Sahabat-sahabat terbaik dan seperjuangan Penulis Muhammad Solihin, Franslondo O Waktu dan Tempat Penelitian Jenis Penelitian Access Point, dalam hal ini penulis menggunakan Linksys Wireless-G Broadband Router WRT54G

7. Abangda Muhammad Ilham Tambunan, H. Muhammad Toher Tambunan, Muhammad Syahrial Tambunan

, dan Syaiful Bahri Tambunan yang senantiasa selalu memberi motivasi.

8. Kakanda Nur Diana Sari Tambunan, Am.Keb yang senantiasa setia menemani,

memberikan arahan, dan selalu memberikan nasehat-nasehat untuk Penulis dalam mengerjakan Tugas Akhir.

9. Sahabat-sahabat terbaik dan seperjuangan Penulis Muhammad Solihin, Franslondo O

, Ruminda R, dan Dian Novita Sari, yang selalu menemani dalam suka dan duka. Walau kita terkadang ada permusuhan ataupun perdebatan, tapi itulah persahabatan yang tidak selalu berjalan dengan baik, terima kasih atas doa, nasehat, bantuan, serta curahan hati kalian semua.

10. Keluarga besar di PT. Indowebhost Kreasi, khususnya Bang Baren, Bang Wandi, Bang Koko

, Bang Ikhsan, Bang Indra, Bang Andi dan Kak Ira yang telah banyak memberi dukungan dan motivasi kepada Penulis. 11. Teman-teman sekelas dan seperjuangan dalam menyelesaikan Tugas Akhir yang telah membantu, memberi masukan terhadap Penulis dan memberi dukungan sesama teman dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Terima kasih atas semua dukungannya. 12. Pihak-pihak yang telah banyak membantu Penulis, yang tidak dapat Penulis sebutkan namanya satu-persatu. Selama penulisan Tugas Akhir ini, Penulis menyadari akan kesalahan yang mungkin terjadi, baik itu dari segi teknik, tata penyajian ataupun dari segi tata bahasa. Oleh karena itu Penulis bersedia menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca dalam upaya perbaikan Tugas Akhir ini. Akhir kata, Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah kepada kita semua. Amin. Medan, Penulis, Syahfitra Hadi Tambunan Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Penggunaan jaringan pada saat ini sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan telah banyak dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan bisnis, baik oleh perusahaan yang besar maupun perusahaan kecil. Sebagai peluang bisnis dalam dunia usaha, beberapa dari perusahaan tersebut menjadikan jaringan internet sebagai media utama yang dapat memberikan kemudahan untuk berkomunikasi secara langsung melalui media elektronik, baik secara internal maupun secara eksternal. Perkembangan yang begitu drastis bisa menjadi sebuah peluang yang sangat baik dalam segi ekonomi secara keseluruhan, namun bagi sebagian besar perusahaan yang bergerak dibidang jaringan, ini merupakan tantangan besar yang kompleks. Bagaimana tidak, sebuah perusahaan yang relatif kecil dapat dengan mudah memiliki teknologi informasi yang hampir sama dengan perusahaan yang besar yang telah lama berkecimpung didunia bisnis. Dengan demikian, penulis ingin membangun suatu jaringan infrastruktur yang mampu dijadikan sebagai peluang bisnis yang besar dan membuat informasi yang akurat agar sistem jaringan yang dirancang dapat memenuhi kebutuhan sesuai yang diinginkan. “Instalasi Jaringan Wireless LAN Menggunakan Access Point Untuk Membangun HotSpot Area”. Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI Halaman PERSETUJUAN ii PERNYATAAN iii PENGHARGAAN iv ABSTRAK vi DAFTAR ISI vii DAFTAR TABEL x DAFTAR GAMBAR xi

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1 1.2 Identfikasi Masalah 2 1.3 Batasan Masalah 3 1.4 Maksud Dan Tujuan 3 1.5 Metode Penelitian 4 1.6 Tinjaun Pustaka 6 1.7 Sistematika Penulisan 7

BAB 2 LANDASAN TEORI 8

2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer 8 2.1.1 Definisi Jaringan Komputer 8 2.1.2 Tipe Jaringan Komputer 10 2.1.3 Peralatan Jaringan Yang Umum Digunakan 11 Universitas Sumatera Utara 2.2 Manfaat Jaringan Komputer 17 2.2.1 Jaringan Untuk PerusahaanOrganisasi 17 2.2.2 Masalah Sosial Jaringan 18 2.3 Jaringan Komputer Tanpa KabelWirelessLAN 19 2.3.1 Mengenal Jaringan Wireless 19 2.3.2 Standarisasi Jaringan Wireless 20 2.3.3 Wi-Fi dan 802.11 22 2.3.4 Topologi Jaringan Wireless 23 2.4 Mengenal Jaringan Infrastruktur 24 2.4.1 Definisi Jaringan Infrastruktur 24 2.4.1.1 Infrastruktur Fisikal 25 2.4.1.2 Infrastruktur Logikal 26

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 28

3.1 Mengenal Wireless Mode Infrastruktur 28 3.2 Access Point AP 29 3.2.1 Membedah Bentuk Fisik Access Point 30 3.3 Konfigurasi Wireless Infrastruktur 31 3.3.1 Konfigurasi Access Point 32

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 42

4.1 Tujuan Implementasi Sistem 42 4.2 Membangun HotSpot 42 4.2.1 Persiapan Awal 43 4.2.2 Konfigurasi LAN Connection 45 Universitas Sumatera Utara 4.2.3 Internet Connection Sharing 48 4.2.3.1 Test Koneksi ICS 49 4.2.4 Instalasi HotSpot Manager 50 4.3 Bergabung ke HotSpot 58

