12
2.2 Kecelakaan Lalu lintas
Kecelakaan lalu- lintas adalah kejadian di mana sebuah kendaraan bermotor tabrakan dengan benda lain dan menyebabkan kerusakan. Kadang
kecelakaan ini dapat mengakibatkan luka-luka atau kematian manusia atau binatang. Kecelakaan lalu- lintas menelan korban jiwa sekitar 1,2 juta manusia
setiap tahun WHO, 2009. Menurut UU No. 22 Tahun 2009 tentang pengertian, Kecelakaan Lalu
Lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa Pengguna Jalan lain yang
mengakibatkan korban manusia dan atau kerugian harta benda.
2.3 Faktor Resiko Kecelakaan Lalu Lintas
Berbagai faktor terlibat dalam Kecelakaan Lalu Lintas, mulai dari manusia sampai sarana jalan yang tersedia. Secara garis besar ada 5 faktor yang berkaitan
dengan peristiwa Kecelakan LaluLintas, yaitu faktor- faktor pengemudi, penumpang, pemakai jalan, kendaraan, dan fasilitas jalanan. Ditemukan
konstribusi masing- masing faktor : 75 faktor manusiapengemudi, 5 faktor kendaraan, 5 kondisi jalan, 1 kondisi lingkungan, dan faktor lainnya.
Faktor manusia:pengemudi, penumpang sampai pejalan kaki. Faktor manus ia ini menyangkut masalah disiplin berlalulintas. Dianggap sebagai salah
satu faktor utama yang mene ntukan Kecelakaan LaluLintas. Faktor manusia yang berada di belakang kemudi ini memegang peranan penting. Karakteristik
pengemudi berkaitan dengan: keterampilan mengemudi gangguan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
13
mabuk, ngantuk, letih, SIM: tidak semua pengemudi memiliki SIM, maka tidak jarang alasan tilang berhubungan dengan ketidak- lengkapanadministrasi,
termasuk izin mengemudi. Secara khusus faktor-faktor pengemudi yang pernah diteliti antara lain
oleh Boediharto dan kawan-kawan adalah : Perilaku pengemudi : ngebut, tidak displinmelanggar rambu dan Kecakapan mengemudi : pengemudi baru belum
berpengalaman melalui jalan rute, mengantuk pada waktu mengemudi, mabuk pada waktu mengemudi, umur pengemudi 20 tahun atau kurang, umur pengemudi
55 tahun atau lebih. Faktor penumpang. Misalnya jumlah muatan baik penumpang maupun barangnya yang berlebih. Secara psikologis ada juga
kemungkinan penumpang mengganggu pengemudi. Faktor pemakai jalan, pemakai jalan di indonesia bukan saja terjadi dari
kendaraan. Di sana ada pejalan kaki atau pengendara sepeda. Selain itu, jalan raya dapat menjadi tempat menumpang pedagang kaki lima, peminta- minta dan
semacamnya. Hal ini mebuat semakin semerawutnya keadaan di jalanan. Jalan umum juga dipakai sebagai sarana perpakiran. Tidak jarang terjadi, mobil
terparkir mendapat tabrakan. Faktor Kendaraan. Jenis- jenis kendaraan : Kendaran tidak bermotor : sepeda, becak, gerobak, bendi delman. Kendaraan bermotor:
sepeda motor, roda tiga bemo, oplet, sedan, bus, truk gandeng. Di antara jenis kendaraan, Kecelakaan Lalu Lintas paling sering pada kendaraan sepeda motor.
Faktor fisik jalan. Keadaan fisik jalan, rambu-rambu jalan, kebaikan jalan: antara lain dilihat dari ketersediaan rambu-rambu lalu lintas, sarana jalan, panjang
jalan yang tersedia dengan jumlahkendaraan yang menumpah di atasnya. Di kota-
Universitas Sumatera Utara
14
kota besar tampak kemacetan terjadi di mana- mana, memancing terjadinya kecelakaan. Dan sebaliknya, jalan raya yang mulus memancing pengemudi untuk
‘balap’, juga memancing kecelakaan. Keadaan fisik jalanan : pengerjaaan jalanan atau jalan yang fisiknya kurang memadai, misalnya lubang- lubang dapat menjadi
pemicu terjadinya kecelakaan. Keadaan jalan yang berkaitan dengan kemungkinan Kecelakaan Lalu
Lintas berupa: Struktur : datar mendaki menurun; lurus berkelok-kelok, Kondisi : baikberlubang- lubang, Luas : lorong, jalan tol, Status : jalan desa, jalan
provinsinegara. Faktor lingkungan. Cuaca dan iklim geografik, dapat diduga dengan adanya kabut, hujan, jalan licin akanmembawa resiko Kecelakaan Lalu
Lintas Bustan, 2000.
2.4 Bentuk Kecelakaan Lalu Lintas