Analisis biaya pengolahan crude palm oil (CPO) dan evaluasi kinerja kemitraan pasca konversi kasus PT. Perkebunan Nusantara V Pabrik Kelapa Sawit Sei. Pagar, Kabupaten Kampar, Riau

!
$ !

"
($ ' "

# *+

,-./-/01

2

1//3

# $
)

%"!

"


& '

109

Analisis Biaya Pengolahan Crude Palm
Oil (CPO) dan Evaluasi Kinerja Kemitraan Pasca Konversi (Kasus PT.
Perkebunan Nusantara V Pabrik Kelapa Sawit Sei. Pagar, Kabupaten Kampar,
Riau). Di bawah Bimbingan
Sektor pertanian memiliki beberapa subsektor, salah satunya adalah
subsektor perkebunan yang memegang peranan strategis dalam perekonomian
Indonesia. Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang memiliki
arti penting bagi perkembangan pembangunan nasional. Areal kelapa sawit di
Propinsi Riau sebagian besar adalah milik PT. Perkebunan Nusantara V (PTPN V)
dibawah naungan BUMN, salah satunya yaitu Sei Pagar (SPA). PTPN V Pabrik
Kelapa Sawit (PKS) SPA sebagai penanggung jawab terlaksananya pembangunan
proyek perkebunan inti rakyat (PIR)/Trans. PTPN V PKS SPA mengembangkan
kemitraan dengan petani plasma. Kemitraan PIR/Trans dilihat sebagai suatu
sistem pengadaan bahan baku agroindustri, maka posisi petani plasma sebagai
pemasok bahan baku tandan buah segar (TBS) ke perusahaan inti menjadi salah
satu faktor yang menentukan keunggulan bersaing perusahaan dalam industri.

Namun pada kenyataannya, kemitraan yang dilaksanakan tidak selalu berjalan
sesuai harapan. Adanya penurunan volume pasokan bahan baku (TBS) dari petani
plasma ke PKS SPA menunjukkan kemitraan pemasok sebagai sistem pengadaan
bahan baku belum mencapai manfaat yang optimal. Tidak tercapainya jumlah
pasokan TBS yang masuk ke PKS SPA juga berpengaruh kepada jumlah biaya
pengolahan PKS SPA yang dikeluarkan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mendeskripsikan perkembangan biaya
pengolahan PKS SPA. (2) Menganalisis faktor–faktor yang mempengaruhi biaya
pengolahan CPO PKS SPA. (3) Mengkaji kemitraan yang terjadi antara petani
plasma dan PTPN V Sei. Pagar pada tahap pasca konversi.
Penelitian dilaksanakan di PTPN V PKS SPA dan petani plasma di tingkat
kebun. Perusahaan ini dipilih dengan sengaja (purposive) berdasarkan
pertimbangan bahwa perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dibidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. Pengumpulan data
dilaksanakan pada bulan Desember 2007 sampai dengan Februari 2008.
Data penelitian yang dikumpulkan menggunakan data primer dan data
sekunder. Pengambilan data untuk evaluasi kemitraan yang terjadi antara petani
plasma dan PTPN V SPA dilakukan dengan wawancara kepada pihak karyawan
inti sebanyak 10 orang dan kepada petani plasma sebanyak 30 orang.
Pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling karena keterbatasan

waktu dan kesulitan menyeleksi observasi. Analisis yang digunakan adalah
analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitaf digunakan untuk
mendeskripsikan perkembangan biaya pengolahan dan menganalisis faktor/faktor
yang mempengaruhi biaya pengolahan CPO, sedangkan analisis kualitatif
digunakan untuk mengkaji evaluasi kemitraan PTPN V SPA.
Komponen biaya tetap yang terbesar adalah gaji karyawan pimpinan dan
pelaksana sedangkan komponen biaya variabel terbesar adalah pembelian bahan
baku (TBS), pada tahun 2007 terjadi peningkatan harga TBS sebesar 44,25 persen

110

dibanding tahun 2006. Secara ekonomis belum efisien, sedangkan dari segi
efisiensi teknis PTPN V SPA dapat disimpulkan sudah cukup baik. Tapi perlu
dilakukan peningkatan jumlah produksi TBS agar sesuai dengan kapasitas
terpasang pabrik yaitu 30 ton TBS/jam.
Dari hasil analisis regresi diperoleh faktor biaya yang mempengaruhi biaya
pengolahan CPO secara nyata yaitu gaji karyawan, biaya pemeliharaan bangunan
pabrik, biaya pemeliharan mesin dan instalasi pabrik, premi asuransi pabrik,
pembelian TBS, biaya listrik, biaya air, dan biaya angkut. Nilai elastisitas
sebagian besar masing/masing variabel independen adalah positif menunjukkan

bahwa kenaikan penggunaan faktor biaya memberikan pengaruh positif terhadap
kenaikan jumlah biaya pengolahan CPO PTPN V PKS SPA.
Saat ini kemitraan PIR–Trans antara PTPN V SPA dan petani plasma telah
memasuki tahap pasca konversi. Sepuluh indikator evaluasi kinerja kemitraan
diperoleh kesimpulan bahwa kemitraan PTPN V SPA dan petani plasma masih
dikategorikan pada tingkat sedang. Hal ini ditunjukkan oleh enam indikator dari
sepuluh indikator menyatakan kinerja kemitraan PTPN V SPA tergolong sedang
yaitu pengetahuan mengenai penyetoran TBS ke inti (80 persen), komunikasi
yang dibangun pihak inti dan plasma (73,33 persen), harga beli TBS (70 persen),
waktu pembayaran TBS (74,44 persen), ketanggapan inti dalam menyelesaikan
keluhan petani (67,78 persen), dan sikap inti terhadap kesejahteraan petani
(71,11).
PT. Perkebunan Nusantara V SPA perlu mencari alternatif/alternatif untuk
melakukan pendekatan kepada petani plasma misalkan melalui pengadaan pupuk
dan pestisida kembali seperti pada tahap persiapan kemitraan yang
pembayarannya dapat diberikan melalui kredit dari hasil panen petani plasma
tersebut, memberikan penyuluhan, dan menjalin hubungan yang baik dengan
petani plasma sehingga terjalin adanya ikatan persaudaraan yang kuat antara
PTPN V SPA dengan petani plasma serta memberikan kemudahan kepada petani
plasma dalam hal pembayaran hasil panen dengan sistem cash and carry.