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 62

5.1 Kesimpulan 62 5.2 Saran 63 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Standarisasi Jaringan Wireless 21 Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kabel UTP 11 Gambar 2.2 HUB 12 Gambar 2.3 Repeater 12 Gambar 2.4 Bridge 13 Gambar 2.5 Router 14 Gambar 2.6 NIC Network Interface Card 14 Gambar 2.7 Modem 15 Gambar 2.8 Switch 16 Gambar 2.9 AP 16 Gambar 2.10 Contoh Label Wi-Fi 22 Gambar 2.11 Contoh Ilustrasi Topologi Ad-Hoc 23 Gambar 2.12 Contoh Ilustrasi Topologi Infrastruktur 24 Gambar 2.13 Infrastruktur Fisikal 25 Gambar 2.14 Infrastruktur Logikal 27 Gambar 3.1 Posisi AP di Jaringan Infrastruktur 28 Gambar 3.2 Settingan IP 33 Gambar 3.3 Memasukkan Alamat IP AP pada Address Bar 33 Gambar 3.4 Tampilan Jendela Form User Name dan Password 34 Gambar 3.5 Tampilan Halaman Depan Konfigurasi AP 34 Gambar 3.6 Tampilan Menu Halaman Utama Konfigurasi AP 35 Gambar 3.7 Pengaturan Basic Setup 36 Gambar 3.8 Pengaturan Menu Wireless pada Submenu Basic Setting 38 Universitas Sumatera Utara Gambar 3.9 Pengaturan Submenu Wireless Security 39 Gambar 3.10 Tampilan MAC Address 40 Gambar 3.11 Pengaturan Submenu Wireless MAC Filter 40 Gambar 3.12 Tampilan MAC Address Filter List 41 Gambar 4.1 Setting IP Adress 47 Gambar 4.2 Setting Internet Connection Sharing 48 Gambar 4.3 Verifikasi IP Address 49 Gambar 4.4 Hasil Akhir Konfigurasi ICS 49 Gambar 4.5 Jendela License Agreement 51 Gambar 4.6 Jendelah Pemilihan Tempat Installasi 51 Gambar 4.7 Proses Installasi Antamedia HotSpot 52 Gambar 4.8 Proses Reboot Antamedia HotSpot 52 Gambar 4.9 Proses Startup Antamedia HotSpot 53 Gambar 4.10 Tampilan Halaman Login Admin 53 Gambar 4.11 Tampilan Depan Halaman Admin dan Setup Wizard 54 Gambar 4.12 Hasil Konfigurasi Network Setup 55 Gambar 4.13 Icon Antamedia Database Server 55 Gambar 4.14 Tampilan Depan Jendela Edit Server Options 56 Gambar 4.15 Tampilan Sessions Timeout 56 Gambar 4.16 Tampilan Start Server 57 Gambar 4.17 Hasil Konfigurasi Akhir Antamedia HotSpot Connection 57 Gambar 4.18 Tampilan Price Plans 59 Gambar 4.19 Hasil Pembuatan 1 Account Baru 59 Gambar 4.20 Tampilan Jendela Bill Account 60 Gambar 4.21 Tampilan Halaman Login 61 Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Penggunaan jaringan pada saat ini sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan telah banyak dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan bisnis, baik oleh perusahaan yang besar maupun perusahaan kecil. Sebagai peluang bisnis dalam dunia usaha, beberapa dari perusahaan tersebut menjadikan jaringan internet sebagai media utama yang dapat memberikan kemudahan untuk berkomunikasi secara langsung melalui media elektronik, baik secara internal maupun secara eksternal. Perkembangan yang begitu drastis bisa menjadi sebuah peluang yang sangat baik dalam segi ekonomi secara keseluruhan, namun bagi sebagian besar perusahaan yang bergerak dibidang jaringan, ini merupakan tantangan besar yang kompleks. Bagaimana tidak, sebuah perusahaan yang relatif kecil dapat dengan mudah memiliki teknologi informasi yang hampir sama dengan perusahaan yang besar yang telah lama berkecimpung didunia bisnis. Dengan demikian, penulis ingin membangun suatu jaringan infrastruktur yang mampu dijadikan sebagai peluang bisnis yang besar dan membuat informasi yang akurat agar sistem jaringan yang dirancang dapat memenuhi kebutuhan sesuai yang diinginkan. “Instalasi Jaringan Wireless LAN Menggunakan Access Point Untuk Membangun HotSpot Area”. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi informasi pada saat ini terus berkembang seiring dengan kebutuhan manusia yang menginginkan kemudahan, kecepatan, dan keakuratan dalam memperoleh sebuah informasi. Oleh karena itu kemajuan teknologi informasi harus terus diupayakan dan ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Salah satu kemajuan teknologi informasi di bidang transmisi pada saat ini berkembang selain fiber optic ialah penggunaan perangkat wireless LAN. Perangkat wireless LAN ini memungkinkan adanya hubungan para pengguna informasi walaupun pada saat kondisi mobile bergerak, sehingga memberikan kemudahan pada para pengguna informasi dalam melakukan aktivitasnya. Salah satu contoh aplikasi dari perangkat wireless pada saat ini adalah penggunaan Hp Handphone Cellular. Istilah jaringan nirkabel yang umum didengar pada saat ini adalah Wireless LAN. Wireless LAN adalah teknologi jaringan yang tidak menggunakan perangkat kabel sebagai media pengantar data yang umum dijumpai didalam sebuah jaringan komputer dewasa ini. Teknologi ini sesuai dengan namanya wireless yang artinya Universitas Sumatera Utara tanpa kabel, memanfaatkan gelombang radio untuk melakukan interaksi atau komunikasi antar unit komputer. Pada dasarnya pengguna Wireless LAN pada suatu jaringan tidak berbeda dengan jaringan yang menggunakan kabel sebagai media transmisinya, hanya saja biaya pemasangan akan relatif lebih ringan terutama pada saat jaringan yang jaraknya cukup berjauhan, sehingga walaupun alat tersebut relatif mahal di banding penggunaan kabel tetapi jika di lihat kemudahan dan total biaya instalasi jaringannya lebih murah khususnya jika jarak yang berjauhan dan medan yang sulit jika menggunakan perangkat kabel. Salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai media penghantar gelombang Wireless LAN adalah Access Point. Penulis menyarankan menggunakan alat ini karena penggunaannya yang mudah dan fungsinya banyak. Atas dasar tersebut penulis membuat judul Tugas Akhir Instalasi Jaringan Wireless LAN Menggunakan Access Point Untuk Membangun HotSpot Area.

1.2 Identfikasi Masalah

Adapun bentuk masalah yang akan penulis bahas adalah mengimplementasikan sistem jaringan nirkabel dan program managemen HotSpot untuk memberikan koneksi internet via Wireless LAN yang diinstal atau dikonfigurasi si PC SERVER. Universitas Sumatera Utara

1.3 Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah atas beberapa poin penting yang banyak akan dibahas seputar judul yang diajukan, untuk menghindari penyimpanagan-penyimpangan dalam tujuan penelitian yaitu : 1. Instalasi dan konfigurasi sistem jaringan Wireless yang dibangun. 2. Adapun yang akan disampaikan berkenaan dengan judul diatas yaitu dasar jaringan komputer, persiapan dan instalasi perangkat Wireless LAN. 3. Instalasi program manajemen HotSpot yang digunakan. Dalam hal ini penulis menggunakan program Antamedia HotSpot untuk memanajemen jaringan hotspot yang dibangun.

