25
BAB III PERENCANAAN DAN PENGAWASAAN BABAN OPERASIONAL PADA
BAGIAN TRANSAKSI ENERGI LISTRIK PT PLN PERSERO AREA MEDAN
A. Klasifikasi Beban Operasional
Beban operasional yang terjadi dalam kegiatan operasi pada PT PLN
Persero Area Medan bagian Transaksi Energi Listrik terbagi atas : 1.
Beban Operasional Beban operasional pada PT PLN Persero Area Medan terdiri dari :
a. Bagian Transaksi Energi Listrik
1.1 Beban Pemeliharaan, berupa :
1.1.1 Beban Pemakaian Material
1.1.2 Beban Jasa Borong
b. Bagian P2TL
1.2 Beban Pemeliharaan, berupa :
1.2.1 Beban Pemakaian Material
1.2.2 Beban Jasa Borong
c. Bagian PJU
1.3 Beban Pemeliharaan, berupa :
1.3.1 Beban Pemakaian Material
1.3.2 Beban Jasa Borong
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
26
B. Perencanaan Beban Operasional
Perencanaan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk menetapkan di awal barbagai hasil akhir yang ingin dicapai perusahaan di masa mendatang.
Antara kegiatan perencanaan dengan hasil akhir yang ingin dicapai diasumsikan terdapat jeda waktu, di mana semakin panjang rencana yang dibuat maka jeda
waktu antara perencanaan dengan hasil akhir yang ingin dicapai semakin besar dan derajat ketidakpastian pencapian hasil tersebut juga semakin meningkat.
Koontz dan
O’Donnel 2001 : 92 mengatakan bahwa “Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan,
kebijakan, prosedur, program dari alternative yang ada”. Terry 2001 : 92 mengatakan bahwa
“Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan membuat serta menggunakan asumsi mengenai
masa datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan”.
Allen 2001 : 92 mengatakan bahwa “Perencanaan adalah menentukan
serangkaian tindakan un tuk mencapai hasil yang diinginkan”.
Ada empat langkah pokok dalam perencanaan, ke empat langkah perencanaan ini dapat disesuaikan dengan semua aktivitas perencannan pada
seluruh tingkat organisasi
1. Tetapkan sasaran atau perangkat tujuan. perencanaan diawali dengan
keputusan mengenai apa yang diinginkan atau dibutuhkan oleh sebuah organisasi atau sub
– unit 2.
Tentukan situasi sekarang. Berapa jauhkan organisasi atau sub – unit dari tujuannya ? Sumber daya apa yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut?
Setelah keadaan terakhir dianalisis, rencana dapat disusun untuk membuat peta
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
27
kemajuan selanjutnya. 3.
Identifikasi pendukung dan penghambat tujuan. Faktor apa dalam lingkungan internal dan eksternal yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya?
Memang mudah untuk melihat apa yang sedang terjadi sekarang, tetapi masa depan tidak pernah jelas.
4. Kembangkan rencana atau perangkat tindakan untuk mencapai tujuan. Langkah
terakhir dalam proses perencanaan adalah pengembangan berbagai alternatif cara bertindak untuk mencapai tujuan yang diinginkan, mengevaluasi alternatif
– alternatif tersebut dan memilih alternatif yang paling sesuai untuk mencapai tujuan.
Tujuan perencanaan objective planning
1. Perencanaan bertujuan untuk menentukan tujuan, kebijakan – kebijakan,
prosedur, dan program serta memberikan pedoman cara – cara pelaksanaan
yang efektif dalam mencapai tujuan. 2.
Perencanaan bertujuan untuk menjadikan tindakan ekonomis, karena semua potensi yang dimiliki terarah dengan baik kepada tujuan.
3. Perencanaan adalah satu usaha untuk memperkecil risiko yang dihadapi pada
masa yang akan datang. 4.
Perencanaan menyebabkan kegiatan – kegiatan dilakukan secara teratur dan bertujuan
5. Perencanaan memberikan gambaran yang jelas dan lengkap tentang seluruh
pekerjaan 6.
Perencanaan membantu penggunaan suatu alat pengukur hasil kerja. 7.
Perencanaan menjadi suatu landasan untuk pengendalian. 8.
Perencanaan merupakan usaha untuk menghindari mismanagement dalam
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
28
penempatan karyawan. 9.
Perencanaan membantu peningkatan daya guna dan hasil guna organisasi.
Asas – asas perencanaan Principles Of Planning
1. Principle of efficiency of objective
Setiap perencanaan dan segala perubahannya haris ditujukan kepada pencapaian tujuan.
2. Principle of efficiency of planning
Suatu perencanaan efisien, jika perencanaan itu dalam pelaksanaannya dapat mencapai tujuan dengan biaya uang sekecil
– kecilnya. 3.
Principle of primacy of planning asas pengutamaan perencanaan Perencanaan adalah keperluan utama para pemimpin dan fungsi lainnya,
organizing, staffing, directing, dan controllong. Seorang tidak akan dapat melaksanakan fungsi
– fungsi manajemen lainnya, tanpa mengetahui tujuan dan pedoman dalam menjalankan kebijaksanaan.
