Penggalian Di Bawah Muka Air Tanah Pekerjaan Pengurugan Dan Pemadatan

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT VOLUME 1 STRUKTUR 21

C. Pekerjaan Penggalian

1. Semua galian harus mencapai kedalaman yang disyaratkan dalam gambar rencana, kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas sehubungan dengan keadaan lapangan dan peil tanah. 2. Lebar dasar galian untuk pondasi harus mempunyai lebar minimum 20 cm lebih besar dari dasar pondasi dengan tebing galian yang cukup landai sehingga tidak mudah longsor. Sedangkan untuk galian saluran kedalaman dan kemiringan dasar saluran harus dibuat sesuai dengan EDS Elevasi Dasar Saluran. 3. Semua akar-akar, batang-batang pohon yang terpendam maupun beton atau tembokpondasi, pipa-pipa yang tidak terpakai atau halangan-halangan lain yang dijumpai pada saat penggalian harus dikeluarkan dan dibuang. 4. Pada saat penggalian, pipa-pipa drainase, gas, air bersih dan kabel-kabel yang masih berfungsi harus diamankan dan dijaga agar jangan sampai rusak atau cacat. Apabila hal tersebut dijumpai, maka Kontraktor harus segera memberitahukan kepada Konsultan Pengawas atau PTP untuk mendapatkan instruksi lebih lanjut, atau memintakan ijin untuk pemutusan sementara pada instalasi yang berwenangterkait. 5. Apabila terjadi kerusakan-kerusakan pada barang-barang tersebut diatas, maka Kontraktor harus segera memberitahukan kepada Konsultan Pengawas atau pihak yang berwenang dan segera mengganti semua kerusakan-kerusakan tersebut atas biaya sendiri. 6. Apabila penggalian dilakukan sampai di bawah level yang tercantum dalam gambar rencana tanpa instruksi tertulis dari Konsultan Pengawas, maka bagian yang telah tergali tersebut harus diisi dengan adukan beton 1 pc : 3 ps : 6 krl dengan dasar pasir padat.

D. Penggalian Di Bawah Muka Air Tanah

1. Penggalian harus dilakukan dalam keadaan kering. Kontraktor bertanggungjawab untuk merencanakan sistem pemompaan air tanah dan sudah memperhitungkan biayanya. RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT VOLUME 1 STRUKTUR 22 2. Pemompaan dapat dilakukan dengan memompa sumur borsumur galian atau cara lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dengan memenuhi persyaratan- persyaratan berikut: a. Permukaan air tanah yang diturunkan harus dalam keadaan terkontrol penuh setiap waktu untuk menghindari fluktuasi yang dapat mempengaruhi kestabilan penggantian tanah. b. Sistem yang digunakan tidak boleh mengakibatkan penaikanpenurunan tanah heaving dasar galian secara berlebihan. c. Harus menyediakan filter-filter secukupnya yang dipasang di sekeliling sumur yang dipompa untuk mencegah kehilangan butir-butir tanah akibat pemompaan. d. Air yang dipompa harus dibuang sehingga tidak mengganggu penggalian atau daerah sekitarnya. e. Sistem pemompaan harus memperhitungkan rencana detail dalam menghadapi bahaya longsor pada pekerjaan dan daerah sekitarnya pada saat hujan besar.

E. Pekerjaan Pengurugan Dan Pemadatan

1. Kontraktor harus mengajukan contoh bahan pengisi yang akan digunakan untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas. Bahan pengisi untuk daerah perkerasan dapat diambil dari lapangan atau diluar lapangan merupakan tanah laterit, tanah kapur atau tanah pasir yang bebas dari akar-akar pohon yang besarnya lebih dari 1 cm dan mempunyai CBR lab. minimal 4 . 2. Penghamparan dan pemadatan harus dilaksanakan secara lapis per lapis dengan tebal hamparan maksimal 20 cm dan kemudian dipadatkan. 3. Penghamparan lapisan selanjutnya baru dapat dilaksanakan setelah pemadatan lapisan bawah memenuhi persyaratan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas. 4. Sedangkan untuk pengurugan kembali galian pondasi, tebal hamparan maksimal 20 cm, dan baru dapat dilakukan setelah mendapat ijin dari Konsultan Pengawas, dan pondasi telah benar-benar kering. RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT VOLUME 1 STRUKTUR 23 5. Lapisan tanah urugan harus dipadatkan sampai mencapai 95 dari kepadatan kering maksimum. Pemeriksaan kepadatan di lapangan harus dilaksanakan untuk setiap hasil pemadatan seluas 100 m2 pada setiap lapis pemadatan. 6. Selama dan sesudah pekerjaan pengurugan dan pemadatan, tidak diperkenankan adanya genangan air diatas tanah atau sekitar lapangan pekerjaan. 7. Kontraktor bertanggungjawab atas stabilitas timbunan tanah dan Kontraktor harus mengganti bagian-bagian yang rusak akibat dari kesalahan dan kelalaian Kontraktor atau akibat dari aliran air.

F. Pekerjaan Penyelesaian