1.4 Maksud Dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan penulis memilih judul Instalasi Jaringan Wireless LAN Menggunakan Access Point Untuk Membangun HotSpot Area, adalah : 1. Mengenal dan memahami lebih jauh teknologi jaringan komputer, khususnya jaringan wirelessnirkabel tanpa kabel. 2. Mengenalkan suatu sarana bisnis khususnya bagi penulis sendiri dan kalanagan masyarakat umum sebagai penghasilan sampingan. 3. Memberi kemudahan khususnya bagi penulis sendiri dan kalangan masyarakat umum dalam mengakses internet. 4. Mengetahui teknik pembuatan atau membangun sebuah jaringan infrastruktur dan implementasinya. Universitas Sumatera Utara Penulis melakukan penelitian dengan judul diatas untuk tujuan yaitu, memperkenalkan jaringan wireless menggunakan Access Point serta memanajemennya sehingga dapat menimbulkan suatu sarana bisnis dan menambah pengalaman serta pengetahuan baru bagi penulis dalam membangun sebuah jaringan Wireless LAN.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode, untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Sedangkan maksud dari analisis teoritis adalah metode-metode ilmiah yang akan di terapkan dalam pelaksanaan Tugas Akhir. Metode penelitian ini sangat menentukan suatu penelitian, karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan kesimpulan hasil penelitian. Dalam penyusunan Tugas Akhir, penulis menggunakan beberapa metode penelitian. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Waktu dan Tempat Penelitian

Adapun penulis melakukan penelitian yang dilaksanakan pada waktu yang tak tertentu penyelesaiannya. Penulis melakukan penelitian di PT. Indowebhost Kreasi tempat penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan PKL.

2. Jenis Penelitian

Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan jenis penelitian Research and Developmen, yaitu Kegiatan penelitian dan pengembangan, yang Universitas Sumatera Utara memiliki kepentingan dalam kaitannya dengan riset ilmiah dan pengembangan jaringan komputer.

3. Metode Perancangan

Dalam metode perancangan, dapat ditempuh dengan beberapa tahap antara lain sebagai berikut : a. Tahap Analisis Sistem Tahap Analisis Sistem adalah sebuah tahap pengidentifikasian sebuah masalah secara jelas dan kemudian menentukan cara pemecahannya

b. Software

Software yang digunakan dalam metode ini adalah Antamedia HotSpot Manager sebagai manajemen HotSpot yang akan dibuat.

c. Peralatan

1. Satu buah komputer atau laptop dengan sistem opersi Microsoft Windows XP SP3 yang dilengkapi dengan dua LAN card. LAN card satu akan terkoneksi ke internet dan LAN card dua akan terhubung ke AP yang untuk selanjutnya disebut dengan komputer Gateway. 2. Satu buah komputer wireless adapter atau laptop yang selanjutnya disebut sebagai komputer client. 3. Access Point AP dalam hal ini penulis menggunkan AP Linksys Wireless-G Broadband Router WRT54G. 4. Kabel UTP tipe straight untuk menghubungkan komputer utama dengan AP saat melakukan konfigurasi AP Universitas Sumatera Utara

1.6 Tinjaun Pustaka

Ada beberapa software yang terlibat dalam membuat jaringan wireless diantaranya perancangan Server untuk memanajemen jaringan dan membuat beberapa client agar menjadi suatu jaringan. Dalam hal ini penulis menggunakan software Antamedia Hotspot Manager untuk memanajemen jaringan dan Windows XP sebagai sistem operasinya. Kedua software tersebut harus di install di PC server. Jaringan komputer computer network adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer dan perangkat lain seperti printer, hub, dan sebagainya yang saling terhubung satu sama lain melalu media perantara. Begitu pentingnya kebutuhan internet pada zaman seperti sekarang ini, menjadikan jaringan komputer menjadi salah satu sarana bisnis yang dapat dengan mudah dibangun tanpa harus memiliki kemampuan atau skill khusus. jaringan wireless untuk orang awam, Wahidin, 2008. Sistem jaringan sangat penting untuk membantu perusahaan dalam melakukan efisiensi dan efektifitas kerja yang lebih baik serta memberikan kepuasan pelanggan agar memiliki akses yang lebih cepat, semua adalah keuntungan jika perusahaan menggunakan sistem jaringan. Jaringan WI-FI, teoeri dan implementasi, Tri Kuntoro Priyambodo, Dodi Heriadi, 2005. Universitas Sumatera Utara

1.7 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab pendahuluan dalam tugas akhir ini, penulis membuat latar belakang, identfikasi masalah, pembatasan masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian, dan tinjauan pustaka serta data- data yang dibutuhkan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Pada Bab ini penulis menjelaskan teori-teori singkat tentang hal-hal yang berhubungan dengan judul dan perangkat wireless juga software yang digunakan oleh penulis.

BAB 3 : PERANCANGAN SISTEM

Pada Bab ini dijelaskan dan diuraikan tentang perancangan, instalasi dan konfigurasi sistem.

BAB 4 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menguraikan tentang definisi, tujuan, dan langkah-langkah dalam implementasi sistem yang juga disertai dengan komponen-komponen kebutuhan sistem.

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran, sebagai bab penutup. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer

2.1.1 Definisi Jaringan Komputer

Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini disebut jaringan komputer computer network. Pendapat lain menyatakan bahwa istilah jaringan komputer untuk mengartikan suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer yang autonomous. Dua buah komputer dikatakan terinterkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasi. Bentuk koneksinya tidak harus melalui kawat tembaga saja melainkan dapat menggunakan serat optik, gelombang mikro, atau satelit komunikasi. Universitas Sumatera Utara Untuk memahami istilah jaringan komputer sering kali dibingungkan dengan sistem terdistribusi distributed system. Kunci perbedaannya adalah bahwa sebuah sistem terdistribusi, keberadaan sejumlah komputer autonomous bersifat transparan bagi pemakainya. Seseorang dapat memberi perintah untuk mengeksekusi suatu program, dan kemudian program itupun akan berjalan dan tugas untuk memilih prosesor, menemukan dan mengirimkan file ke suatu prosesor dan menyimpan hasilnya di tempat yang tepat merupakan tugas sistem operasi. Dengan kata lain, pengguna sistem terdistribusi tidak akan menyadari terdapatnya banyak prosesor multiprosesor, alokasi tugas ke prosesor-prosesor, alokasi file ke disk, pemindahan file yang disimpan dan yang diperlukan, serta fungsi-fungsi lainnya dari sitem harus bersifat otomatis. Pada suatu jaringan komputer, pengguna harus secara eksplisit log ke sebuah mesin, secara eksplisit menyampaikan tugasnya dari jauh, secara eksplisit memindahkan file-file dan menangani sendiri secara umum seluruh manajemen jaringan. Pada sistem terdistribusi, tidak ada yang perlu dilakukan secara eksplisit, sermunya sudah dilakukan secara otomatis oleh sistem tanpa sepengetahuan pemakai. Dengan demikian sebuah sistem terdistribusi adalah suatu sistem perangkat lunak yang dibuat pada bagian sebuah jaringan komputer. Perangkat lunaklah yang menentukan tingkat keterpaduan dan transparansi jaringan yang bersangkutan. Karena itu perbedaan jaringan dengan sistem terdistribusi lebih terletak pada perangkat lunaknya khususnya sistem operasi, bukan pada perangkat kerasnya. Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Tipe Jaringan Komputer

Dalam jaringan komputer, terdapat tiga peranan yang dapat dijalankan oleh komputer- komputer didalam LAN Local Area Network, antara lain : 1. Peran pertama dapat menjadi client, yaitu hanya sebagai pengguna tetapi tidak menyediakan sumber daya jaringan untuk di-share, dibagi, dan dipakai oleh anggota lain. 2. Peran kedua dapat menjadi peer, yaitu menjadi client yang menggunakan sekaligus menyediakan sumber daya jaringan yang disebut sebagai peer-to-peer. 3. Peran ketiga yaitu dapat menjadi server yang menyediakan sumber daya jaringan. Berdasarkan tiga peranan diatas, jaringan komputer terbagi atas 3 tiga bagian yaitu : a. Jaringan berbasis server dan client-server, didefenisikan dengan kehadiran server didalam suatu jaringan yang menyedikan mekanisme pengamanan dan pengolahan jaringan tersebut. Jaringan ini terdiri dari banyak client dan satu atau lebih server. Client yang biasa disebut sebagai komputer front-end, meminta layanan seperti penyimpanan dan pencetakan data ke printer jaringan, sedangkan server yang sering disebut sebagai komputer back-end menyampaikan permintaan tersebut ketujuan yang tepat. b. Jaringan peer-to-peer, secara sederhana jaringan ini dideskripsikan setiap komputer pada jaringan peer-to-peer berfungsi sebagai client dan server sekaligus. c. Jaringan hybrid, adalah jaringan komputer yang memiliki semua yang terdapat pada dua tipe jaringan diatas. Ini berarti bahwa pengguna dalam jaringan Universitas Sumatera Utara hybrid ini dapat mengakses sumber daya yang dishare atau dibagi pakai oleh jaringan peer-to-peer, sedangkan diwaktu yang bersamaan juga dapat dimanfaatkan sumber daya yang disediakan oleh komputer server.

2.1.3 Peralatan Jaringan Yang Umum Digunakan

Dalam membangun sebuah jaringan komputer, juga dibutuhkan perangkat keras khusus yang berhubungan dengan kebutuhan jaringan yang akan dibangun. Brerikut adalah beberapa peralatan jaringan yang umum digunakan untuk jaringan berbasis kabel maupun nirkabel. 1. Kabel UTP Unshielded Twisted Pair, merupakan salah satu media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan antara komputerperalatan jaringan satu dengan komputerperalatan jaringan yang lain dengan menggunakan port RJ45- Male. Gambar 2.1 Kabel UTP 2. HUB, merupakan peralatan yang dapat menggandakan frame data yang berasal dari salah satu komputer ke semua port yang ada pada hub tersebut. Sehingga semua komputer yang berhubungan dengan port hub akan menerima data juga. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 HUB 3. Repeater, merupakan salah satu contoh active hub. Repeater merupakan peralatan yang dapat menerima signal, kemudian memperkuat dan mengirim kembali signal tersebut ketempat lain. Sehingga signal dapat menjangkau tempat-tempat yang jauh karena repeater bekerja pada besaran fisik seperti tegangan listrik, arus listrik, gelombang elektromagnetik, maka repeater termasuk dalam kategori peralatan yang bekerja pada layar physical. Gambar 2.3 Repeater 4. Bridge, merupakan peralatan yang dapat menghubungkan beberapa segmen dalam sebuah jaringan. Berbeda dengan hub, bridge dapat mempelajari MAC address tujuan. Sehingga jika sebuah komputer mengirim data untuk komputer tertentu, Universitas Sumatera Utara bridge akan mengirim data melalui port yang terhubung dengan komputer tujuan saja. Ketika bridge belum mengetahui port mana yang terhubung dengan komputer tujuan, maka dia akan mencoba mengirim pesan broadcast ke semua port kecuali port komputer yang mengirim. Setelah port tujuan diketahui maka untuk selanjutnya hanya port itu saja yang akan dikirim data. Bridge juga dapat mem-filter trafik diantara segmen LAN. Dan bridge bekerja dilayar Data Link. Gambar 2.4 Bridge 5. Router, merupakan peralatan jaringan yang dapat menghubungkan satu jaringan dengan jaringan yang lain. Sepintas router mirip dengan bridge, namun router lebih cerdas disbanding dengan bridge. Router bekerja menggunakan routing table yang disimpan di memory-nya untuk membuat keputusan tentang kemana dan bagaimana paket dikirimkan. Router dapat memutuskan rute terbaik yang akan ditempuh oleh paket data. Router akan memutuskan media fisik jaringan yang disukai dan yang tidak disukai. Protocol routing dapat mengantisipasi berbagai kondisi yang tidak dimiliki oleh peralatan bridge. Router berkerja pada layar network. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.5 Router 6. NIC Network Interface Card, merupakan peralatan yang berhubungan langsung dengan komputer dan didesain agar komputer-komputer jaringan dapat saling berkomunikasi. NIC juga menyedikan akses ke media fisik jaringan. Bagaimana bit-bit data seperti tegangan listrik, arus, gelombang elektromagnetik, dan besaran fisik lainnya dibentuk akan ditentukan oleh NIC. NIC contohnya alat yang bekerja pada layar pertama atau layar physical. Gambar 2.6 NIC Network Interface Card 7. Modem digunakan sebagai penghubung jaringan LAN dengan internet. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.7 Modem 8. Gateway, bekerja dan bertugas melewatkan paket antar jaringan dengan protocol yang berbeda, sehingga perbedaan tersebut tidak tampak pada lapisan aplikasi. Kadangkala gateway biasa disebut IP router. Gateway bekerja pada layar application. 9. Network Switch, selain repeater, bridge, dan router, terdapt sejumlah peralatan switching yang dapat digunakan dalam membangun internetwork. Peralatan switch didesain dengan tujuan yang berbeda dengan repeater, bridge dan router. Jika perangkat jaringan yang terhubung pada sebuah LAN terlalu banyak maka kebutuhan transmisi meningkat melebihi kapasitas yang mampu dilayani oleh media transmisi jaringan. Cara kerja switch mirip dengan bridge. Sehingga kadangkala switch disebut sebagai multiple bridge dan setiap host yang terkoneksi akan mendapatkan full bandwidth. Switch memiliki beberapa kelebihan dibandingkan bridge, antara lain dalam hal forwarding methord paket yang dilewatkan. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.8 Switch 10. Access Point AP, merupakan salah satu perangkat yang dapat mendukung akses jaringan tanpa kabel atau wireless LAN. Wireless device jenis AP menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya. Fungsi utama dari AP adalah sebagai pusat koneksi. AP dapat dikatakan mempunyai fungsi seperti switch pada jaringan transmisi kabel. AP menyediakan perangkat seperti radio penerima yang mampu menerima gelombang lain dari AP lain atau media wireless lain, seperti USB wireless. Selain itu, AP juga menyimpan perangkat lunak yang mampu berkomunikasi dan mengenkripsikan data, serta port virtual untuk menghubungkannya dengan jaringan wired jaringan yang menggunakan kabel. Khusus untuk hardware yang satu ini penulis akan membahas lebih lengkap di bab selanjutnya. Gambar 2.9 AP Universitas Sumatera Utara

