Temu Ireng Cu Tanaman Obat D

sepasang ginjal multi dan ilia, terletak pada konsistensinya lunak tempatnya Anonim 200 Gamba A: tub

2.5 Tanaman Obat D

Tanaman oba keperluan obat-obata phytoterapi juga mas sebagai bahan pengob juga semakin diperl peningkatan produksi sebagai tanaman bum yaitu dengan rimpang tempat kosong yang t Hasanah 1992.

2.5.1 Temu Ireng Cu

Temu ireng a Kamboja, Burma kini ireng biasa tumbuh da kerap ditemui tumbuh dengan ketinggian 400 ultilobuler yang erat hubungannya dengan kolum da bagian kaudal dari paru-paru. Warnanya ak sehingga mudah rusak pada proses pe 2009. B A bar 2. Histologi ginjal ayam normal Anonim 2010 bulus ginjal; B: glomerulus at Di Indonesia obat adalah tanaman yang penggunaan ut obatan, dalam hal ini obat tradisional yang kh asih harus diteliti. Tanaman obat berkhasia obatan tradisional atau alternatif. Kegunaan ta perluas aplikasinya dalam penanganan kese oduksi hewan ternak. Beberapa diantaranya telah bumbu dalam rumah tangga. Perbiakannya juga pang, tumbuh liar di tempat erbuka seperti kebun, g tanahnya sedikit lembab, atau ditanam di peka Curcuma aeroginosa Roxb. g atau juga sering disebut temu hitam tum kini Thailand, Indocina, hingga tumbuh di Indon buh dan ditanam di halaman atau pekarangan, tapi buh liar di hutan jati, padang rumput, dan a 400-750 dpl. Tanaman ini mempunyai tinggi a 9 lumna vertebralis ya kecoklatan dan pengeluaran dari nonim 2010 utamanya untuk khasiatnya secara siat telah dikenal n tanaman obat ini kesehatan maupun lah dibudidayakan juga relatif mudah kebun, tepi sungai, pekarangan rumah umbuh di daerah di Indonesia. Temu tapi selain itu juga n area persawahan i antara 1-2 meter, berbatang semu dari kumpulan pelepah daun, berwarna hijau atau cokelat gelap, daun tunggal, bertangkai panjang, dan jumlah daun 2-9 helai. Helaian daun bentuknya bundar memanjang sampai lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya hijau tua dengan sisi kiri - kanan ibu tulang daun terdapat semacam pita memanjang berwarna merah gelap atau lembayung, panjang 31-84 cm, lebar 10-18 cm. Bunganya bertipe majemuk berbentuk bulir yang tandannya keluar langsung dari rimpang, panjang tandan 20-25 cm, bunga mekar secara bergiliran dari kantong-kantong daun pelindung yang besar, pangkal daun pelindung berwarna putih, ujung daun pelindung berwarna ungu kemerahan. Mahkota bunga berwarna kuning. Rimpangnya cukup besar dan merupakan umbi batang. Rimpang juga bercabang-cabang. Jika rimpang tua dibelah, tampak lingkaran berwarna biru kehitaman di bagian luarnya. Rimpang temu hitam mempunyai aroma yang khas. Perbanyakan dengan rimpang yang sudah cukup tua atau pemisahan rumpun. Gambar 3. Temu Ireng Curcuma aeroginosa Roxb. Anonim 2010 Klasifikasi tanaman temu ireng: Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae Ordo : Zingberales Famili : Zingiberaceae Genus : Curcuma Spesies : Curcuma aeroginosa Roxb. Anonim 2010 Di masyarakat Indonesia istilah temu ireng Curcuma aeroginosa Roxb. sangat bevariasi tergantung daerah masing-masing, sebenarnya istilah temu ireng lebih sering dipakai oleh masyarakat Jawa dan jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah temu hitam. Beberapa daerah Indonesia mengenal temu ireng dengaan istilah koneng hideung Sunda, temu lotong Bugis, temo celeng Madura. Temu ireng merupakan salah satu tanaman yang telah lama digunakan sebagai bahan ramuan obat tradisional di Indonesia maupun di negara lainnya seperti India dan Filipina. Rimpang temu ireng Curcuma aeroginosa Roxb. mengandung minyak atsiri berupa tanin, kurkumol, kurkumenol, isokurkumenol, kurzerenon, kurdion, kurkumalakton, germakron, a, ß, g-elemene, linderazulene, kurkumin, demethyoxykurkumin, bisdemethyoxykurkumin Dalimartha 2005. Melalui metode Gas Kromatografi Spektrometri Massa GC-MS pada ekstrak rimpang temu irang didapatkan kandungan senyawa kimia berupa metil xanthotoksin 2,09, metano benzosiklohepten 1,96, L-limonen 0,92, dan metilena- 5heksenal 0,6 Setiyono 2008.Temu ireng Curcuma aeroginosa Roxb. terbukti berkhasiat untuk mencegah maupun mengobati beberapa penyakit, seperti berbagai penyakit kulit, antara lain kudis, ruam, borok, perut mulas kolik, sariawan, batuk, sesak nafas, dan kecacingan Mulisah 1999. Selain berkhasiat obat, temu ireng juga bermanfaat untuk menambah nafsu makan Winarto 2003 dan membantu melancarkan pengeluaran lokhia darah kotor.

3. METODOLOGI PENELITIAN