63
Berdasarkan Tabel 4.5, hasil perhitungan nilai Tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai
tolerance kurang dari 0.10, yaitu 0.772 untuk variabel profitabilitas, 0.761 untuk variabel leverage, 0.866 untuk variabel pertumbuhan
penjualan dan 0.871 untuk variabel kepemilikan keluarga. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama, yaitu
tidak ada satu pun variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10, yaitu 1.295 untuk variabel profitabilitas, 1.314 untuk variabel
leverage, 1.155 untuk variabel pertumbuhan penjualan dan 1.148 untuk variabel kepemilikan keluarga. Jadi dapat disimpulkan bahwa
tidak ada gejala multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.
b. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan independen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak.
64
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
Sumber : Data sekunder yang diolah
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Sumber : Data sekunder yang diolah Berdasarkan Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 di atas, penyebaran
data berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi
normalitas.
65
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas atau tidak terjadi
Heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas terdapat dalam Gambar 4.3 sebagai berikut:
Gambar 4.3 Grafik
Scatterplot
Sumber : Data sekunder yang diolah
66
Berdasarkan Gambar 4.3, grafik scatterplots terlihat bahwa titik-tirik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di
bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi
layak dipakai untuk memprediksi Penghindaran Pajak berdasarkan variabel-variabel
yang mempengaruhinya,
yaitu karakteristik
perusahaan dan kepemilikan keluarga.
d. Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Problem autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu
berkaitan satu sama lainnya. Kondisi ini sering ditemukan pada data runtut waktu time series karena adanya
“gangguan” pada individu atau kelompok cenderung
mempengaruhi “gangguan” pada individu atau kelompok yang sama pada periode berikutnya. Penelitian ini
menggunakan pengujian run test untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Apabila nilai Asymp. Sig. 2-tailed
0,05 maka persamaan regresi dikatakan terkena problem autokorelasi.
67
Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi
Sumber : Data sekunder yang diolah Tabel 4.6 menunjukkan bahwa residual dalam persamaan regresi
random atau acak dengan nilai signifikansi 0,069 0,05. Hal ini menyimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam data tersebut.
3. Uji Hipotesis