2.2 Manfaat Jaringan Komputer

Sebelum membahas masalah-masalah teknis lebih mendalam lagi, perlu kiranya diperhatikan hal-hal yang membuat orang tertarik pada jaringan komputer dan untuk apa jaringan ini digunakan. Manfaat jaringan komputer bagi manusia dapat dikelompokkan pada jaringan untuk perusahaan, jaringan untuk umum, dan masalah sosial jaringan.

2.2.1 Jaringan Untuk PerusahaanOrganisasi

Dalam membangun jaringan komputer di perusahaanorganisasi, ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dalam hal-hal resource sharing, reliabilitas tinggi, lebih ekonomis, skalabilitas, dan media komunikasi. Resource sharing bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai. jadi source sharing adalah suatu usaha untuk menghilangkan kendala jarak. Dengan menggunakan jaringan komputer akan memberikan reliabilitas tinggi yaitu adanya sumber-sumber alternatif pengganti jika terjadi masalah pada salah satu perangkat dalam jaringan, artinya karena perangkat yang digunakan lebih dari satu jika salah satu perangkat mengalami masalah, maka perangkat yang lain dapat menggantikannya. Universitas Sumatera Utara Komputer yang kecil memiliki rasio hargakinerja yang lebih baik dibanding dengan komputer besar. Komputer mainframe memiliki kecepatan kurang lebih sepuluh kali lipat kecepatan komputer pribadi, akan tetapi harga mainframe seribu kalinya lebih mahal. Dengan selisih rasio hargakinerja yang cukup besar ini menyebabkan perancang sistem memilih membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi dibanding menggunakan mainframe. Yang dimaksud dengan skalabilitas yaitu kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan dengan hanya menambahkan sejumlah prosesor. Pada komputer mainframe yang tersentralisasi, jika sistem sudah jenuh, maka komputer harus diganti dengan komputer yang mempunyai kemampuan lebih besar. Hal ini membutuhkan biaya yang sangat besar dan dapat menyebabkan gangguan terhadap kontinyuitas kerja para pemakai. Sebuah jaringan komputer mampu bertindak sebagai media komunikasi yang baik bagi para pegawai yang terpisah jauh. Dengan menggunakan jaringan, dua orang atau lebih yang tinggal berjauhan akan lebih mudah bekerja sama dalam menyusun laporan.

2.2.2 Masalah Sosial Jaringan

Penggunaan jaringan oleh masyarakat luas akan menyebabkan masalah-masalah sosial, etika, dan politik. Internet telah masuk ke segala penjuru kehidupan masyarakat, semua orang dapat memanfaatkannya tanpa memandang status sosial, usia, jenis kelamin. Universitas Sumatera Utara Penggunaan internet tidak akan menimbulkan masalah selama subyeknya terbatas pada topik-topik teknis, pendidikan atau hobi, hal-hal dalam batas norma- norma kehidupan, tetapi kesulitan mulai muncul bila suatu situs di internet mempunyai topik yang sangat menarik perhatian orang, seperti politik, agama, sex. Gambar-gambar yang dipasang di situs-situs tersebut mungkin akan merupakan sesuatu yang sangat mengganggu bagi sebagian orang. Selain itu, bentuk pesan-pesan tidaklah terbatas hanya pesan tekstual saja. Foto berwarna dengan resolusi tinggi dan bahkan video clip singkatpun sekarang dapat dengan mudah disebar-luaskan melalui jaringan komputer. Sebagian orang dapat bersikap acuh tak acuh, tapi bagi sebgaian lainnya pemasangan materi tertentu misalnya pornografi merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima.

2.3 Jaringan Komputer Tanpa KabelWirelessLAN

2.3.1 Mengenal Jaringan Wireless

Teknologi wireless sangat cocok dan banyak digunkan sebagai pengganti kabel-kabel, seperti kabel mouse, kabel jaringan LAN dan bahkan kabel WAN Wide Area Network yang sebelumnya membutuhkan jaringan dari PT. Telkom. Teknologi yang digunakan untuk masing-masing kebutuhan pun berbeda-beda sesuai dengan jarak tempuh yang mampu di tanganinya. Secara kasar, semakin jauh daya jangkauan wireless, semakin tinggi juga kebutuhan hardware yang diperlukan. Universitas Sumatera Utara Teknologi wireless yang popular untuk kelompok LAN adalah Wi-Fi. Kecepatan transfer data Wi-Fi yang saat ini sudah mencapai 54 Mbps, termasuk standarisasi yang sedang dikembangkan untuk mampu mencapai kecepatan 248 Mbps. Memang masih tidak sebanding dengan kecepatan kabel UTP yang sudah mencapai 1 Gbps. Walau demikian, sebagian besar pengguna merasa kecepatan ini sudah memadai.

