Tabel 21. Daya Gabung Karakter Vegetatif Tetua dan Hibrida Cabai Hasil Persilangan Half Diallel
Genotipe IPB C-
LT TT
BBr TDk
DBt PD
LD DGU
2 -2.61
-4.9 -20.13
0.98 -0.58
0.54 -0.15
5 3.32
7.51 4.62
0.58 0.16
1 0.32
10 -11.2
-5.42 -49.69
1.34 -0.41
-0.13 0.54
15 13.03
5.59 63.57
-3.48 0.9
-0.51 -0.14
20 -26.71
-27.11 -47.86
-3.63 -0.46
-1.26 -0.52
110 24.17
24.34 49.49
4.21 0.39
0.35 -0.05
DGK 20x110
0.45 8.55
30.32 4.59
0.32 1.54
0.73
20x2 -16.74
-10.23 58.56
1.73 0.56
0.67 0.15
20x5 20.44
27.35 84.51
0.62 0.72
-0.1 0.33
20x15 -6.42
-10.29 -94.24
-0.82 -0.61
-0.66 -0.18
20x10 -6
-2.87 -14.23
-1.81 0.48
0.5 -0.2
110x2 -7.73
-7.27 -58.78
-5.58 -0.9
-0.91 -0.53
110x5 -5.24
-16.48 -64.17
-1.01 -0.67
-0.15 -0.25
110x15 28.13
10.43 151.6
-1.56 0.29
0.06 -0.1
110x10 74.38
32.01 192.47
-0.59 1.23
0.77 0.12
2x5 22.49
16.38 81.78
2.08 0.31
0.2 0.08
2x15 33.58
37.11 35.16
3.35 0.48
1.46 0.32
2x10 -5.38
3.14 12.27
1.56 0.07
-0.79 0.06
5x15 -10.5
-4.02 -31.86
2.71 -0.46
-0.29 0.21
5x10 -31.64
-33.52 -57.11
-1.23 -0.3
-0.07 0.33
15x10 31.6
25.33 179.54
-0.68 0.86
1.3 0.57
Keterangan LT : Lebar Tajuk
BBr : Bobot brangkasan DBt : Diameter Batang
TT : Tinggi Tanaman TDk : Tinggi Dikotomus PD : Panjang Daun
LD : Lebar Daun
Berdasarkan Tabel 21, nilai DGK tertinggi untuk karakter tinggi dikotomus dimiliki oleh genotipe IPB C20 x IPB C110 yaitu sebesar 4.59. Nilai
DGK yang tinggi pada genotipe ini sejalan dengan nilai tengahnya yang juga paling tinggi di antara hibrida-hibrida yang diuji. Hibrida ini dihasilkan dari
persilangan antara genotipe IPB C20 yang memiliki nilai DGU paling rendah dengan IPB C110 yang memiliki nilai DGU paling tinggi. Hal ini menunjukkan
bahwa tetua yang memiliki nilai DGU rendah belum tentu akan menghasilkan hibrida yang memiliki nilai DGK yang rendah juga. Fenomena ini berkaitan
dengan kemampuan berkombinasi spesifik tetua tersebut dengan tetua lainnya ketika disilangkan.
Genotipe IPB C110x IPB C10 merupakan hibrida yang memiliki nilai DGK paling tinggi untuk karakter bobot brangkasan Tabel 21. Genotipe IPB
C15 x IPB C10 dan IPB C110 x IPB C15 juga memiliki nilai DGK yang sangat tinggi. Ketiga genotipe ini memiliki nilai DGK yang sangat tinggi dan sejalan
dengan nilai heterosis, heterobeltiosis, serta nilai tengahnya yang juga tinggi. Hibrida-hibrida tersebut dihasilkan dari persilangan genotipe IPB C110 dan IPB
C15 yang memiliki nilai DGU yang tinggi dengan genotipe IPB C10 yang memiliki nilai DGU paling rendah. Hal ini menunjukkan kombinasi persilangan
spesifik antara ketiga genotipe tersebut merupakan kombinasi persilangan terbaik untuk menghasilkan tanaman dengan bobot brangkasan yang besar.
Kombinasi persilangan spesifik yang paling baik untuk karakter diameter batang dimiliki oleh genotipeIPB C110 x IPB C10 dengan nilai DGK tertinggi
sebesar 1.23. Genotipe lainnya yang memiliki nilai DGK relatif tinggi antara lain IPB C15 x IPB C10 dan IPB C20 x IPB C5. Kombinasi persilangan ini
melibatkan tetua yang memiliki nilai DGU rendah IPB C20 dan IPB C10 dan tetua yang memiliki nilai DGU tinggi IPB C110 dan IPB C5. Kombinasi
persilangan antara tetua yang memiliki nilai DGU rendah dengan tetua yang memiliki nilai DGU tinggi seringkali menghasilkan hibrida yang memiliki nilai
DGK tinggi. Hal ini terkait dengan gen-gen pada tetua-tetua tersebut yang aksinya saling melengkapi satu sama lain dan menunjukkan kemampuan berkombinasi
spesifik tetua-tetua tersebut. Pada Tabel 21 terlihat bahwa genotipe IPB C20 x IPB C110 memiliki nilai
DGK paling tinggi untuk karakter panjang daun dan lebar daun. Genotipe ini juga memiliki nilai heterosis paling tinggi pada kedua karakter tersebut. Nilai tengah
genotipe ini pun relatif tinggi untuk kedua karakter tersebut. Genotipe IPB C2 x IPB C15 memiliki nilai DGK yang tertinggi kedua untuk karakter panjang daun,
sedangkan genotipe IPB C15 x IPB C10 memiliki nilai DGK tertinggi kedua pada karakter lebar daun.
Berdasarkan analisis daya gabung Tabel 21, genotipe IPB C110 merupakan tetua penggabung yang baik untuk semua karakter vegetatif yang
diamati kecuali lebar daun, sedangkan tetua IPB C5 merupakan tetua penggabung yang baik untuk semua karakter vegetatif yang diamati. Genotipe IPB C15 juga
merupakan tetua penggabung yang baik pada karakter vegetatif yang diamati kecuali karakter tinggi dikotomus, panjang daun dan lebar daun. Genotipe IPB C2
hanya memiliki daya gabung yang baik pada karakter tinggi dikotomus dan panjang daun, sedangkan genotipe IPB C10 hanya memiliki daya gabung baik
pada karakter lebar daun. Genotipe IPB C2 x IPB C15 dan IPB C2 x IPB C5 memiliki nilai DGK
positif pada semua karakter vegetatif yang diamati Tabel 21. Genotipe IPB C110 x IPB C10 dan IPB C15 x IPB C10 memiliki nilai DGK positif pada hampir
semua karakter vegetatif yang diamati kecuali tinggi dikotomus. Genotipe IPB C110 x IPB C15 kecuali tinggi dikotomus dan lebar daun, IPB C20 x IPB C5
kecuali lebar tajuk dan panjang daun, IPB C20 x IPB C110 kecuali tinggi tanaman, IPB C2 x IPB C10 kecuali lebar tajuk dan panjang daun, IPB C20 x
IPB C2 kecuali tinggi tanaman dan lebar tajuk juga memiliki cukup banyak nilai DGK positif pada karakter-karakter vegetatif yang diamati.
