Sesuai dengan tingkat mutu beton yang hendak di capai, perbandingan campuran bahan susunan yang harus di tentukan agar beton yang di hasilkan dapat memberikan :
1. Kecelakaan dan konsistensi yang memungkinkan pekerjaan beton Penuangan, perataan, pemadatan dengan mudah kedalam acuan dan sekitar tulangan tanpa menimbulkan
kemungkinan terjadinya pemisahan antara agregat dan air. 2. Ketahanan terhadap kondisi lingkungan kusus Kedap air, korosif, dan lain sebagainya. .
3. Memenuhi Uji kuat yang hendak di capai .
G. Pek. Distribusi Campuran Beton
a. Pengankutan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran harus di lakukan dengan baik hal ini untuk mencegah terpisahnya bahan campuran beton yang sudah di
campur. b. Adukan Beton Sudah harus di cor dalam waktu 1 jam setelah pengadukan dengan air di mulai
jangka waktu ini harus di perhatikan, apabila keperluan pengankutan di perlukan waktu yang panjang, jangka waktu tersebut dapat di perpanjang sampai 2 jam.
H. Pek. pengecoran dan pemadatan beton.
a. Sebelum beton di cor, semua ruang- ruang yang akan di isi dengan beton harus di bersihkan dari kotoran, kemudian bekisting perancah dan pasangan dinding yang akan berhubungan
dengan beton harus di basahi dengan air sampai jenuh sedangkan tulangan harus terpasang dengan baik.
b. Air harus di buang dari semua ruang yag akan di isi dengan beton, kecuali apabila menurut persetujuan pengawas itu tidak perlu di lakukan.
c. Beton harus di cor sedekat-dekatnya ketujuan yang terakhir, hal ini di lakukan untuk mempermudah pekerjaan pengecoran beton dan menghindari terpisahnya campuran beton.
d. Pekerjaan pengecoran beton di lakukan dari bagian yang terjauh dari tempat distribusinya sampai mencapai bagian akhir pelaksanaan yang telah di tetapkan.
e. Untuk Mencegah timbulmya rongga-rongga kosong dan sarang-sarang krikil, adukan beton harus di padatkan selama pengecoran, pemasatan ini dapat di lakukan dengan cara menumbuk
–numbuk adukan dan memukul- mukul cetakan. f. Di anjurkan untuk senantiasa menggunakan alat- alat pemadat mekamis Vibrator ,
Taujuannya adalah untuk memadatkan beton sehingga beton menjadi rapat, padat, kuat dan kokoh dan senyawa.
g. Beton selama seminggu sesudah di tuangkan harus senantiasa di basahi, selanjutnya harus memenuhi syarat-syarat yang di uraikan dalam P.B.I NI – 2 1971.
h. Sloof juga termasuk kedalam beton bertulang yang diletakkan secara horizontal diatas pondasi. Sloof berfungsi untuk meratakan beban yang bekerja pada pondasi dan pengikat
struktur bawah ujung dasar kolom. i. Kolom beton merupakan bagian strukur yang arahnya vertikal.
Ø Kolom 13 cm x 13 cm - Penempatan kolom dipasang guna menyalurkan gaya normal yang disebabkan oleh berat
bangunan itu sendiri. - Besi ǿ 16 mm dan ǿ 10mm-10 mm, Sebanyak 336 Zbatang
- Dan juga terdapat kolom sebanyak 42 unit
Ø Sloof 15 cm x 20 cm - Pekerjaan pembesian sloof dilaksanakan pada tempat pekerjaan yang telah diukur panjangnya
sesuai dengan ukurannya diameternya. Menggunakan besi yang sesuai dengan gambar
Jumlah besi Pekerjaan sloof dikerjakan sesuai dengan gambar detail
Ø Ring Balk 13 cm x 15 cm - Pekerjaan pembesian langsung dilaksanakan pada tempat pengerjaan balok.
- Menggunakan besi Jumlah besi Sesuai dengan gambar.
I. Pek. Pembukaan Bekisting a. Pada Plat lantai pembongkaran bekisting harus di lakukan dari daerah tarik yang mempunyai
momen maksimun yaitu di bagian tengah terus di buka secara mundur ke belakang ke bagian samping,
b. Pembukaan bekisting untuk balok harus di lakukan minimal 2 hari setelah di lakukan
pengecoran,
IV. PEK. PASANGAN BATU DAN PLESTERAN
Pekerjaan yang dilakukan terdiri dari pemasangan batu anstamping, pasangan batu bata dan plesteran.
a. Pekerjaan batu Anstamping batu kosong
Pada pemasangan batu gunung dipasang lantai kerja dari susunan batu anstamping dengan ukuran tinggi 15 cm dan panjang 90 cm, disusun secara vertikal dan rongga-rongga
yang kosong harus diisi dengan pasir sampai penuh , dan kemudian disiram air supaya terjadi pemadatan,
Pekerjaan Pondasi Batu Gunung Pondasi yang dipakai pada bangunan ini adalah pondasi batu gunung yang berukuran
tinggi 70 cm dan panjang 70 cm. Pekerjaan Pemasangan Batu Bata
Kebutuhan bahan baku untuk pasangan dinding batu bata adalah pasir pasang dan semen dengan komposisi adukan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya, Untuk
dinding biasa yang tertimbun dengan tanah pasangan kedap air dengan perbandingan 1 pc : 2 ps di mulai slooff sebagai mana tercantum dalam gambar rencana. Dan 1 pc : 4 ps juga selain
untuk kedap air, dimana dindingnya di pasang semua pasangan harus rata Horizontal . Pada pasangan bata setengah batu satu sama lain harus terdapat pengikat yang
sempurna. Tidak di benarkan menggunakan batu bata pecahan separuh panjang kecuali sesuai dengan kebutuhan sudut , Lapisan satu dengan yang lainnya harus di selang – seling.
Sebelum pekerjaan di mulai pasangan batu bata harus di rendam terlebuh dahulu didalam air, permukaan yang akan di pasang harus juga basah, tebalnya siar batu bata tidak
boleh kurang dari 1 cm 10 mm adan sisanya harus benar – benar padat adukannya
Pekerjaan plesteran Untuk menutup permukaan pasangan batu bata biasanya dilakukan Finishing dengan
cara diplaster, terdapat dua macam plesteran, yaitu plesteran biasa dan plesteran trasram, plesteran transram digunakan untuk tempat-tempat yang diharapkan kedap air. Pada pekerjaan
plesteran dinding harus sesuai dengan yang telah direncanakan dan harus betul-betul kelihatan halus, rata dan tidak bergelombang, bahan-bahan yang digunakan adalah sama seperti pada
pekerjaan beton.
V . PEK. KUSEN PINTU DAN JENDELA
a. Pemasangan Kusen Pintu Dan Jendela Ø Pada pemasangan kusen, pekerjaan yang diamati adalah pekerjaan pemasangan kusen pintu
dan kosen jendela, kosen-kosen ini terlebih dahulu dirangkai ditempat pembuatan kosen, pekerjaan kusen tersebut dilakukan secara cermat karena langsung berpengaruh pada
kekuatan dan umur kusen yang telah terpasang.
Ø kosen dipasang ditempat yang telah ditentukan sesuai dengan gambar kerja yang ada, adapun alat-alat yang dibutuhkan pada pekerjaan penyetelan kosen antara lain: meteran, unting-unting,
paku, selang dan waterpas dan kayu penyokong. Ø Sebelum kosen dipasang terlebih dahulu dipasang angker pada bagian yang akan dicor.untuk
kosen pintu angker juga dipasang ditapak kosen yaitu dibagian bawah dari kosen. Ø Untuk pemasangan sambungan kayu harus betul-betul rapi dan tidak boleh longgar dan pada
sambungan tersebut harus dilumuri dengan lem agar sambungan tersebut dapat melekat dengan baik.
Ø Pada pemasangan kayu harus dikerjakan oleh tukang kayu yang sudah berpengalaman, dan pada pemasangannya tidak boleh asal-asalan dipasang.
Ø Adapun ukuran untuk kayu kusen jendela, Jalusi dan pintu adalah: Tinggi kusen pintuJalusi : 262 cm
Panjang kusen pintu : 92 cm Lebartebal kusen pintu : 613 cm
b. Daun Pintu, Jendela Dan Jalusi Ø Untuk pasangan jendela dibuat dengan model sesuai dengan gambar detail, kaca untuk jendela
dipasang polos dengan ukuran tebal 5 mm. Ø Daun pintu dipasang dengan ukuran yang telah ditentukan dan harus betul-betul rapat dan rapi.
Ø Jalusi atau pentilasi sebagai ventilasi udara atau pencahayaan dipasang diatas pintu atau jendela dengan ukuran yang telah ditentukan.
Ø Untuk pemasangan kusen pintu Polding Gate dilakukan setelah bidang dinding terbentuk, apabila pemasangan kusen pintu Polding gate dipasang bersamaan dengan dinding maka
dikwatirkan akan kotor dan bisa merusak pada lapisan-lapisan pintu tersebut. Dan pada pelaksanaannya harus disesuaikan dengan gambar detail.
VI. PEK. RING BALK