111

!

"

$ !

($ ' "

# $

%"!

"

& '

)


"$ "
& "

# *

!

4

!

!

($ 5# *
7

2
!"! !


#!

!
!

"

# *+

,-./-/01

2

1//3

"
5&5

#


6

!

"

112

Judul : ANALISIS BIAYA PENGOLAHAN CRUDE PALM OIL (CPO)
DAN EVALUASI KINERJA KEMITRAAN PASCA KONVERSI
(Kasus PT. Perkebunan Nusantara V Pabrik Kelapa Sawit Sei. Pagar,
Kabupaten Kampar, Riau)
Nama : MORINTARA PUTRI SURBAKTI
NRP

: A14304072

Menyetujui,
Dosen Pembimbing


Dr. Ir. Eka Intan Kumala Putri, MS
NIP: 131 918 659

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr
NIP. 131 124 019

Tanggal Lulus:

113

DENGAN INI, SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG
BERJUDUL 8
!
$ !

($ '


"

"

# $

%"!

"

& '

)8 BENAR/BENAR HASIL KARYA SENDIRI

YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN
ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH
GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA
SKRIPSI INI BENAR/BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK
MENGANDUNG BAHAN/BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU
DITERBITKAN


OLEH PIHAK LAIN

KECUALI SEBAGAI

BAHAN

RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.

5&5 '

5 " !

" 1//3

! "
,-./-/01

!"

114

9

Penulis bernama lengkap Morintara Putri Surbakti, dilahirkan
pada tanggal 22 Februari 1986 di Jakarta dari pasangan Bapak
M. K Surbakti dan Ibu Rosmariany Ginting. Penulis merupakan
anak keempat dari empat bersaudara.
Pada tahun 1998 penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD. YKPP I,
Sungai Pakning, Riau. Penulis menyelesaikan pendidikan menengah pertama di
SLTP STRADA FX/1 Jakarta pada tahun 2001 dan menyelesaikan pendidikan
menengah atas di SMAN 80 Jakarta pada tahun 2004. Penulis aktif di beberapa
organisasi seperti OSIS serta kegiatan ekstrakurikuler.
Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui Undangan Seleksi
Masuk IPB (USMI) tahun 2004. Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut
Pertanian Bogor (IPB) pada program studi Ekonomi Pertanian Sumberdaya (EPS),
jurusan Ilmu/ilmu Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Selama menempuh pendidikan di IPB, penulis aktif diberbagai organisasi
kemahasiswaan seperti Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu/ilmu Sosial Ekonomi
Pertanian (MISETA) periode 2004/2005 departemen Pengembangan Ilmu Sosial
dan Ekonomi, Asisten Dosen Mata Kuliah Agama Protestan pada tahun
2005/2006 sampai 2006/2007, Koordinator Asisten Dosen Mata Kuliah Agama
Protestan pada tahun 2007/2008, serta aktif dalam beberapa kegiatan kepanitian
intern maupun ekstern kampus, yaitu kepanitian Agrocareer, PMK, panitia
Retreat Angkatan, panitia MAPER, dan Ketua KAKR GBKP Bogor periode
2007/2008 sampai 2008/2009.

115

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
rahmat dan karunia/Nya penulis diberikan kekuatan, hikmat dan pengetahuan
untuk menyelesaikan skripsi ini.
Sebuah kebanggaan bagi penulis ketika membuat skripsi yang berjudul


#" "

" 4

("!
# $

%"!

&5# *
;

5 :

"

& '

) 7
"

: #

"

"

!
$ !

($ '

"

6
"

) 8 Skripsi ini ditulis untuk

memenuhi persyaratan penyelesaian Program Sarjana pada Fakultas Pertanian,
Departemen Ilmu/ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak
akan terselesaikan. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak atas bantuan secara moril maupun material selama
proses penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan dan
kelemahan, oleh karena itu penulis senantiasa menerima setiap saran dan kritik
yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi
ini berguna dan bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membutuhkan.

Bogor, Mei 2008

Penulis

116

Puji dan syukur atas segala berkat Tuhan yang senatiasa menyertai dan
memberkati

proses

penulisan

tugas

akhir

ini

sehingga

penulis

dapat

menyelesaikanya dengan baik. Terselesainya tugas akhir ini tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan dari pihak–pihak yang telah membantu. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Keluarga tercinta: Papa, Mama yang penulis sayangi semua yang terbaik
kupersembahkan untuk kedua orangtuaku, Bang ala dan keluarga, Bang
Ijos dan keluarga, dan Bang Iman yang selalu mendoakan dan memberi
dorongan setiap hari.
2. Ibu Dr. Ir. Eka Intan Kumala Putri, MS selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah sabar membantu, meluangkan waktu dan mengarahkan penulis
sampai selesainya penulisan skripsi ini.
3. Bapak A. Faroby Falatehan, SP,ME selaku dosen penguji utama dan Ibu
Ir. Meti Ekayani, M.Sc selaku dosen penguji wakil departemen yang telah
bersedia untuk menguji penulis, serta atas saran, masukan dan
perbaikannya dalam penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Ir. Arifin Saragih, selaku Manajer yang sudah memberikan izin
untuk dapat melakukan penelitian di PTPN V Sei. Pagar.
5. Bapak H. Khairulrizal, ST, selaku Masinis Kepala di PT. Perkebunan
Nusantara PKS V Sei. Pagar.
6. Bapak Indranof Tarigan, selaku KTU di PT. Perkebunan Nusantara V
PKS Sei. Pagar. Terima kasih atas motivasi dan dukungan yang telah
diberikan kepada penulis.
7. Bapak Bantu Sembiring dan Bapak Fransisco Karo/Karo terima kasih atas
motivasi dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.
8. Bapak Syahendra Lubis (Bang Lokot), selaku Ko. Anggaran di
PT.Perkebunan Nusantara PKS V Sei. Pagar. Terima kasih atas dukungan
yang diberikan dan banyak membantu penulis dalam kelangsungan
penyusunan skripsi ini.