Daya Gabung Karakter Generatif
Tabel 22 menyajikan nilai DGU karakter-karakter yang diamati pada fase generatif. Daya gabung yang baik untuk karakter bobot per buah dan bobot buah
per tanaman dimiliki oleh genotipe IPB C2 dan IPB C5. Penggabung yang baik untuk karakter panjang buah dan panjang tangkai buah adalah genotipe IPB C110,
IPB C2 dan IPB C5. Penggabung yang baik untuk karakter tebal kulit buah dan diameter buah adalah genotipe IPB C20, IPB C2, IPB C5 dan IPB C15 kecuali
tebal kulit buah. Genotipe IPB C20, IPB C5 dan IPB C2 merupakan tetua penggabung yang baik untuk karakter umur berbunga. Genotipe IPB C10
merupakan penggabung yang paling baik untuk karakter umur panen. Berdasarkan Tabel 22, genotipe IPB C110 x IPB C10 memiliki nilai DGK
tertinggi pada karakter panjang buah dan bobot buah per tanaman. Nilai ini menunjukkan bahwa genotipe IPB C110 dan IPB C10 bergabung dengan baik
dalam menghasilkan hibrida yang memiliki buah panjang dan bobot per buah yang besar. Nilai DGK karakter bobot per buah yang besar pada hibrida ini sesuai
dengan nilai heterosis dan heterobeltiosisnya yang mencapai lebih dari 200. Hibrida lainnya yang menunjukkan kombinasi spesifik yang tinggi untuk karakter
bobot per buah antara lain IPB C2 x IPB C15 dan IPB C20 x IPB C10, sedangkan
untuk karakter panjang buah antara lain IPB C20 x IPB C10, IPB C15 x IPB C10, IPB C5 x IPB C15, dan IPB C2 x IPB C15.
Tabel 22. Daya Gabung Karakter Generatif Tetua dan Hibrida Cabai Hasil Persilangan Half Diallel
Genotipe IPB C-
BpB TKB
PB DB
PTB BBpT
UB UP
DGU 20
-1 0.05
-3.5 1.64
-0.47 -83.11
-2.48 -4.1
110 -0.78
-0.19 2.3
-2.73 0.3
-18.19 1.71
3.52 2
1.08 0.17
2.03 0.03
0.46 35.59
-2.17 -3.98
5 2.65
0.25 1.59
1.99 0.53
158.45 -0.29
1.08 15
-0.25 -0.25
1.26 -0.55
-16.23 2.9
8.96 10
-1.7 -0.27
-2.18 -2.19
-0.27 -76.52
0.33 -5.48
DGK 20x110
0.53 -3.04
3.66 -0.11
35.3 -0.21
-2.96 20x2
0.74 0.12
-0.13 2.87
0.35 53.92
-2.33 -6.46
20x5 0.12
0.07 -0.29
-0.32 0.05
36.65 -0.71
0.47 20x15
-1 -0.31
-0.3 -3.4
-0.06 -90.09
-1.39 0.6
20x10 1.46
0.11 1.77
2.12 0.48
133.59 -1.33
0.04 110x2
0.82 -0.08
-0.17 -0.39
-0.34 17.16
-2.02 4.41
110x5 0.58
0.39 0.24
0.22 0.08
82 2.11
0.85 110x15
-1.04 -0.18
-1.42 -0.92
-0.31 -30.67
-3.08 -10.53
110x10 2.66
0.38 1.89
2.28 0.29
-52.52 -2.02
7.41
2x5 -2.72
-0.07 -1.47
-1.8 0.1
-92.31 -1.02
0.35 2x15
2.11 0.43
0.84 2.47
1.07 130.19
2.79 -5.53
2x10 -1.68
-0.18 -1.79
-1.65 -0.54
-62.33 0.86
1.41 5x15
0.61 -0.05
1.02 2.46
-0.26 33.97
-0.58 -9.09
5x10 -1.25
0.02 -0.9
0.52 -0.13
-74.3 -1.02
-6.15 15x10
0.04 0.09
1.04 -0.49
0.3
191.42 -5.21
-10.53
Keterangan PB
: Panjang Buah BpB
: Bobot per Buah UB : Umur Berbunga
DB : Diameter Buah
BBpT : Bobot Buah per Tanaman
TKB : Tebal Kulit Buah
PTB : Panjang Tangkai Buah
UP : Umur panen
Nilai DGK tertinggi untuk karakter panjang tangkai buah dimiliki oleh genotipe IPB C2 x IPB C15 Tabel 22. Nilai ini bersesuaian dengan nilai
heterosis, heterobeltiosis, serta nilai tengah hibrida yang juga tinggi. Nilai DGK yang positif pada karakter panjang tangkai buah menunjukkan bahwa genotipe
IPB C2 x IPB C15 memiliki daya gabung yang baik untuk menghasilkan tangkai buah yang panjang, tetapi tangkai yang panjang tidak diharapkan dalam produksi
buah cabai sehingga nilai DGK negatiflah yang lebih menguntungkan karena menunjukkan kemampuan berkombinasi spesifik yang rendah dari suatu genotipe.
