diambil contoh sebanyak 300 gram ditimbang untuk mendapatkan berat
basah contoh untuk dikeringkan ke dalam oven selama 24 jam dengan suhu
100
o
C sehingga diperoleh berat kering contoh. Kemudian dihitung persen kadar
air menggunakan persamaan:
KA = BBc-BKc BKc x 100
Persen KA yang diperoleh digunakan untuk menghitung BK total plot per
kelas umur dengan persamaan sebagai berikut:
BK = BB 1+ KA
Keterangan : BK = Berat Kering kg
BB = Berat Basah kg KA = Persen Kadar Air
BBc = Berat Basah contoh kg BKc = Berat Kering contoh kg
Berat kering total plot dikonversi ke dalam satuan biomassa tumbuhan
bawah tonha. Hasil karbon merupakan 46 dari biomassa Hairiah 1997.
3.3.2. Pengukuran karbon di bawah
permukaan tanah Pengukuran sampel tanah diambil pada
kedalaman 0 – 10 cm berdasarkan kelompok umur dan kemiringan pada sub plot contoh
pengambilan tanaman bawah dan serasah. Masing-masing kelompok umur diambil 3 kali
ulangan setiap plot contoh berdasarkan profil tanah. Sampel tanah kemudian dibawa ke
laboratorium tanah untuk dianalisis.
a. Bulk density
Sampel tanah tidak terganggu yang diambil di lapangan ditimbang berat
basahnya. Kemudian dioven selama 48 jam dengan suhu 105
o
C kemudian ditimbang berat keringnya. Selanjutnya
dihitung KA Kadar Air tanah dengan menghitung selisih berat basah dan berat
kering. Bulk density tanah dihitung menggunakan rumus:
BD gramcm
3
= Berat Kering Volume
Ring b.
Karbon Organik tanah
Sampel tanah dengan ukuran 0.5 mm seberat 0.5 gram dimasukkan ke dalam
labu ukur 500 ml, dengan pipet ditambahkan 10 ml K
2
Cr
2
O
7
1 N, dikocok. Selanjutnya ditambahkan 20 ml
H
2
SO
4
pekat dikocok kemudian didiamkan selama 30 menit dibiarkan
dingin. Setelah itu larutan diencerkan dengan air destilata 100 ml. Kemudian
ditambahkan 4 tetes indikator Ferroin 0.025 M. Larutan tersebut segera dititrasi
dengan larutan FeSO4 1 N hingga warna merah anggur. Kemudian persen C-
organik dihitung menggunakan rumus:
C-Organik = me K
2
Cr
2
O
7
– me FeSO
4
x 0.003 x f x 100 BKM
Keterangan : f = 1. 33
me = N x V N = normalitas
BKM = Bobot kering oven 105
o
C contoh tanah yang digunakan.
Bahan Organik = C organik x 1.724
c. Respirasi tanah
Metode yang digunakan mengacu pada metode yang dikembangkan oleh
Anderson J.P.E 1982 dalam Yulyana 2005. Pengukuran dilakukan di lahan
perkebunan sebanyak 10 sampel pada masing-masing kelompok umur karet.
Tahapannya yaitu 5 ml KOH 0.2 N dituang ke dalam botol film dan 10 ml
aquades ke dalam botol film yang berbeda. Selanjutnya larutan dibawa ke
lapangan untuk ditanam dalam tanah. Setelah itu tanah ditutup menggunakan
toples, dipastikan kondisi di dalam toples tidak terkontaminasi oleh udara luar.
Setelah 24 jam toples di tanam di lapangan, larutan dipanen untuk
dianalisis di laboratorium. Awalnya larutan ditambah 2 tetes indikator
penolptalin pp ke dalam beaker KOH. Kemudian larutan tersebut dititrasi
menggunakan HCL sampai warna merah hilang, dicatat volum HCL yang
diperlukan. Setelah itu larutan ditambah 2 tetes metil orange dan dititrasi kembali
menggunakan HCL sampai berubah warna menjadi pink dan dicatat volum
volum akhir HCL. Hasil volum yang telah dtitrasi dimasukkan ke dalam
rumus berikut:
C-CO
2
= a-b x t x 120
Keterangan: a = volume control
b = volume perlakuan t = Normalitas HCL 0.1
3.4. Analisis Data