4. Principle of pervasiveness of planning asas pemerataan perencanaan
Asas pemerataan perencanaan memegang peranan penting mengingat pemimpin pada tingkat tinggi banyak mengerjakan perencanaan dan
bertanggung jawab atas berhasilnya rencana itu.
5. Principle of planning premise asas patokan perencanaan
Patokan – patokan perencanaan sangat berguna bagi ramalan, sebab premis –
premis perencanaan dapat menunjukkan kejadian yang akan datang. 6.
Principle of policy frame work asas kebijaksanaan pola kerja Kebijaksanaan ini mewujudkan pola kerja, prosedur kerja, dan program kerja
tersusun.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
29
7. Principle of timming asas waktu
Adalah perencanaan waktu yang relatif singkat dan tepat. 8.
Principle of planning communication asas tata hubungan perencanaan Perencanaan dapat disusun dan dikoordinasikan dengan baik, jika setiap orang
bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan memperoleh penjelasan yang memadai mengenai bidang yang akan dilaksanakannya.
9. Principle of alternative asas alternative
Alternative ada pada setiap rangkaian kerja dan perencanaan meliputi pemilihan rangkaian alternative dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga tercapai tujuan
yang telah ditetapkan. 10.
Principle of limiting factor asas pembatasan faktor Dalam pemilihan alternatif
– alternatif, pertama harus ditujukan pada faktor – faktor yang strategis dan dapat membantu pemecahan masalah. Asas alternatif
dan pembatas faktor merupakan syarat mutlak dalam penetapan keputusan.
11. The commitment principle asas keterkaitan
Perencanaan haris memperhitungkan jangka waktu keterkaitan yang diperlukan untuk pelaksanaan kerja.
12. The principle of flexibility asas fleksibilitas
Perencanaan yang efektif memerlukan fleksibilitas, tetapi tidak berarti mengubah tujuan.
13. The principle of navigation change asas ketetapan arah
Perencanaan yang efektif memerlukan pengamatan yang terus – menerus
terhadap kejadian – kejadian yang timbul dalam pelaksanaannya untuk
mempertahankan tujuan.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
30
14. Principle of strategic planning asas perencanaan strategis
Dalam kondisi tertentu manajer harus memilih tindakan – tindakan yang di
perlukan untuk menjamin pelaksanaan rencana agar tujuan tercapai dengan efektif.
Perencanaan beban operasional sangat penting dalam suatu perusahaan sebab beban operasional merupakan salah satu elemen yang penting dalam
pembentukan laba perusahaan. Selain itu, perencanaan beban operasional merupakan proses penetapan peran dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan
yang menunjukkan rencana perusahaan untuk masa yang akan datang yang harus dicapainya.
Dalam merencanakan beban operasional perlu memperhatikan faktor-faktor berikut ini :
a. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksanaan umum perusahaan.
b. Informasi mengenai data-data tahun yang lalu.
c. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.
d. Pengetahuan tentang teknik, strategi pesaing dan gerak-gerak pesaing.
e. Kemungkinan adanya perubahan kebijaksanaan pemerintah.
f. Penelitian untuk pengembangan perusahaan.
Anggaran merupakan penjabaran dari fungsi perencanaan yang akan memberikan manajemen proyeksi yang dapat dipercaya mengenai hasil-hasil dari
rencana yang dilaksanakan. Seluruh beban operasional yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan operasional dihadapkan dengan anggaran untuk mengetahui
penyimpangan biaya yang telah terjadi dan harus dianalisa sebab akibatnya dan diambil tindakan perbaikan dengan tujuan untuk meminimalisir
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
31 beban-beban yang dapat merugikan perusahaan.
Pada dasarnya anggaran disusun melalui analisa yang cermat dan teliti berdasarkan data periode tahun yang lalu, sehingga mencerminkan tindakan
terperinci untuk digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatan perusahaan di masa mendatang dan juga sebagai dasar untuk melakukan penilaian.
Untuk menyusun suatu anggaran sebagai suatu alat perencanaan, maka anggaran tersebut harus realistis, fleksibel, dan kontinu. Realistis berarti tidak
terlalu optimis maupun pesimis berdasarkan kenyataan yang ada. Fleksibel memiliki peluang untuk disesuaikan dengan keadaan yang mungkin berubah.
Sedangkan kontinu dapat berarti dilaksanakan secara terus-menerus dan bukan kegiatan yang insidental.
Dalam menyusun anggaran, perusahaan harus yakin akan kemampuannya mengendalikan berbagai relevan variabel untuk mencapai tujuan, mampu
melaksanakan sistem manajemen ilmiah, mampu berkomunikasi secara efektif dan dapat memberikan motivasi kepada anggaran serta mendorong adanya sikap
partisipasi. Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab atas penetapan atau
pelaksanaan beban operasional adalah pimpinan tertinggi suatu perusahaan itu sendiri. Namun dalam hal ini penyusunan anggaran tidak dilakukan sendiri,
pimpinan dapat mendelegasikannya kepada bawahan yang berkompeten. Tetapi pada dasarnya pimpinan tetap harus mengawasi dan membimbing bawahannya
dalam menetapkan beban operasional tersebut.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
32
C. Perencanaan Beban Operasional Perusahaan