Hasil Uji Koefisien Determinasi R Hasil Uji Statistik t

67 Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi Sumber : Data sekunder yang diolah Tabel 4.6 menunjukkan bahwa residual dalam persamaan regresi random atau acak dengan nilai signifikansi 0,069 0,05. Hal ini menyimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam data tersebut.

3. Uji Hipotesis

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi antara karakteristik perusahaan dan kepemilikan keluarga terhadap Penghindaran Pajak dapat dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini: Runs Test Unstandardized Residual Test Value a -,08455 Cases Test Value 61 Cases = Test Value 61 Total Cases 122 Number of Runs 52 Z -1,818 Asymp. Sig. 2-tailed ,069 a. Median 68 Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 ,429 a ,184 ,156 ,25580 ,575 a. Predictors: Constant, FAMILY, LEV, SALES, ROA b. Dependent Variable: CETR Sumber : Data sekunder yang diolah Tabel 4.10 di atas menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0.163. Hal ini menandakan bahwa variabel karakteristik perusahaan dan kepemilikan keluarga hanya dapat menjelaskan 15,6 variasi variabel Penghindaran Pajak. Sedangkan sisanya, yaitu 84,4 100 – 15,6 dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini seperti karakter eksekutif, ukuran perusahaan, corporate governance dan lainnya.

