Analisa Gaya Dan Momen di Nozzle Heat exchanger

Dari data analisis tabel 4.13 di atas dapat dilihat bahwa tidak tidak ada gaya dan momen yang terjadi pada nozzle pompa unit 1 dan 2 melebihi batas gaya dan momen yang diizinkan. Dengan demikian maka pipa ini dikatakan aman. Analisis gaya dan momen pada kondisi OPE 2 W+P1+T2 dapat dilihat pada tabel 4.14. Tabel 4.14 Gaya dan momen di nozzle pompa unit 1 2 kondisi OPE 2 Nozzle Node Jenis perhitungan Gaya N Momen Nm Nozzle Pompa Unit 1 4” 300 1110 allowable 1420 1780 1160 1330 680 1000 Caesar 132.30 -609.52 -7.72 -412.61 -237.04 14.83 Check √ √ √ √ √ √ Nozzle Pompa Unit 2 4” 300 10 allowable 1420 1780 1160 1330 680 1000 Caesar -137.54 -355.13 8.68 24.47 201.92 117.85 Check √ √ √ √ √ √ Dari data analisis tabel 4.14 di atas dapat dilihat bahwa tidak tidak ada gaya dan momen yang terjadi pada nozzle pompa unit 1 dan 2 melebihi batas gaya dan momen yang diizinkan pada kondisi Operation OPE2. Dengan demikian maka pipa ini dikatakan aman.

