Latar Belakang Bagian Penutup

131

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peranan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam membantu program Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2001 tentang Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna antara lain menginstruksikan bahwa: 1 Menteri Pendidikan Nasional melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi tepat guna serta memfasilitasi pemberdayaan masyarakat berwawasan IPTEKS melalui lembaga-lembaga pendidikan dan 2 Gubernur melakukan: a Memfasilitasi pelaksanaan kebijakan penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna, b Koordinasi penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna; c Kerjasama penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna dan d Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna di wilayahnya. Berdasarkan pada ke dua kebijakan tersebut di atas, maka Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memfasilitasi Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan program Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Dengan fasilitasi tersebut diharapkan Perguruan Tinggi mengambil peran dalam memberdayakan masyarakat terutama kelompok sasaran Industri Kecil Menengah dan Usaha Kecil Menengah melalui IPTEKS dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dapat memanfaatkan hasil aplikasi IPTEKS guna mendorong pertumbuhan sendi-sendi ekonomi yang berorintasi pada kesejahteraan rakyat. Program Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna diharapkan mampu menggali potensi sumber daya daerah yang belum sepenuhnya tergarap sebagai suatu potensi unggulan daerah. Program ini lebih menekankan pada aspek teknologi di samping aspek manajemen. Aplikasi IPTEKS dengan tidak meninggalkan aspek manajemen termasuk aspek pembukuan dan aspek pemasaran melalui kelompok produktif seperti: Industriusaha Kecil Menengah, koperasi, wirausaha baru, kelompok tani, serta kelompok produktif lain yang diarahkan pada upaya mendukung peningkatan kualitas produk dan pemasaran potensi unggulan daerah yang pada gilirannya memberikan kontribusi bagi peningkatan kemandirian ekonomi dan penguatan kapasitas daerah dalam kerangka otonomi daerah.

B. Maksud dan Tujuan