2.3.2 Standarisasi Jaringan Wireless

Untuk sebuah teknologi yang bersifat massal, sebuah standarisasi sangatlah dibutuhkan. Standarisasi akan memberikan banyak keuntungan, antara lain : a. Pembuatan hardware yang berbeda biasa saling bekerja sama. Tentunya tidaklah sangat efesien apabila wireless disatu merk laptop hanya biasa berhubungan dengan peralatan yang berasal dari merk yang sama. b. Pembuatan hardware tambahan biasa membuat peralatan yang berlaku untuk semua peralatan berdasarkan informasi dari standarisasi yang telah ada. c. Penghematan dan perkembangan teknologi yang jauh lebih cepat. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh IEEE Institute of Electrical Engineers merupakan organisasi non-profit yang mendidikasikan kerja kerasnya demi kemajuan teknologi. Pada tahun 1980, IEEE membuat sebuah bagian yang mengurusi standarisasi LAN dan MAN Metropolitan Area Network. Bagian ini kemudian dinamakan sebagai 802. Angka 80 menunjukan tahun dan angka 2 menunjukan bulan dibentuknya kelompok kerja ini. Sto, 2007 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa Ethernet, wireless adalah sebagian hasil kerja 802. Bagian ini dibagi menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan lebih spesifik yang dinamakan sebagai unit kerja. Unit kerja ini diberikan nama berupa angka yang berurutan dibelakang 802. Berikut adalah contoh unit kerja dan bidang yang mereka tangani : Tabel 2.1 Standarisasi Jaringan Wireless Jika diperhatikan urutan angka-angka dari unit kerja, terdapat beberapa lompatan. Hal ini terjadi karena berbagai sebab seperti bidang yang ditangani sudah ketinggalan zaman atau disatukan ke unit kerja yang lain. Unit kerja yang mengurusi tentang wireless LAN dibagi-bagi lagi menjadi beberapa unit, namun tidak lagi Unit Kerja Bidang Yang Ditangani 802.1 Higher Layer LAN Protocols 802.3 Ethernet Working Group 802.11 WirelessLAN Working Group 802.15 Wireless Personal Area Network WPAN Working Group 802.16 Broadband Wireless Access Working Group 802.17 Resilient Packet Ring Working Group 802.18 Radio Regulatory TAG 802.19 Coexistence TAG 802.20 Mobile Broadband Wireless Access MBWA Working Group 802.21 Media Independent Handoff Working Group 802.22 Wireless Regional Area Networks Universitas Sumatera Utara ditandai dengan tanda titik dan angka, tetapi dengan huruf a, b, c sehingga menjadi unit 802.11a, 802.11b, 802.22g dan seterusnya. Sto, 2007.

2.3.3 Wi-Fi dan 802.11

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa walaupun IEEE telah membuat standarisasi jaringan wireless, namun untuk pertama kali pembuatannya standarisasi itu dirasakan kurang lengkap untuk memenuhi kebutuhan dunia bisnis. Oleh karena itu, dibentuklah sebuah asosiasi yang dipelopori oleh Cicso yang dinamakan sebagai Wi-Fi Wireless Fidelity yang beralamat di http:www.wi- fi.org . Organisasi Wi-Fi ini bertugas memastikan semua peralatan yang mendapatkan label Wi-Fi bisa bekerja sama dengan baik sehingga memudahkan konsumen untuk menggunakan produknya. Beberapa anggota Wi-Fi diantaranya adalah Cisco, Microsoft, Dell, Texas Intrument, Apple, ATT, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sto, 2007 Gambar 2.10 Contoh Label Wi-Fi Apakah Wi-Fi sama dengan wireless? dari beberapa sumber yang penulis temukan menganggap kata Wi-Fi Wireles Fidelity merupakan merk dagang yang dimaksudkan sebagai istilah umum untuk menunjukkan semua tipe jaringan tanpa Universitas Sumatera Utara kabel yang mengadopsi standar protocol jaringan wireless 802.11. Artinya bila sebuah perangkat telah memberkan label support Wi-Fi, berarti perangkat tersebut dalam saling berkomunikasi membentuk sebuah jaringan wireless meskipun merk dan vendor atau pembuatannya berbeda. Jadi sangat sempit sekali bila mengartikan wireless dengan kata Wi-Fi, karena Wi-Fi merupakan bagian dari teknologi wireless itu sendiri.

2.3.4 Topologi Jaringan Wireless

Secara teori pada jaringan wireless ada dua topologi yang dapat dibentuk. Topologi yang dimaksud adalah topologi ad-hoc dan infrastruktur. Berikut penjelasan singkatnya : 1. Topologi ad-hoc sama seperti topologi pada jaringan peer-to-peer. Artinya jaringan yang dibangun hanya menggunakan komponen wireless device tanpa menggunakan access point sebagai penghubung. Gambar 2.11 Contoh Ilustrasi Topologi Ad-Hoc Universitas Sumatera Utara 2. Topologi infrastruktur. Pada topologi ini dibutuhkan sebuah access point AP sebagai media penghubung. Client sebagai anggota jaringan harus melalui access point terlebih dahulu sebelum dapat berhubungan dengan client lain atau server. Gambar 2.12 Contoh Ilustrasi Topologi Infrastruktur

2.4 Mengenal Jaringan Infrastruktur

2.4.1 Definisi Jaringan Infrastruktur

Sebuah infrastruktur jaringan adalah sekumpulan komponen fisikal dan logikal yang menyediakan dasar untuk konektifitas, keamanan, routing, pengaturan, akses, dan fitur integral pada jaringan. Sering sekali, infrastruktur jaringan itu diturunkan dan dirancang. Jika jaringan terhubung ke internet, sebagai contoh, aspek-aspek tertentu seperti Transmission Control ProtocolInternet Protocol TCPIP yang merupakan protokol yang sesuai, diturunkan dari internet. Aspek Jaringan yang lain, seperti layout fisikal pada elemen jaringan dasar dapat dirancang ketika jaringan pertama kali dibuat dan kemudian diturunkan kepada jaringan versi terbaru. Universitas Sumatera Utara

