Tegangan Berdasarkan Kode Standar

2.5 Tegangan Berdasarkan Kode Standar

Standar yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah ASME B31.3, standart ini digunakan untuk analisa tegangan yang terjadi, jenis standar ini digunakan untuk menganalisa jenis pipa proses. Prioritas utama apabila hendak melakukan suatu analisa flexibilitas dan tegangan pada sistem perpipaan adalah harus memenuhi persyaratan-persyaratan dan sesuai dengan Code atau standar yang benar. Batatasan-batasan dalam Code dan Standar dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni batasan yang berhubungan dengan tegangan yang terjadi pada sistem perpipaan, dan batasan beban gaya dan momen yang terjadi pada nozzle equipment akibat beban operating load dan sustained load sistem perpipaan. Pada sistem perpipaan ada dua dasar mode kegagalan failure yaitu kegagalan tegangan sustained primer dan kegagalan tegangan expansi sekunder Peng, Ling-Chuan, dan Tsen Long Peng. 2009. a. Sustained Load Sustained load merupakan tegangan primer yang menyebabkan kegagalan katastrofis. Jumlah dari seluruh tegangan logitudinal akibat tekanan, berat dan akibat beban sustain yang lain tidak boleh melebihi , dimana adalah basic allowable stress pada kondisi atau suhu logam maksimum. Sustained load memiliki karateristik antara lain adalah: - Kegagalan yang terjadi menimbulkan deformasi plastic yang sangat besar. Selama beban ini berkerja maka deformasi akan berlanjut sampai kesetimbangan gaya tercapai. - Sifatnya bukan cyclic alami. - Beban sustain biasanya diakibatkan oleh adanya berat dan tekanan pressure. - Batasan yang diijinkan allowable untuk tegangan sistem adalah berkisar pada tegangan yield material. yaitu titik dimana deformasi plastic dimulai. Universitas Sumatera Utara - Terjadinya kegagalan tersebut diawali dengan peringatan warning, karena akibat berat sehingga dapat menimbulkan displacement pergeseran yang besar dan tidak disangka- sangka. Secara matematis persamaan dari sustained load dapat digambarkan seperti berikut: = + ≤ ............. 2.30 Dimana: = tegangan logitudinal KPa = luas penampang pipa = faktor intisifikasi SIF in-plane = faktor intisifikasi SIF out-plane = momen lenduan in-plane karena sustained load N.mm = momen lendutan out-plane karena sustained load N.mm b. Occasional load Ocasional load adalah beban yang terjadi kadang-kadang selama proses operasi normal. Beban ini dikarenakan oleh beban yang kuantitas terjadinya hanya sesekali saja misalnya seperti gempa bumi, angin, water hammer, pressure drop,dan lain-lain. Occasional load juga dapat dikategorikan sustained load yang terjadi sesekali. Universitas Sumatera Utara Occasional load ini tidak boleh melebihi 1,33 , yang mana adalah basic allowable stress , berikut adalah persamaan occasional load: + ≤ 1,33 ........................... 2.31 Dimana: = Tegangan akibat occasional load c. Expansion Load Expansion load adalah stress yang terjadi akibat adanya perubahan temperatur, jika temperatur naik akan mengakibatkan pemuaian sedangkan jika suhu menurun maka akan terjadi pengkerutan. Pemuaian dan pengkerutan akan mengakibatkan kegagalan dan kebocoran pada sambungan, misalnya sambungan pada pompa,vessel, tank dan lain-lain. Beban expansion load memiliki karakteristik, antara lain adalah: - Sering menimbulkan kegagalan yang sangat membahayakan setelah menggunakan sejumlah beban biasanya tinggi. - Kegagalan terjadi tanpa peringatan. Selama cyclic berulang- ulang, crack menjalar keseluruh permukaan hingga kapasitas beban yang cukup menjadi hilang. Sekali ini terjadi cycle berikutnya mengakibatkan kegagalan tiba-tiba. - Sifat kegagalannya cyclic secara alami, yaitu karena penjalaran atau pemuaian expansi thermal. - Hampir semuanya dibatasi oleh dirinya sendiri, yaitu pemakaian beban tunggal tidak akan pernah terjadi kegagalan. - Ciri-cirinya adalah suatu crack kecil karena adanya kenaikan tegangan atau ketidaksempurnaan material pada inner atau outer permukaan pipa. Universitas Sumatera Utara Pada ASME B31.3 yang dievaluasi pada beban ekspansi adalah tegangan logitudinal akibat momen lentur dan tegangan geser akibat momen torsi, dari persamaan tegangan geser maksimum dapat diperoleh persamaan: = = + 4 = + 4 ............. 2.32 = = + + ..... 2.33 Dimana: = tegangan dari beban ekspansi KPa = momen lendutan in-plane karena expansion load N.mm = momen lendutan out-plane karena expansion load N.mm = momen torsi karena expansion load N.mm , = faktor intensifikasi SIF in-plane dan out-plane Tengangan ekspansi yang terjadi tidak boleh melebihi expansion allowable stress range , dengan itu persamaan untuk expansion load adalah sebagai berikut: + + ≤ 1,25 + 0.25 ......... 2.34 Universitas Sumatera Utara 2.6 Beban yang Terjadi pada Sambungan. 2.6.1 Sambungan