Peran Guru dalam Penerapan Metode Pemberian Tugas

Untuk mencapai maksud dan tujuan pemberian tugas, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Menunjang langsung kegiatan intrakurikuler dan kepentingan belajar siswa. 2. Tidak merupakan beban yang berlebihan bagi siswa. 3. Tidak menimbulkan tambahan beban pembiayaan yang berat bagi orangmtua atau siswa. 4. Memerlukan administrasi, monitoring, dan penilaian. Pemberian tugas hendaknya disertai pengadministrasian yang dapat digunakan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa, mencari dan menemukan sebab-sebabnya, menghimpun bahan dan menetapkan cara-cara memperbaikinya. Sedangkan pengadministrasian oleh siswa adalah pengadministrasian yang memungkinkan siswa mengerti perkembangan prestasinya, sehingga termotivasi untuk meningkatkan atau mempertahankannya. Dalam pemberian tugas perlu memperhatikan prinsip-prinsip umum antara lain: 1. Tugas harus bermotivasi baik. 2. Tugas harus bersifat diagnostik. 3. Tugas jangan terlalu banyak. 4. Jangan memberikan tugas mengenai teknik yang baru dikembangkan yang belum dikerjakan di kelas. 5. Merupakan ide yang baik jika pada saat tertentu kita menyampaikan fiqih- fiqih yang telah dipelajari sebelumnya.

