Dasar Hukum dan Aspek Kinerja Bidan Berkualitas

Imunisasi Wanita yang belum kebal terhadap campak rubella atau rubeola dapat diberikan kombinasi vaksinasi campak-mumps-rubella sebelum keluar dari rumah sakit. Injeksi booster difteri-toksoid tetanus juga diberikan kepada wanita paska persalinan sebelum keluar dari rumah sakit di Parkland-Hospital. Perawatan Pulang Dari Rumah Sakit 1 Pemberian instruksi tentang antisipasi terhadap perubahan fisiologik normal pada nifas, termasuk pola lokia, kehilangan berat badan karena diuresis, dan produksi ASI. Juga demam, perdarahan per vagina yang berlebihan, atau nyeri kaki, pembengkakan, atau nyeri. 1 Kontrasepsi Pemberian pendidikan tentang keluarga berencana dilakukan selama perawatan di rumah sakit. Haid biasanya kembali dalam 6 sampai 8 minggu jika seorang wanita tidak menyusui. Jadi, konsepsi mungkin saja terjadi selama masa nifas. Kelly dkk. 2005 melaporkan bahwa pada bulan ketiga paskapartum, 58 remaja telah kembali berhubungan seksual, namun hanya 80 yang menggunakan kontrasepsi.

2.4. Dasar Hukum dan Aspek Kinerja Bidan Berkualitas

1,5,6 Paska persalinan merupakan masa yang penting bagi tenaga kesehatan untuk selalu melakukan pemantauan. Pelayanan atau pelaksanaan yang kurang maksimal dapat menyebabkan ibu mengalami berbagai maalah, bahkan berlanjut Universitas Sumatera Utara pada komplikasi masa nifas. Tenaga kesehatan atau bidan dalam memberikan pelayanan paska persalinan harus mampu menerapkan pelayanan yang berorientasi pada penerapan kode etik dan standar pelayanan kebidanan, sehingga kepuasan pasien terhadap pelayanan kebidanan dapat tercapai. Hal ini sesuai dengan Permenkes No. 900SKVII2002 yang menyebutkan bahwa bidan memiliki wewenang untuk memberikan pelayanan kebidanan yang meliputi: pelayanan pranikah, kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan balita . 1,3,4,5,6,14,15,16 Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02MENKES149I2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan, Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang telah terintegrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi : A. Pelayanan Kebidanan B. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan ; dan C. Pelayanan kesehatan masyarakat Pelayanan kebidanan kepada ibu meliputi antara lain penyuluhan dan konseling; pemeriksaan fisik; pelayanan antenatal pada kehamilan normal; pertolongan persalinan normal; pelayanan ibu nifas normal. Bidan harus memiliki kualifikasi untuk mengerjakan semua asuhan kehamilan yang normal sesudah dokter ahli obstetri menangani semua kelainan yang terjadi atau potensila terjadi, mengawasi persalinan serta melangsungkan proses kelahiran normal dan merawat ibu postpartum serta bayi baru lahir yang normal. 26 26 Universitas Sumatera Utara Terdapat beberapa standar yang dipersyaratkan sehingga seorang bidan dapat dikategorikan sebagai bidan berkualitas. Menurut Hogberg 2004 syarat bidan berkualitas antara lain meliputi : 1. Mempunyai pengalaman dan masa kerja minimal 2 tahun 2. Mengikuti program pelatihan di pendidikan formal selama 6 bulan. 3. Mempunyai peran sebagai guru yang setiap tahunnya mengajar 12 siswa. Bidan berkualitas diukur dengan indikator pelaksanaan praktek profesionalnya. Pengertian profesional sendiri pada dasarnya merupakan suatu bentuk pekerjaan yang spesifik khusus, membutuhkan pendidikan khusus, etika yang jelas kode etik, dukungan pengetahuan, pelatihan dan orientasi utama memberikan pelayanan kebidanan. Menurut Wahyuningsih 2007, praktik kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayann kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien individu, keluarga, dan masyarakat sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya. 26 Sementara menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 369MENKESSKIII2007 Tentang Standar Profesi Kebidanan, Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan serta diakui oleh pemerintah dan telah lulus ujian sesuai persyaratan yang berlaku dan memperoleh kualifikasi untuk regristrasi serta memperoleh izin untuk melaksanakan praktik kebidanan. Perilaku profesional bidan antara lain meliputi : 1. Berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal. 2. Bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan keputusan klinis yang dibuat. Universitas Sumatera Utara 3. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan ketrampilan mutakhir 4. Menggunakan cara pencegahan universal untuk penyakit, penularan dan strategis dan pengendalian infeksi. 5. Melakukan konsultasi dan rujukan yang tepat dalam memberikan asuhan kebidanan. 6. Menghargai budaya setempat sehubungan dengan praktik kesehatan, kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak. 7. Menggunakan model kemitraan dalam bekerjasama dengan kaum wanitaibu agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri. 8. Menggunakan ketrampilan mendengar dan memfasilitasi. 9. Bekerjasama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada ibu dan keluarga. 10. Advokasi tehadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan. 26 Di dalam standar kompetensi bidan dijelaskan bahwa bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat. Asuhan masa nifas atau paska persalinan difokuskan pada upaya pencegahan infeksi dan menuntut bidan untuk memberikan asuhan kebidanan tingkat tinggi. Asuhan yang diberikan kepada ibu bertujuan untuk : 1 Meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikologis bagi ibu dan bayi 2 Pencegahan, diagnosis dini dan pengobatan komplikasi pada ibu 3 Merujuk ibu ke tenaga ahli bilamana perlu 4 Mendukung dan memperkuat keyakinan ibu serta memungkinkan ibu untuk mampu melaksanakan perannya dalam situasi keluarga Universitas Sumatera Utara 5 Imunisasi ibu terhadap tetanus 6 Mendorong pelaksanaan metode yang sehat tentang pemberian makan anak, serta peningkatan pengembangan hubungan yang baik antara ibu dan anak. 14 Peran dan tanggung jawab bidan dalam paska persalinan, antara lain : 1 Teman terdekat sekaligus pendamping ibu nifas dalam menghadapai saat-saat kritis masa nifas 2 Pendidikan dalam usaha pemberian pendidikan kesehatan terhadap ibu dan keluarga 3 Pelaksana asuhan kepada kepada pasien dalam hal tindakan perawatan, pemantauan, penanganan masalah, rujukan dan deteksi dini komplikasi masa nifas . Pada asuhan paska persalinan secara spesifik bidan mempunyai tanggung jawab sebagai berikut : 13 1 Melakukan evaluasi kontinu dan penatalaksanaan perawatan kesejahteraan wanita 2 Memberikan bantuan pemulihan dari ketidaknyamanan fisik 3 Memberikan bantuan dalam menyusui 4 Memfasilitasi pelaksanaan peran sebagai orang tua 5 Melakukan pengkajian bayi selama kunjungan rumah 6 Memberikan pedoman antisipasi dan instruksi 7 Melakukan penapisan kontinu untuk komplikasi puerperium 13

2.5. Kerangka Konsep