Hasil report diatas bahwa nilai dari tegangan kode atau tegangan yang terbesar yang terjadi pada pipa daily tank menuju pompa masih dibawah nilai
batas tegangan izin, maka dinyatakan pipa ini tidak memiliki tegangan berlebih overstress dan aman digunakan.
4.2.3 Analisa Gaya dan Momen di nozzle pipa daily tank menuju filter
Setelah pipa dinyatakan tidak memiliki tegangan berlebih, maka dilakukan pengecekkan pada sambungan antara pipa dengan equipmen seperti
pada sambungan tangki dan pompa. Kemudian dianalisa apakah nozzle mampu menerima gaya dan momen yang terjadi.
4.2.3.1 Nozzle di Daily tank unit I dan unit II
Menghitung gaya dan momen yang mampu ditahan oleh nozzle pada tanki dengan menggunakan persamaan dibawah, kemudian dianalisis dengan hasil
pada kondisi OPE 1 W+T1+P1 dan OPE 2 W+T2+P1 hasil dari Caesar II.
= 6.625 = 0.6
Gaya aksial
= 2000
= 0.6
∗
2000
∗
6.625 =
7950 N Gaya tangensial
∅ ∅
= 1500
= 0.6
∗
1500
∗
6.625 = 5962.5
N Gaya tekan
= 2000
= 0.6
∗
2000
∗
6.625 = 7950
N Momen bending longitudinal
= 130
Universitas Sumatera Utara
= 0.6
∗
130
∗
6.625 = 3423.4
Nm Momen bending sirsumferensial
∅
= 100
= 0.6
∗
100
∗
6.625 = 2633.43
Nm Torsional dan momen
= 150
= 0.6
∗
150
∗
6.625 = 3950
Nm Data dari perhitungan diatas diperoleh gaya dan momen yang diizinkan,
kemudian hasil dibandingkan dengan data dari hasil coade caesar untuk memastikan kemampuan nozzle menahan dari gaya dan momen yang bekerja pada
pipa terhadapa nozzle di daily tank. Hasil dari perbandingan pada kondisi OPE 1 W+P1+T1 dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Gaya dan momen di nozzle daily tank unit I dan II kondis OPE1
Nozzle Node
Jenis perhitungan
Gaya N Momen Nm
Nozzle Daily Tank Unit 1
8” 150 200
allowable 7950
7950 5962.5
3423.4 3950
2633.43
Caesar 1422.32
-456.49 -1150.21
156.47 3522.36
28.45 Check
√ √
√ √
√ √
Nozzle Daily Tank Unit 2
8” 150 10
allowable 7950
7950 5962.5
3423.4 3950
2633.43
Caesar -1400.22
-370.90 -1200.59
104.21 -3923.54
-16.55 Check
√ √
√ √
√ √
Hasil dari perbandingan pada kondisi OPE 2 W+P2+T2 dapat dilihat pada tabel 4.7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Gaya dan momen di nozzle daily tank unit I dan II kondis OPE2
Nozzle Node
Jenis perhitungan
Gaya N Momen Nm
Nozzle Daily Tank Unit 1
8” 150 10
allowable 7950
7950 5962.5
3423.4 3950
2633.43
Caesar -671.24
-370.9 -575.54
104.21 -1880.9
-16.55 Check
√ √
√ √
√ √
Nozzle Daily Tank Unit 2
8” 150 200
allowable 7950
7950 5962.5
3423.4 3950
2633.43
Caesar 681.84
-456.5 -551.39
156.47 1688.57
28.45 Check
√ √
√ √
√ √
4.2.3.2 Nozzle di filter unit 1, 2, 3 dan 4
Nilai gaya dan momen yang diizinkan pada nozzle ini sama dengan nilai gaya dan momen yang diizinkan pada daily tank, karena perhitungan gaya dan
momen ini juga berlaku untuk jenis vertikal equipment seperti tank, vessel, filter, dan lainya. Berikut ini adalah hasil analisa pada kondisi OPE 1 W+P1+T2 dapat
dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Gaya dan momen pada nozzle di filter kondis OPE 1
Nozzle Node
Jenis perhitungan
Gaya N Momen Nm
Nozzle Filter Unit 1
8” 150 4070
allowable 7950
7950 5962.5
3423.4 3950
2633.43
Caesar 685.42
-1542.2 270.37
-1415.5 -690.25
386.57 Check
√ √
√ √
√ √
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Lanjutan
Nozzle Filter Unit 2
8” 150 3070
allowable 7950
7950 5962.5
3423.4 3950
2633.43
Caesar -452.61
-1407.3 804.93
-1153.81 791.05
181.57 Check
√ √
√ √
√ √
Nozzle Filter Unit 3
8” 150 1070
