Analisis Atribut Produk Parfum Ruangan Calpro PT. Hoffmen International Cabang Bandung

(1)

ANALISIS ATRIBUT PRODUK PARFUM RUANGAN CALPRO PT.HOFFMEN INTERNATIONAL CABANG BANDUNG

THE ANALYSIS OF PRODUCT ATRIBUTE CALPRO AIR REFRESHER AT PT.HOFFMAN INTERNATIONAL BANDUNG

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salahs atu syarat Dalam menempuh Jenjang D3 Proram Studi Manajemen Pemasaran

Oleh:

Nama : Hamzah Koesasih Putra Nim : 21407008

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

iv “ Analisis

Calpro PT.Hoffmen International Cabang Bandung “, di bawah bimbingan Raeny Dwisanty, SE., M.Si.

Dunia pemasaran yang semakin kompetitif menuntut pemsahaan untuk memiliki ke unggulan daya saing. Untuk dapat tetap eksis di dalam proses produksi dan kontinyuitas perusaham tetap terjaga kita dituntut untuk.semakin bekerja keras, pintar, dan kreatif. Di sisi lain konsumen dihadapkan pada berbagai macam pilihan produk. Membuat produk yang bermutu dan digemari konsumen merupakan tantangan bagi perusahaan.

PT.Hoffmen International adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa kebersihaan dan produk parfum pengharum ruangan, dimana jasa tersebut mencakup beberapa bidang antara lain: restorasi dan kristalisasi marmer dan granit, general cleaning, cleaning servie, washroom hygene system, sanitary, dan sebagainya.

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah Untuk mengetahui seberapa besar tanggapan konsumen mengenai atribut produk yang dilakukan oleh PT.Hoffmen.

Metode yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah metode yang bersifat deskriptif, menggambarkan suatu fenomena apa adanya berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung, juga dilakukan metode survei. Survei adalah penelitian dengan mengambil sampel dari suatu populasi yang hasilnya dapat mewakili keseluruhan populasi. Sebagai alat pengumpul data yang pokok digunakan kuesioner. Adapun sampel secara Random sederhana dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang responden, dan tehnik pengumpulan data dengan cara studi lapangan (observasi, Kuesioner, wawancara) dan studi kepustakaan (dokumentasi).

Dari hasil analisis dan pembahasan tanggapan responden mengenai atribut produk parfum ruangan calpro PT.Hoffmen International Cabang Bandung, dengan menggunakan alat ukur merek, kemasan, lebel dan kualitas dinilai baik dengan total skor 2398 dan persentase 68,5%.


(3)

v

Calpro Air Refresher At PT.Hoffmen International Bandung", under the guidance of Raeny Dwisanty, SE.,M.Sc.

An increasingly competitive world of marketing requires companies to have the superior competitiveness. To be able to exist in the production process and the continuity of the company we are required to remain awake. more hard working, smart, and creative. On the other hand, consumers are faced with a wide range of product choices. Creating quality products and popular consumer is a challenge for the company.

PT.Hoffmen International is a company engaged in janitorial services and products perfume air freshener, which includes several areas of service include: restoration and crystallization of marble and granite, general cleaning, cleaning servie, hygene washroom systems, sanitary, and so on.

The author's intent to conduct this research is to know how big the response of consumers about product attributes by PT.Hoffmen.

The method used in the preparation of this Final Project is a method that is descriptive, describing a phenomenon as it is based on the fact that ongoing, also conducted a survey method. The survey is the research by taking a sample from a population which may represent the entire population. As the principal data collection tool used questionnaires.

The simple random sample with a sample size of 100 respondents, and techniques of data collection by field studies (observations, questionnaires, interviews) and the study of literature (documentation).

From the analysis and discussion of respondents about the attributes of the room fragrance products calpro PT.Hoffmen International Bandung, using the measuring tool brand, packaging, labeling and quality were rated as good with a total score of 2398 and the percentage of 68.5%.