117

9. Natalia sebagai sahabat yang selalu memberi dukungan ketika penulis
mulai lelah dan jatuh. Terima kasih untuk persahabatan kita selama ini.
Teman/Teman EPS 41 yang banyak mendukung dan peduli: Owien, Tita,
Deli, Nana, Yudie, Kevin, Bjay, Pipih, Rolas, Lenny, Yanthi, Mery, Lina,
Rocky, Jimmy, Risti, Mayang, Ade, Maya, Aghiez, Mba sari, dan rekan/
rekan EPS 41 seluruhnya serta teman/teman sepembimbingan penulis:
Evie, Cecep, Gufron, Erfan kalian harus semangat ya teman.
10. Keluarga kelompok kecilku, Kak Tience, Yenny, Rini, Dek Ade, Dek
Conny, dan Dek Emta, kalian adalah salah satu sumber kekuatanku.
Penulis mengasihi kalian semua.
11. Bernardo Nababan terima kasih buat semuanya. Teman/teman Pondok
Dame: Bang Supardi, Bang Landes, Bang Debi, Bang Mario, Bang
Richard, serta partnerku yang lagi di Kalimantan Agus Manalu. Terima
kasih untuk dukungan kalian.
12. Adik/adikku PMK IPB yang kukasihi: Kade Putri, Yesika, Adit, Ati,
Jenita, Ninis, Rico, Leonard, Wesly, Ferryaman, Okto, Jesika, Nico, Anta,
Jhon, Cipta, Edwin, Nehemia, Desra, Hartip, Andi, buyung, Elsye, Nuah,
Icha, Demak, Corry dan Anak/anak Kost Perwira 52: Lenny, Nina,
Kezhia, Putri, Riska, dan semuanya yang tidak bisa satu per satu
disebutkan. Terima kasih buat dukungan kalian.
13. Guru KAKR GBKP Bogor: Kak Ana, Kak Yanti, Kak Ira, Kak Ika, Kak
Leli, Kak Mila, Kak Ina, Kak Chicha, Bang Ago, Bang itor, Bang Yosi,
Abed, Gandhi, Devi, Anita, Eva, Damenta, Cynthia, dan Permata GBKP
Bogor: Indri, Bang Bremin, Kak Nia, Bang Budi, Bang Joy, Kak Elpita.
Terima kasih untuk kebersamaan dan dukungan kalian semua, baik dalam
pelayanan maupun dukungan doa dalam setiap pergumulan yang penulis
alami.
14. Teman/teman KKP Kecamatan Tonjong buat Citta, Mira, Indah, Adjiest,
dan teman/temanku lainnya. Terima kasih untuk kebersamaan kita disana.
Suka dan duka kita lalui, serta teman/teman penulis baik sekarang maupun
masa lalu serta semua pihak yang telah membantu tetapi luput dari ingatan
penulis untuk menyebutkannya. Terima kasih buat kalian semua.

!
$ !

"
($ ' "

# *+

,-./-/01

2

1//3

# $
)

%"!

"

& '

109

Analisis Biaya Pengolahan Crude Palm
Oil (CPO) dan Evaluasi Kinerja Kemitraan Pasca Konversi (Kasus PT.
Perkebunan Nusantara V Pabrik Kelapa Sawit Sei. Pagar, Kabupaten Kampar,
Riau). Di bawah Bimbingan
Sektor pertanian memiliki beberapa subsektor, salah satunya adalah
subsektor perkebunan yang memegang peranan strategis dalam perekonomian
Indonesia. Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang memiliki
arti penting bagi perkembangan pembangunan nasional. Areal kelapa sawit di
Propinsi Riau sebagian besar adalah milik PT. Perkebunan Nusantara V (PTPN V)
dibawah naungan BUMN, salah satunya yaitu Sei Pagar (SPA). PTPN V Pabrik
Kelapa Sawit (PKS) SPA sebagai penanggung jawab terlaksananya pembangunan
proyek perkebunan inti rakyat (PIR)/Trans. PTPN V PKS SPA mengembangkan
kemitraan dengan petani plasma. Kemitraan PIR/Trans dilihat sebagai suatu
sistem pengadaan bahan baku agroindustri, maka posisi petani plasma sebagai
pemasok bahan baku tandan buah segar (TBS) ke perusahaan inti menjadi salah
satu faktor yang menentukan keunggulan bersaing perusahaan dalam industri.
Namun pada kenyataannya, kemitraan yang dilaksanakan tidak selalu berjalan
sesuai harapan. Adanya penurunan volume pasokan bahan baku (TBS) dari petani
plasma ke PKS SPA menunjukkan kemitraan pemasok sebagai sistem pengadaan
bahan baku belum mencapai manfaat yang optimal. Tidak tercapainya jumlah
pasokan TBS yang masuk ke PKS SPA juga berpengaruh kepada jumlah biaya
pengolahan PKS SPA yang dikeluarkan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mendeskripsikan perkembangan biaya
pengolahan PKS SPA. (2) Menganalisis faktor–faktor yang mempengaruhi biaya
pengolahan CPO PKS SPA. (3) Mengkaji kemitraan yang terjadi antara petani
plasma dan PTPN V Sei. Pagar pada tahap pasca konversi.
Penelitian dilaksanakan di PTPN V PKS SPA dan petani plasma di tingkat
kebun. Perusahaan ini dipilih dengan sengaja (purposive) berdasarkan
pertimbangan bahwa perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dibidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. Pengumpulan data
dilaksanakan pada bulan Desember 2007 sampai dengan Februari 2008.
Data penelitian yang dikumpulkan menggunakan data primer dan data
sekunder. Pengambilan data untuk evaluasi kemitraan yang terjadi antara petani
plasma dan PTPN V SPA dilakukan dengan wawancara kepada pihak karyawan
inti sebanyak 10 orang dan kepada petani plasma sebanyak 30 orang.
Pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling karena keterbatasan
waktu dan kesulitan menyeleksi observasi. Analisis yang digunakan adalah
analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitaf digunakan untuk
mendeskripsikan perkembangan biaya pengolahan dan menganalisis faktor/faktor
yang mempengaruhi biaya pengolahan CPO, sedangkan analisis kualitatif
digunakan untuk mengkaji evaluasi kemitraan PTPN V SPA.
Komponen biaya tetap yang terbesar adalah gaji karyawan pimpinan dan
pelaksana sedangkan komponen biaya variabel terbesar adalah pembelian bahan
baku (TBS), pada tahun 2007 terjadi peningkatan harga TBS sebesar 44,25 persen

