Topografi juga mempengaruhi
pertumbuhan tanaman karet. Tanaman karet lebih cocok ditanam di daerah datar
dan tidak berbukit-bukit. Tanah yang datar akan memudahkan dalam pemeliharaan,
penyadapan, serta pengangkutan lateks. Selain itu diusahakan lahan dekat dengan
sumber air, misalnya sungai atau aliran- aliran air Nazaruddin Paimin 1992.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan waktu Penelitian dilaksanakan di lahan
perkebunan karet PTPN VIII Kecamatan Warung Kiara Cibungur Sukabumi, Jawa
Barat pada bulan Maret sampai Agustus 2010. Penelitian ini dilanjutkan dengan pengolahan
data di Laboratorium Kimia, Kesuburan, Bioteknologi, Fisika tanah serta Laboratorium
Klimatologi Institut Pertanian Bogor sampai bulan Oktober 2010.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.2.1. Karbon Tegakan
Bahan yang digunakan diantaranya yaitu tegakan karet umur 20, 25, 31 tahun, serasah,
dan sampel tanah. Peralatan yang digunakan meliputi peralatan pembuatan petak ukur di
lapangan pita ukur, tali rafia, patok, golok, peralatan pengukuran menduga biomassa dan
karbon tegakan alat timbang, plastik, amplop, ayakan, oven, cawan porselin, tanur,
eksikator, alat tulis, dan seperangkat computer Microsoft word dan microsoft excel.
3.2.2. Karbon tanah
Alat dan bahan yang digunakan dibedakan berdasarkan kegiatan yang
dilakukan, yaitu: a.
Identifikasi profil tanah Bahan yang digunakan berupa penampang
profil tanah, sedangkan alat yang digunakan berupa ring sampel, cangkul,
golok, meteran, plastik.
b. Bulk Density BD
Bahan yang digunakan berupa sampel tanah, dan alat yang digunakan antara lain
ring sampel, pisau, plastik, label, kayu balok.
c. Respirasi in situ
Bahan yang digunakan terdiri dari aquades, HCL 0.1 N, alkohol, Indikator
Penopthalein pp, 0.2 N KOH, metil orange. Alat yang digunakan adalah botol
film, toples, timbangan, gelas ukur, pipet, buret, stirrer alat pengaduk.
d. C-organik
Bahan yang digunakan adalah aquades, K
2
Cr
2 7
1 N, H
2
SO
4
pekat, dan alat yang digunakan antara lain timbangan, pipet,
labu ukur, buret, spektrofotometer.
3.3. Prosedur Penelitian
3.3.1. Pengukuran karbon di atas
permukaan tanah
Gambar 1 Desain plot pengamatan. Keterangan :
Jarak tanam = 7 x 2.5 m = lokasi plot tanaman bawah dan
serasah ukuran 0.5 x 0.5 m
a. Tegakan karet
Data yang diambil berdasarkan umur tanaman dan profil tanah. Umur
tegakan karet dibagi menjadi 3 kelompok umur yaitu umur 20, 25, dan 31 tahun.
Profil tanah dibagi menjadi dua yaitu datar dan miring. Pengumpulan data
dengan cara membuat plot ukur dengan ukuran 20 m x 100 m sebanyak 6
ulangan untuk tiap kelompok umur. Pengukuran diameter pada plot
setinggi dada 1.3 meter dengan cara melilitkan pita pengukur pada batang
pohon, dengan posisi pita harus sejajar untuk semua arah. Sehingga data yang
diperoleh lingkarlilit batang keliling = 2
πr bukan diameter. b.
Tanaman penutup tanah understorey
Pengumpulan produksi serasah dan tanaman penutup tanah dilakukan pada
lantai perkebunan karet. Pengambilan data dilakukan dengan membuat sub plot
contoh ukuran 2 x 0.5 m x 0.5 m dengan kedalaman 0-5 cm. Dalam plot
besar dibuat 3 sub plot contoh. Pengambilan contoh dilakukan
dengan membabat habis semua tumbuhan bawah yang ada dalam sub
plot tersebut, kemudian dimasukkan ke dalam kantong bersama serasah untuk
ditimbang berat basahnya. Selanjutnya
100 m
Topografi juga mempengaruhi
pertumbuhan tanaman karet. Tanaman karet lebih cocok ditanam di daerah datar
dan tidak berbukit-bukit. Tanah yang datar akan memudahkan dalam pemeliharaan,
penyadapan, serta pengangkutan lateks. Selain itu diusahakan lahan dekat dengan
sumber air, misalnya sungai atau aliran- aliran air Nazaruddin Paimin 1992.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan waktu Penelitian dilaksanakan di lahan
perkebunan karet PTPN VIII Kecamatan Warung Kiara Cibungur Sukabumi, Jawa
Barat pada bulan Maret sampai Agustus 2010. Penelitian ini dilanjutkan dengan pengolahan
data di Laboratorium Kimia, Kesuburan, Bioteknologi, Fisika tanah serta Laboratorium
Klimatologi Institut Pertanian Bogor sampai bulan Oktober 2010.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.2.1. Karbon Tegakan
Bahan yang digunakan diantaranya yaitu tegakan karet umur 20, 25, 31 tahun, serasah,
dan sampel tanah. Peralatan yang digunakan meliputi peralatan pembuatan petak ukur di
lapangan pita ukur, tali rafia, patok, golok, peralatan pengukuran menduga biomassa dan
karbon tegakan alat timbang, plastik, amplop, ayakan, oven, cawan porselin, tanur,
eksikator, alat tulis, dan seperangkat computer Microsoft word dan microsoft excel.
3.2.2. Karbon tanah
Alat dan bahan yang digunakan dibedakan berdasarkan kegiatan yang
dilakukan, yaitu: a.
Identifikasi profil tanah Bahan yang digunakan berupa penampang
profil tanah, sedangkan alat yang digunakan berupa ring sampel, cangkul,
golok, meteran, plastik.
b. Bulk Density BD
Bahan yang digunakan berupa sampel tanah, dan alat yang digunakan antara lain
ring sampel, pisau, plastik, label, kayu balok.
c. Respirasi in situ
Bahan yang digunakan terdiri dari aquades, HCL 0.1 N, alkohol, Indikator
Penopthalein pp, 0.2 N KOH, metil orange. Alat yang digunakan adalah botol
film, toples, timbangan, gelas ukur, pipet, buret, stirrer alat pengaduk.
d. C-organik
Bahan yang digunakan adalah aquades, K
2
Cr
2 7
1 N, H
2
SO
4
pekat, dan alat yang digunakan antara lain timbangan, pipet,
labu ukur, buret, spektrofotometer.
3.3. Prosedur Penelitian
3.3.1. Pengukuran karbon di atas
permukaan tanah
Gambar 1 Desain plot pengamatan. Keterangan :
Jarak tanam = 7 x 2.5 m = lokasi plot tanaman bawah dan
serasah ukuran 0.5 x 0.5 m
a. Tegakan karet