Antena Mikrostrip dengan Pencatu Rangkap Dua Antena Mikrostrip dengan Pencatu Tunggal

eksternal dan antena mikrostrip dengan pencatuan tunggal. Klasifikasi antena ini berdasarkan atas jumlah titik pencatu, yang dibutuhkan untuk membangkitkan polarisasi melingkar.

3.2.1 Antena Mikrostrip dengan Pencatu Rangkap Dua

Memiliki perbedaan fasa sebesar 90 diantara daerah medannya pada antena mikrostrip merupakan suatu keuntungan untuk mendapatkan polarisasi melingkar. Sistem pencatuan rangkap merupakan cara mudah untuk membangkitkan polarisasi melingkar pada antena mikrostrip. Bentuk pokok pada sebuah antena mirostrip pencatuan rangkap ditunjukkan pada Gambar 3.1, yang mana patch dicatu dengan amplitudo sama dan memiliki perbedaan fasa sebesar 90 serta menggunakan polarisator eksternal.[7] Gambar 3.1 Antena mikrostrip dengan pencatu rangkap Seperti yang terlihat pada Gambar diatas, sistem pencatuan rangkap juga dibagi menjadi dua kategori, yakni tipe hybrid dan pencatu rangkap tipe offset. Pada Gambar terlihat bahwa tipe hybrid memiliki sepasang cabang saluran yang berfungsi menghasilkan medan dengan amplitudo sama dan memiliki perbedaan fasa sebesar 90 pada frekuensi tengah. Oleh karena itu, pengaturan hybrid pada sisi patch, antena berperan sebagai sebuah peradiator polarisasi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA melingkar. Ini dibutuhkan sebagai catatan bahwa setiap terminal masukan dari hybrid, bagaimanapun akan membuktikan bahwa antena terpolarisasi melingkar. Kategori berikutnya adalah pencatuan sistem offset. Disini, saluran pencatu offset, memiliki panjang gelombang seperempat lebih panjang daripada saluran yang lainnya, yang diatur pada sisi patch. Namun, satu kekurangan yang paling mendasar dari tipe ini ialah pada tipe ini memiliki bandwidth yang sempit kecil, walaupun ketergantungannya akan frekuensi lebih besar daripada tipe hybrid. Namun begitupun, dalam prakteknya dilapangan, sistem pencatuan rangkap baik tipe hybrid maupun tipe pencatuan offset, sangat jarang digunakan untuk mendapatkan polarisasi melingkar pada antena mikrostrip. Hal ini disebabkan karena kedua tipe tersebut cukup sulit dalam hal perancangan dan fabrikasi, karena pada sistem pencatuan ini dibutuhkan polarisator tambahan.

3.2.2 Antena Mikrostrip dengan Pencatu Tunggal

Antena mikrostrip dengan sistem pencatu tunggal merupakan antena yang sederhana, mudah dalam fabrikasi, murah, serta memiliki struktur yang rapi. Umumnya antena mikrostrip pencatu tunggal digunakan pada patch lingkaran dan patch segiempat. Untuk mendapatkan polarisasi melingkar, teknik yang sering digunakan ialah memberikan slot pada patch dan memotong sudut patch, seperti yang terlihat pada Gambar 3.2 [7]. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Gambar 3.2 Bentuk umum antena mikrostrip berpolarisasi melingkar pencatu tunggal. Dari Gambar antena mikrostrip yang terlihat pada gambar bahwa, prinsip kerja dari antena ini dapat dibedakan menjadi dua model orthogonal oleh efek dari perturbasi bagian dari antena, seperti slot atau bagian patch antena yang dipotong. Perturbasi antena ini digunakan untuk membagi daerah medan pada antena dengan amplitudo sama dan memiliki pertukaran fasa sebesar 90 a.Slot bentuk C . Oleh karena itu, syarat polarisasi melingkar dapat dipenuhi. Umumnya, pada antena mikrostrip berpencatu tunggal, teknik yang digunakan untuk menghasilkan polarisasi melingkar ialah dengan perturbasi bagian patch antena. Beberapa teknik yang dapat digunakan pada antena mikrostrip untuk menghasilkan polarisasi melingkar, seperti :[7] Pada teknik ini, patch antena diberi slot yang berbentuk seperti huruf “C”. Biasanya teknik ini menggunakan pencatuan metode kopling aperture. Dimensi slot digunakan untuk mengoptimasi antena dalam hal axial ratio dan matching impedance. Dengan teknik ini, dapat meningkatkan axial ratio dan impedance UNIVERSITAS SUMATERA UTARA bandwidth masing-masing sebesar 3,1 dan 16,4. Bentuk antena dengan slot “C” dapat dilihat pada Gambar 3.3. Gambar 3.3 Antena mikrostrip patch segiempat dengan slot “C” b. Slot bentuk F Sama seperti antena yang diberi slot “C”, antena ini juga menggunakan pencatuan kopling aperture, dan teknik ini dapat memperbaiki axial ratio dan impedance bandwidth masing-masing sebesar 3,2 dan 5,62. Pada antena ini, patch antena di beri slot seperti huruf “F”, seperti yang terlihat pada Gambar 3.4 berikut ini. Gambar 3.4 Antena mikrostrip patch segiempat dengan slot “F” UNIVERSITAS SUMATERA UTARA c. Slot bentuk S Teknik ini juga biasanya menggunakan pencatuan kopling apertur. Pada patch antena diberi slot seperti huruf “S”, seperti terlihat pada Gambar 3.5. Gambar 3.5 Antena mikrostrip patch segiempat dengan slot “S” d. Dua Slot Persegi yang Saling Terhubung Menambahkan dua slot persegi yang saling terhubung sepanjang diagonal patch antena dapat dilihat pada Gambar 3.6. Kedua slot didesain dengan sangat cermat dan dicatu dengan teknik probe koaksial untuk membangkitkan polarisasi melingkar. Gambar 3.6 Antena mikrostrip patch segiempat dengan dua slot persegi yang saling terhubung. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Selain dari beberapa teknik tersebut, ada dua teknik yang paling sering digunakan pada antena mikrostrip pencatu tunggal, yakni antena mikrostrip dengan sudut terpotong dan antena mikrostrip dengan slot diagonal. Kedua teknik ini paling sering digunakan karena bentuknya yang paling sederhana sehingga memudahkan kita dalam perancangannya.

3.2.3 Antena Mikrostrip Patch Segiempat dengan Sudut Terpotong.