110

dibanding tahun 2006. Secara ekonomis belum efisien, sedangkan dari segi
efisiensi teknis PTPN V SPA dapat disimpulkan sudah cukup baik. Tapi perlu
dilakukan peningkatan jumlah produksi TBS agar sesuai dengan kapasitas
terpasang pabrik yaitu 30 ton TBS/jam.
Dari hasil analisis regresi diperoleh faktor biaya yang mempengaruhi biaya
pengolahan CPO secara nyata yaitu gaji karyawan, biaya pemeliharaan bangunan
pabrik, biaya pemeliharan mesin dan instalasi pabrik, premi asuransi pabrik,
pembelian TBS, biaya listrik, biaya air, dan biaya angkut. Nilai elastisitas
sebagian besar masing/masing variabel independen adalah positif menunjukkan
bahwa kenaikan penggunaan faktor biaya memberikan pengaruh positif terhadap
kenaikan jumlah biaya pengolahan CPO PTPN V PKS SPA.
Saat ini kemitraan PIR–Trans antara PTPN V SPA dan petani plasma telah
memasuki tahap pasca konversi. Sepuluh indikator evaluasi kinerja kemitraan
diperoleh kesimpulan bahwa kemitraan PTPN V SPA dan petani plasma masih
dikategorikan pada tingkat sedang. Hal ini ditunjukkan oleh enam indikator dari
sepuluh indikator menyatakan kinerja kemitraan PTPN V SPA tergolong sedang
yaitu pengetahuan mengenai penyetoran TBS ke inti (80 persen), komunikasi
yang dibangun pihak inti dan plasma (73,33 persen), harga beli TBS (70 persen),
waktu pembayaran TBS (74,44 persen), ketanggapan inti dalam menyelesaikan
keluhan petani (67,78 persen), dan sikap inti terhadap kesejahteraan petani
(71,11).
PT. Perkebunan Nusantara V SPA perlu mencari alternatif/alternatif untuk
melakukan pendekatan kepada petani plasma misalkan melalui pengadaan pupuk
dan pestisida kembali seperti pada tahap persiapan kemitraan yang
pembayarannya dapat diberikan melalui kredit dari hasil panen petani plasma
tersebut, memberikan penyuluhan, dan menjalin hubungan yang baik dengan
petani plasma sehingga terjalin adanya ikatan persaudaraan yang kuat antara
PTPN V SPA dengan petani plasma serta memberikan kemudahan kepada petani
plasma dalam hal pembayaran hasil panen dengan sistem cash and carry.

111

!

"

$ !

($ ' "

# $

%"!

"

& '

)

"$ "
& "

# *

!

4

!

!

($ 5# *
7

2
!"! !

#!

!
!

"

# *+

,-./-/01

2

1//3

"
5&5

#

6

!

"

112

Judul : ANALISIS BIAYA PENGOLAHAN CRUDE PALM OIL (CPO)
DAN EVALUASI KINERJA KEMITRAAN PASCA KONVERSI
(Kasus PT. Perkebunan Nusantara V Pabrik Kelapa Sawit Sei. Pagar,
Kabupaten Kampar, Riau)
Nama : MORINTARA PUTRI SURBAKTI
NRP

: A14304072

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Eka Intan Kumala Putri, MS
NIP: 131 918 659

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr
NIP. 131 124 019

Tanggal Lulus:

113

DENGAN INI, SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG
BERJUDUL 8
!
$ !

($ '

"

"

# $

%"!

"

& '

)8 BENAR/BENAR HASIL KARYA SENDIRI

YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN
ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH
GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA
SKRIPSI INI BENAR/BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK
MENGANDUNG BAHAN/BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU
DITERBITKAN

OLEH PIHAK LAIN

KECUALI SEBAGAI

BAHAN

RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.

5&5 '

5 " !

" 1//3

! "
,-./-/01

!"

114

9

Penulis bernama lengkap Morintara Putri Surbakti, dilahirkan
pada tanggal 22 Februari 1986 di Jakarta dari pasangan Bapak
M. K Surbakti dan Ibu Rosmariany Ginting. Penulis merupakan
anak keempat dari empat bersaudara.
Pada tahun 1998 penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD. YKPP I,
Sungai Pakning, Riau. Penulis menyelesaikan pendidikan menengah pertama di
SLTP STRADA FX/1 Jakarta pada tahun 2001 dan menyelesaikan pendidikan
menengah atas di SMAN 80 Jakarta pada tahun 2004. Penulis aktif di beberapa
organisasi seperti OSIS serta kegiatan ekstrakurikuler.
Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui Undangan Seleksi
Masuk IPB (USMI) tahun 2004. Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut
Pertanian Bogor (IPB) pada program studi Ekonomi Pertanian Sumberdaya (EPS),
jurusan Ilmu/ilmu Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Selama menempuh pendidikan di IPB, penulis aktif diberbagai organisasi
kemahasiswaan seperti Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu/ilmu Sosial Ekonomi
Pertanian (MISETA) periode 2004/2005 departemen Pengembangan Ilmu Sosial
dan Ekonomi, Asisten Dosen Mata Kuliah Agama Protestan pada tahun
2005/2006 sampai 2006/2007, Koordinator Asisten Dosen Mata Kuliah Agama
Protestan pada tahun 2007/2008, serta aktif dalam beberapa kegiatan kepanitian
intern maupun ekstern kampus, yaitu kepanitian Agrocareer, PMK, panitia
Retreat Angkatan, panitia MAPER, dan Ketua KAKR GBKP Bogor periode
2007/2008 sampai 2008/2009.

115

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
rahmat dan karunia/Nya penulis diberikan kekuatan, hikmat dan pengetahuan
untuk menyelesaikan skripsi ini.
Sebuah kebanggaan bagi penulis ketika membuat skripsi yang berjudul


#" "

" 4

("!
# $

%"!

&5# *
;

5 :

"

& '

) 7
"

: #

"

"

!
$ !

($ '

"

6
"

) 8 Skripsi ini ditulis untuk

memenuhi persyaratan penyelesaian Program Sarjana pada Fakultas Pertanian,
Departemen Ilmu/ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak
akan terselesaikan. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak atas bantuan secara moril maupun material selama
proses penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan dan
kelemahan, oleh karena itu penulis senantiasa menerima setiap saran dan kritik
yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi
ini berguna dan bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membutuhkan.

