162
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Desa vokasi
adalah kawasan
pedesaan yang
menjadi sentra
penyelenggaraan kursus danatau pelatihan berbagai kecakapan vokasional dan pengelolaan unit-unit usaha produksijasa berdasarkan keunggulan lokal
dalam dimensi sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan sehingga mampu mengembangkan berbagai layanan pendidikan keterampilan vokasi dan
kelompok-kelompok usaha untuk menghasilkan sumber daya manusia yang mampu menciptakan produkjasa atau karya lain yang bernilai ekonomi tinggi,
bersifat unik dengan menggali dan mengembangkan potensi desa yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif berbasis kearifan
lokal dalam kerangka NKRI.
Desa vokasi merupakan sinkronisasi kebijakan nasional Pendidikan Non Formal dan Informal PNFI dengan kebijakan daerah Provinsi Jawa Tengah
“Bali Desa Mbangun Desa” dalam mengoptimalkan potensi desa dalam mewujudkan desa mandiri. Kebijakan nasional PNFI mencakupi potensi unggul
desa komparatif, kecakapan vokasional masyarakat, akses pendapatan masyarakat dan layanan PNFI lainnya dengan
mobile unit meliputi KF, PAUD, DIK RA,
life skill, TBM. Sedangkan kebijakan “Bali Desa Mbangun Desa” adalah mewujudkan potensi desa agar dapat berkembang secara optimal dan memiliki
keunggulan komparatif desa berkembang, berdaya dan mandiri. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menetapkan gerakan
“Bali desa Mbangun Des
a” yang diarahkan untuk menitikberatkan orientasi pembangunan ke pedesaan yang bersifat menyeluruh, terkait dengan pengembangan sumber
daya manusia, alam, lingkungan, sosial, ekonomi, budaya, politik, dan kewilayahan serta mendorong segenap potensi masyarakat Jawa Tengah yang
memiliki pengetahuan, keterampilan, teknologi informasi untuk ditularkan kepada masyarakat pedesaan. Hal ini dilakukan sebagai upaya menjawab
tantangan pemerintah seperti angka pengangguran terbuka sebesar 1,2 juta, mengoptimalkan potensi sumber daya alam di pedesaan yang belum tergarap
secara optimal, besarnya penduduk usia sekolah SD
– PT 7 – 24 tahun dengan rincian 55 sekolah dan 45 tidak sekolah, HDI
Human Development Index Provinsi Jawa Tengah berada diperingkat 13 dari provinsi
di Indonesia, serta jumlah penggangguran 80 berada di pedesaan yang merupakan kantong-kantong kemiskinan. Untuk mewujudkan hal tersebut,
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah bersinergi dengan perguruan tinggi menyelenggarakan Program Penerapan dan Pengembangan Kuliah Kerja Nyata
Desa Vokasi Provinsi Jawa Tengah dengan memberdayakan mahasiswa untuk mengakselerasi penguatan dan pengembangan desa vokasi sebagai desa
mandiri berbasis kearifan lokal.
B. MAKSUD DAN TUJUAN