allowable 7950
7950 5962.5
3423.4 3950
2633.43
Caesar 482.33
-1183.6 933.61
-818.64 -153.19
499.13 Check
√ √
√ √
√ √
Nozzle Filter Unit 4
8” 150 470
allowable 7950
7950 5962.5
3423.4 3950
2633.43
Caesar -737.24
-1761.8 341.89
-1652.7 988.12
448.16 Check
√ √
√ √
√ √
Dari analisis gaya dan momen pada tabel 4.8 di atas diketahui bahwa nozzle di daily tank unit 1 dan 2 tidak ada gaya dan momen yang terjadi melebihi
gaya dan momen yang diizinkan pada kondisi Operation 1OPE1. Berikut ini adalah hasil analisa pada kondisi OPE 1 W+P1+T2 dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9 Gaya dan momen di nozzle filter kondis OPE 2
Nozzle Node
Jenis perhitungan
Gaya N Momen Nm
Nozzle Filter Unit 1
8” 150 4070
allowable 7950
7950 5962.5
3423.4 3950
2633.43
Caesar 328.58
-1542.2 129.61
-1415.5 -330.89
386.57 Check
√ √
√ √
√ √
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Lanjutan
Nozzle Filter Unit 2
8” 150 3070
allowable 7950
7950 5962.5
3423.4 3950
2633.43
Caesar -216.98
-1407.3 385.87
-1153.81 379.22
181.57 Check
√ √
√ √
√ √
Nozzle Filter Unit 3
8” 150 1070
allowable 7950
7950 5962.5
3423.4 3950
2633.43
Caesar 231.22
-1183.6 447.56
-818.64 -73.44
499.13 Check
√ √
√ √
√ √
Nozzle Filter Unit 4
8” 150 470
allowable 7950
7950 5962.5
3423.4 3950
2633.43
Caesar -353.42
-1761.8 163.90
-1652.7 473.69
448.16 Check
√ √
√ √
√ √
Dari analisis gaya dan momen pada tabel 4.9 di atas diketahui bahwa nozzle di daily tank unit 1 dan 2 tidak ada gaya dan momen yang terjadi melebihi
gaya dan momen yang diizinkan pada kondisi Operation OPE2. Maka pipa ini tidak mengalami kegagalan dan aman digunakan.
4.3 Pemodelan Dan Analisa Pipa Pompa 1 dan 2 Menuju Heat exchanger 4.3.1 Pemodelan Pipa Pompa 1 dan 2 menuju Heat exchanger
Pemodelan dari pompa unit satu dan dua menuju heat exchanger HE unit satu dan dua, diperoleh dari data dan iso drawing yang dapat dilihat jalur IV.
Berikut adalah hasil dari input akhir pemodelan di Caesar II dapat dilihat pada gambar 4.8.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.8 Hasil input pipa dari pompa 1 dan 2 menuju heat exchanger Gambar di atas dibagi menjadi beberapa bagian, agar gambar dapat
terlihat lebih jelas dan lebih detail komponen-komponen penyusunnya seperti gambar 4.9.
Gambar 4.9. Pipa dari pompa unit 1 dan unit 2 Untuk melihat keterangan gambar pipa dari pompa unit 1 dan unit 2
dapat dilihat pada tabel 4.10.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Keterangan gambar pipa dari pompa unit 1 dan unit 2 Node
Keterangan Node
Keterangan 10
20 60
70 90
100 120
Ancor pompa unit 1 Flange rigid
Check Valve rigid Flange rigid
Ball Valve rigid Flange rigid
Elbow Bend 135
1010 1020
1050 1060
1100 1110
Support Restrain Y+ Flange rigid
Ball Valve rigid Flange rigid
Check Valve rigid Flange rigid
Ancor pompa unit 2
Gambar pipa menuju heat exchanger unit 1 dan 2 dapat dilihat pada gambar 4.10.
Gambar 4.10 Pipa menuju heat exchanger Keterangan dari gambar pipa menuju heat exchanger unit 1 dan 2 dapat
dilihat pada tabel 4.11.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Keterangan gambar pipa menuju heat exchanger Node
Keterangan Node
Keterangan 430
440 450
470 490
510 Elbow Bend
Support Restrain Support Restrain
Elbow Bend Elbow Bend
Ball Valve Rigit 530
540 700
720 740
FlangeRigit Ancor heat exchanger unit 2
FlangeRigit Ball Valve Rigit
Ancor heat exchanger unit 1
4.3.2 Analisa Tegangan Pipa Dari Pompa 1 dan 2 Menuju HE 1 Dan 2