D. Peran Guru dalam Penerapan Metode Pemberian Tugas

Pemberian tugas adalah metode pembelajaran untuk menguasai materi pelajaran melalui pemberian tugas-tugas yang harus diselesaikan siswa baik secara Hartono Kasmadi. Teknik Mengajar. Semarang : IKIP Semarang Press, 1991 Hal. 138 18 individual maupun secara kelompok. Setiap metode pembelajaran dibahas menurut pengertian, tujuan, alasan penggunaan, kekuatan dan kelemahannya, cara mengatasi kelemahan, dan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran. Adapun langkah-langkah yang harus diikuti dalam penggunaan tugas dan resitasi adalah sebagai berikut. 1. Fase pemberian tugas Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : a Tujuan yang akan dicapai b Jenis tugas yang jelas dan tepat c Tugas yang diberikan harus sesuai dengan kemampuan siswa. d Ada petunjuk atau sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa. e Diharapkan siswa menyediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas 2. Fase pelaksanaan tugas : Langkah ini meliputi hal-hal sebagai berikut. a Diberi bimbingan berupa penjelasan materi pada pokok bahasan tertentu dalam bidang studi fiqih atau diberi pengawasan dalam pelaksanaan tugas oleh guru. b Sebelum melaksanakan tugas seharusnya siswa diberikan dorongan sehingga siswa mau bekerja. c Diusahakan dikerjakan oleh siswa sendiri tidak menyuruh orang lain d Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang telah dikerjakan dengan baik dan sistematik. 3. Fase mempertanggungjawabkan tugas Hal-hal yang harus dikerjakan dalam fase ini adalah: a Laporan siswa baik lisan maupun tulisan dari apa yang telah dikerjakan pada soal-soal matematika yang diberikan oleh guru. b Ada tanya jawab atau diskusi kelas tentang soal-soal yang diberikan sehingga guru mengetahui apakah siswa mengerjakan tugas tersebut sendiri atau menyuruh orang lain. c Penilaian hasil pekerjaan siswa dengan tes maupun non tes atau cara lainnya. 21 21 Ibid., hal. 98 19 Disamping itu terdapat langkah-langkah metode pemberian tugas yang dijelaskan oleh Mulyasa agar metode penugasan dapat berlangsung secara efektif, guru perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Tugas harus direncanakan secara jelas dan sistematis, terutama tujuan penugasan dan cara pengerjaannya. 2 Tugas yang diberikan harus dapat dipahami oleh siswa, karena akan dapat menentukan efektivitas penggunaan metode penugasan dalam pembelajaran, 3 Apabila tugas tersebut berupa tugas kelompok, perlu diupayakan agar seluruh anggota kelompok dapat terlibat secara aktif dalam penyelesaian tugas, terutama kalau tugas dikerjakan di luar kelas. 4 Perlu diupayakan guru mengontrol proses penyelesaian tugas yang dikerjakan oleh siswa. 5 Berikan penilaian secara proporsional terhadap tugas-tugas yang dikerjakan oleh siswa. 22 Berdasarkan pendapat di atas, guru harus memperhatikan langkah-langkah dalam memberikan tugas pada siswa agar tugas yang telah diberikan dapat diselesaikan dan dipertanggungjawabkan oleh siswa dengan baik. Guru harus mengoreksi setiap tugas yang telah diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam menguasai materi yang telah diberikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan Metode Pemberian Tugas adalah: 1. Kompetensi Guru Proses belajar mengajar fiqih yang terjadi di sekolah diharapkan dapat berlangsung secara efektif. Kemampuan seorang guru dalam menyampaikan materi fiqih dan sekaligus penguasaan materinya merupakan model yang utama dalam kelangsungan proses belajar mengajar. Faktor penguasaan materi dan penguasaan 22 Mulyasa. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2007 hal.113 20 suasana belajar di samping faktor kepribadian merupakan faktor-faktor penyebab proses belajar mengajar yang sepenuhnya tergantung pada guru. Seorang guru yang tidak menguasai materi yang akan diajarkan tidak mungkin dapat mengajar fiqih dengan baik, sehingga kualitas pengajaran fiqih menjadi rendah. Demikian pula seorang guru yang tidak menguasai berbagai cara penyampaian akan berakibat mengajarkan tidak baik. Guru yang mementingkan selesainya bahan tanpa memperhatikan kemampuan dan kesiapan anak didik akan menimbulkan kesulitan anak didik dalam memahami pengajaran fiqih. Kondisi ini dapat berakibat timbulnya rasa jenuh dalam belajar fiqih, bahkan mungkin menjadi frustasi dalam diri anak didik dan akhirnya fiqih merupakan pelajaran yang tidak disenangi. 2. Motivasi Siswa Faktor siswa atau murid sebagai peserta didik merupakan faktor yang penting dalam proses belajar mengajar. Tujuan dari proses belajar mengajar sebagai proses interaksi edukatif adalah membantu siswa dalam mengarahkan perubahan tingkah laku secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan. 3. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran, misalnya media pembelajaran, alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses 21 pembelajaran, misalnya jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil dan sebagainya. Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu guru dalam penyelenggaraan proses pembelajaran. Bukan hanya itu saja, proses belajar mengajar akan berlangsung lebih baik lagi jika sarana dan prasarananya menunjang. Sarana yang cukup lengkap seperti adanya buku-buku fiqih yang relevan dan menunjang kegiatan mengajar merupakan fasilitas yang penting. Demikian pula dengan adanya prasarana yang cukup seperti ruangan yang sejuk dan bersih, tempat duduk yang nyaman, papan tulis yang memadai, perlengkapan fiqih dan lain-lainnya tersedia akan lebih memperlancar proses belajar mengajar fiqih. “Beberapa keuntungan bagi sekolah yang memiliki kelengkapan sarana dan prasarana, yaitu: kelengkapan sarana dan prasarana dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru mengajar, kelengkapan sarana dan prasarana dapat membantu kegiatan belajar siswa”. 23 Dalam metode pemberian tugas ini langkah-langkah yang akan diterapkan adalah sebagai berikut: 1. Guru menyampaikan penjelasan materi pada pokok bahasan tertentu secara jelas sebelum memberikan tugas kepada siswa. 2. Guru memberikan dorongan kepada siswa supaya siswa mampu bekerja sendiri. 3. Guru memberikan soal-soal yang berkaitan dengan materi yang telah dijelaskan oleh guru sesuai dengan kemampuan siswa. 4. Siswa mengerjakan tugas tersebut dengan harapan siswa mampu menyediakan waktu yang cukup. 5. Siswa dianjurkan untuk mencatat hal-hal yang ia peroleh dengan baik dan sistematik. 6. Setelah selesai mengerjakan tugas tersebut siswa menyampaikan laporan baik lisan maupun tulisan dari apa yang telah dikerjakan. 23 Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran. Bandung: Nusa Media, 2009 Hal. 53 22 7. Guru melakukan tanya jawab dari tugas yang telah dikerjakan atau melakukan diskusi kelas. 8. Guru melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan siswa dengan tes maupun non tes. 24 Berdasarkan pendapat di atas, guru harus memperhatikan langkah-langkah dalam memberikan tugas pada siswa agar tugas yang telah diberikan dapat diselesaikan dan dipertanggungjawabkan oleh siswa dengan baik. Guru juga harus memberikan dorongan ataupun motivasi supaya tugas yang diberikan dapat diselesaikan oleh siswa. Guru harus mengoreksi setiap tugas yang telah diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam menguasai materi yang telah diberikan.

E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pemberian Tugas

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN PEMBERIAN TUGAS DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG AWAL Penerapan Metode Demonstrasi Dan Pemberian Tugas Dapat Meningkatkan Kemampuan Berhitung Awal Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Ii Trayu Tahun Pelajaran 2013/ 2014

0 2 15

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN PEMBERIAN TUGAS DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG AWAL Penerapan Metode Demonstrasi Dan Pemberian Tugas Dapat Meningkatkan Kemampuan Berhitung Awal Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Ii Trayu Tahun Pelajaran 2013/ 2014

0 1 15

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS DAN PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR DI Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Penerapan Metode Pemberian Tugas Dan Pemanfaatan Waktu Belajar Di Luar Jam Pelajaran Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Sis

0 1 21

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL Penerapan Metode Pemberian Tugas Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Pada Siswa Kelas V SDN. 2 Kayumas, Jatinom Klaten.

0 0 15

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PADA SISWA Penerapan Metode Pemberian Tugas Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Pada Siswa Kelas V SDN

0 3 15

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANT

0 0 10

Tugas Individu II METODE KHUSUS

0 1 19

PENERAPAN METODE TUGAS TERSTRUKTUR UNTUK

0 1 9

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK PENGEMBANGAN KECERDASAN SPASIAL ANAK DI TK

0 0 13

BAB I_ 4.Hukum Newton II

0 0 8