Bahan dan Teknik Pembuatan Patung

Pelajaran 9 Apresiasi Seni Rupa Murni 141 Pelatihan 111 3 Teknik Konstuktif Menempel Tenik menempel adalah teknik membuat patung dengan cara menempelkan bagian yang satu dengan bagian yang lain sedikit demi sedikit sehingga menjadi sebuah karya patung. Bahan yang dipergunakan bervariasi, bisa tanah liat, lilin, logam, dan bubur kertas. Bagilah siswa di kelasmu menjadi beberapa kelompok dengan jumlah anggota 4 orang siswa per kelompok. Setiap kelompok membuat kliping tentang salah satu bentuk seni rupa murni, misalnya seni lukis kaca. Kamu dapat mencari gambar dari buku-buku di perpustakaan atau internet. Kumpulkan hasilnya pada gurumu untuk mendapat penilaian.

B. Sikap Apresiatif terhadap Karya Seni Murni

Sikap apresiatif terhadap karya seni bisa diwujudkan dengan menghargai karya seni sebagai warisan dan peninggalan yang harus dilestarikan keberadaannya. Tak dipungkiri lagi bahwa sebuah karya seni lahir dari tangan yang penuh bakat. Dari masa ke masa karya seni, baik seni patung, lukis, maupun grafis selalu berubah. Perubahan ini sejalan dengan berubahnya pola pikir manusia, termasuk seniman. Progresivitas seniman dalam berkarya membuat peta perkembangan seni menjadi maju dan berkembang. Hal ini berdampak pada peningkatan kualitas karya mengingat ditemukannya teknik-teknik berkarya yang baru ditambah dengan ketersediaan media berkarya yang semakin mutakhir. Jika kamu perhatikan lebih jauh ternyata lahirnya sebuah karya seni tak lepas dari masa lalu, yaitu masa penuh penemuan yang menjadi cikal bakal timbulnya sebuah karya.

1. Seni Lukis

Dalam membuat sebuah karya seni lukis, para seniman menentukan tujuan pembuatan karya tersebut. Tujuan-tujuan yang dipilih oleh para seniman antara lain tujuan religius, magis, simbolis, estetis, komersil, dan ekspresi.

a. Tujuan Religius

Seorang seniman yang memiliki tujuan religius menjadikan lukisan yang dibuatnya sebagai pengabdian yang ditunjukan kepada Tuhan, nenek moyang, atau para dewa, baik politheisme atau monotheisme. Salah satu bentuk lukisan yang dibuat dengan tujuan religius adalah lukisan pada gua leang-leang di Maros, Sulawesi Selatan. 142 Seni Rupa untuk SMPMTs Kelas IX

b. Tujuan Magis

Seorang seniman yang memiliki tujuan magis menjadikan lukisan yang dibuat untuk mendatangkan magis atau sihir. Lukisan ini bersifat primitif. Akan tetapi, pelukis modern juga banyak yang melukis tema dan motif primitif agar menimbulkan kesan magis. Mereka menganut paham primitivisme. Seniman-seniman yang banyak melukis tema dan motif primitif banyak terdapat di Bali.

c. Tujuan Simbolis

Seorang seniman yang memiliki tujuan simbolis melakukan kegiatan melukis untuk melambangkan suatu cita-cita kehidupan pribadi atau kelompok. Misalnya, cita-cita berupa kebahagiaan, kedamaian, kekuatan, dan kehendak positif yang bermanfaat bagi manusia. Contoh lukisan yang dibuat dengan tujuan simbolis adalah lukisan kepahlawanan Pangeran Diponegoro karya Basuki Abdullah.

d. Tujuan Estetis

Seorang seniman yang memiliki tujuan estetis akan melukis dengan semata- mata mengutamakan rasa keindahan saja sehingga lukisannya dapat dinikmati sebagai penghias dekorasi. Contoh lukisan yang memiliki tujuan estetis adalah lukisan pemandangan atau lukisan kegiatan masyarakat.

e. Tujuan Komersil

Seorang seniman yang memiliki tujuan komersil akan melukis dengan mengutamakan selera pembeli. Contohnya adalah para pelukis di jalan.

f. Tujuan Ekspresi

Seorang pelukis yang melukis dengan tujuan ekspresi akan melukis untuk mengekspresikan perasaannya sendiri, tanpa melihat unsur-unsur lain. Di sini seniman benar-benar total mencurahkan semua ekspresi dan perasaannya ke dalam sebuah lukisan. Teknik yang dipakai pun beragam dan biasanya seorang seniman ini mempunyai teknik khas tersendiri. Gambar 9.8 Lukisan yang dibuat oleh seniman Bali Sumber: www.flickr.com Gambar 9.9 Lukisan pemandangan Sumber: empimuslion.files.wordpress.com