(4)

vi

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang atas dengan segala rahmat dan karunia – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini yang berjudul ”ANALISIS ATRIBUT PRODUK PARFUM RUANGAN CALPRO PT.HOFFMEN INTERNATIONAL CABANG BANDUNG”.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, karenanya segala saran dan kritik yang membangun dan bertujuan untuk memperbaiki mutu penulisan ini sangat penulis hargai dan terima dengan senang hati.

Dalam penulisan dan penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, bantuan serta motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Ibu Prof. Dr. Hj.Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.


(5)

vii

5. Bapak Rizki Zulfikar, SE.,M.Si. dan ibu Dra. Rahma Wahdiniwaty, M.Si. selaku dosen manajemen pemasaran yang selalu bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan dan penyusunan Tugas Akhir ini.

6. Ibu Trustorini Handayani, SE.,M.Si. selaku Dosen Wali kelas MP-1 2007 7. Ibu Windi Novianti, SE. selaku Koordinator Sidang 2011.

8. Seluruh Dosen Universitas Komputer Indonesia khususnya fakultas ekonomi yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat selama ini, serta seluruh Karyawan dan Staf Universitas Komputer Indonesia

9. Ibu Apriani selaku pembimbing di PT. Hoffmen International Cabang Bandung yang telah banyak memberikan bantuan yang sangat berarti bagi penulis.

10. Yang tersayang kedua orang tuaku atas doa dan kasih sayangnya yang tiada henti.

11. Kakak-kakakku yang selalu memberikan dukungannya selama ini.

12. Seluruh teman-teman D3 Manajemen Pemasaran angkatan 2008 Universitas Komputer Indonesia yang tak henti memberikan semangat bagi penulis.

13. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara langsung ataupun tidak langsung turut membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini.


(6)

viii

khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Terima kasih.

Bandung, Juli 2011 Penulis


(7)

1 1.1Latar belakang penelitian

Dunia pemasaran yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk memiliki ke unggulan daya saing. Untuk dapat tetap eksis di dalam proses produksi dan kontinyuitas perusahaan tetap terjaga kita dituntut untuk. Semakin bekerja keras, pintar, dan kreatif. Di sisi lain konsumen dihadapkan pada berbagai macam pilihan produk. Membuat produk yang bermutu dan digemari konsumen merupakan tantangan bagi perusahaan.

Kegiatan pemasaran harus selalu diorientasikan pada kebutuhan dan keinginan konsumen, yang selanjutnya dijadikan pedoman dalam penyusunan serangkaian strategi mulai dari pembuatan produk yang berkualitas, perancangan dan pengemasan produk sebaik mungkin. Kemudian menetapkan harga yang menarik atas produk tersebut dan berakhir dengan usaha meyakinkan konsumen bahwa. Produk yang diciptakan atas dasar kebutuhan dan keinginan dari konsumen dengan memberikan kualitas dan manfaat maksimal guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Kemampuan manajemen untuk meletakkan posisi produk melalui atribut produk yang dimiliki secara tepat di pasar merupakan salah satu faktor penentu kesuksesan suatu produk di pasaran. Menurut Simamora atribut produk adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh pembeli pada saat membeli produk, seperti


(8)

harga, kualitas, kemasan, kelengkapan fungsi (fitur), desain, layanan purna jual, dan lain-lain. Atribut produk yang dipakai dalam penelitian ini adalah harga, kualitas, lebel dan kemasan produk.

Harga adalah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk suatu manfaat atas pengkonsumsian, penggunaan, atau kepemilikan barang atau jasa. Sedangkan menurut Swastha dan Sukotjo harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Dari kedua pengertien tersebut dapat dinyatakan bahwa harga merupakan sejumlah nilai atas barang atau jasa. Menurut Simamora ada sejumlah faktor yang perlu dipertihbangkan dalam menetapkan harga, yaitu faktor internal dan faktor eksternal Faktor internal terdiri dari: (1) pertimbangan organisasi (2) sasaran pemasaran; (3) biaya; (4) strategi bauran pemasaran. Faktor eksternal terdiri dari: (1) situasi pasar dan permintaan: (2) persaingan; (3) harapan perantara; (4) faktor-faktor lingkungan seperti kondisi sosial, ekonomi, budaya dan politik.

Kualitas adalah kemampuan suatu produk untuk memenuhi fungsi-fungsinya. Dimensinya meliputi daya tahan, keandalan (kemampuan selalu dalam keadaan baik atau siap pakai), presisi, kemudahan mengoperasikan dan mereparasi, dan atribut-atribul lain yang bernilai. Hal yang perlu diperhatikan adalah tingkat dan konsistensi kualitas. Tingkat kualitas tidak selalu harus tinggi.. Kualitas bisa saja rendah, sedang atau tinggi, sesuai dengan positioning yang diinginkan. Misalnya, kalau produk diposisikan sebagai produk murah dan sasarannya adalah masyarakat berkantong pas-pasan, maka akan berlebihan kalau kualitas produk dibuat istimewa. Lain halnya


(9)

kalau produk diposisikan sebagai produk spesial berharga premium. Maka kualitas produk harus istimewa. Jadi, sekali lagi, kualitas produk harus disesuaikan dengan posisi produk dalam pasar (market positioning).

Sedangkan kemasan adalah wadah atau pembungkus suatu produk yang bersifat nyata. Menurut Simamora kemasan bagi produk sama pentingnya dengan pakaian pada manusia. Daya tarik manusia sangat dipengaruhi oleh pakaian yang dikenakannya. Orang-orang tidak akan berani menunjukkan diri di depan umum tanpa pakaian yang pantas. Selain itu, pakaian juga melindungi tubuh secara fisik terhadap lingkungan. Sedikit perkecualian adalah tidak semua produk memerlukan kemasan, sementara semua manusia memerlukan pakaian. Perlu pula diingat bahwa produk yang memerlukan kemasan hanyalah produk nyata (tangible product). Hal ini perlu dikemukakan sebab produk dalam pengertian luas dapat mencakup layanan (jasa), ide, organisasi, tempat, orang, selain barang. Fungsi pertama kemasan adalah melindungi produk. Bayangkanlah apa jadinya susu kalau tidak dikemas dengan baik. Barangkali dalam waktu satu hari saja sudah busuk. Apalagi bagi produk yang sering dibongkar-muat, fungsi kemasan sebagai pelindung menjadi sangat vital. Fungsi kedua kemasan adalah untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi konsumen. Sebab dengan adanya kemasan, ukuran dan desain produk dapat dirancang. Fungsi ketiga kemasan adalah untuk mempromosikan produk kepada konsumen. Sama seperti pakaian bagi orang, kemasan juga dapat meningkatkan daya tarik produk. Selain karena enak dipandang, pada kemasan juga dapat diinformasikan fitur, penggunaan, manfaat, dan citra (image) produk.


(10)

PT.Hoffmen International adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa kebersihaan dan produk parfum pengharum ruangan, dimana jasa tersebut mencakup beberapa bidang antara lain: restorasi dan kristalisasi marmer dan granit, general cleaning, cleaning servie, washroom hygene system, sanitary, dan sebagainya. Yang mengutamakan performance dan integritas. Selain itu juga PT.Hoffmen International merupakan distributor produk-produk Hoffmen berupa: parfum ruangan, mesin parfum ruangan, peralatan, dan cairan kimia yang digunakan dalam proses restorisasi dan kristalisasi maupun untuk cleaning service. PT.Hoffmen International juga sangat memperhatikan hal- hal yang sangat mempengaruhi proses pembelian secara langsung maupun tidak langsung yang berpengaruh pada penjualan produk.