Bogor, Mei 2008

Penulis

116

Puji dan syukur atas segala berkat Tuhan yang senatiasa menyertai dan
memberkati

proses

penulisan

tugas

akhir

ini

sehingga

penulis

dapat

menyelesaikanya dengan baik. Terselesainya tugas akhir ini tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan dari pihak–pihak yang telah membantu. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Keluarga tercinta: Papa, Mama yang penulis sayangi semua yang terbaik
kupersembahkan untuk kedua orangtuaku, Bang ala dan keluarga, Bang
Ijos dan keluarga, dan Bang Iman yang selalu mendoakan dan memberi
dorongan setiap hari.
2. Ibu Dr. Ir. Eka Intan Kumala Putri, MS selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah sabar membantu, meluangkan waktu dan mengarahkan penulis
sampai selesainya penulisan skripsi ini.
3. Bapak A. Faroby Falatehan, SP,ME selaku dosen penguji utama dan Ibu
Ir. Meti Ekayani, M.Sc selaku dosen penguji wakil departemen yang telah
bersedia untuk menguji penulis, serta atas saran, masukan dan
perbaikannya dalam penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Ir. Arifin Saragih, selaku Manajer yang sudah memberikan izin
untuk dapat melakukan penelitian di PTPN V Sei. Pagar.
5. Bapak H. Khairulrizal, ST, selaku Masinis Kepala di PT. Perkebunan
Nusantara PKS V Sei. Pagar.
6. Bapak Indranof Tarigan, selaku KTU di PT. Perkebunan Nusantara V
PKS Sei. Pagar. Terima kasih atas motivasi dan dukungan yang telah
diberikan kepada penulis.
7. Bapak Bantu Sembiring dan Bapak Fransisco Karo/Karo terima kasih atas
motivasi dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.
8. Bapak Syahendra Lubis (Bang Lokot), selaku Ko. Anggaran di
PT.Perkebunan Nusantara PKS V Sei. Pagar. Terima kasih atas dukungan
yang diberikan dan banyak membantu penulis dalam kelangsungan
penyusunan skripsi ini.

117

9. Natalia sebagai sahabat yang selalu memberi dukungan ketika penulis
mulai lelah dan jatuh. Terima kasih untuk persahabatan kita selama ini.
Teman/Teman EPS 41 yang banyak mendukung dan peduli: Owien, Tita,
Deli, Nana, Yudie, Kevin, Bjay, Pipih, Rolas, Lenny, Yanthi, Mery, Lina,
Rocky, Jimmy, Risti, Mayang, Ade, Maya, Aghiez, Mba sari, dan rekan/
rekan EPS 41 seluruhnya serta teman/teman sepembimbingan penulis:
Evie, Cecep, Gufron, Erfan kalian harus semangat ya teman.
10. Keluarga kelompok kecilku, Kak Tience, Yenny, Rini, Dek Ade, Dek
Conny, dan Dek Emta, kalian adalah salah satu sumber kekuatanku.
Penulis mengasihi kalian semua.
11. Bernardo Nababan terima kasih buat semuanya. Teman/teman Pondok
Dame: Bang Supardi, Bang Landes, Bang Debi, Bang Mario, Bang
Richard, serta partnerku yang lagi di Kalimantan Agus Manalu. Terima
kasih untuk dukungan kalian.
12. Adik/adikku PMK IPB yang kukasihi: Kade Putri, Yesika, Adit, Ati,
Jenita, Ninis, Rico, Leonard, Wesly, Ferryaman, Okto, Jesika, Nico, Anta,
Jhon, Cipta, Edwin, Nehemia, Desra, Hartip, Andi, buyung, Elsye, Nuah,
Icha, Demak, Corry dan Anak/anak Kost Perwira 52: Lenny, Nina,
Kezhia, Putri, Riska, dan semuanya yang tidak bisa satu per satu
disebutkan. Terima kasih buat dukungan kalian.
13. Guru KAKR GBKP Bogor: Kak Ana, Kak Yanti, Kak Ira, Kak Ika, Kak
Leli, Kak Mila, Kak Ina, Kak Chicha, Bang Ago, Bang itor, Bang Yosi,
Abed, Gandhi, Devi, Anita, Eva, Damenta, Cynthia, dan Permata GBKP
Bogor: Indri, Bang Bremin, Kak Nia, Bang Budi, Bang Joy, Kak Elpita.
Terima kasih untuk kebersamaan dan dukungan kalian semua, baik dalam
pelayanan maupun dukungan doa dalam setiap pergumulan yang penulis
alami.
14. Teman/teman KKP Kecamatan Tonjong buat Citta, Mira, Indah, Adjiest,
dan teman/temanku lainnya. Terima kasih untuk kebersamaan kita disana.
Suka dan duka kita lalui, serta teman/teman penulis baik sekarang maupun
masa lalu serta semua pihak yang telah membantu tetapi luput dari ingatan
penulis untuk menyebutkannya. Terima kasih buat kalian semua.

118

2
# (
.......................................................................................... i
.................................................................................. iii
.............................................................................. iv
.......................................................................... v

2
2
2
2

1.1 Latar Belakang .................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................. 8
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................. 11
1.4 Kegunaan Penelitian ............................................................ 11
1.5 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian ........................ 12
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6

Sejarah Kelapa Sawit ............................................................
Varietas Kelapa Sawit...........................................................
Keunggulan Minyak Sawit....................................................
Hasil–Hasil Olahan Minyak Kelapa Sawit.............................
Konsep Kemitraan ................................................................
Penelitian Terdahulu .............................................................
2.6.1 Studi Terdahulu Mengenai Biaya Pengolahan..............
2.6.2 Studi Terdahulu Mengenai Pabrik Kelapa Sawit dan
Perkebunan Inti Rakyat ..............................................
2.6.3 Studi Terdahulu Mengenai Crude Palm Oil (CPO)......

13
15
15
16
17
22
22
23
25

3.1

Kerangka Pemikiran Teoritis................................................
3.1.1 Produksi dan Fungsi Produksi .....................................
3.1.2 Biaya Produksi ............................................................
3.1.3 Klasifikasi Biaya Produksi ..........................................
3.1.4 Indikator Evaluasi Kinerja Kemitraan...........................
3.2 Kerangka Pemikiran Konseptual ..........................................
3.3 Hipotesis Penelitian .............................................................

