Pelajaran 8 Seni Rupa Tekstil dan Grafis 125
b. Usaha tempat pameran Mengadakan pameran di tempat yang mudah d
ijangkau oleh masyarakat, tidak terasa mewah dan tidak pula sederhana.
c. Usaha penampilan karya Pengunjung harus melihat bahwa karya seni rupa sebagai suatu hal yang
istimewa, sebagai sesuatu yang tetap baru, eksklusif, dan terjaga sebagai yang tetap estetik.
d. Usaha melontar ide baru Umumnya corak karya seni yang baru akan menghasilkan kesegaran pada
penikmatan pengunjung.
4. Tempat Pameran Seni Rupa
Tempat atau ruang untuk pameran harus memenuhi syarat tertentu agar memenuhi dan berfungsi dengan baik. Pada umumnya pelaksanaan pameran
dilakukan ditempat tertutup atau tempat terbuka.
• Tempat tertutup biasanya menggunakan suatu ruangan di sebuah gedung
tertentu. • Tempat terbuka adalah suatu tempat
yang terbuka. Untuk melindungi dari panas dan hujan digunakan atap terpal
semi permanen. Umumnya tempat tersebut berupa halaman luas, kebun,
atau lapangan.
5. Perlengkapan Pameran Seni Rupa
Pelaksanaan pameran bukan hanya pekerjaan seorang seniman yang memamerkan karyanya saja, melainkan juga merupakan sebuah pekerjaan
kelompok. Alat dan perlengkapan yang digunakan untuk penyelenggaraan pameran tergantung pada bentuk karya yang dipamerkannya. Pada pameran
dengan bentuk karya seni rupa dua dimensi yang bersifat bidang, banyak dipergunakan panil-panil untuk menggantungkan karya-karyanya. Adapun pada
pameran dengan bentuk seni rupa tiga dimensi yang bersifat bervolume, banyak memerlukan meja-meja atau level-level untuk meletakkan bendanya.
6. Penataan Karya Seni Rupa
Keberhasilan penampilan suatu pameran banyak juga terletak pada penataannya. Penataan karya seni yang kurang baik tidak hanya akan mengganggu
penglihatan pengunjung, tetapi juga akan merusak nilai estetik suatu karya yang ditampilkan. Untuk menampilkan penataan yang baik, hendaknya diperhatikan
beberapa syarat, antara lain sebagai berikut.
Gambar 8.11
Pameran seni di luar ruangan Sumber: www.flikr.com
G b
8 11
126 Seni Rupa untuk SMPMTs
Kelas VIII
a. Karya Seni Dua Dimensi
Hasil-hasil karya seni yang termasuk ke dalam bentuk seni dua dimensi
adalah karya lukisan, grafis, atau hiasan datar. Karya tersebut dapat
digantungkan di dinding atau sejenis bidang vertikal panil. Penataan yang
ideal yaitu dengan menempatkan karya yang sejajar dengan mata pengunjung.
Penempatan yang terlampau tinggi akan menyulitkan pengunjung dalam
menikmati sajian karyanya.
b. Karya Seni Tiga Dimensi
Hasil-hasil karya seni yang termasuk ke dalam bentuk seni tiga dimensi adalah karya patung, keramik, dan cetakan. Peletakan benda-benda tersebut
harus dilakukan pada suatu bidang datar yang horizontal. Tinggi rendahnya peletakan benda tergantung dari bentuk karya yang dipamerkan. Untuk benda
yang kecil dan pendek, sebaiknya jangan diletakkan di level yang terlalu tinggi atau rendah dari mata pengunjung. Sementara, untuk benda-benda yang tinggi
seperti patung dapat langsung diletakkan di lantai ruangan.
c. Cahaya di Ruang Pameran
Cahaya yang paling baik untuk menerangi karya-karya pameran seni adalah cahaya matahari. Namun, untuk pelaksanaan pameran di dalam ruangan,
panitia dapat menggunakan lampu sebagai pengganti cahaya matahari. Dalam meletakkan lampu hendaknya diperhatikan hal-hal berikut.:
• Lampu tidak diletakkan di belakang karya sehingga menyilaukan pengunjung.
• Lampu tidak diletakkan di atas karya, terutama karya seni rupa dua dimensi.
• Carilah posisi sudut datang cahaya yang aman dan tidak mengganggu pandangan pengunjung.
• Hindari terjadinya bayangan-bayangan yang mengganggu akibat adanya cahaya yang menimpa karya.
7. Mengelola Pameran Sekolah
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola pameran seni rupa di sekolah, di antaranya sebagai berikut.
a. Pemilihan Karya
Bentuk karya seni rupa untuk pelaksanaan pameran harus benar-benar diperhatikan. Bentuk karyanya sebaiknya diambil dari hasil karya siswa di
Gambar 8.12
Penataan barang-barang di pameran Sumber: www.flikr.com
b