PT.Hoffmen International merupakan pengembangan dari PT.Solar Jaya Makmur Abadi, yang bergerak dalam bidang washroom hygiene system and sanitary, dengan merk dagang calpro yang telah berdiri sejak tahun 1997. Walapun PT.Hoffmen International sudah lama berdiri tidak menjadi jaminan mendapatkan pangsa pasar yang baik, hal ini terjadi karena persaingan yang semakin ketat yang ditunjukkan dengan munculnya perusahaan yang sejenis yang memberikan banyak pilihan produk. Tingginya persaingan antar perusahaan yang berada di daerah kota Bandung yang menawarkan berbagai macam produk yang inovatif semakin mempertajam persaingan bisnis perusahaan di Bandung pada khususnya.

Dengan munculnya perusahaan baru akan semakin memperketat tingakat persaingan antar perusahaan yang berada di kota Bandung. Dalam hal ini,


(11)

PT.Hoffmen International harus menentukan strategi untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan yang sejenis lainnya, strategi tersebut yaitu dengan melakukan atribut produk.

Perusahaan sejauh ini selalu berusaha melakukan perubahan dari segi atribut produk parfum ruangan calpro baik dari merek yang selalu diperkenalakan melalui beberapa cara agar konsumen mengetahui produk tersebut, kemasannya yang dibuat semenarik serta seaman mungkin , lebel yang dibuat dengan lebih jelas dan kualitas produk yang dibuat dengan tahan lama agar konsumen tidak kecewa.

Tabel 1.1

Survey Awal Pada Konsumen PT.Hoffmen International

Indikator Keterangan

Merek 73% responden menyatakan sudah mengenal merek Calpro dan 27% menyatakan tidak mengenal dengan merek calpro.

Kemasan 41% responden menyatakan setuju dengan kemasan dari parfum ruangan caprol dan 59% kurang setuju dengan kemasan dari parfum ruangan caprol.

Lebel 70% responden menyatakan, pencantunam harga dan cara penggunaanya terlihat jelas dan 30% menyatakan tidak terlihat jelas. Kualitas 80% menyatakan parfum ruangan caprol ini tahan lama dan 20%

menyatakan parfum ruangan caprol ini tidak tahan lama.

Berdasarkan survey awal diperoleh bahwa berdasarkan atribut produk, 73% menyatakan konsumen sudah mengenal merek Calpro karena sejauh ini sudah banyak penggunakan produk ini baik di lingkungan masyarakat dari segmen kelas menengah kebawah sampai kelas menengah keatas, sedangkan 27% menyatakat tidak mengenal merek calpro. Berdasarkan kemasan 41% menyatakan konsumen setuju dengan


(12)

kemasan dari parfum ruangan caprol sedangkan 59% menyatakan kurang setuju, dikarenakan kemasan kurang menjaga produk. Berdasarkan Lebel 70% menyatakan, pencantunam harga dan cara penggunaanya cukup terlihat jelas, dan 30% menyatakan tidak terlihat jelas. Sedangkan berdasarkan Kualitas 80% menyatakan parfum ruangan caprol ini tahan lama, dan 20% menyatakan parfum ruangan caprol ini tidak tahan lama.

Apabila suatu produk memiliki atribut atau sifat-sifat yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pembelinya maka produk tersebut akan dianggap cocok dan akan diikuti dengan tindakan pembelian oleh konsumen. Menurut Kotler (199752) produk adalah elemen kunci dalam penawaran pasar (market offering). Perencanaan bauran pemasaran dimulai dengan memformulasi suatu, penawaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan sasaran. Pelanggan akan menilai penawaran tersebut dari tiga elemen dasar: keistimewaan dan kualitas produk, bauran dan kualitas pelayanan, serta kesesuaian harga penawaran itu.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul “ANALISIS ATRIBUT PRODUK PARFUM RUANGAN CALPRO PADA PT.HOFFMEN INTERNATIONAL CABANG BANDUNG”.


