Warna, Metode Lovibond Tintometer PORIM 2005 Penentuan Kadar Karoten, Metode Spektrofotometri PORIM 2005 Penentuan Retensi Karoten Total Tokoferol, Metode Spektrofotometri Wong et al. 1988

Bilangan peroksida miliekivalen1000 g m 1000 x N x V V 1   Keterangan : V 1 = Volume larutan natrium tiosulfat untuk minyak ml V = Volume larutan natrium tiosulfat untuk blanko ml N = Normalitas larutan standar natrium tiosulfat m = Berat minyak gram

3. Kadar Air, Metode Oven AOAC 1995

Penentuan kadar air dilakukan berdasarkan metode AOAC 926.12 1995. Cawan kosong dan tutupnya dikeringkan dalam oven pada suhu 105 o C selama 1 jam dan didinginkan dalam desikator, kemudian ditimbang. 5 ± 0.2 gram contoh dimasukkan dalam cawan, cawan beserta isi ditempatkan di dalam oven selama 6 jam, hindarkan kontak antara cawan dengan dinding oven, pindahkan cawan ke desikator selama 30 menit, setelah dingin ditimbang kembali, dikeringkan kembali ke dalam oven sampai diperoleh berat yang tetap. Perhitungan kadar air menggunakan rumus : 100 x m m - m air Kadar 1 2 1  Keterangan : m 1 = berat contoh m 2 = berat contoh setelah pengeringan

4. Warna, Metode Lovibond Tintometer PORIM 2005

Warna minyak dinyatakan sebagai warna dalam satuan Lovibond, yang diukur dengan mengunakan alat Lovibond Tintometer. Contoh uji dituangkan pada alat Lovibond Tinto meter, dengan menggunakan sel 5 14 “. Kemudian skala warna dibaca merah, kuning, biru bila ada. Penetapan dilakukan sekurang- kurangnya duplo. Skala warna yang terdapat pada Lovibond Tintometer adalah sebagai berikut: - Merah : 0,1 – 0,9; 1,0 – 9,0; 10,0 – 70,0 - Kuning : 0,1 – 0,9; 1,0 – 9,0; 10,0 – 70,0 - Biru : 0,1 – 0,9; 1,0 – 9,0; 10,0 – 40,0 - Netral : 0,1 – 0,9; 1,0 – 3,0 Warna yang dibaca dalam angka skala merah dinyatakan R, dalam angka skala kuning dinyatakan Y dan bila ada angka biru dinyatakan B.

5. Penentuan Kadar Karoten, Metode Spektrofotometri PORIM 2005

Pengukuran kadar karoten dilakukan berdasarkan metode spektrofotometri PORIM 2005. Sebanyak 0.1 gram sampel dilarutkan dengan hexan dalam labu ukur 25 ml sampai tanda tera, lalu dikocok hingga benar-benar homogen. Selanjutnya absorbansi diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 446 nm. Kadar karoten mgkg dihitung menggunakan rumus : Kadar karoten mgkg = g sampel berat x 100 383 x absorbansi x 25

6. Penentuan Retensi Karoten

Retensi karoten merupakan persentase massa karoten yang masih terdapat dalam minyak setelah proses deodorisasi. Perhitungan retensi berdasarkan neraca massa karoten sebelum dan setelah deodorisasi. Retensi karoten = 100 - x 100 Keterangan : N = berat kering NRPO berat NRPO setelah dikurangi kadar airnya, kg KN = kadar karoten NRPO mgkg D = berat kering berat NDRPO setelah dikurangi kadar airnya, kg KD = kadar karoten NDRPO mgkg

7. Total Tokoferol, Metode Spektrofotometri Wong et al. 1988

Penentuan total tokoferol dilakukan dengan metode spektrofotometri menurut Wong et al. 1988, yaitu dengan menimbang sampel minyak 200 ± 10 mg ke dalam labu ukur 10 ml. Sampel ini kemudian dilarutkan dalam 5 ml toluene. Ke dalam larutan tersebut kemudian ditambahkan secara berurutan masing-masing 3.5 ml 2,2-bipiridin 0.07 bv dalam 95 etanol dan 0.5 ml FeCl 3 .6H 2 O 0.2 bv di dalam 95 etanol. Larutan kemudian dibiarkan dalam KN x N KD x D KN x N  tempat gelap selama 1 menit. Larutan blanko dibuat sama, namun tanpa sampel. Selanjutnya absorbansi diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 520 nm. Konsentrasi total tokoferol mgkg dihitung menggunakan rumus : Total tokoferol mgkg = x W M B - A Keterangan : A = absorbansi sampel B = absorbansi blanko M = kemiringan kurva absorbansi vs berat pada kurva kalibrasi standar -tokoferol W = berat sampel g

8. Uji Odor Minyak, Metode Organoleptik