b. Hasil Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil uji regresi secara parsial ditunjukkan dalam Tabel 4.8 sebagai berikut: 69 Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant ,012 ,169 ,072 ,943 ROA 1,071 ,223 ,454 4,812 ,000 ,772 1,295 LEV ,661 ,224 ,279 2,943 ,004 ,761 1,314 SALES -,385 ,182 -,188 -2,115 ,036 ,866 1,155 FAMILY -,086 ,050 -,153 -1,729 ,086 ,871 1,148 a. Dependent Variable: CETR Sumber : Data sekunder yang diolah 1 Hasil Uji Hipotesis 1 Berdasarkan tabel 4.8, variabel profitabilitas mempunyai koefisien regresi 1,071 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti menerima H 1 sehingga dapat dikatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap Penghindaran Pajak. Hal ini berarti, jika profitabilitas mengalami peningkatan, maka penghindaran pajak akan mengalami penurunan. Profitabilitas adalah faktor penting untuk pengenaan pajak penghasilan bagi perusahaan, karena profitabilitas merupakan indikator perusahaan dalam pencapaian laba perusahaan. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih dan Sari 2013 yang menyebutkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan secara parsial terhadap penghindaran pajak. Demikian juga, hasil penelitian Noor et al 70 2010 dan Prakosa, 2014 juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kemampuan menghasilkan laba perusahaan dengan penghindaran pajak perusahaan. Demikian tingginya profitabilitas perusahaan akan dilakukan perencanaan pajak yang matang sehingga menghasilkan pajak yang optimal, sehingga kecenderungan melakukan penghindaran pajak akan menurun. 2 Hasil Uji Hipotesis 2 Berdasarkan tabel 4.8, variabel leverage mempunyai koefisien regresi 0,661 dan tingkat signifikasi sebesar 0,004. Hal ini berarti menerima H 2 sehingga dapat dikatakan bahwa leverage berpengaruh terhadap Penghindaran Pajak karena tingkat signifikasi yang dimiliki variabel leverage lebih besar dari 0,05. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Richardson dan Lanis 2007, Krisnata Dwi Suyanto dan Supramono, 2012 dalam Prakosa, 2014 yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Hal ini berarti semakin besar biaya bunga atas utang berakibat laba kena pajak akan menjadi lebih kecil karena insentif pajak atas bunga utang semakin besar dan dapat berpengaruh terhadap penghindaran pajak . 3 Hasil Uji Hipotesis 3 Berdasarkan tabel 4.8, variabel pertumbuhan penjualan mempunyai koefisien regresi -0,385 dan tingkat signifikasi sebesar 71 0,036. Hal ini berarti menerima H 3 sehingga dapat dikatakan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap Penghindaran Pajak. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Budiman Setiyono 2012 yang menyatakan bahwa sales growth berpengaruh pada tax avoidance. Akan tetapi hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian Swingly Sukartha 2015 yang menjelaskan bahwa sales growth tidak berpengaruh pada tax avoidance. Budiman Setiyono 2012 menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan yang meningkat memungkinkan perusahaan akan lebih dapat meningkatkan kapasitas operasi perusahaaan, sebaliknya apabila pertumbuhannya menurun perusahaan akan menemui kendala dalam meningkatkan kapasitas operasinya. Hal ini berarti perusahaan membutuhkan dana untuk meningkatkan kapasitas operasi perusahaan, semakin tinggi pertumbuhan penjualan maka kapasitas operasi perusahaan akan semakin besar dan dapat berpengaruh terhadap penghindaran pajak. 4 Hasil Uji Hipotesis 4 Berdasarkan tabel 4.8, variabel kepemilikan perusahaan mempunyai koefisien regresi -0,086 dan tingkat signifikasi sebesar 0,086. Hal ini berarti menolak H 4 sehingga dapat dikatakan bahwa kepemilikan perusahaan tidak berpengaruh terhadap Penghindaran 72 Pajak karena tingkat signifikasi yang dimiliki variabel kepemilikan keluarga lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti, jika kepemilikan keluarga mengalami peningkatan, maka penghindaran pajak akan menurun. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Chen et al., 2010 dalam Prakosa, 2014, Rusydi dan Martani 2014 yang menunjukkan bahwa kepemilikan keluarga ini mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk tidak melakukan aggressive tax avoidance. Hal ini menjadi gambaran pada pelaku bisnis di Indonesia, dimana sebagian besar masih memegang teguh akan etika ketimuran. Hasil penelitian Chen et al., 2010 dalam Prakosa, 2014 menyatakan bahwa tingkat keagresifan pajak perusahaan keluarga lebih kecil daripada perusahaan non-keluarga. Hal ini terjadi karena diduga family owners lebih rela membayar pajak lebih tinggi, daripada harus membayar denda dan menghadapi kemungkinan rusaknya reputasi perusahaan akibat pemeriksaan pajak atau diaudit oleh fiskus pajak. Dalam hal ini penghindaran pajak merupakan salah satu dari tindakan pajak agresif. Akan tetapi, hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian Sari Martani, 2010 yang menunjukkan bahwa tingkat keagresifan pajak penghindaran pajak perusahaan keluarga lebih tinggi daripada perusahaan non-keluarga. Sari 73 Martani 2010 menyatakan bahwa bagi perusahaan di Indonesia keuntungan berupa penghematan pajak dan rent extraction, lebih besar daripada kemugkinan rugi karena turunnya harga saham perusahan, rusaknya nama perusahaan ataupun kemungkinan terkena sanksidenda dari petugas pajak. Fenomena seperti ini mungkin juga terjadi karena adanya efek externalitas dari budaya bisnis dan budaya pemeriksaan pajak di Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Çule dan Fulton, 2009 dalam Sari Martani, 2010 bahwa dalam kondisi dimana korupsi dan tindakan curang dianggap merupakan hal yang biasa, maka tindakan tersebut akan semakin dapat diterima dan biaya atas tindakan tersebut akan semakin rendah. Berdasarkan tabel 4.8 maka dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 0,012 + 0,000 X 1 + 0,004 X 2 + 0,036 X 3 + 0,086 X 4 + e Dimana : Y : Penghindaran Pajak X 1 : Profitabilitas X 2 : Leverage X 3 : Pertumbuhan Penjualan X 4 : Kepemilikan Keluarga e : Standar eror 74

c. Hasil Uji Statistik F

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Rasio Profitabilitas pada Perusahaan Go Public (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

6 99 88

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN KELUARGA TERHADAP PENGINDARAN PAJAK ( STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2015)

3 22 84

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITYTERHADAP PENGHINDARAN PAJAK (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012 -2014)

0 6 105

PENDAHULUAN Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan(Study Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013).

0 3 8

PENDAHULUAN PENGARUH PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 9

PENDAHULUAN Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) Periode 2009-2010.

0 2 11

Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Corporate Governance terhadap Penghindaran Pajak Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013).

0 1 18

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN BEBAN IKLAN PADA TINDAKAN PENGHINDARAN PAJAK.(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFKATUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014).

13 61 47

View of PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (Study Empiris pada Perusahaan Go Public Industri Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 0 15

Pengaruh struktur kepemilikan saham terhadap nilai perusahaan : studi empiris pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia - USD Repository

0 1 100