48.54 Pendugaan Daya Gabung Tetua dan Nilai Heterosis Hasil Persilangan Half Diallel Cabai (Capsicum annuum L.) Toleran Naungan.

Tabel 6. Pendugaan Nilai Heterosis dan Heterobeltiosis Tinggi Tanaman Hibrida Cabai Hasil Persilangan Half Diallel Rataan Genotipe IPB C- P1 cm P2 cm F1 cm Heterosis Heterobeltiosis 2x15 103.91 115.17 171.07a-c

56.17 48.54

15x10 115.17 110.38 158.77a-c 40.78 37.86 2x10 103.91 110.38 126.10de 17.69 14.24 110x10 168.34 110.38 184.20a 32.18 9.42 110x15 168.34 115.17 173.64ab 22.49 3.15 2x5 103.91 153.44 152.27b-d 18.34 -0.76 5x15 153.44 115.17 142.35b-d 5.99 -7.22 20x5 72.80 153.44 141.02cd 24.67 -8.09 20x10 72.80 110.38 97.87ef 6.86 -11.33 110x5 168.34 153.44 148.65b-d -7.60 -11.69 20x15 72.80 115.17 101.46ef 7.95 -11.90 20x2 72.80 103.91 91.03f 3.03 -12.39 110x2 168.34 103.91 145.45b-d 6.85 -13.60 20x110 72.80 168.34 139.06cd 15.33 -17.39 5x10 153.44 110.38 101.85ef -22.79 -33.62 Keterangan : angka yang diikuti huruf yang sama, tidak berbeda nyata pada taraf 5 Berdasarkan Tabel 6, nilai heterosis pada karakter ini berkisar antara - 22.79-56.175 sedangkan nilai heterobeltiosis berkisar antara -33.62-48.54. Karakter tinggi tanaman penting pada tanaman cabai terkait dengan kondisi lingkungan. Menurut Kirana dan Sofari 2007, karakter tinggi berhubungan dengan ketahanan terhadap penyakit busuk buah antraknosa. Buah-buah dari tanaman yang lebih tinggi tidak menyentuh tana sehingga dapat mengurangi percikan air dari tanah ke buah yang merupakan sumber infeksi jamur. Fenomena ini memang terjadi di lapangan, genotipe IPB C20 dan IPB C20 x IPB C15 merupakan genotipe yang paling banyak mengalami busuk buah anthraknosa karena memiliki tinggi tanaman yang relatif lebih rendah di antara genotipe lainnya. Pada Tabel 7 dapat dilihat nilai tengah tetua untuk karakter tinggi dikotomus adalah 12.73-32.64 cm, sedangkan nilai tengah hibridanya berkisar antara 14.21-27.31 cm. Peningkatan tinggi dikotomus hibrida terhadap tetuanya relatif kecil, ini dapat dilihat dari nilai heterosis dan heterobeltiosisnya yang rendah. Sementara heterosis dan heterobeltiosis tertinggi, berturut-turut hanya mencapai 26.93 dan 14.43. Tabel 7. Pendugaan Nilai Heterosis dan Heterobeltiosis Tinggi Dikotomus Hibrida Cabai Hasil Persilangan Half Diallel Rataan Genotipe IPB C- P1 cm P2 cm F1 cm Heterosis Heterobeltiosis 2x5 22.53 21.73 25.78a-c 16.49 14.43 20x15 12.73 13.70 14.21e 7.57 3.76 2x15 22.53 13.70 22.99a-d 26.93 2.04 5x15 21.73 13.70 21.97a-d 24.01 1.08 2x10 22.53 26.21 26.02a-c 6.78 -0.71 20x2 12.73 22.53 21.22cd 20.35 -5.84 20x5 12.73 21.73 19.71d 14.41 -9.30 5x10 21.73 26.21 22.84a-d -4.70 -12.84 20x110 12.73 32.64 27.31a 20.40 -16.33 110x10 32.64 26.21 27.11ab -7.86 -16.94 110x5 32.64 21.73 25.94a-c -4.60 -20.54 15x10 13.70 26.21 19.33d -3.13 -26.25 20x10 12.73 26.21 18.04de -7.32 -31.16 110x2 32.64 22.53 21.75b-d -21.15 -33.36 110x15 32.64 13.70 21.32cd -8.00 -34.70 Keterangan : angka yang diikuti huruf yang sama, tidak berbeda nyata pada taraf 5 Berdasarkan Tabel 7, hibrida-hibrida cabai yang ditanam lebih banyak yang memiliki nilai heterobeltiosis negatif pada kedua karakter ini. Menurut Sulistyo 2006, nilai heterobeltiosis yang cenderung negatif menunjukkan bahwa hibrida-hibrida tersebut belum mampu memperbaiki karakter-karakter dari tetua- tetua terbaik yang digunakan. Terdapat beberapa genotipe yang memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis yang positif untuk karakter tinggi tanaman antara lain IPB C110 x IPB C10, IPB C110 x IPB C15, IPB C2 x IPB C15, IPB C15 x IPB C10, dan IPB C2 x IPB C10 Tabel 6. Genotipe yang memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis positif karakter tinggi dikotomus antara lain IPB C2 x IPB C15, IPB C2 x IPB C5, dan IPB C5 x IPB C15 Tabel 7. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Sitaresmi 2007 yang menunjukkan genotipe IPB C2 x IPB C15 memiliki nilai heterobeltiosis paling tinggi untuk karakter tinggi dikotomus yaitu mencapai 31.33. Karakter Diameter Batang Nilai tengah karakter diameter batang tetua berkisar antara 8.52-12.04 mm sedangkan nilai tengah hibrida berkisar antara 9.42-12.10 mm Tabel 8. Sebagian besar hibrida mengalami peningkatan diameter batang terhadap rataan diameter batang kedua tetuanya, tetapi peningkatan yang terjadi relatif kecil. Hal ini dapat dilihat dari nilai heterosisnya yang kecil. Peningkatan diameter batang hibrida terhadap tetua superiornya pun relatif kecil dengan nilai heterobeltiosis tertinggi hanya mencapai 14.28. Hibrida-hibrida yang memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis positif antara lain IPB C110 x IPB C15, IPB C110 x IPB C10, IPB C20 x IPB C10, IPB C 20 x IPB C2, dan IPB C2 x IPB C10. Tanaman yang memiliki diameter batang yang besar akan menyebabkan penampilan tanaman lebih kokoh dengan asumsi bahwa diameter batang yang besar dapat menopang tanaman lebih baik. Tabel 8. Pendugaan Nilai Heterosis dan Heterobeltiosis Diameter Batang Hibrida Cabai Hasil Persilangan Half Diallel Rataan Genotipe IPB C- P1 mm P2 mm F1 mm Heterosis Heterobeltiosis 20x10 8.86 8.52 10.13b-e 16.55 14.28 20x2 8.86 9.09 10.03c-e 11.75 10.34 2x10 9.09 8.52 9.59de 8.95 5.50 110x10 11.15 8.52 11.72a-c

19.20 5.11