Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2015
32
Tabel 2.9. Persentase Penduduk yang Berumur 10 Tahun ke Atas
Menurut PendidikanTertinggi
yang Ditamatkan, 2007
– 2011
Jenis Pendidikan 2007 2008
2009 2010
2011
Tidak Sekolah dan Belum Tamat SD
12,55 13,40
10,53 9,15
10,36 Sekolah Dasar
20,50 19,85
20,25 21,62
18,75 Sekolah Lanjutan
Pertama 20,29
19,61 19,79
20,37 19,38
Sekolah Lanjutan Atas 33,71
30,52 35,78
35,96 37,27
AkademiUniversitas 12,95
16,61 13,65
13,90 14,24
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: Provinsi Lampung Dalam Angka 2012
Untuk meningkatkan pelayanan pendidikan, Pemerintah Provinsi Lampung menyediakan Biaya Operasional Pendidikan
BOP dan Biaya Operasional Buku BOB untuk SDMI, SMPMTs dan SMAMASMK negeri dan swasta. BOP dan BOB merupakan
program yang menunjang pemberian BOS oleh Pemerintah Pusat.Pemberian dana BOP dan BOB oleh Pemerintah Provinsi
Lampung melalui dana APBD, memberikan kontribusi yang cukup besar dalam menaikkan persentase angka partisipasi sekolah pada
tingkat pendidikan dasar.
B. Kesehatan
Pembangunan sektor kesehatan pada dasarnya bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan
kesehatan secara mudah, murah dan merata sehingga diharapkan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2015
33
akan tercapainya kesehatan masyarakat yang baik. Pembangunan sektor kesehatan yang berhasil akan berpengaruh secara langsung
atau tidak langsung dalam peningkatan kesejahteraan rakyat, karena
pembangunan bidang
kesehatan juga
mempunyai keterkaitan dengan peningkatan mutu penduduk. Oleh sebab itu
program –program kesehatan harus lebih difokuskan kepada calon–
calon generasi penerus bangsa, yaitu secara khusus pada bayi dan anak dibawah usia lima tahun balita. Indikator dalam menilai
keberhasilan program
pembangunan di
sektor kesehatan
khususnya pada masyarakat usia dini adalah tingkat kematian bayi dan balita serta kondisi kecukupan gizi bagi balita. Indikator
tersebut penting dalam menentukan tingkat kesehatan masyarakat karena dapat menggambarkan kesehatan penduduk secara umum.
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun.
Angka Kematian Bayi AKB adalah banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu
tahun tertentu. Sedangkan Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun selama satu tahun tertentu per
1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu termasuk di dalamnya adalah kematian bayi.
Sementara Gizi Buruk merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi, atau nutrisinya di bawah standar. Gizi
buruk banyak dialami oleh bayi dibawah lima tahun balita. Masalah gizi buruk dan kekurangan gizi telah menjadi keprihatinan
dunia sebab penderita gizi buruk umumnya adalah balita dan anak-anak yang tidak lain adalah generasi generus bangsa.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2015
34
Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita dan Prevalensi Balita Gizi Buruk, menggambarkan keadaan sosial ekonomi
masyarakat dimana angka kematian itu dihitung. Akan tetapi, terdapat perbedaan antara kegunaan Angka Kematian Bayi dengan
Angka Kematian Balita dalam kaitannya dengan perencanaan dan evaluasi pembangunan. Angka Kematian Bayi berguna untuk
perencanaan dan evaluasi program dan kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan Ibu hamil, misalnya program
pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus. Sedangkan Angka Kematian Balita dapat berguna untuk perencanaan dan evaluasi
program dan kegiatan imunisasi yang berhubungan dengan kesehatan anak seperti program-program pencegahan penyakit
menular terutama pada anak-anak, program penerangan tentang gizi dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah usia lima
tahun. Sementara data Prevalensi Balita Gizi Buruk berguna untuk
perencanaan dan evaluasi program dan kegiatan yang terkait dengan pemenuhan pangan dan gizi. Oleh karena itu, angka
kematian bayi, kematian balita dan prevalensi balita gizi buruk merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan tingkat
kesehatan masyarakat karena dapat menggambarkan kesehatan penduduk secara umum.
Berdasarkan data publikasi Profil Kesehatan Indonesia yang diterbitkan Kementerian Kesehatan selama beberapa tahun
penerbitan, didapatkan data angka kematian bayi dan balita serta persentase prevalensi balita gizi buruk untuk Provinsi Lampung
sebagaimana grafik dibawah.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2015
35
C. Pekerjaan Umum