Kemampuan berkombinasi yang rendah pada karakter ini diharapkan dapat menghasilkan hibrida dengan tangkai buah yang pendek. Genotipe IPB C2 x IPB
C10, IPB C110 x IPB C2, IPB C110 x IPB C15 dan IPB C5 x IPB C15 merupakan hibrida yang memiliki nilai DGK rendah sehingga cocok untuk
karakter tangkai buah yang pendek. Genotipe IPB C2 x IPB C15 juga memiliki nilai DGK tertinggi untuk
karakter tebal kulit buah. Genotipe IPB C2 berkombinasi baik dengan IPB C15 dalam menghasilkan buah berkulitberdaging tebal. Genotipe lainnya yang
merupakan kombinasi spesifik yang baik untuk karakter tebal kulit buah adalah IPB C110 x IPB C10 dan IPB C110 x IPB C5. Nilai DGK ketiga genotipe ini
sesuai dengan nilai heterosis dan heterobeltiosisnya yang juga tinggi. Kemampuan berkombinasi spesifik yang tinggi untuk karakter diameter
buah dimiliki oleh genotipe IPB C20 x IPB C110, IPB C20 x IPB C2, IPB C2 x IPB C15, IPB C5 x IPB C15, IPB C110 x IPB C10 dan IPB C20 x IPB C10
Tabel 22. Semua hibrida tersebut memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis positif untuk karakter diameter buah. Semua tetua yang digunakan terlibat dalam
menghasilkan kombinasi persilangan spesifik yang bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing genotipe tetua bergabung baik dengan tetua
lainnya dalam kombinasi spesifik tertentu untuk menghasilkan hibrida dengan diameter buah yang besar.
Genotipe IPB C15 x IPB C10, IPB C20 x IPB C10, IPB C2 x IPB C15 merupakan hibrida yang memiliki nilai DGK sangat tinggi dibanding hibrida-
hibrida lain pada karakter bobot buah per tanaman Tabel 22. Ketiga hibrida ini memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis yang juga sangat tinggi yaitu di atas
20. Adanya nilai heterosis di atas 20 pada komponen hasil merupakan peluang besar untuk merakit varietas hibrida Kirana dan Sofari, 2007. Dilihat dari asal
tetuanya, genotipe IPB C15 dan IPB C10 berasal dari AVRDC Asian Vegetable Resources and Development Center di Taiwan yang memiliki iklim sedang di
mana intensitas cahaya matahari tidak begitu besar. Kondisi ini memungkinkan kedua genotipe tersebut dapat beradaptasi dengan baik pada kondisi naungan di
Indonesia sehingga produksi per tanaman hibrida hasil persilangan keduanya menunjukkan nilai heterosis dan DGK yang tinggi.
Genotipe IPB C15 x IPB C10 memiliki nilai DGK paling rendah pada karakter umur berbunga dan umur panen. Ini mengindikasikan kemampuan
berkombinasi spesifik genotipe IPB C15 dan IPB C10 yang rendah dalam meningkatkan umur berbunga dan umur panen hibrida yang dihasilkan. Hibrida
ini memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis paling rendah pada karakter umur berbunga serta memiliki nilai heterosis paling rendah pada karakter umur panen.
Fenomena ini menguntungkan karena justru umur berbunga dan umur panen yang cepat lebih diharapkan oleh setiap petani dalam sistem produksi tanaman.
Sebagian besar hibrida memiliki kemampuan berkombinasi yang rendah nilai DGK negatif pada kedua karakter ini. Hal ini menunjukkan bahwa hibrida-
hibrida yang ditanam memiliki umur berbunga dan umur panen lebih cepat dari kedua tetuanya. Kondisi ini cukup menguntungkan karena pemulia memiliki
banyak pilihan untuk menentukan hibrida mana yang akan dilanjutkan, karena umur berbunga yang genjah adalah salah satu indikasi hibrida yang ditanam dapat
beradaptasi dengan baik di bawah kondisi naungan. Para pemulia tinggal menentukan hibrida-hibrida mana yang memiliki karakter-karakter yang
diharapkan selain umur panennya yang genjah. Berdasarkan analisis daya gabung Tabel 22, genotipe IPB C2 merupakan
tetua penggabung yang baik untuk semua karakter generatif yang diamati. IPB C5 merupakan penggabung yang baik pada hampir semua karakter generatif kecuali
umur panen. Genotipe IPB C20 merupakan penggabung yang baik untuk karakter tebal kulit buah, diameter buah, umur berbunga dan umur panen. IPB C110
merupakan penggabung yang baik untuk karakter panjang buah dan panjang tangkai buah. IPB C15 penggabung yang baik untuk diameter buah, sedangkan
IPB C10 merupakan penggabung yang baik untuk karakter umur panen. Genotipe IPB C2 x IPB C15 memiliki kemampuan berkombinasi spesifik
yang baik untuk banyak karakter generatif yang diamati, kecuali panjang tangkai buah dan umur berbunga. Genotipe IPB C5 x IPB C15 memiliki kemampuan
berkombinasi spesifik yang baik kecuali pada karakter tebal kulit buah. Genotipe IPB C15 x IPB C10 memiliki kemampuan berkombinasi spesifik baik kecuali
pada karakter diameter dan panjang tangkai buah. Genotipe IPB C110 x IPB C5 kecuali panjang tangkai buah, umur berbunga dan umur panen, IPB C20 x IPB
C10 kecuali panjang tangkai buah dan umur panen, IPB C20 x IPB C2 kecuali panjang buah dan panjang tangkai buah, IPB C20 x IPB C110 kecuali tebal kulit
buah dan panjang buah, dan IPB C110 x IPB C10 kecuali bobot buah per tanaman, umur panen dan panjang tangkai buah memiliki kemampuan
berkombinasi spesifik yang baik.
Karakter Kualitatif
Berdasarkan Tabel 23, semua genotipe memiliki bentuk mahkota rotate dan jumlah bunga per aksil sebanyak 1 bunga. Ada 1-2 genotipe yang memiliki
jumlah bunga per aksil lebih dari satu pada salah satu aksilnya. Posisi bunga yang tegak hanya dimiliki oleh genotipe IPB C10 dan IPB C20, karena kedua genotipe
ini merupakan jenis cabai dengan tipe rawit. Posisi bunga pada sebagian besar genotipe adalah intermediet.
a b c
Gambar 1. Tipe Posisi Bunga Tanaman Cabai : a menggantung, b intermediet, c tegak
Keterangan : seluruh gambar pada pembahasan diambil dan diolah dari IPGRI dan PPVT
Genotipe-genotipe yang ditanam memiliki posisi tangkai karangan bunga yang tidak tegak agak menggantung. Pada genotipe IPB C10 dan IPB C20 yang
memiliki posisi bunga tegak, posisi tangkai karangan bunga juga tidak tegak. Bentuk bunga kedua genotipe tersebut secara utuh adalah dengan tangkai tegak
dan karangan bunga menggantung. Orientasi buah genotipe IPB C20 dan IPB C10 adalah tegak seperti posisi
bunganya. Orientasi buah genotipe IPB C15 horizontal dan memiliki tangkai buah yang mudah patah karena sangat kaku. Genotipe IPB C20 x IPB C15 memiliki
orientasi buah yang sama seperti tetua jantannya yaitu genotipe IPB C15 horizontal. Sebagian besar genotipe yang ditanam memiliki orientasi buah
menggantung seperti sebagian besar posisi bunga.
Tabel 23. Karakter Kualitatif 21 Genotipe Cabai yang Diuji di Bawah Naungan
Genotipe IPB C-
Bentuk Mahkota
Bunga Aksil
Posisi Bunga
Habitus Tanaman
Posisi Tangkai
Karangan Bunga
Orientasi Buah
10 rotate
1 tegak
tegak Tidak tegak
Tegak 15
rotate 1
intermediet Semi tegak
Tidak tegak Horizontal
5 rotate
1 intermediet
tegak Tidak tegak
Menggantung 2
rotate 1
intermediet tegak
Tidak tegak Menggantung
110 rotate
1 intermediet
tegak tidak tegak
Menggantung 20
rotate 1
tegak Semi tegak
Tidak tegak Tegak
15x10 rotate
1 intermediet
Semi tegak Tidak tegak
Menggantung 5x10
rotate 1
intermediet tegak
Tidak tegak Menggantung
5x15 rotate
1 intermediet
Semi tegak Tidak tegak
Menggantung 2x10
rotate 1
intermediet tegak
Tidak tegak Menggantung
2x15 rotate
1 intermediet
Semi tegak Tidak tegak
Menggantung 2x5
rotate 1
intermediet tegak
Tidak tegak Menggantung
110x10 rotate
1 intermediet
tegak Tidak tegak
Menggantung 110x15
rotate 1
intermediet tegak
Tidak tegak Menggantung
110x5 rotate
1 intermediet
tegak Tidak tegak
Menggantung 110x2
rotate 1
intermediet tegak
Tidak tegak Menggantung
20x10 rotate
1 intermediet
Semi tegak Tidak tegak
Tegak 20x15
rotate 1
intermediet Semi tegak
Tidak tegak Horizontal
20x5 rotate
1 intermediet
Semi tegak Tidak tegak
Menggantung 20x2
rotate 1
intermediet Semi tegak
Tidak tegak Menggantung
20x110 rotate
1 intermediet
tegak Tidak tegak
Menggantung
Sebagian besar genotipe tanaman memiliki habitus tegak dengan tinggi tanaman rata-rata hampir mencapai 2 m. Tanaman tumbuh tegak dengan tinggi
dikotomus yang bervariasi berkisar 20 cm. Terlihat kecenderungan dari hasil persilangan tetua-tetua tanaman dan penampilan hibridanya. Genotipe tanaman
dengan tipe tajuk tegak disilangkan dengan tipe tajuk semi tegak menghasilkan genotipe hibrida dengan habitus tegak, contohnya persilangan genotipe IPB C2
dan genotipe IPB C10 menghasilkan genotipe IPB C2 x IPB C10 yang tegak. Genotipe IPB C15 yang memiliki habitus semi tegak disilangkan dengan genotipe
IPB C10 yang memiliki habitus tegak menghasilkan genotipe IPB C15 x IPB C10 yang semi tegak.
Gambar 2. Tipe Tajuk Tanaman Cabai : a menyebar, b semi tegak, c tegak
Berdasarkan Tabel 24, warna mahkota bunga pada sebagian besar genotipe yang ditanam adalah putih. Warna mahkota bunga yang mengandung warna ungu
hanya dimiliki oleh genotipe IPB C20 dengan semua hasil persilangannya. Terdapat kecenderungan bahwa warna ungu pada genotipe IPB C20 sangat
dominan karena semua hasil persilangan genotipe lain dengan genotipe IPB C20 memiliki warna mahkota bunga dan anther yang keunguan.
Warna daun sebagian besar genotipe adalah hijau tua. Pada genotipe IPB C20, warna daun hijau gelap dengan semburat warna ungu. Warna daun pada
genotipe hasil persilangan dengan genotipe IPB C20 adalah hijau tua dengan sedikit semburat ungu.
Rata-rata bentuk daun yang dimiliki oleh genotipe-genotipe yang ditanam adalah ovate. Bentuk daun genotipe IPB C10 yang deltoid terbawa pada hampir
semua hasil persilangannya kecuali persilangan dengan genotipe IPB C110. Ketika disilangkan dengan genotipe yang memiliki bentuk daun ovate, hibrida
yang dihasilkan memiliki bentuk daun seperti genotipe 10 deltoid, namun ketika disilangkan dengan genotipe IPB C110 hibrida yang dihasilkan memiliki bentuk
ovate genotipe IPB C10.
a b
c
Gambar 3. Bentuk Daun Cabai : a. Deltoid, b. Ovate, c. Lanceolate
a
b c
Tabel 24. Karakter Kualitatif 21 Genotipe Cabai yang Diuji di Bawah Naungan
Genotipe Warna Mahkota Bunga
Warna Daun IPB C-
Warna Kode
Warna Kode
Bentuk Daun
Warna Anther
10 putih
FFFFFF Hijau Tua
336600 deltoid
66CC66 15
putih FFFFFF
Hijau Tua 666600
ovate 669966
5 putih
FFFFFF Hijau Tua
336600 ovate
999966 2
putih FFFFFF
Hijau Tua 666600
ovate 669966
110 putih
FFFFFF Hijau Tua
666600 lanceolate
999966 20
Ungu dasar putih 9933CC-FFFFFF
Hijau Gelap 333333
ovate 9933CC
15x10 putih
FFFFFF Hijau Tua
666600 deltoid
999966 5x10
putih FFFFFF
Hijau Tua 336600
deltoid 999966
5x15 putih
FFFFFF Hijau Tua
666600 ovate
999966 2x10
putih FFFFFF
Hijau Tua 666600
ovate 999966
2x15 putih
FFFFFF Hijau Tua
666600 lanceolate
669966 2x5
putih FFFFFF
Hijau Tua 666600
ovate 999966
110x10 putih
FFFFFF Hijau Tua
336600 ovate
669966 110x15
putih FFFFFF
Hijau Tua 666600
ovate 669966
110x5 putih
FFFFFF Hijau Tua
336600 lanceolate
999966 110x2
putih FFFFFF
Hijau Tua 666633
lanceolate 999966
20x10 Putih margin ungu
FFFFFF 996699 Hijau Tua
336600 deltoid
999966 20x15
Putih margin ungu FFFFFFCC99CC
Hijau Tua 336600
ovate 999966
20x5 Putih margin ungu
FFFFFF 996699 Hijau Tua
666600 ovate
999966 20x2
Putih tepi ungu FFFFFFCC99CC
Hijau Tua 336600
ovate 999966
20x110 Putih margin ungu
FFFFFFCC99CC Hijau Tua
336600 ovate
999966
Keterangan : Kode Warna berdasarkan Color Chart
Warna buah muda genotipe-genotipe yang ditanam bervariasi Tabel 25. Pada genotipe IPB C15, warna buah muda adalah hijau dengan warna yang agak
kusam. Genotipe IPB C20 memiliki warna buah muda ungu seperti warna dominan tanamannya. Warna buah ungu diwariskan juga pada hibrida-hibridanya.
