INDIKATOR 2014
baselin e
2019 Kementerian
Terkait 1. Memperkuat Jatidiri sbg negara Maritim
Penyelesaian pencatatandeposit pulau-pulau
kecil ke PBB 13.466
17.504 KKP,
Kemendagri, Kemlu
Penyelesaian batas maritim antar negara
1 negara 9 negara
KKP dan Kemlu
2. Pemberantasan Perikanan Liar
• Meningkatnya ketaatan pelaku perikanan
52 87
KKP, Kemenhan
3. Membangun Konektivitas Nasional:
• Membangunmengembangkan pelabuhan
- 24
Kemenhub •
Pengembangan pelabuhan penyeberangan 210
270 Kemenhub
• Peningkatan SDM transportasi
- 1 juta
orang Kemenhub
Peningkatan dan pengembangan kapal
perintis 15 unit
76 unit Kemenhub
4. Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan
Produksi hasil perikanan juta ton
22,4 40-50
KKP
Pengembangan pelabuhan perikanan 21 unit
23 unit KKP
Peningkatan luas kawasan konservasi laut
15,7 juta ha
20 juta ha KKP
Slide - 11
Slide - 12
1. Memperkuat Jatidiri sbg negara Maritim dengan
Menegakkan kedaulatan dan yurisdiksi nasional melalui: aPenyelesaian tata batas dan batas landas kontinen di luar 200
mil laut, serta penamaan pulau2 dan pendaftarannya; Pengaturan dan pengendalian ALKI;
bPengembangan dan penerapan tata kelola laut: penyusunan tata ruang laut nasional; Penyusunan rencana aksi dan
roadmap Poros Maritim;
cPeningkatan keamanan laut dan pengawasan SDA kelautan.
2. Pemberantasan Perikanan Liar:
dPenguatan lembaga pengawasan laut; ePeningkatan Koordinasi Dalam Penanganan Pelanggaran Tindak
Pidana; f Penguatan sarana sistem pengawasan perikanan, termasuk
pelaksanaan MCS secara intensif; Mewajibkan pemasangan transmitter VMS bagi kapal berukuran 30 GT, melengkapi sarana
dan prasarana pengawasan serta Penataan sistem perijinan usaha perikanan tangkap;
gPeningkatan Penertiban Ketaatan Kapal di Pelabuhan, termasuk pelaporan hasil tangkapan dan wilayah tangkap.
Slide - 13
ARAH KEBIJAKAN lanjutan: 3. Membangun Konektivitas Nasional – KONEKSTIVITASTOL LAUT
1. Meningkatkan pembangunan sistem transportasi multimoda: Membangun dan mengembangkan 24 pelabuhan.
2. Melakukan upaya keseimbangan antara transportasi yang berorientasi nasional dengan transportasi yang berorientasi lokal dan kewilayahan melalui: a
Pembangunan prasarana dan sarana transportasi pelabuhan laut dan penyeberangan, kapal perintis di wilayah perdalaman, perbatasan, dan pulau
terluar; b Optimalisasi dan integrasi penyelenggaran subsidi angkutan perintis dan Public Service Obligation PSO diantara subsidi armada perintis, angkutan laut,
penyeberangan.
4. Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan 1. Percepatan pengembangan ekonomi kelautan: