Pengawasan Beban Operasional PROFIL PERUSAHAAN

33 f. Penelitian untuk pengembangan perusahaan. Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh penulis terhadap data yang telah diinformasikan oleh manajemen perusahaan berkaitan dengan perencanaan beban operasional, penulis beranggapan perusahaan telah melakukan perencanaan beban operasional dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada laporan laba-rugi perusahaan dimana PT. PLN Persero Area Medan telah menetapkan perencanaannya melalui beban operasional guna mencapai sasaran yang diinginkan. Penyusunan perencanaan tersebut dilakukan dengan cermat dan teliti agar perusahaan dapat berjalan sebagaimana yang diinginkan dan hasil-hasil yang akan dicapai dapat direalisasikan. Perusahaan telah merencanakan dan menyusun anggaran berdasarkan biaya yang telah terjadi sebelumnya, kemudian ditambah dengan penyesuaian dan proyeksi yang telah dibuat oleh manajemen perusahaan.

D. Pengawasan Beban Operasional

Pengawasan merupakan kegiatan yang dilaksanakan dengan mulus tanpa penyimpangan, agar tujuan organisasi tercapai dengan mulus tanpa penyimpangan yang berarti, perusahaan dapat menghindari kemungkinan kegagalan yang terjadi dan mendorong keberhasilan terhadap kinerja perusahaan serta membandingkannya dengan standard kerja. Fayol 2001 : 10 salah seorang perintis ilmu manajemen mengartikan: “pengawasan mencakup upaya memeriksa apakah semua terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, perintah yang dikeluarkan, dan prinsip yang dianut. Juga dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan dan kesalahan agar dapat dihindari kejadiannya dikemudian hari” Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 34 Sujamto 2001 : 10 mendefinisikan pengawasan sebagai berikut : “pengawasan adalah segala usaha dan kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan apakah sesuai dengan yang semestinya atau tidak” Fungsi pengawasan merupakan tugas atau kegiatan yang bertujuan untuk menjamin agar setiap yang direncanakan, diinginkan dapat tercapai dengan mulus tanpa melalui penyelewengan yang akan menjauhkan diri dari proses pencapaian tujuan yang ingin dicapai. Asas – asas pengawasan 1. Asas tercapainya tujuan Pengawasan harus ditujukan kea rah tercapainya tujuan yaitu dengan mengadakan perbaikan untuk menghindari penyimpangan dari rencana. 2. Asas efesiensi pengawasan Pengawasan itu efesien, jika dapat menghindari penyimpangan dari rencana, sehingga tidak menimbulkan hal – hal lain yang di luar dugaan. 3. Asas tanggung jawab pengawasan Pengawasan hanya dapat dilaksanakan jika manajer bertanggung jawab terhadap pelaksanaan rencana. 4. Asas pengawasan terhadap masa depan Pengawasan yang efektif harus ditujukan kea rah pencegahan penyimpangan – penyimpangan yang akan terjadi, baik pada wakty ekarang maupun masa yang akan datang. 5. Asas pengawasan langsung. Teknik control yang paling efektif iala mengusahakan adanya manajer bawahan yang berkualitas baik. Pengawasan itu dilakukan oleh manajer, atas Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 35 dasar bahwa manusia itu sering berbuat salah. Cara yang paling tepat untuk menjamin adanya pelaksanaan yang sesuai dengan rencana adalah mengusahakan sedapat mungkin para petugas memiliki kualitas yang baik. 6. Asas refleksi rencana Pengawasan harus disusun dengan baik, sehingga dapat mencerminkan karakter dan susunan rencana. 7. Asas penyesuaian dengan organisasi Pengawasan harus dilakukan sesuai dengan struktur organisasi. Manajer dengan bawahannya merupakan sarana untuk melaksanakan rencana. Dengan demikian pengawasan yang efektif harus disesuaikan dengan besarnya wewenang manajer, sehingga mencerminkan struktur organisasi. 8. Asas pengawasan individual. Pengawasan dan teknik pengawasanm harus sesuai dengan kebutuhan manajer. Teknik pengawasan harus ditujukan terhadap kebutuhan – kebutuhan akan informasi setiap manajer. 9. Asas standar Pengawasan yang efektif dan efesien memerlukan standar yang tepat yang akan dipergunakan sebagai tolok ukur pelaksanaan dan tujuan yang akan dicapai. 10. Asas pengawasan terhadap strategis Pengawasan yang efektif dan efesien memerlukan adanya perhatian yang ditujkan terhadap faktor – faktor yang strategis dalam perusahaan. 11. Asas kekecualian Efesiensi dalam pengawasan membutuhkan adanya perhatian yang ditujukan terhadap faktor kekecualian. Kekecualian ini dapat terjadi dalam keadaan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 36 tertentu ketika situasi berubah atau tidak sama. 12. Asas peninjauan kembali Harus ditinjau berkali – kali, agar system yang digunakan berguna untuk mencapai tujuan. 13. Asas tindakan pengawasan dapat dilakukan, apabila ada ukuran – ukuran untuk mengoreksi penyimpangan – penyimpangan rencana, organisasi,staffing, dan directing. Pengawasan beban operasional diperlukan untuk membandingkan kegiatan operasional dan prestasi yang dicapai dengan rencana yang telah ditetapkan apakah dapat ditemukan efisiensi beban operasional dan kinerja perusahaan. Pengawasan terhadap beban operasional tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya perencanaan yang telah digariskan terlebih dahulu. Untuk mendapatkan pengawasan yang baik terhadap beban operasional perlu diperhatikan hal-hal berikut ini : a. Biaya yang dikeluarkan harus disetujui oleh pihak yang berwenang dan biaya tersebut memang benar-benar diperlukan. b. Biaya yang terjadi merupakan tanggung jawab pengawasan yang memberi wewenang.

E. Pengawasan Beban Operasional Perusahaan