C. Keterbatasan Penelitian
Peneliti  menyadari  adanya  keterbatasan  dalam  pelaksanaan  penelitian  ini, keterbatasan penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1.  Dapat  terjadinya  bias  dalam  pengisian  form  FFQ,  karena  responden  yang diwawancarai berusia ≥45 tahun dan dibutuhkan daya ingat responden untuk
mengingat  pola  konsumsi  makanan  responden  dalam  jangka  waktu  tertentu. Sehingga  diperlukan  waktu  yang  lama,  kesabaran  dan  ketenangan  saat
mewawancarai responden 2.  Adanya  keterbatasan  saat  melakukan  wawancara  responden,  karena
kurangnya pewawancara dan responden yang datang secara bersamaan cukup banyak, sehingga pewawancara merasa lelah dan tidak dapat istirahat.
3.  Jenis  penelitian  ini  menggunakan  desain  studi  cross  sectional  sehingga  data yang diperoleh tidak bisa digeneralisasikan.
4.  Houthrone effect ; subjek penelitian mengetahui bahwa dirinya sedang diteliti sehingga dapat mempengaruhi jawaban responden.
84
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya,  maka  kesimpulan  yang  dapat  ditarik  dalam  penelitian  ini  adalah
sebagai berikut: 1.  Gambaran  kepadatan  tulang  lansia  awal  di  Puskesmas  Pisangan  Tangerang
Selatan,  yaitu  sebanyak  9  orang  8.2  memiliki  kepadatan  tulang  normal, dan  101  orang  91.8  memiliki  kepadatan  tulang  tidak  normal  dengan  57
orang  51.8  mengalami  osteopenia,  dan  44  orang  40  mengalami osteoporosis.
2.  Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kepadatan tulang pada lansia awal di Puskesmas Pisangan Tangerang Selatan.
3.  Ada hubungan antara status menopause dengan kepadatan tulang pada lansia awal di Puskesmas Pisangan Tangerang Selatan.
4.  Tidak  ada  hubungan  antara  asupan  kalsium  dengan  kepadatan  tulang  pada lansia awal di Puskesmas Pisangan Tangerang Selatan.
5.  Tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kepadatan tulang pada lansia awal di Puskesmas Pisangan Tangerang Selatan.
6.  Tidak  ada  hubungan  antara  perilaku  merokok  dengan  kepadatan  tulang  pada lansia awal di Puskesmas Pisangan Tangerang Selatan.
7.  Data  yang  didapatkan  untuk  variabel  kebiasaan  konsumsi  alkohol menunjukkan  bahwa  semua  responden  dalam  penelitian  tidak  ada  yang
memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol sehingga respondennya homogen. Oleh  karena  itu  data  yang  diolah  tidak  dapat  dilakukan  uji  statistik  untuk
melihat  apakah  ada  hubungan  antara  kebiasaan  mengkonsumsi  alkohol dengan kepadatan tulang.
B. Saran