kepala 19.62, rash kemerahan di kulit 13.08, luka di mulut 1.82, pusing 3.75 dan diare 2.82. Nyeri sendi bisa bersifat sementara selama beberapa
minggu, lebih dari 6 bulan dan bahkan ada juga yang menetap Karthikeyen Deepa 2011.
2.2 Virus Chikungunya
Demam chikungunya disebabkan oleh virus chikungunya CHIKV. Virus ini termasuk dalam genus Alphavirus atau “group A” antrophode borne viruses
CHIKV adalah virus RNA yang mempunyai selubung luar membran lipid envelope, berbentuk spherical dan pleomorphic, dengan diameter ± 70 nm
Kelvin 2011.Pada permukaan envelope terdapat tonjolan-tonjolan glikoprotein, yang terdiri dari 2 glikoprotein berbentuk heterodimer Gambar 1.Genom virus
terdiri dari 1 molekul RNA untai tunggal sepanjang 11.805 nukleotida yang dibungkus oleh kapsidNucleocapsidsisometrik berdiameter 40 nm.Pada
genomnya terdapat 2 buah Open Reading Frame ORF yang mengkode poliprotein nonstruktural dan struktural.
dari famili Togaviridae. Selain CHIKV terdapat juga anggota Alphavirus lainnya yang dapat menyebabkan demam, ruam, dan artralgia, yaitu virus O’nyong-nyong,
Mayaro, Barmah Forest, Ross River, dan Sindbis, CHIKV paling dekat hubungannya dengan virus O’nyong-nyong, walaupun secara genetik berbeda.
Gambar 1
Skema struktur virus chikungunya ViralZone:www.expasy.orgviralzone, Swiss Institute of
Bioinformatics .
Poliprotein nonstruktural berfungsi untuk replikasi virus yang terdiri dari nsP1, nsP2, nsP3, dan nsP4, sedangkan poliprotein struktural terdiri dari C
capsid dan E envelope E3, E2, 6K, E1. Kedua ORF tersebut diapit oleh
sebuah 5’ dan 3’ nontranslated region NTR pada kedua ujungnya Khan et al. 2002; Akahata 2010. Gen protein nonstruktural 7425 nukleotida yang diawali
dengan start codon triplet ATG pada posisi 77-79 dan diakhiri dengan stop codon triplet
TAG pada posisi 7499-7501, sementara gen protein struktural 3735 nukleotida menempati posisi 7567-11301 genom seperti terlihat pada
Gambar 2 Khan et al. 2002. CHIKV ditemukan dalam kelenjar tubuh nyamuk vektor seperti saluran
pencernaan, ovari, jaringan syaraf, kemudian bermigrasi ke rongga tubuh lainnya dan masuk ke kelenjar ludah nyamuk. Virus akan keluar dari tubuh nyamuk atau
dipindahkan ke dalam tubuh manusia pada saat nyamuk tersebut menghisap darah manusia. Kemampuan virus bereplikasi pada berbagai strain nyamuk sangat
bervariasi, yakni antara 1046–1074 PFU setiap nyamuk. CHIKV di dalam tubuh manusia akan berkembang biak di jaringan kulit, kemudian menyebar ke hati,
persendian, darah dan susunan saraf pusat SSP. Virus dapat menyerang semua usia, baik anak-anak maupun dewasa. Di dalam tubuh manusia virus memerlukan
masa inkubasi selama 2-4 hari sebelum menimbulkan gejala penyakit Schwartz Albert 2010.
Gambar 2Skema struktur genom virus chikungunya prototipe Afrika CHIKV S27 Khan et al. 2002.
Penderita mengalami viremia yang tinggi dalam 2 hari pertama sakit, dengan jumlah virus 10
8
virusml darah.Viremia berkurang pada hari ke-3 atau ke- 4 demam, dan biasanya menghilang pada hari ke-5, tetapi dapat terjadi sampai
beberapa bulan tergantung daya tahan tubuh penderita Schwartz dan Albert 2010.Silent infection dapat terjadi walaupun sangat jarang yaitu penderita tidak
menunjukkan gejala penyakit tetapi dapat menjadi sumber penularan Schwartz dan Albert 2010.Antibodi yang timbul dari penyakit ini membuat penderita kebal
terhadap serangan virus selanjutnya, sehingga perlu waktu panjang bagi penyakit ini untuk merebak kembali.Infeksi akut ditandai dengan timbulnya IgM terhadap
IgG antichikungunya yang diproduksi sekitar 2 minggu sesudah infeksi Schwartz dan Albert 2010.
Klasifikasi ilmiah virus berdasarkan International Committee on Taxonomy of Viruses
ICTV 2010sebagai berikut:
Kingdom : Virus
Ordo : Togavirales
Famili : Togaviridae
Subfamili : Togavirinae
Group: : Group IV [+ SS RNA]
Genus : Alphavirus
Spesies : Chikungunya Virus CHIKV
Pembuktian ilmiah yang meliputi isolasi dan identifikasi virus baru berhasil dilakukan ketika terjadi wabah di Tanzania 1952-1953.CHIKV pertama kali
disolasi oleh Ross pada kejadian epidemik dengue di wilayah Newala, Tanzania pada tahun 1953. Strain Asia merupakan genotipe yang berbeda dengan virus asal
Afrika. Pemeriksaanvirus dalam tubuh nyamuk antara lain dilakukan dengan mengisolasi virus chikungunya dengan biakan atau dengan teknik Polymerase
Chain Reaction Depkes 2007.
2.3 Polymerase Chain Reaction PCR