(13)

1.2 IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH 1.2.1. Identifikasi Masalah

Untuk mengatasi persaingan PT.Hoffmen secara terus menerus melakukan serangkaian strategi melalui dari pembuatan produk yang berkualitas, perancangan dan pengemasan produk sebaik mungkin. Melalui strategi yang dilakukan ini diharapkan konsumen akan merasa tertarik untuk melakukan pembelian. Tetapi walaupun PT.Hoffmen melakukan strategi ini perusahaan lainpun tidak mau ketinggalan dengan hal melakukan strategi, maka dari itu, ini menjadi tantangan untuk PT.Hoffmen dalam menerapkan strategi untuk menarik lebih banyak konsumen.

1.2.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai atribut produk parfum ruangan calpro. 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tanggapan konsumen terhadap atribut produk parfum ruangan calpro yang dilakukan PT.Hoffmen.


(14)

1.3.2. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa besar tanggapan konsumen mengenai atribut produk yang dilakukan oleh PT.Hoffmen.

1.4 KEGUNAAN PENELITIAN

Adapun kegunaan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.4.1. Kegunaan Praktis

1. Bagi Perusahaan

Hasil Penelitian ini, semoga menjadi informasi yang sangat bermanfaat bagi pihak perusahaan untuk dijadikan suatu acuan (bahan pemikiran) untuk memberikan informasi tentang tanggapan konsumen mengenai atribut produk.

2. Pihak lain

Diharapkan dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi pihak lain, khususnya yang berminat pada masalah atribut produk.


(15)

1.4.2. Kegunaan Akademis 1. Bagi penulis

Untuk menambah wawasan pengetahuan sebagai bekal agar dapat menerapkan kombinasi yang tepat antara keadaan teoritis dengan keadaan yang sebenarnya, khususnya mengenai atribut produk.

2. Bagi penelitian

Diharapkan dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi peneliti lain, khususnya mengenai atribut produk, dan dapat dijadikan bahan literatur untuk penilaian-penilaian lainnya.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di PT. Hoffmen International Cabang Bandung yang beralamat di Komplek Cikawao Permai, Jl Cikawao Kav. C-14 No. 34 Bandung.

Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Mei sampai dengan Juli 2011, dengan kegiatan sebagai berikut:


(16)

Tabel 1.2. Jadwal Kegiatan Penelitian

No Uraian Kegiatan

Waktu

Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penelitian di Perusahaan

2 Pengumpulan Data

3 Pengolahan dan Analisis Data 4 Penulisan Tugas Akhir


(17)

11 2.1Kajian pustaka

2.1.1 Manajemen Pemasaran

2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler (2007:6), definisi manajemen pemasaran adalah “Manajemen Pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul”.

2.1.1.2 Pengertian Bauran Pemasaran

Setelah menetukan pasar sasaran serta posisi produk yang diinginkan dalam benak konsumen, perusahaan perlu mendesain program agar produk dapat memperoleh respon dari pasar sasaran. Dalam pemasaran diperlukan alat, alat disini adalah program yang dapat dikontrol oleh perusahaan. Alat tersebut sering disebut bauran pemasaran (marketing mix).

Bauran pemasaran menurut Kotler yang dikutip oleh Benyamin Molan (2005:17), yaitu:

“ Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya dipasar sasaran.”


(18)

Sedangkan menurut Djaslim Saladin (2007:3) bahwa:

“ Bauran pemasaran (marketing mix) adalah serangkaian dari variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran.”

Dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran adalah sekumpulan variabel yang terkendali dimana satu sama lain saling berkaitan dan dikombinasikan oleh perusahaan dengan tepat agar menjadi suatu bauran yang dapat digunakan untuk tujuan pemasaran perusahaan.

Unsur-unsur bauran pemasaran menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2006:72), terdiri dari 4 (empat) elemen komponen yang dikenal dengan 4P, yaitu: 1. Produk (Product) adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan

perusahaan kepada sasaran.