2.4.1.1 Infrastruktur Fisikal

Sebuah infrastruktur fisikal jaringan merupakan topologi jaringan tersebut rancangan fisik jaringan yang terdiri dari komponen perangkat keras seperti kabel, routers, switches, bridges, hubs, servers, dan hosts. Infrastruktur fisikal juga meliputi teknologi seperti Ethernet, 802.11b wireless, Public Switches Telephone Network PSTN, dan Asynchronous Transfer Mode ATM, semua dari metode yang didefinisikan pada komunikasi melalui berbagai jenis koneksi fisikal. Gambar 2.13 Infrastruktur Fisikal Universitas Sumatera Utara

2.4.1.2 Infrastruktur Logikal

Infrastruktur logikal terdiri dari berbagai elemen perangkat lunak yang terhubung, diatur dan mengamankan host pada jaringan. Infrastruktur logikal memungkinkan komunikasi antar komputer melalui jalur yang telah digambarkan dalam topologi fisikal. Contoh elemen pada infrastruktur logikal meliputi komponen jaringan seperti Domain Name System DNS, protokol jaringan seperti TCPIP, perangkat lunak client jaringan seperti Client Service For NetWare, dan kayaan jaringan Quality of Service QoS Packet Scheduler. Setelah jaringan dirancang, administrasi, pemeliharaan, dan pengaturan infrastruktur logikalnya membutuhkan kedekatan dengan berbagai aspek teknologi jaringan. Dalam jaringan menengah dan besar, administrator jaringan harus menjalankan tugas yang lebih kompleks seperti mengkonfigurasi remote access melalui koneksi dial-up dan Virtual Private Network VPN, membuat, menubah, dan memperbaiki routing interfaces dan routing tables, membuat, mendukung dan memperbaiki keamanan yang didasarkan pada public key cryptography, dan menjalankan keputusan pemeliharaan untuk jaringan yang heterogen yang meliputi sistem operasi seperti Microsoft Windows, UNIX, dan NetWare. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.11 Infrastruktur Logikal Universitas Sumatera Utara BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

3.1 Mengenal Wireless Mode Infrastruktur

Topologi jaringan wireless yang lebih kompleks adalah topologi jaringan wireless mode infrastruktur atau BBS Basic Service Set. Konfigurasi mode ini menggunakan sebuah alat wajib berupa Access Point AP yang bertindak sebagai perantara lalu lintas data dalam jaringan. Selaku perantara AP tidak saja melayani client-client anggota jaringan wireless saja tapi juga dapat difungsikan untuk menjembatani hubungan antara client anggota jaringan wireless dengan client anggota jaringan konvensional menggunakan kabel melalui port RJ-45 yang disediakan oleh AP. Ilustrasinya dapat di simak pada gambar berikut : Gambar 3.1 Posisi AP di Jaringan Infrastruktur Universitas Sumatera Utara

3.2 Access Point AP

Pada jaringan wireless mode infrastruktur, Access Point AP bertindak sebagai tokoh utama untuk melayani pertukaran data dalam jaringan. Artinya dalam sebuah BSS dibutuhkan minimal satu AP dalam tulisan ini penulis menggunakan Access Point merk Linksys model WRT54G. Permasalahan timbul manakala terdapat client anggota jaringan yang tidak terjangkau oleh signal AP. Pada kasus semacam ini kita dapat membangun BSS baru dengan menambah AP guna memperluas signal AP pertama atau sering dikenal dangan istilah ESS Extended Service Set. Dalam membangun ESS usahakan menggunakan SSID yang sama namun dibedakan channel-nya agar terjadi perpindahan client dari BSS yang satu ke BSS yang lain tidak kehilangan fasilitas roaming ini signal dari masing-masing AP harus membentuk irisan atau pertemuan signal dari kedua AP. Pada prakteknya sebenarnya masih banyak lagi arsitektur yang dapat dibangun dengan penambahan AP pada sebuah jaringan wireless. Seperti contoh diatas AP dihubungkan dengan kabel Ethernet, bagaimana jika kondisi tempat tidak memungkinkan untuk menggunakan kabel Ethernet?. Untuk kasus ini kita mengenal dengan istilah WDS Wireless Ditribution System dimana ada satu AP yang dijadikan sebagai AP utama kemudian terdapat AP lain yang difungsikan sebagai reeaterrelay untuk memperluas jangkauan signal. Karena beraneka ragam banyaknya arsitektur jaringan yang menggunakan AP, maka pada tulisan ini hanya akan dibahas bagaimana menggunakan AP tunggal untuk membangun BSS. Universitas Sumatera Utara

3.2.1 Membedah Bentuk Fisik Access Point

Sebelum membangun jaringan wireless mode infrastruktur BSS ada baiknya berkenalan terlebih dahulu dengan sang tokoh utama yaitu Access Point AP. Penulis menggunkan AP Linksys Wireless-G Broadband Router model WRT54G. Meskipun secara fisik komponen AP antara satu dengan yang lain berbeda, tetapi komponen pendukung dari sebuah AP tidak akan jauh berbeda seperti antena, port, lampu indicator, power dan lainnya. Artinya bila kita paham dengan bentuk fisik satu AP mudah-mudahan kita tidak akan mengalami kesulitan untuk memahami bentuk fisik AP yang lainnya. Linksys Wireless-G Broadband Router yang penulis gunakan ini merupakan 3 in 1 device karena dapat digunakan sebagai Access Point yang mampu menangani client dengan standar 802.11b dan 802.11g. Perangkat ini juga dilengkapi dengan port Ethernet yang dapat digunakan untuk menghubungkan dengan jaringan kabel dan yang terakhir dapat berfungsi sebagai router sehingga dapat dipakai untuk berbagi internet kecepatan tinggi antar anggota jaringan. Untuk pemahaman dasar AP itu seperti computer server yang memiliki kemampuan untuk menangani jaringan seperti DHCP, router, gateway, dan lain sebagainya. Selain itu juga perangkat ini mendukung enkripsi WEP dan WPA, DHCP server, VPN Virtual Private Network. MAC address, dan kemampuan untuk mem- filter user dalam pengaksesan internet dalam jaringan. Universitas Sumatera Utara Pada skema Gambar ditunjukkan bagaimana penggunaan masing-masing port yang terdapat pada perangkat Linksys Wireless-G Broadband Router WRT54G. Port WAN dapat kita hubungkan ke modem ADSL misalnya modem ADSL dari Telkom untuk mendapatkan layanan internet Telkom Speedy. Port RJ-45 4 buah dapat kita hubungkan secara langsung ke komputer melalui kabel UTP tipe straight atau jika kita menginginkan jumlah client jaringan Ethernet LAN lebih dari 4, kita dapat menghubungkannya ke HUBSwitch. Melalui skema diatas kita dapat menghubungkan jaringan wireless dengan jaringan kabel sehingga client anggota masing-masing jaringan tetap dapat berkomunikasi.

