4 lengkap setiap bulan yang berhubungan dengan fase bulan Hutabarat dan Evans,
1986. Salinitas pada saat pasang tertinggi spring tide di estuari dapat mencapai 1 PSU
– 31 PSU Clark, 1986. Daerah muara sungai merupakan tempat yang menjadi akhir aliran air sungai dari daerah hulu dan merupakan awal mula masuk
ke laut, sehingga terdapat akumulasi bahan-bahan tertentu yang terdapat di sungai
demikian pula dengan limbah. Estuari merupakan daerah perairan yang mendapat pengaruh dari air laut
dan air tawar Larry, 1996. Odum 1996 menyatakan bahwa estuari merupakan bagian dari perairan pesisir yang memiliki kandungan bahan organik yang tinggi
yang dipengaruhi oleh pasang surut dengan kelimpahan dan keanekaragaman yang cukup besar. Dahuri 2003 mengatakan bahwa sirkulasi air di daerah estuari
sangat dipengaruhi oleh aliran tawar yang bersumber dari badan sungai di atasnya dan air pasang yang berasal dari laut. Besar atau kecilnya debit kedua aliran massa
air tersebut akan mempengaruhi pola stratifikasi massa air berdasarkan salinitas. Sirkulasi air di muara sungai tergantung dari kisaran pasang surut, percampuran
vertikal di antara air tawar dan air laut serta topografi dasar. Sifat khas dari estuari adalah dangkal dan gerak air turbulensi oksigen terlarut tinggi, meski di dasar
oksigen rendah pengadukan massa air di estuari tidak menyeluruh dari permukaan ke dasar Basmi, 1994. Estuari merupakan tempat sistem pembersih bahan
pencemar Knox dan Miyabara, 1984.
2.2 Pencemaran Perairan
Miller dan Connell 1995 mengatakan bahwa pencemaran perairan merupakan peristiwa masuknya senyawa-senyawa yang dihasilkan dari kegiatan
manusia ditambahkan ke lingkungan perairan, menyebabkan perubahan yang buruk terhadap kekhasan fisik, kimia, biologis dan estetis. Makhluk hidup
memiliki berbagai reaksi mulai dari pengaruh yang sangat kecil sampai ke subletal seperti, berkurangnya pertumbuhan, perkembangbiakan pengaruh perilaku, atau
kematian yang nyata. Sedangkan menurut Williams, 1979 pencemaran merupakan keadaan perubahan dari kondisi normal, satu atau lebih parameter
yang menyebabkan lingkungan terdegradasi.
5 Miller dan Connell 1995 mengatakan bahwa ekosistem alamiah yang
rumit pada makhluk hidup merupakan suatu bagian integral dapat bereaksi dalam berbagai cara untuk mempengaruhi komponen makhluk hidup mulai dari sumber
pencemar sampai dengan tanggapan dari populasi, komunitas dan ekosistem Kegiatan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air sungai adalah
untuk menjamin kualitas air yang diinginkan sesuai peruntukkannya agar tetap dalam kondisi alamiahnya serta menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku
mutu air melalui upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air. Radojevic dan Bashkin 2007 mengatakan bahwa
pencemar dapat berasal dari daerah khusus point souirce dan terdistribusi non- point source. Sumber pencemar point source, misalnya: saluran buangan pabrik,
dan sumur pengeboran minyak. Sumber pencemar non-point source, misalnya: limpasan pestisida yang berasal dari sawah dan domestik.
Limbah organik dengan kadar yang tinggi akan menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut karena dalam perombakan limbah organik membutuhkan
oksigen terlarut untuk proses perombakan dekomposisi. Sumber limbah organik adalah limbah rumah tangga, food processing, perkotaan, lumpur sisa produksi
industri Radojevic dan Bashkin, 2007. Parameter yang umumnya digunakan untuk mengetahui tingkat pencemaran limbah organik yaitu padatan total, BOD,
COD, nitrogen total, amonia-nitrogen, klorida, alkalinitas dan minyak dan lemak Rump dan Krist, 1992 in Effendi, 2003. Pencemaran diperairan dapat
menyebabkan penurunan oksigen terlarut secara tajam sehingga mengancam kehidupan biota perairan Davis dan Masten, 2004; Radojevic dan Bashkin,
2007.
2.3 Beberapa Karakteristik Kualitas Air