30 tawar sehingga air tawar bergerak ke atas dan mendominasi di permukaan. Pada
tanggal 19 Juli 2008 di stasiun payau saat pasang bagian dasar mendekati nol. Hal ini disebabkan tipe muara Sungai Cisadane bertipe tercampur sebagian sehingga
pada waktu tertentu air tawar mendominasi muara sehngga salinitas mendekati nol. Fluktuasi salinitas yang terjadi di muara Sungai Cisadane ini
mengindikasikan tipe estuari tercampur sebagian dimana pengaruh dominan dari air tawar atau air laut pada waktu tertentu Lauff, 1967.
4.2 Tingkat Kualitas Air Menurut Indeks STORET
Perairan muara Sungai Cisadane merupakan daerah paling hilir Sungai Cisadane sehingga memungkinkan bahan organik termasuk juga hasil buangan
limbah domestik maupun non domestik dari aktivitas manusia dan industri di sekitar Tangerang terakumulasi dan terjadi pencemaran sungai. Indikasi adanya
pencemaran tersebut perlu diuji kebenarannya sehingga dibutuhkan upaya untuk mengetahui tingkat pencemaran di muara sungai tersebut dengan menggunakan
metode tertentu. Salah satu metode yang dilakukan untuk mengetahui tingkat pencemaran perairan menurut Canter 1977 adalah dengan menggunakan Indeks
Kualitas Air IKA STORET. Hasil uji t bagian permukaan dengan dasar pada stasiun tawar dan stasiun
payau saat pasang dan surut menunjukkan tidak berbeda nyata Lampiran 9 sehingga pada bagian permukaan dan dasar dirata-ratakan. Pada stasiun tawar,
saat pasang dan surut nilainya -36 sedangkan pada stasiun payau saat pasang nilainya -32.5 dan saat surut nilainya -32. Pada stasiun payau berdasarkan baku
mutu peruntukan biota laut, Kepmen LH no.52 tahun 2004 nilainya lebih kecil dari PP RI no.81 tahun 2001 yakni -43 dan -34 Lampiran 5,10 sehingga
termasuk tercemar berat. Faktor lain yang dapat mempengaruhi berkurangnya beban limbah adalah limbah yang masuk ke perairan bercampur dengan air
sungai sehingga limbah yang masuk ke perairan tidak pekat atau lebih encer dan memudahkan
mikroorganisme dalam
mendekomposisi limbah
dengan memanfaatkan air dan oksigen yang ada di perairan.
Tingkat pencemaran perairan muara Sungai Cisadane berdasarkan indeks kualitas air STORET dengan baku mutu PP No.82 Tahun 2001 Gambar 15
31 menunjukkan kualitas air muara Sungai Cisadane tercemar berat. Pada stasiun
tawar tingkat pencemarannya lebih besar daripada stasiun payau karena di stasiun tawar air laut yang masuk sedikit sehingga salinitas rendah, dan sehingga bahan-
bahan organik mudah larut di dalam air daripada stasiun payau.
Baik Sekali
Baik
Sedang
Buruk
Gambar 15.Tingkat pencemaran perairan terhadap baku mutu kelas 3, PP RI No.82 Tahun 2001 berdasarkan indeks kualitas air STORET di
muara Sungai Cisadane stasiun tawar dan payau pada saat pasang dan surut pada musim kemarau.
4.3 Upaya Pengelolaan Muara Sungai Cisadane