kg kerupuk opak? - Dalam satu bulan bapak/ibu berapa kali produksi untuk setiap 1 kg kerupuk opak? - Dalam satu bulan berapa kg bahan baku yang bapak/ibu peroleh?


(72)

C. MODAL INVESTASI & PRODUKSI 1. Modal Investasi

2. Bahan Per Bulan

NO JENIS SATUAN JUMLAH NILAI/SATUAN

(Rp/Unit) 1 Ubi/Singkong

2 Bawang Daun 3 Seledri

4 Garam

5 Penyedap Rasa 6 Minyak Makan

NO JENIS JUMLAH / LUAS NILAI UMUR EKONOMIS 1 Tanah

2 Kenderaan 3 Bangunan 4 Alat-Alat :

- Wajan - Baskom - Tampah - Pisau


(73)

3. Tenaga Kerja

 Keterangan : apakah tenaga kerja yang dipekerjakan per hari/per minggu/per bulan? 4. Biaya Lain-Lain

NO JENIS SATUAN JUMLAH NILAI/SATUAN (Rp/Unit) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 D. PENERIMAAN

NO WAKTU JENIS JUMLAH NILAI (Rp/Kg)

1             

2             

3             

4             

5             

NO JENIS KEGIATAN

TENAGA KERJA

Laki-Laki Perempuan Anak-Anak Jumlah (orang) Jam Kerja Upah (Rp) Jumlah (orang) Jam Kerja Upah (Rp) Jumlah (orang) Jam Kerja Upah (Rp) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10


(74)

(75)

(76)

(77)

(1)

C. MODAL INVESTASI & PRODUKSI

1. Modal Investasi

2. Bahan Per Bulan

NO JENIS SATUAN JUMLAH NILAI/SATUAN (Rp/Unit) 1 Ubi/Singkong

2 Bawang Daun 3 Seledri

4 Garam

5 Penyedap Rasa 6 Minyak Makan

NO JENIS JUMLAH / LUAS NILAI UMUR EKONOMIS 1 Tanah

2 Kenderaan 3 Bangunan 4 Alat-Alat :

- Wajan - Baskom - Tampah - Pisau


(2)

3. Tenaga Kerja

 Keterangan : apakah tenaga kerja yang dipekerjakan per hari/per minggu/per bulan? 4. Biaya Lain-Lain

NO JENIS SATUAN JUMLAH NILAI/SATUAN (Rp/Unit) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 D. PENERIMAAN

NO WAKTU JENIS JUMLAH NILAI (Rp/Kg)

1             

2             

3             

4             

5             

NO JENIS

KEGIATAN

TENAGA KERJA

Laki-Laki Perempuan Anak-Anak Jumlah (orang) Jam Kerja Upah (Rp) Jumlah (orang) Jam Kerja Upah (Rp) Jumlah (orang) Jam Kerja Upah (Rp) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10


(3)

(4)

(5)

(6)