28
28
29
31
31
33
36

4.1 Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian................................
4.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ....................................
4.3 Metode Analisis Data............................................................
4.3.1 Analisis Biaya Pengolahan dan Efisiensi Teknis..........
4.3.2 Analisis Faktor/Faktor yang Mempengaruhi Biaya
Pengolahan CPO .........................................................
4.3.3 Analisis Kinerja Kemitraan .........................................
4.4 Definisi Operasional ............................................................

37
37
38
38
40
49
50

119

# (
5.1 Gambaran Umum Perusahaan
5.1.1 Sejarah PTPN V PKS SPA ........................................
5.1.2 Keadaan Kebun di PTPN V SPA ...............................
5.1.3 Pengolahan dan Penanganan Limbah.........................
5.1.4 Proses Pengolahan TBS Menjadi CPO.......................
5.2 Karakteristik Responden .......................................................
5.2.1 Karakteristik Umum Petani Plasma ..............................
5.2.2 Karakteristik Usaha Petani Plasma ...............................

51
53
56
58
61
61
64

6.1
6.2

67
72

Komponen–Komponen Biaya Pengolahan ...........................
Analisis Efisiensi Teknis......................................................
2

>> < 1//?

#

# $

%"!

75

"

Tahun

PR
(ha)

PBN
(ha)

PBS
(ha)

Jumlah
(ha)

Pertumbuhan
(%)

1999

1041046

576999

2283757

3901802

9,60

2000

1166758

588125

2403194

4158077

6,57

2001

1561031

609943

2542457

4713431

13,36

2002

1808424

631566

2627068

5067058

7,50

2003

1854394

662803

2766360

5283557

4,27

2004

1904943

674983

2821705

5401631

2,23

2005

1917038

676408

2914773

5508219

1,97

Sumber
: BPS, 2005.
Keterangan : PR : Perkebunan Rakyat
PBN : Perkebunan Besar Negara
PBS : Perkebunan Besar Swasta

Produksi kelapa sawit berupa minyak sawit (CPO) di Indonesia selama
tahun 1999 – 2005 juga mengalami peningkatan antara 8,44 – 19,94 persen
(Tabel 2). Peningkatan produksi tersebut berfluktuasi dari tahun ke tahun. Adanya
peningkatan produksi CPO setiap tahunnya mengindikasikan bahwa CPO
memiliki potensi untuk dikembangkan.

125

#1

(

&

57

"

# $

%"!

75

"

*

,>>> @ 1//?

Tahun

PR
(ton)

PBN
(ton)

PBS
(ton)

Jumlah
(ton)

Pertumbuhan
(%)

1999

1527811

1468949

3438830

6435590

8,86

2000

1905653

1460954

3633901

7000508

8,44

2001

2798032

1519289

4079151

8396472

19,94

2002

3426739

1607734

4587871

9622344

14,60

2003

3517324

1750651

5172859

10440834

8,51

2004

3745264

2013130

6466132

12224526

17,08

2005

3873677

2158684

7079579

13111940

7,26

Sumber
: BPS, 2005.
Keterangan : PR : Perkebunan Rakyat
PBN : Perkebunan Besar Negara
PBS : Perkebunan Besar Swasta

Indonesia adalah negara net exporter minyak sawit. Produksinya sebagian
besar di ekspor dan sisanya dipasarkan di dalam negeri. Pangsa pasar untuk
produk minyak sawit telah menjangkau kelima benua yakni Asia, Afrika,
Australia, Amerika dan Eropa. Namun demikian Asia masih merupakan pangsa
pasar yang paling utama.
Perkembangan ekspor minyak sawit tahun 1999 – 2005 selalu mengalami
peningkatan (Tabel 3). Hal ini disebabkan harga internasional yang terus
meninggi, sebagai dampak permintaan dunia akan CPO terus bertambah. Saat ini
dunia sedang banyak mencari sumber energi baru pengganti minyak bumi yang
cadangannya semakin menipis. Salah satu alternatif pengganti tersebut adalah
energi biodiesel dimana bahan baku utamanya adalah minyak mentah kelapa sawit
atau yang lebih dikenal dengan nama Crude Palm Oil (CPO). Biodiesel ini
merupakan energi alternatif yang ramah lingkungan, selain itu sumber energinya

126

dapat terus dikembangkan, sangat berbeda dengan minyak bumi yang jika
cadangannya sudah habis tidak dapat dikembangkan kembali.
#.

(
75

&
$5
" ,>>> < 1//?

CPO (Crude Palm
Oil)
Tahun

7

" 4

Minyak Sawit
lainnya

%"!

"

4

7"

Jumlah Total
Pertum/
buhan
(%)

Volume
(000
ton)

Nilai
(000
ton)

Volume
(000
ton)

Nilai
(000
ton)

Volume
(000
ton)

Nilai
(000
ton)

1999

865

270

2434

844

3299

1114

123,01

2000

1818

476

2292

611

4110

1087

24,58

2001

1849

406

3054

674

4903

1081

19,30

2002

2805

892

3529

1200

6334

2092

29,17

2003

2892

1062

3494

1392

6386

2455

0,83

2004

3820

1444

4842

1997

8662

3442

35,63

2005

4566

1593

5810

2163

10376

3756

19,49

Sumber: BPS, 2005.

Produktivitas kelapa sawit lebih tinggi bila dibandingkan dengan
produktivitas komoditas perkebunan lain (Tabel 4). Banyak para investor yang
menginvestasikan

modalnya

untuk

membangun

perkebunan

dan

pabrik

pengolahan kelapa sawit. Berdasarkan produk yang dihasilkan, industri kelapa
sawit dapat dibedakan dalam dua kelompok besar, yaitu hulu kelapa sawit
(penghasil buah sawit) dan industri hilir kelapa sawit (industri ekstraksi minyak
sawit dari buah sawit dan pengolahan lanjutan, termasuk limbah kelapa sawit).
Skala industri perkebunan kelapa sawit Indonesia memiliki rentang yang luas
mulai dari yang berskala kecil satu sampai lima hektar hingga ratusan ribu hektar.
Industri hilir kelapa sawit memiliki karakteristik berupa padat teknologi dan
padat modal. Industri hilir kelapa sawit Indonesia dapat dikelompokkan kedalam

127

tiga kelompok besar yaitu (a) Industri ekstraksi minyak sawit dari buah sawit
(Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit / PKS), (b) Industri pengolahan minyak sawit,
dan (c) Industri pemanfaatan limbah kelapa sawit.
#-

7" &
,>>/ < 1///

57

!":"!

5(57"!