Semua hasil persilangan genotipe IPB C20 memiliki warna buah muda ungu kecoklatan. Menjelang masak buah muda perlahan-lahan akan berubah warna,
dari muncul semburat kehijauan sampai akhirnya berwarna merah tua. Warna buah tua semua genotipe adalah merah dengan kualitas warna
merah yang berbeda-beda. Pada genotipe IPB C2 dan IPB C15 warna merah yang terlihat adalah merah kusam, tidak mengkilap seperti pada genotipe lainnya.
Warna buah tua genotipe IPB C20 dan hasil persilangannya adalah merah tua mengkilap, yaitu warna merah yang pekat. Hal ini diduga karena warna buah
muda genotipe tersebut juga warna yang tua ungu. Genotipe IPB C10 memiliki fase perubahan warna buah dari hijau muda ketika buah masih muda, oranye pada
fase peralihan, dan berwarna merah mengkilap ketika buah sudah tua.
Tabel 25. Karakter Kualitatif 21 Genotipe Cabai yang Diuji di Bawah Naungan
Genotipe IPB C-
Warna Buah Muda Warna Buah Tua
Bentuk Buah 10
Hijau muda Merah-Oranye
Segitiga menyempit 15
Hijau Merah
Segitiga menyempit 5
Hijau Merah Kusam
Segitiga menyempit 2
Hijau Gelap Merah Kusam
Segitiga menyempit 110
Hijau Tua Merah
Segitiga menyempit 20
Ungu Merah
heartscape 15x10
Hijau Muda Merah
Segitiga menyempit 5x10
Hijau Muda Merah
Segitiga menyempit 5x15
Hijau Merah
Segitiga menyempit 2x10
Hijau Muda Merah
Segitiga menyempit 2x15
Hijau Gelap Merah
Segitiga menyempit 2x5
Hijau Gelap Merah
Segitiga menyempit 110x10
Hijau Muda Merah
Segitiga menyempit 110x15
Hijau Tua Merah
Segitiga menyempit 110x5
Hijau Tua Merah
Segitiga menyempit 110x2
Hijau Tua Merah
Segitiga menyempit 20x10
Ungu Merah Tua
Segitiga 20x15
Ungu Merah Tua
Segitiga menyempit 20x5
Ungu Merah Tua
Segitiga 20x2
Ungu Merah Tua
Segitiga 20x110
Ungu Merah Tua
Segitiga
Gambar 4. Variasi Bentuk Buah Cabai Genotipe dengan tipe cabai besar memiliki bentuk seperti cabai besar pada
umumnya, begitupun bentuk buah pada tipe rawit IPB C10 dan IPB C20 dan keriting IPB C110. Bentuk buah genotipe IPB C20 berbeda dari genotipe
lainnya, yaitu membulat almost round. Bentuk-bentuk buah cabai yang ditanam dapat dilihat pada Gambar Lampiran 5. Genotipe IPB C20 x IPB C15 memiliki
bentuk buah seperti tetua jantannya yaitu genotipe IPB C15 segitiga
menyempitelongate, bentuk ini lain daripada bentuk buah genotipe hasil persilangan IPB C20 lainnya.
Berdasarkan Tabel 26, bentuk pangkal buah hampir semua genotipe yang ditanam adalah tumpul kecuali genotipe IPB C2 x IPB C5 dan genotipe IPB C20
serta beberapa hasil persilangannya. Bentuk ujung buah yang paling dominan adalah buah dengan ujung tumpul. Bentuk ujung buah yang membulat hanya
dimiliki oleh genotipe IPB C20, IPB C20 x IPB C110 dan IPB C20 x IPB C10.
Hampir semua genotipe memiliki bentuk tepi kelopak bergerigi kecuali genotipe IPB C20x IPB C15. Permukaan kulit buah bervariasi mulai dari
permukaan kulit yang rata, agak mengkerut hingga mengkerut. Permukaan buah yang agak mengkerut dan mengkerut rata-rata dimiliki oleh genotipe hasil
persilangan dengan IPB C110 dan IPB C15. Genotipe IPB C15 memiliki bentuk buah yang membentuk sudut hampir 90
dengan permukaan buah yang agak mengkerut. Genotipe IPB C2, IPB C5, beberapa hibridanya memiliki permukaan
buah agak mengkerut. Buah yang memiliki permukaan rata memiliki permukaan buah yang mulus tanpa lekukan-lekukan, seperti buah pada genotipe IPB C10 dan
IPB C20.
a b c
Gambar 7. Tepi Kelopak Buah Cabai : a rata, b agak bergerigi, c bergerigi
Gambar 5. Bentuk Pangkal Buah Cabai : 1 runcing, 2 tumpul, 3 rompang, 4 bentuk jantung, 5 berlekuk
Gambar 6. Tipe Ujung Buah Cabai : 1 runcing, 2 tumpul, 3 membulat, 4 berlekuk
Tabel 26. Karakter Kualitatif 21 Genotipe Cabai yang Diuji di Bawah Naungan
Genotipe IPB C-
bentuk pangkal buah
bentuk ujung buah
bentuk tepi kelopak
permukaan kulit buah 10
Tumpul tumpul
bergerigi rata
15 Tumpul
runcing bergerigi
mengkerut 5
Tumpul runcing
bergerigi agak mengkerut
2 Tumpul
runcing bergerigi
agak mengkerut 110
Tumpul runcing
bergerigi mengkerut
20 Romping
membulat bergerigi
rata 15x10
Tumpul tumpul
bergerigi agak mengkerut
5x10 Tumpul
runcing bergerigi
rata 5x15
Tumpul tumpul
bergerigi agak mengkerut
2x10 Tumpul
tumpul bergerigi
agak mengkerut 2x15
Tumpul runcing
bergerigi agak mengkerut
2x5 Romping
tumpul bergerigi
rata 110x10
Tumpul tumpul
bergerigi agak mengkerut
110x15 Tumpul
tumpul bergerigi
mengkerut 110x5
Tumpul tumpul
bergerigi agak mengkerut
110x2 Tumpul
runcing bergerigi
mengkerut 20x10
Romping membulat
bergerigi rata
20x15 Romping
runcing agak bergerigi
agak mengkerut 20x5
Tumpul tumpul
bergerigi rata
20x2 Romping
tumpul bergerigi
rata 20x110
Romping membulat
bergerigi rata
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Genotipe IPB C2 x IPB C15, IPB C15 x IPB C10, IPB C110 x IPB C10 dan IPB C110 x IPB C15 banyak memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis
positif pada karakter vegetatif dan generatif yang diamati. Genotipe IPB C110 x IPB C10 dan IPB C110 x IPB C15 memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis
positif pada banyak karakter kecuali bobot buah per tanaman. Genotipe IPB C2 x IPB C15, IPB C2 x IPB C5, IPB C110 x IPB C10, IPB C15 x IPB C10, IPB C110
x IPB C15, IPB C20 x IPB C110, IPB C20 x IPB C5, IPB C20 x IPB C2 dan IPB C2 x IPB C10 memiliki kemampuan berkombinasi spesifik yang baik pada
karakter-karakter vegetatif yang diamati. Genotipe IPB C2 x IPB C15, IPB C15 x IPB C10, IPB C5 x IPB C15, IPB C20 x IPB C110, dan IPB C20 x IPB C2
memiliki kemampuan berkombinasi spesifik yang baik pada karakter-karakter generatif yang diamati.
Di antara banyak genotipe yang memiliki nilai heterosis dan daya gabung positif, genotipe IPB C2 x IPB C15 dan IPB C15 x IPB C10 merupakan genotipe
yang memiliki paling banyak nilai heterosis, heterobeltiosis, dan DGK yang diharapkan pada karakter-karakter yang diamati. Selain kedua genotipe tersebut,
terdapat dua genotipe yang memiliki potensi hasil cukup tinggi yaitu IPB C110 x IPB C5 dan IPB C5 x IPB C15.
Genotipe tetua yang memiliki daya gabung umum yang baik pada semua karakter yang diamati kecuali umur panen adalah genotipe IPB C5. Genotipe-
genotipe lainnya yaitu IPB C110, IPB C15, dan IPB C2 juga memiliki daya gabung yang baik pada banyak karakter yang diamati.
Saran
Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan pengujian lanjutan di bawah kondisi naungan yang sebenarnya pada lahan target yaitu pada lahan TBM
terhadap beberapa genotipe F1 yang memiliki nilai tengah besar, nilai heterosis, heterobeltiosis, dan daya gabung yang positif negatif pada karakter umur
berbunga dan panen.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standar Nasional. 2009. Standar Nasional Indonesia Cabai Merah Segar. http:pphp.deptan.go.id
. [270809]. Bosland, P.W. dan E.J Votava. 2000. Peppers : Vegetables and Spice Capsicum.
CABI Publishing. 204 p. Brewbaker, J.L. 1993. Genetika Pertanian. Lembaga Genetika Modern. 142 hal.
Crowder, L.V. 1986. Genetika Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. 499 hal.
Ditjen Hortikultura. 2009. Rata-rata Hasil Tanaman Sayuran di Indonesia Periode 2003-2007.
www.hortikultura.deptan.go.id . [270809].
Hafsah, S., S. Sastrosumardjo, S. Sujiprihati, Sobir, dan S.H. Hidayat. 2007. Daya gabung dan heterosis ketahanan pepaya Carica papaya L. terhadap
penyakit anthraknosa. Bul.Agron 35 3 : 197-204. Harjadi, S.S. 1989. Dasar-dasar Hortikultura. Departemen Budidaya Pertanian,
Fakultas Pertanian IPB. Bogor. 506 hal Harjadi, S.S. 2005. Dasar-dasar Agronomi. Gramedia. Jakarta. 195 hal.
Herison, C., Rustikawati, dan Sudarsono. 2001. Studi potensi hetereobeltiosis pada persilangan beberapa galur cabai merah Capsicum annuum L..
Bul. Agron 29 1 : 23-26. Kirana, R. dan E. Sofari. 2007. Heterosis dan heterobeltiosis pada persilangan
lima genotipe cabai Capsicum annuum L. dengan metode dialil. Jurnal Hort. 17 2 : 111-117.
Komisi Nasional Sumber Daya Genetik. 1995. Descriptors for Capsicum Capsicum spp..www.indoplasma.or.iddeskriptor. [290909].
Kusandriani, Y. dan A.H. Permadi. 1996. Pemuliaan tanaman cabai merah, hal 28-34. Dalam A.S Duriat, A.W.W. Hadisoeganda, T. A. Soetiarso, dan
L. Prabaningrum Eds. Teknologi Produksi Cabai Merah. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang. Bandung.
Magandhi, M. 2005. Pendugaan Heterosis dan Daya Gabung serta Penampilan Beberapa Genotipe Pepaya Carica papaya L. Hasil Persilangan Half
Diallel. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. 37 hal. Nobel, P.S. 2005. Physicochemical and Environmental Plant Physiology. Third
Edition. Elsevier Academic Press. USA. 567 p.
Redaksi Agroindonesia.
2009. Cabai
Merah Tak
Lagi Merana
http:agroindonesia.co.id . [270809].
Rubatzky dan Yamaguchi. 1999. Sayuran Dunia 3 : Prinsip, Produksi dan Gizi. Diterjemahkan dari : World Vegetables : Principles, Production and
Nutritive Values, Penerjemah : C. Herison. Penerbit ITB. Bandung. 320 hal.
Setiamiharja, R. 2000. Diktat Kuliah Teknik Khusus Pemuliaan Tanaman. Fakultas Pertanian UNPAD. Bandung. 48 hal.
Siemonsma, J.S. dan K. Piluek. 1994. PROSEA : Plant Resources of South East Asia 8. Vegetables. Bogor. 412 p.
Sitaresmi, T. 2007. Pendugaan Nilai Heterosis Karakter Hortikultura Cabai Capsicum annuum L. dan Daya Gabung Tetuanya. Skripsi. Institut
Pertanian Bogor. Bogor. 60 hal. Soverda, N. 2002. Karakteristik Fisiologi Fotosintetik dan Pewarisan Sifat
Toleran Naungan Padi Gogo. Disertasi. Program Pasca Sarjana IPB. Bogor. 107 hal.
Sulistyo, A. 2006. Evaluasi Hasil Persilangan, Analisis Daya Gabung serta Pendugaan Nilai Heterosis Tujuh Genotipe Pepaya Carica papaya L..
Tesis. Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 65 hal. Sunarto. 2001. Peningkatan Produksi Pertanian melalui Penggunaan Varietas yang
Toleran Cekaman Lingkungan. UNSOED. Purwokerto. 25 hal. Trikoesoemaningtyas. 2006. Peran Teknologi Pemuliaan Tanaman dalam
Menjaga Keberlanjutan Ketahanan Pangan. Makalah disampaikan pada Diskusi Keberlanjutan Ketahanan Pangan tanggal 19 Desember 2006 di
Kementrian Riset dan Teknologi.
Undang. 2006. Keragaan 30 Hibrida Cabai dan Pendugaan Nilai Heterosis serta Daya Gabung Tetuanya. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 45
hal. Wahyuningrum, E. 2009. Toleransi 18 Genotipe Cabai terhadap Intensitas Cahaya
Rendah. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 80 hal. Welsh, J.R. dan J.P Mogea. 1981. Dasar-dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman.
Erlangga. Jakarta. 224 hal. Yunianti, R., S. Sujiprihati, M. Syukur dan Undang. 2006. Seleksi hibrida cabai
hasil persilangan full diallel menggunakan beberapa parameter genetik. Prosiding Seminar Nasional Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman.
Bogor. Hal 151-156.
LAMPIRAN
a b
Gambar Lampiran 1. Tipe Bunga Cabai : a Intermediet, b TegakErect
a b
Gambar Lampiran 2. Gulma pada Pertanaman Cabai : a Meniran Phylanthus niruri, b talas-talasan
a b
Gambar Lampiran 3. Hama yang Menyerang Pertanaman Cabai : a Akibat Serangan Belalang, b Kumbang Badak
a b
Gambar Lampiran 4. Penyakit yang Menyerang Buah dan Tanaman Cabai : a Anthraknosa, b Layu Bakteri
Gambar Lampiran 5. Penampilan Buah Beberapa Hibrida Cabai di Bawah Naungan
1. DESKRIPSI GENOTIPE IPB C2 x IPB C15
Habitus Tanaman : Semi Tegak
Bentuk Daun : Lanceolate
Umur Panen : 79 HST sedang
Bentuk Buah : Segitiga Menyempit
Permukaan Buah : Agak Mengkerut
Warna Buah Tua : Merah
Panjang Buah : 11.51 cm Mutu II SNI Cabe Merah Besar
Diameter Buah : 16.85 mm
Tebal Kulit Buah : 1.88 mm
Bobot per Buah : 7.95 g
Bobot Buah per Tanaman : 481.20 g
2. DESKRIPSI GENOTIPE IPB C15 x IPB C10
Habitus Tanaman : Semi Tegak
Bentuk Daun : Deltoid
Umur Panen : 72 HST Genjah
Bentuk Buah : Segitiga Menyempit
Permukaan Buah : Agak Mengkerut
Warna Buah Tua : Merah
Panjang Buah : 7.50 cm Mutu II SNI Cabe Merah Besar
Diameter Buah : 11.67 mm
Tebal Kulit Buah : 1.10 mm
Bobot per Buah : 3.09 g
Bobot Buah per Tanaman : 430.32 g
Gambar Lampiran 6. Genotipe Hibrida Berpotensi Heterosis Tinggi : a IPB C2 x IPB C15, b IPB C15 x IPB C10
a b
3. DESKRIPSI GENOTIPE IPB C110 x IPB C5
Habitus Tanaman : Tegak
Bentuk Daun : Lanceolate
Umur Panen : 85 HST Dalam
Bentuk Buah : Segitiga Menyempit
Permukaan Buah : Agak Mengkerut
Warna Buah Tua : Merah
Panjang Buah : 13.03 cm Mutu I SNI Cabe Merah Keriting
Diameter Buah : 12.56 mm
Tebal Kulit Buah : 1.73 mm
Bobot per Buah : 7.46 g
Bobot Buah per Tanaman : 553.91 g
4. DESKRIPSI GENOTIPE IPB C5 x IPB C15
Habitus Tanaman : Semi Tegak
Bentuk Daun : Ovate
Umur Panen : 80 HST Dalam
Bentuk Buah : Segitiga Menyempit
Permukaan Buah : Agak Mengkerut
Warna Buah Tua : Merah
Panjang Buah : 11.25 cm Mutu II SNI Cabe Merah Besar
Diameter Buah : 18.80 mm
Tebal Kulit Buah : 1.48 mm
Bobot per Buah : 8.02 g
Bobot Buah per Tanaman : 507.84 g
Gambar Lampiran 7. Genotipe Hibrida Berpotensi Hasil Tinggi a IPB C110 x IPB C5, b IPB C5 x IPB C15
a b
5. DESKRIPSI GENOTIPE IPB C110 x IPB C10
Habitus Tanaman : Tegak
Bentuk Daun : Ovate
Umur Panen : 85 HST Dalam
Bentuk Buah : Segitiga Menyempit
Permukaan Buah : Agak Mengkerut
Warna Buah Tua : Merah
Panjang Buah : 10.91 cm Mutu II SNI Cabe Merah Keriting
Diameter Buah : 10.45 mm
Tebal Kulit Buah : 1.21 mm
Bobot per Buah : 5.19 g
Bobot Buah per Tanaman : 184.41 g
6. DESKRIPSI GENOTIPE IPB C110 x IPB C15
Habitus Tanaman : Tegak
Bentuk Daun : Ovate
Umur Panen : 81 HST Dalam
Bentuk Buah : Segitiga Menyempit
Permukaan Buah : Agak Mengkerut
Warna Buah Tua : Merah
Panjang Buah : 9.53 cm Mutu III SNI Cabe Merah Keriting
Diameter Buah : 10.69 mm