3.3 Konfigurasi Wireless Infrastruktur

Untuk mengkonfigurasi jaringan wireless infrastruktur, ada baiknya dipersiapkan terlebih dahulu peralatannya, diantaranya : 1. Beberapa unit LaptopPC desktop yang telah dilengkapi dengan wireless adapter dengan sistem operasi Microsoft Windows XP atau Windows 7.

2. Access Point, dalam hal ini penulis menggunakan Linksys Wireless-G Broadband Router WRT54G

. 3. 1 satu buah kabel UTP tipe straight. Universitas Sumatera Utara

3.3.1 Konfigurasi Access Point

Konfigurasi pada AP dapat dilakukan melalui web browser seperti Internet Explorer, Mozila Firefox, Opera dan lain sebagainya. Langkah-langkah yang dipakai dalam konfigurasi AP dalam tulisan ini adalah AP akan dihubungkan secara langsung ke laptop menggunakan kabel UTP tipe straight melalui port RJ-45 yang telah disediakan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengkonfigurasi AP antara lain : Secara default AP telah memiliki alamat IP, username dan password. Informasi ini dapat kita temukan dalam buku manual atau CD yang diikut sertakan pada saat waktu pembelian. Sebagai contoh AP Linksys WRT54G yang penulis gunakan memiliki alamat, sebagai berikut :  IP : 192.168.1.1  Username : admin  Password : admin Ingat username dan password memiliki sifat case sensitive artinya huruf besar kecil harus dibedakan Ubah alamat IP laptop yang digunakan untuk melakukan konfigurasi agar termasuk dalam kelas alamat IP AP, contoh jika alamat IP AP : 192.168.1.1 alamat IP laptop boleh 192.168.1.2 atau selengkapnya penulis menggunakan alamat IP : 192.168.0.1 dan subnet mask : 255.255.255.0. Karena penulis mengubah IP AP menjadi 192.168.0.2. Langkah ini untuk memudahkan kita nantinya untuk melakukan sharing connection. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2 Settingan IP Langsung saja kita mulai cara konfigurasinya : 1. Hubungkan AC Power adapter ke socket power AP. 2. Hubungkan AP dengan Laptop yang akan digunakan untuk mengkonfigurasi menggunakan kabel UTP tipe straight melalui port RJ-45 yang telah disediakan. 3. Ubah alamat IP laptop menjadi 192.168.0.1 atau sesuaikan dengan rentang kelas alamat IP AP sendiri. 4. Buka web browser yang ada dalam laptop Anda dalam hal ini penulis menggunakan Mozilla Firefox. Setelah itu ketikkan alamat dibagian address bar seperti http:[alamat IP AP Anda] contoh : http:192.168.0.2, kemudian tekan enter pada keyboard. Lihat gambar berikut untuk lebih jelasnya. Gambar 3.3 Memasukkan Alamat IP AP pada Address Bar Universitas Sumatera Utara 5. Setelah itu maka tampillah jendela form untuk pengisian username dan password. Yang selanjutnya akan masuk kehalaman konfigurasi AP. Perhatikan gambar. Gambar 3.4 Tampilan Jendela Form User Name dan Password 6. Jika username dan password yang dimasukkan benar maka halaman konfigurasi AP akan tampil. Berikut tampilan halaman depan konfigurasi AP. Gambar 3.5 Tampilan Halaman Depan Konfigurasi AP Universitas Sumatera Utara Sampai dengan tahap ini kita telah berhasil masuk ke dalam halaman utama konfigurasi perangkat AP Linksys WRT54G. Halaman utama konfigurasi ini AP ini memiliki menu yang disusun horizontal seperti Setup, Wireless, Security, Access Restrictions, Appliacation Gaming, Administration dan status. Setiap menu memiliki sub menu masing-masing, misalnya menu Setup memiliki sub menu Basic Setup, DDNS, MAC Address Clone, dan Advanced Routing. Perhatikan gambar barikut. Gambar 3.6 Tampilan Menu Halaman Utama Konfigurasi AP Dalam tulisan ini mungkin tidak akan dijelaskan seluruh menu-menu yang ada. Konfigurasi hanya akan diarahkan bagaimana membangun jaringan wireless infrastruktur menggunakan AP untuk kepentingan wireless LAN dalam skala kecil. Berikut ini penulis menjelaskan menu-menu yang ada pada AP Linksys WRT54G antara lain : 1. Pada bagian atas kelompok Internet Setup, dapat mengatur konfigurasi koneksi internet pada jaringan. Biasanya bila kita berlangganan internet, penyedia jasa layanan internet atau ISP Internet Service Provider akan memberikan pengaturan lebih lanjut tentang bagaimana dan apa saja yang harus diatur pada bagian ini untuk menghubungkan jaringan Anda ke internet. Untuk bagian ini biarkan saja dalam keadaan default saja karena kita belum akan terkoneksi ke internet. Universitas Sumatera Utara 2. Masih di menu Setup sub menu Basic Setup, scroll ke bawah halaman web browser Anda. Pada bagian Network Setup berikan pengaturan untuk jaringan Local Anda.  Local IP Address : isi dengan alamat IP yang akan digunakan pada jaringan. Alamat ini nantinya juga akan bertindak sebagai alamat default IP AP Anda.  Subnet Mask : biarkan saja dalam kondisi default sesuai dengan kelas alamat IP yang Anda berikan.  DHCP Server : pilihan Enable artinya AP dapat bertindak sebagai DHCP server yang dapat memberikan alamat IP otomatis kepada client anggota jaringan. Sebaliknya pilhan Disable berarti AP tidak dapat menangani pemberian alamat IP otomatis kepada client.  Starting IP Address : merupakan alamat IP otomatis yang akan diberikan ke client jika DHCP enable dimulai dari nomor yang Anda berikan. Misalnya jika diisi dangan angka 100 berarti client DHCP pertama alamat IP-nya 192.168.1.100, client kedua 192.168.1.101 dan seterusnya.  Maximum Number of DHCP user : untuk jumlah client DHCP server. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut sebagai ilustrasinya. Gambar 3.7 Pengaturan Basic Setup Universitas Sumatera Utara

3. Untuk sub menu Basic Wireless Setting pada menu Wireless.