e. Timbunan Tanah Dalam Rumah Ø Timbunan tanah dalam rumah dilaksanakan setelah pekerjaan pondasi rampung semua,
sehingga tanah timbunan yang ada di dalam areal tersebut tidak keluar dari prosedur gambar yang telah ditetapkan.
1. Pondasi Batu Gunung Ø Lebar 70 cm x tinggi 70 cm
Ø Besi Stik angker ǿ 12 mm sebanyak 42 batang Ø Campuran adukan Pondasi Batu Gunung 1 pc : 4 ps dan batu gunung yang digunkan harus
bermutu tinggi dan keras. Ø Astamping Batu Kosong t = 15 cm
2. Beton Cor Lantai Kerja 1 : 3 : 5 Ø Pada pekerjaan lantai kerja harus disesuaikan dengan gambar detail
Ø Adapun tinggi dari beton cor lantai kerja yaitu sesuai dengan gambar
III. PEK. BETON BERTULANG Pada pekerjaan beton bertulang, mutu beton dan besi beton harus diperhatikan dengan
baik karena akan mempengaruhi kekuatan kontruksi bangunan tersebut. Besar beban yang dapat ditahan oleh kontruksi beton tergantung dari ukuran, mutu bahan, perbandingan
campuran bahan beton dan cara pelaksanaannya, Ketentuan dan standar-standar bahan-bahan penyusun beton telah diatur dalam peraturan beton bertulang indonesia 1971 N.I-2 yang
digunakan sebagai acuan.
A. Bahan Beton Betulang 1. Bahan-bahan
a. Portland Cement PC Ø Portland cement pc merupakan bubuk halus, yang diperoleh dengan menggiling klingker
yang didapat dari pembakaran suatu campuran yang baik dan merata antara kapur dan bahan – bahan yang mengandung silika, alumina dan oksigen besi, dengan batu gips sebagai bahan
tambahan dalam jumlah cukup
Ø Bubuk halus atau pc tadi apabila dicampur dengan air, selang beberapa waktu dapat menjadi keras dan dapat digunakan sebagai bahan ikat hidrolik.
Ø Kehalusan butir cement Semakin halus butirnya, maka semakin luas jumlah permukaan butir tiap satuan berat sehingga makin cepat dan sempurna mengikat dan pengerasannya.
Ø Ikatan semen awal tidak boleh dimulai dalam 1 jam setelah dicampur dengan air. Hal ini diperlukan untuk pekerjaan mengulang, mengangkut dan mengencer adukan beton.
Ø Sifat kekal bentuk semen harus memiliki sifat kekal bentuk yaitu jika 24 jam dicampur air dan disimpan dalam ruangan lembab, kemudian direndam dalam air selama 27 hari. Jika semen
tidak mengalami perubahan bentuk retak, melengkung, keropos maka semen tersebut telah memiliki sifat kekal bentuk.
Ø Memliki sifat desak adukan Ø .Mempunyai susunan kimia yang baik
Ø Semen atau pc yang dipergunakan untuk beton bertulang harus disetujui oleh pengawas dan
harus bermutu tinggi, dan standar pc yang dipakai adalah semen andalas dan harus bermerek sama.
b. Agregat Halus Pasir Ø Agregat halus pasir merupakan bahan batuan berukuran kecil, yaitu 0,075 sampai 5 mm
perbutirnya, agregat halus untuk beton berupa pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh pemecahan batu, sesuai dengan syarat
pengawasan mutu agregat unuk berbagai mutu beton.
Ø Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras. Ø Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 ditentukan dari terhadap berat
kering Ø Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu beton, kecuali dengan
petunjuk dari lembaga pemeriksaan bahan yang diakui. c. Agregat Kasar kerikil dan batu pecah
Ø Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu.
Ø agregat kasar adalah agregat dengan besar butir lebih besar dari 5 mm, maka agregat kasar harus menurut syarat-syarat pengawasan mutu agregat untuk berbagai beton.
d. Air
Ø Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak mengandung minyak, asam, alkohol, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak beton dan baja tulangan .
Ø Dalam pemakaian air sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum, apabila terdapat keraguan mengenai air, dianjurkan untuk mengirimkan contoh air itu kelaboratorium untuk
diselidiki sampai seberapa jauh air itu mengandung zat-zat yang dapat merusak beton atau baja tulangan..
Ø jumlah air yang dipakai untuk membuat adukan beton dapat ditentukan dengan ukuran berat dan harus dilakukan setepat-tepatnya untuk menghasilkan beton yang berkualitas baik.
e. Besi Tulangan dan Kawat Pengikat Ø Setiap jenis besi tulangan yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik besi terkenal dapat dipakai pada
umumnya setiap pabrik besi mempunyai setandar mutu dan jenis besi. Ø Selanjutnya harus memenuhi syarat dalam P.B.I.1971 N.1.-2
Ø Besi tulangan dengan mutu yang meragukan harus diperiksa dilembaga pemeriksaan bahan yang diakui.
Ø Besi beton yang dipergunakan adalah yang berbentuk penampang bulat dan berupa batang polos atau ulir.
Ø Besi tulangan yang dipergunakan tidak boleh cacat seperti gelombang atau pecah. Ø Kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter 1 mm yang telah dipijarkan
terlebih dahulu dan tidak boleh bersepuh seng.
B. Pek. Penulangan