4.3.3.2 Analisa Gaya Dan Momen di Nozzle Heat exchanger

Analisa nozzle pada heat exchanger ini terdapat dua bagian nozzle yaitu nozzle unit 1 dan unit 2 dan disini kita menggunakan persamaan pada WRC 107 untuk menentukan gaya dan momen yang diizinkan. Persaman ini digunakan sebagai batas nilai gaya dan momen yang diizinkan pada heat exchanger, kemudian nilai ini dibandingkan untuk menganalisis gaya dan momen yang bekerja pada pipa menuju heat exchanger. Jika terjadi gaya dan momen yang Universitas Sumatera Utara melebihi batas nilai yang diizinkan maka pipa akan mengalami kegagalan dan tidak aman digunakan. Berikut adalah perhitungan gaya dan momen izin. Dimana: Do = 4.500 in = 0.75  Resultan momen bending = 164 = 0.75 ∗ 164 ∗ 4.50 = 2490,75  Momen torsi = 150 = 0.75 ∗ 150 ∗ 4.50 = 2278.125  Resultam gaya geser = 2500 = 0.75 ∗ 2500 ∗ 4.50 = 8437,5 N  Radial tensile atau gaya tekan. = 2000 = 0.75 ∗ 2000 ∗ 4.50 = 6750 N Nilai gaya dan momen yang diizinkan di atas dianalisis terhadapa gaya dan momen yang diakibatkan oleh pipa. Nilai gaya dan momen yang bekerja diambil dari nilai ancor di node 740 dan ancor di node 540. Berikut dapat dilihat hasil analisa dari gaya dan momen dalam kondisi OPE 1 W+P1+T1 pada tabel 4.15. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15 Gaya dan momen di nozzle heat exchanger kondis OPE1 Nozzle Node Jenis perhitungan Gaya N Momen Nm Nozzle Heat exchanger Unit 1 4” 300 740 allowable 6750 2278.125 Caesar -36.73 -2335.7 -4709.87 -3736.57 69.77 130.59 Check √ √ Nozzle Heat exchanger Unit 2 4” 300 540 allowable 6750 2278.125 Caesar 47.88 603.95 4707.78 3323.48 -1.84 -16.25 Check √ √ Nilai Resultan gaya dan momen bending dari data hasil caesar: 1. Nozzle HE unit 1 = + = − 36.73 + − 4709.87 = 4710.01 = + = − 3736.57 + 130.59 = 3738.85 2. Nozzle HE unit 2 = + = 47.88 + 4707.78 Universitas Sumatera Utara = 4708.02 = + = 3323.48 + − 16.25 = 3323.51 Maka, hasil analisis resultan gaya dan momen di nozzle pada heat exchanger unit 1 dan unit 2 adalah:  Resultan gaya dan momen bending pada nozzle pada heat exchanger unit 1 8437,5 N 4710.01 Aman √ 2490,75 3738.85 Gagal X  Resultan gaya dan momen bending pada nozzle pada heat exchanger unit 2 8437,5 N 4708.02 Aman √ 2490,75 3323.51 Gagal X Analisis data dari tabel dan perhitungan di atas gaya yang terjadi tidak melebihi gaya yang diizinkan, sedangkan resultan momen bending yang terjadi pada nozzle heat exchanger unit 1 dan 2 melebihi batas resultan momen bending dari hasil perhitungan yang diizinkan. Maka dapat disimpulkan bahwa momen bending resultan di nozzle heat exchanger unit 1 dan 2 pada kondisi Operation Universitas Sumatera Utara OPE1 mengalami kegagalan dan tidak aman untuk digunakan karena dapat membahayakan. Berikut dapat dilihat hasil analisa dari gaya dan momen dalam kondisi OPE 1 W+P1+T1 pada tabel 4.16. Tabel 4.16 Gaya dan momen di nozzle heat exchanger kondis OPE2 Nozzle Node Jenis perhitungan Gaya N Momen Nm Nozzle Heat exchanger Unit 1 4” 300 740 allowable 6750 2278.125 Caesar -14.15 -2289.4 -1833.51 -1883.56 34.96 82.07 Check √ √ Nozzle Heat exchanger Unit 2 4” 300 540 allowable 6750 2278.125 Caesar 19.39 530.90 1832.55 1348.96 0.03 -2.13 Check √ √ Nilai Resultan dari hasil gaya dan momen yang bekerja pada nozzle heat exchanger unit 1 dan unit 2 pada kondisi OPE2 W+P1+T2:  Resulta gaya dan momen di nozzle pada heat exchanger unit 1 = + = − 14.15 + − 1833.51 = 1833.56 = + = − 1883.56 + 82.07 = 1885.35 Universitas Sumatera Utara  Resulta gaya dan momen di nozzle pada heat exchanger unit 2 = + = 19.39 + 1832.55 = 1832.65 = + = 1348.96 + − 2.13 = 1348.96 Maka, hasil analisa resultan gaya dan momen bending di nozzle pada heat exchanger unit 1 dan unit 2 adalah:  Resultan gaya dan momen bending pada nozzle pada heat exchanger unit 1 8437,5 N 1833.56 Aman √ 2490,75 1348.96 Aman √  Resultan gaya dan momen bending pada nozzle pada heat exchanger unit 2 8437,5 N 1832.65 Aman √ 2490,75 1885.35 Aman √ Analisis dari data dan perhitungan di atas tidak ditemukan gaya dan momen yang terjadi melebihi batas gaya dan momen yang diizinkan. Maka gaya dan momen pada nozzle heat exchanger unit 1 dan 2 tidak terjadi kegagalan dan aman. Universitas Sumatera Utara 4.4 Pemodelan Dan Analisa Pipa Pompa Unit 3 dan 4 Menuju HE 4.4.1 Pemodelan Pipa Dari Pompa Unit 3 Dan 4 Menuju HE Pemodelan dari pompa unit 1 dan 2 menuju heat exchanger, dapat dilihat iso drawing jalur V. Sistem perpipaan dari pompa unit 3 dan unit 4 menuju heat exchanger terdapat empat buah nozzle dimana dua terdapat pada pompa dan dua pada heat exchanger. Hasil yang in-put dapat dilihat pada gambar 4.12. Gambar 4.12 Hasil akhir in-put pipa dari pompa 3 4 menuju heat exchanger Gambar di atas dibagi menjadi beberapa bagian, gambar pipa dari pompa unit 3 dan pompa unit 4 dapat terlihat lebih jelas seperti gambar 4.13. Gambar 4.13 Pipa dari pompa unit 3 dan pompa unit 4 Universitas Sumatera Utara Keterangan gambar pipa dari pompa unit 3 dan unit 4 dapat dilihat pada tabel 4.17. Tabel 4.17 Keterangan gambar pipa dari pompa unit 1 dan unit 2 Node Keterangan Node Keterangan 10 20 40 60 90 100 120 Ancor pompa unit 3 Flange Rigit Flange Rigit Check Valve Rigit Flange rigit Ball Valve Rigit Elbow Bend 135 2010 2040 1060 1080 2100 2110 Support Restrain Y+ Ball Valve Rigit Flange Rigit Check Valve Rigit Flange Rigit Flange Rigit Ancor pompa unit 4 Gambar perpipaan menuju heat exchanger unit 1 dan 2 dapat dilihat pada gambar 4.14. Gambar 4.14 Pipa menuju heat exchanger Keterangan dari gambar pipa menuju heat exchanger di atas dapat dilihat pada tabel 4.18. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.18 Keterangan gambar pipa menuju heat exchanger Node Keterangan Node Keterangan 510 530 540 550 570 Support Restrain Y+ Elbow Bend Tee Elbow Bend Ball Valve Rigit 580 600 1010 1020 1040 FlangeRigit Ancor heat exchanger unit 2 FlangeRigit Ball Valve Rigit Ancor heat exchanger unit 1

4.4.2 Analisa Tegangan Pipa Pompa Unit 3 dan 4 Menuju HE