Ø Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak mengandung minyak, asam, alkohol, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak beton dan baja tulangan .
Ø Dalam pemakaian air sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum, apabila terdapat keraguan mengenai air, dianjurkan untuk mengirimkan contoh air itu kelaboratorium untuk
diselidiki sampai seberapa jauh air itu mengandung zat-zat yang dapat merusak beton atau baja tulangan..
Ø jumlah air yang dipakai untuk membuat adukan beton dapat ditentukan dengan ukuran berat dan harus dilakukan setepat-tepatnya untuk menghasilkan beton yang berkualitas baik.
e. Besi Tulangan dan Kawat Pengikat Ø Setiap jenis besi tulangan yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik besi terkenal dapat dipakai pada
umumnya setiap pabrik besi mempunyai setandar mutu dan jenis besi. Ø Selanjutnya harus memenuhi syarat dalam P.B.I.1971 N.1.-2
Ø Besi tulangan dengan mutu yang meragukan harus diperiksa dilembaga pemeriksaan bahan yang diakui.
Ø Besi beton yang dipergunakan adalah yang berbentuk penampang bulat dan berupa batang polos atau ulir.
Ø Besi tulangan yang dipergunakan tidak boleh cacat seperti gelombang atau pecah. Ø Kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter 1 mm yang telah dipijarkan
terlebih dahulu dan tidak boleh bersepuh seng.
B. Pek. Penulangan
a. Persiapan yang harus dilakukan adalah membersihkan besi tulangan dari karat atau kotoran yang melekat dengan menggunakan sikat atau penggosok atau menggunakan larutan kimia,
hal ini dilakukan agar kekakuan besi tidak berkurang. b. Pengukuran panjang besi yang akan dibuat tulangan berdasarkan ukuran gambar yang telah
ditetapkan. c. Besi tulangan yang akan dipotong dikelompokan setelah diberi tanda pada bagian yang akan
dipasang, pengelompokan berdasarkan dengan ukuran dan penggunaannya masing-masing. d. Pekerjaan penulangan ini meliputi menggunting memotong, membengkokan dan merangkai
besi tulangan sesuai dengan bentuk gambar yang telah direncanakan.
C. Pek. Penyetelan Pemasangan Tulangan
a. sebelum tulangan dipasang harus dibersihkan dari kotoran serta bahan-bahan lain yang mengurangi gaya lekat beton.
b. Tulangan harus dipasang dengan baik hingga sebelum dan selama pengecoran tidak berubah tempat dan bentuknya.
c. Batang tulangan harus dipasang pada tempatnya sesuai dengan yang ditentukan dalam rencana bestek.
d. Apabila pipa-pipa atau benda-benda lain direncanakan menembus beton atau ditanam didalam beton, maka tulangan tidak boleh dipotong digeser.
D. Pek. Bekisting Cetakan a. Bekisting harus terbuat dari bahan-bahan yang tidak mudah meresap air dan direncanakan
sedemikian rupa hingga dapat mudah dilepaskan pada beton tanpa menyebabkan kerusakan dari beton itu sendiri.
b. Bekisting harus kokoh dan cukup rapat sehingga dapat dicegah kebocoran adukan-adukan yang dituangkan kedalamnya.
c. Kayu yang dipakai untuk bekistingcetakan beton harus terdiri dari kayu yang bermutu tinggi dan memberi jaminan kekuatan.
E. Pek. Pengujian Beton a. sebelum pelaksanaan pengecoran beton dimulai, terlebih dahulu dilakukan pengujian beton
ini dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan mutu beton yang akan dibuat. b. Mutu beton yang akan dipergunakan harus berkualitas baik dengan tegangan karakteristik.
F. Pek. Pembuatan Adukan Semen a. sebelum pembuatan beton dilakukan semua alat-alat pengaduk dan pengangkut beton harus
sudah bersih. b. Jenis Mesin pengaduk dan jenis Timbangan atau takaran semen dan agregat harus di setujui
terlebih dahulu oleh Pengawas ahli yang ada.
Sesuai dengan tingkat mutu beton yang hendak di capai, perbandingan campuran bahan susunan yang harus di tentukan agar beton yang di hasilkan dapat memberikan :
1. Kecelakaan dan konsistensi yang memungkinkan pekerjaan beton Penuangan, perataan, pemadatan dengan mudah kedalam acuan dan sekitar tulangan tanpa menimbulkan
kemungkinan terjadinya pemisahan antara agregat dan air. 2. Ketahanan terhadap kondisi lingkungan kusus Kedap air, korosif, dan lain sebagainya. .
3. Memenuhi Uji kuat yang hendak di capai .
G. Pek. Distribusi Campuran Beton