*

Produktivitas (kg/ha)

Komoditas
PR

PBN

PBS

659

1.071

1.31

Kelapa Sawit

2.173

4.929

2.693

Kelapa Dalam

1.037

1.141

934

Kelapa Hibrida

997

1.031

920

Kopi Robusta

583

633

604

Kopi Arabika

830

830

581

1.313

812

856

Karet

Cokelat

Sumber
: Statistik Perkebunan dalam Fauzi,dkk, 2002.
Keterangan : PR : Perkebunan Rakyat
PBN : Perkebunan Besar Negara
PBS : Perkebunan Besar Swasta

Propinsi Riau merupakan propinsi dengan luas areal perkebunan rakyat (PR)
kelapa sawit terluas di seluruh Indonesia pada tahun 2000 yaitu 205.361 ha
dengan produksi 361.962 ton, sedangkan untuk perkebunan besar negara (PBN)
Propinsi Riau memiliki luas areal kedua yang terluas setelah Sumatra Utara.
Perkebunan besar swasta (PBS), Propinsi Riau yang terluas yaitu 389.690 ha
dengan hasil produksinya 642.017 ton (Tabel 5). Propinsi Riau juga memiliki
kapasitas produksi pengolahan kelapa sawit terbesar kedua setelah Sumatra Utara,
yaitu 2.017 ton TBS/jam (Fauzi,dkk 2002). Hal ini didukung oleh letak geografis
Propinsi Riau yang sesuai untuk ditanami kelapa sawit. Luas areal dan produksi
kelapa sawit di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 5.

128

# ?
75

" '

# 7
*

57
1///

"

# $

PR
Propinsi

PBN

%"!

#

*

PBS

Luas
(ha)

Produksi
(ton)

Luas
(ha)

Produksi
(ton)

Luas
(ha)

Produksi
(ton)

DI Aceh

60.188

48.759

41.645

83.541

117.549

263.203

Sumatra
Utara

105.330

256.986

257.434

1.259.61
5

264.218

918.372

Sumatra
Barat

51.599

116.201

3.256

18.579

92.331

252.694

Riau

205.361

361.962

63.088

303.307

389.690

642.017

Jambi

159.947

185.367

8.326

37.105

90.842

104.188

Sumatra
Selatan

154.012

154.501

27.209

108.021

157.541

170.206

Bengkulu

24.529

37.693

4.345

1.754

35.739

58.335

Lampung

31.537

11.141

12.996

57.209

37.626

18.377

Jawa Barat

6.296

12.587

11.071

6.068

4.135

7.914

Kalimantan
Barat

143.695

202.083

42.960

113.923

105.697

93.053

Kalimantan
Tengah

22.642

4.210

0

0

97.771

25.997

Kalimantan
Selatan

0

0

0

0

103.557

45.052

Kalimantan
Timur

32.816

40.848

9.360

19.736

43.653

15.910

Sulawesi
Tengah

10.638

13.643

4.349

0

23.440

13.258

Sulawesi
Selatan

27.206

30.476

9.887

21.846

47.360

28.935

Irian Jaya
(Papua)

17.000

26.956

5.217

25.815

9.638

0

Sumber : Dirjen Perkebunan, 2000.

129

Areal kelapa sawit di Propinsi Riau sebagian besar merupakan milik
PT.Perkebunan Nusantara V (PTPN V) yang berada dibawah naungan BUMN.
Salah satu PTPN yang ada di Propinsi Riau adalah PTPN V Sei Pagar. PTPN V
Pabrik Kelapa Sawit Sei Pagar (PKS SPA) merupakan salah satu dari 12 pabrik
yang dimiliki oleh PTPN V yang bergerak dibidang perkebunan dan pengolahan
kelapa sawit. PTPN V PKS SPA melakukan proyek perkebunan inti rakyat atau
proyek PIR/Trans. PKS SPA mengolah Tandan Buah Segar (TBS) menjadi dua
macam produk akhir yaitu Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK).
Prosesnya dimulai dari pasokan tandan buah segar (TBS) yang berasal dari
perkebunan inti dan perkebunan plasma kemudian diolah menjadi CPO dan
kernel.
PT. Perkebunan Nusantara V PKS SPA sebagai penanggung jawab
terlaksananya pembangunan proyek PIR/Trans. Pelaksanaan program PIR/Trans
dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
1986 tentang pengembangan perkebunan dengan pola PIR yang dikaitkan dengan
program transmigrasi dan disusun jelas dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian
Nomor 333/Kpts/KB.50/6/1986.
PT. Perkebunan Nusantara V PKS SPA mengembangkan kemitraan dengan
petani plasma dalam hal pengadaan bahan baku. Berdasarkan konsep PIR/Trans
maka perusahaan berperan sebagai inti, sedangkan perkebunan rakyat berperan
sebagai plasma (peserta). Adanya kerjasama antara pengusaha dengan petani
diharapkan dapat menciptakan hubungan yang saling menguntungkan bagi
keduanya. Kontinuitas hubungan antara perkebunan sebagai penyedia bahan baku

130

dengan pabrik pengolahannya sebagai pihak yang membutuhkan bahan baku
menjadi salah suatu hal yang penting untuk dikaji.

,1

(

# *

Pembangunan PKS SPA merupakan langkah strategis dalam pengembangan
industri kelapa sawit. Sifat alami buah sawit yang tidak dapat disimpan lama
mengharuskan adanya pembangunan PKS. Tanpa PKS buah kelapa sawit tidak
dapat dimanfaatkan.
Menurut SK Menteri Pertanian No 357/Kpts/HK.350/5/2002, pembangunan
pabrik pengolahan hasil perkebunan wajib secara terpadu dengan jaminan pasokan
bahan baku dari kebun sendiri. Apabila pasokan bahan baku dari kebun sendiri
tidak mencukupi dapat dipenuhi dari sumber lain melalui perusahaan patungan
dengan menempuh salah satu pola pengembangan dari pihak luar. Oleh karena itu,
kebun–kebun yang luas akan lebih aman apabila memiliki PKS sendiri.
PT. Perkebunan Nusantara V PKS SPA berlokasi di Kecamatan Perhentian
Raja, Desa Hangtuah, Kabupaten Kampar, Propinsi Riau. Pertama kali dilakukan
penanaman pada lahan perkebunan PTPN V SPA adalah tahun 1986. PKS SPA
memiliki kapasitas pabrik 30 ton TBS/jam, secara pedoman umum pabrik dengan
kapasitas 30 ton TBS/jam memerlukan lahan kelapa sawit seluas 6000 ha. PKS
SPA saat ini sudah memiliki lahan seluas 8000 ha dengan sistem pengembangan
kemitraan pola perkebunan inti rakyat transmigrasi (PIR/Trans). Berdasarkan
konsep PIR/Trans maka perusahaan sebagai inti, sedangkan perkebunan rakyat
berperan sebagai plasma.