Tebal Kulit Buah : 0.91 mm
Bobot per Buah : 2.93 g
Bobot Buah per Tanaman : 266.55 g
Gambar Lampiran 8. Genotipe Hibrida Berpotensi Heterosis Sedang : a IPB C110 x IPB C10, b IPB C110 x IPB C15
a b
7. DESKRIPSI GENOTIPE IPB C2 x IPB C5
Habitus Tanaman : Tegak
Bentuk Daun : Ovate
Umur Panen : 77 HST Sedang
Bentuk Buah : Segitiga Menyempit
Permukaan Buah : Rata
Warna Buah Tua : Merah
Panjang Buah : 11.05 cm Mutu II SNI Cabe Merah Besar
Diameter Buah : 13.31 mm
Tebal Kulit Buah : 1.63 mm
Bobot per Buah : 6.03 g
Bobot Buah per Tanaman : 433.38 g
8. DESKRIPSI GENOTIPE IPB C110 x IPB C2
Habitus Tanaman : Tegak
Bentuk Daun : Lanceolate
Umur Panen : 83 HST Dalam
Bentuk Buah : Segitiga Menyempit
Permukaan Buah : Mengkerut
Warna Buah Tua : Merah
Panjang Buah : 13.06 cm Mutu I SNI Cabe Merah Keriting
Diameter Buah : 10.00 mm
Tebal Kulit Buah : 1.18 mm
Bobot per Buah : 6.13 g
Bobot Buah per Tanaman : 366.21 g
Gambar Lampiran 9. Genotipe Hibrida Berdaya Hasil Sedang a IPB C2 x IPB C5 , b IPB C110 x IPB C2
a b
9. DESKRIPSI GENOTIPE IPB C20 x IPB C110
Habitus Tanaman : Tegak
Bentuk Daun : Ovate
Umur Panen : 76 HST Sedang
Bentuk Buah : Segitiga
Permukaan Buah : Rata
Warna Buah Tua : Merah
Panjang Buah : 4.65 cm
Diameter Buah : 15.65 mm
Tebal Kulit Buah : 1.14 mm
Bobot per Buah : 3.76 g
Bobot Buah per Tanaman : 265.65 g
10. DESKRIPSI GENOTIPE IPB C20 x IPB C5
Habitus Tanaman : Semi Tegak
Bentuk Daun : Ovate
Umur Panen : 77 HST Sedang
Bentuk Buah : Segitiga
Permukaan Buah : Rata
Warna Buah Tua : Merah
Panjang Buah : 6.70 cm
Diameter Buah : 16.39 mm
Tebal Kulit Buah : 1.65 mm
Bobot per Buah : 6.78 g
Bobot Buah per Tanaman : 443.64 g
Gambar Lampiran 10. Genotipe Hibrida Berpotensi Heterosis dan Hasil Sedang a IPB C20 x IPB C110, b IPB C20 x IPB C5
b a
11. DESKRIPSI GENOTIPE IPB C5
Habitus Tanaman : Tegak
Bentuk Daun : Ovate
Umur Panen : 88 HST Dalam
Bentuk Buah : Segitiga Menyempit
Permukaan Buah : Agak Mengkerut
Warna Buah Tua : Merah
Panjang Buah : 12.77 cm Mutu I SNI Cabai Merah Besar
Diameter Buah : 16.52 mm
Tebal Kulit Buah : 1.59 mm
Bobot per Buah : 11.64 g
Bobot Buah per Tanaman : 655.55 g
12. DESKRIPSI GENOTIPE IPB C2
Habitus Tanaman : Tegak
Bentuk Daun : Ovate
Umur Panen : 74 HST Genjah
Bentuk Buah : Segitiga Menyempit
Permukaan Buah : Agak Mengkerut
Warna Buah Tua : Merah
Panjang Buah : 14.31 cm Mutu I SNI Cabai Merah Besar
Diameter Buah : 12.39 mm
Tebal Kulit Buah : 1.50 mm
Bobot per Buah : 7.53 g
Bobot Buah per Tanaman : 379.52 g
Gambar Lampiran 11. Genotipe Tetua Berdaya Gabung dan Berpotensi Hasil Tinggi : a IPB C2, bIPB C5
a b
Tabel Lampiran 1. Rata-rata Nilai Heterosis 15 Hibrida Cabai Hasil Persilangan Half Diallel LT
TT TD
BB DBT
BB TKB
PB DMB
PTB PJD
LD BT
UB UP
115.05 56.17
16.49 60.56
16.55 290.58
104.24 55.45
67.07 31.55
22.08 13.43
219.30 -28.68
-13.42 54.88
40.78 7.57
103.63 11.75
145.35 34.41
32.39 34.08
15.01 13.92
12.18 194.29
-18.03 -20.99
58.71 17.69
26.93 93.82
8.95 100.53
54.02 -10.12
17.27 47.13
19.19 20.24
71.46 -19.10
-19.40 73.70
32.18 24.01
30.87 19.20
36.22 12.50
-5.29 63.96
25.00 24.20
22.05 18.10
-19.08 -14.38
23.59 22.49
6.78 30.76
4.31 33.26
11.11 9.36
20.64 5.23
15.43 12.26
51.63 -10.42
-5.44 12.49
18.34 20.35
28.46 9.88
21.23 5.18
4.07 38.12
-1.19 8.15
6.35 12.83
-18.87 -3.15
18.43 5.99
14.41 28.37
15.45 20.70
2.78 -18.41
7.76 22.39
1.96 5.49
46.89 -12.73
-2.74 10.73
24.67 -4.70
43.39 7.60
0.95 20.33
19.38 12.50
-6.72 3.42
16.18 19.74
-7.53 -22.79
19.43 6.86
20.40 25.98
3.30 1.68
21.99 -15.48
-14.52 8.37
-3.50 5.94
8.34 -16.52
-6.50 6.16
-7.60 -7.86
6.72 7.05
-11.50 12.32
-9.35 13.71
-1.72 13.04
6.13 21.30
-11.11 -6.13
20.85 7.95
-4.60 29.59
-6.29 12.02
19.81 -9.11
-7.96 5.58
0.58 9.18
-3.02 -14.29
-5.56 11.48
3.03 -3.13
9.14 -3.66
-1.17 9.77
-14.47 15.66
-8.09 -1.75
2.27 20.50
-9.24 -16.71
16.78 6.85
-7.32 0.44
1.84 -37.14
-23.60 -15.17
2.12 -0.94
2.10 -1.63
-16.26 -6.80
3.43 -13.71
15.33 -21.15
-4.46 -0.96
-25.47 -6.19
-22.03 -5.89
-3.43 0.60
-10.80 -6.82
1.79 -10.82
-16.90 -22.79
-8.00 7.25
-6.92 -36.58
-2.46 -47.25
3.16 -7.09
2.67 5.14
-11.44 1.79
6.62
27.44 15.20