Metode Penelitian Utama Metode Analisis Data .1 Perhitungan Sel Mikroalga

3.3.3 Metode Penelitian Utama

Penelitian utama ini banyak erlenmeyer yang digunakan sama seperti pada penelitian pendahuluan. Hal ini dilakukan berdasarkan hasil dari penelitian pendahuluan yang menunjukkan bahwa penambahan karbondioksida pada P2 mempengaruhi pertumbuhan sel mikroalga. Pertumbuhan sel mikroalga dengan penambahan karbondioksida lebih tinggi daripada kontrol dan P1 . Data penelitian utama disajikan pada Lampiran 2. Gambar 4. Diagram Alir Prosedur Penelitian Utama Tahapan kultivasi pada penelitian ini tidak terlalu berbeda dengan penelitian pendahuluan. Penelitian utama terdiri dari kontrol dan 2 perlakuan yaitu pada erlenmeyer kontrol berisi air laut bibit mikroalga media Guillard dan tidak diberi aerasi, erlenmeyer dua merupakan P1 berisi air laut bibit mikroalga Sterilisasi Alat dan Bahan P2 Menggunakan Karbondioksida P1 Menggunakan Aerasi Kontrol Tanpa Aerasi Perhitungan kelimpahan sel Kultivasi 10 hari Pengukuran parameter suhu, salinitas dan pH Pengukuran pH pada P2 dilakukan dua kali, sebelum dan sesudah diberikan karbondioksida media Guillard dan diaerasi dan erlenmeyer tiga merupakan P2 berisi air laut bibit mikroalga media Guillard diberi aerasi dan penambahan karbondioksida. Sedikit berbeda pada penelitian pendahuluan pada penelitian utama ini penambahan karbondioksida dilakukan setiap hari sebesar 0,5 ccmin selama 5 jam atau ± 150 cc setiap hari. Hal ini dilakukan agar pertumbuhan Nannochloropsis sp. menjadi lebih maksimum. Ulangan yang dilakukan sebanyak 3 kali untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Data parameter suhu, salinitas dan pH disajikan pada Lampiran 3. 3.3.4 Metode Analisis Data 3.3.4.1 Perhitungan Sel Mikroalga Perhitungan kelimpahan sel mikroalga dari masing-masing Erlenmeyer pada penelitian pendahuluan dan penelitian utama dilakukan setiap hari. Perhitungan kelimpahan sel menggunakan Haemocytometer dan mikroskop. Kelimpahan mikroalga dihitung dengan menggunakan formula Improved Neubaeur Haemocytometer sebagai berikut: indml = ………………………. 1 dimana, N = jumlah sel mikroalga yang teramati Perhitungan kelimpahan sel mikroalga disajikan pada Lampiran 4. Selain menghitung kelimpahan sel mikroalga, juga dilakukan penghitungan laju pertumbuhan spesifik µ Krichnavaruk et al, 2004 dengan menggunakan formula: dimana, N t = kelimpahan populasi pada waktu t N o = kelimpahan populasi sel pada waktu o T o = waktu awal T t = waktu pengamatan Laju pertumbuhan spesifik maksimum µ maks dihitung dari kelimpahan pada saat awal kultur hingga puncak kelimpahan maksimum. Perhitungan laju pertumbuhan spesifik disajikan pada Lampiran 5.

3.3.4.2 Sidik Ragam