131

PT. Perkebunan Nusantara V sebagai penanggung jawab pelaksanaan
proyek kemitraan PIR/Trans dengan memberikan areal seluas 6000 ha kebun
plasma kepada 3000 KK petani, sedangkan luas areal kebun inti seluas 2.752,68
ha. PTPN V SPA memiliki empat pasokan TBS yaitu kebun inti, kebun plasma,
titip olah, dan pembelian tandan buah segar (TBS). Kapasitas PKS adalah 30 ton
TBS/jam, maka kapasitas olah ideal yang dicapai perbulan adalah 10.000 ton TBS
dengan masa operasi 20 jam. Apabila dipaksa untuk beroperasi 22 jam/hari, maka
kapasitas olah bulanan adalah 11.000 ton TBS. Dalam keadaan terpaksa, PKS
dapat dioperasikan selama 24 jam/hari untuk beberapa hari saja.
Pada tahun 2006 PKS Sei. Pagar membuat anggaran TBS yang diolah
169.200.000 kg, sedangkan yang terealisasi jumlah TBS sampai dengan bulan
Desember 2006 adalah 107.175.110 kg TBS. Berarti tidak tercapainya TBS yang
akan diolah sebesar 62.024.890 kg dibandingkan dengan anggaran. Tidak
tercapainya TBS yang masuk ke PKS Sei. Pagar akan berpengaruh kepada jumlah
biaya pengolahan yang dikeluarkan. Walaupun jumlah TBS yang dipasok tidak
memenuhi target sehingga pabrik sering tidak mengolah atau dalam keadaan idle
capacity tapi biaya tetap pengolahan seperti gaji karyawan pimpinan, gaji
karyawan pelaksana, biaya listrik, biaya pemeliharaan bangunan pabrik, dan,
biaya pemeliharaan mesin dan instalasi pabrik tetap saja dikeluarkan. Semakin
tinggi biaya pengolahan akan berakibat semakin tinggi harga pokok pengolahan
yang terjadi sehingga pabrik tidak efisien. Pengoperasian pabrik dikatakan efisien
apabila biaya untuk menghasilkan keluaran lebih kecil dari nilai keluarannya.
Biaya pengolahan termasuk kedalam biaya terbesar yang dikeluarkan oleh
PKS SPA. Oleh karena itu, analisis biaya pengolahan sangat perlu dilakukan.

132

Biaya pengolahan digunakan untuk melihat perkembangan total biaya pengolahan
selama ini terutama tiga tahun terakhir, komponen–komponen apa saja yang
memiliki pengaruh terhadap biaya pengolahan, serta mengetahui komponen yang
memiliki biaya terbesar dan terkecil. Biaya pengolahan yang dikeluarkan terdiri
dari beberapa komponen seperti pembelian bahan baku, gaji karyawan, biaya
pemeliharaan bangunan pabrik, biaya listrik, biaya air, dan lain/lain.
Salah satu penyebab pabrik tidak efisien adalah pasokan TBS yang tidak
masuk ke PTPN V PKS SPA. Kontinuitas pasokan hasil produksi petani plasma
ke inti merupakan kunci kelanggengan kemitraan dimana terdapat manfaat yang
dapat dirasakan oleh kedua belah pihak. Manfaat tersebut adalah terpenuhinya
pasokan bahan baku bagi inti dan adanya jaminan pemasaran hasil produksi bagi
petani plasma. Namun pada kenyataannya, kemitraan yang dilaksanakan tidak
selalu berjalan sesuai harapan. Adanya penurunan volume pasokan bahan baku
(TBS) dari petani plasma ke PKS SPA menunjukkan kemitraan pemasok sebagai
sistem pengadaan bahan baku belum mencapai manfaat yang optimal.
Jika kemitraan PIR/Trans dilihat sebagai suatu sistem pengadaan bahan
baku agroindustri, maka posisi petani plasma sebagai pemasok ke perusahaan inti
menjadi salah satu faktor yang menentukan keunggulan bersaing perusahaan
dalam industri. Berdasarkan hal ini perlu dilakukan suatu kajian terhadap kinerja
pola kemitraan yang terjadi antara petani plasma dan PTPN V SPA.

133

Berdasarkan uraian tersebut, permasalahan yang akan diteliti dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan biaya pengolahan CPO PKS Sei. Pagar?
2. Faktor–faktor apa saja yang berpengaruh terhadap biaya pengolahan CPO
PKS Sei. Pagar?
3. Bagaimana kinerja kemitraan yang terjadi antara petani plasma dan PTPN
V Sei. Pagar?

,.

6

#"!"

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan perkembangan biaya pengolahan CPO PKS Sei. Pagar.
2. Menganalisis faktor–faktor yang mempengaruhi biaya pengolahan CPO
PKS Sei. Pagar.
3. Mengkaji kemitraan yang terjadi antara petani plasma dan PTPN V Sei.
Pagar.

,-

&

#"!"

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk:
1. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman
tentang analisis biaya pengolahan dan pengkajian mengenai evaluasi
kemitraan.
2. Bagi pihak perusahaan, dapat memberikan masukan untuk mengupayakan
peningkatan pasokan TBS, serta mengenai perkembangan biaya–biaya
pengolahan yang terjadi.

134

3. Bagi pemerintah, dapat mempertimbangkan masukan dalam menetapkan
kebijakan mengenai pembangunan pabrik kelapa sawit, terutama yang ada
di Kabupaten Kampar, Riau.

,?

& " &

$7

!

!

#"!"

PTPN V terdiri dari 12 pabrik yaitu Tanjung Medan, Tanah Putih, Sei.
Buatan, Lubuk Dalam, Sei. Pagar, Sei. Galuh, Sei. Garo, Terantam, Tandun, Sei.
Intan, Sei. Rokan, dan Sei. Tapung. Namun pada penelitian ini yang akan dibahas
adalah salah satu pabrik dari PT