2. Harga (Price) adalah sejumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk memperoleh produk.

3. Saluran distribusi atau tempat (Place) adalah aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran.

4. Promosi (Promotion) adalah aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. 2.1.2. Produk

Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk di


(19)

konsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaannya. Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, garansi, dan rasa agar dapat menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk tersebut.

2.1.2.1. Pengertian Produk

Pengertian produk ( product ) menurut Kotler & Armstrong, (2001: 346) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.

2.1.3 Atribut Produk

Menurut Philip Kotler (2000 : 399), mengatakan bahwa:“Atribut produk merupakan uraian yang merupakan manfaat-manfaat apa saja yang akan diberikan produk tersebut. Atribut produk diwujudkan dalam bentuk merek, kemasan, pelayanan, dan kualitas yang sangat mempengaruhi reaksi pelanggan terhadap produk tersebut.”


(20)

Adapun pengertian atribut produk menurut Henry Simamora (2000:539), Menyatakan bahwa: “Atribut produk adalah manfaat-manfaat yang akan diberikan oleh produsen, manfaat-manfaat ini dikomunikasikan dan dipenuhi oleh atribut-atribut yang berwujud seperti merk, kemasan, label, dan kualitas.”

Menurut Henry Simamora (2000:539) Kesimpulan dari definisi atribut produk diatas adalah bahwa atribut produk mempunyai beberapa indikator yang diantaranya :

1. Merk produk 2. Kemasan produk 3. Label dan produk 4. Kualitas produk

Keempat indikator tersebut memberi pengaruh besar terhadap reaksi pesaing pelanggan.

2.1.3.1Merek Produk

Merek adalah salah satu atribut yang penting dari sebuah produk, dimana merek suatu produk dapat memberikan nilai tambah bagi produk tersebut. Merek tidak hanya sebuah nama bagi produk, tetapi lebih dari itu merupakan identitas untuk membedakan dari produk-produk yang dihasilkan dari perusahaan lain. Dengan identitas khusus, produk tertentu akan lebih mudah dikenali oleh konsumen dan pada gilirannya tentu akan memudahkan pada saat pembelian ulang produk tersebut.


(21)

Untuk lebih mengetahui tentang merek, maka penulis menyajikan teori pengertian merek dari beberapa ahli.

Menurut Philip Kotler (2000 : 404), menyatakan bahwa: “Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, hurup-hurup, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan dan jasa.”

Adapun pengertian merk menurut Djaslim Saladin (2003 : 84), menyatakan bahwa: “Merk adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang atau desain, atau gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan barang tau jasa dari produk pesaing.”

Merek memungkinkan konsumen untuk mengatur dengan lebih baik pengalaman tempat belanja mereka, membantu mereka mencari dan menemukan keterangan produk. Sedangkan fungsi merek adalah untuk membedakan kepentingan perusahaan, penawaran dari semuanya.Informasi tentang produk dan merek datang dari bermacam-macam sumber, memasang iklan, pemberitaan, penjualan dan pengemasan.

Selanjutnya menurut Buchari Alma (2000:105) : “Merek adalah suatu tanda atau simbol yang memberikan identitas suatu barang atau jasa tertentu yang dapat berupa kata-kata, gambar atau kombinasi keduanya.”

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa semua definisi mempunyai pengertian yang sama mengenai merek. Pada dasarnya merek terdiri dari dua


(22)

bagian yaitu bagian yang dapat diucapkan yaitu nama merek, dan bagian yang dapat dikenali tetapi tidak dapat diucapkan yaitu tanda merek.

Menurut Kotler (2000:404) ada enam pengertian yang dapat disampaikan melalui suatu merek :

1. Atribut

Sebuah merek menyampaikan atrribut-atribut tertentu. 2. Manfaat

Ada manfaat yang bisa diambil dari merek tersebut yang akan dikembangkan menjadi manfaat fungsional atau emosional.

3. Nilai

Merek menunjukan nilai produsen. 4. Budaya

Merek menunjukan budaya tertentu. 5. Kepribadian

Merek mencerminkan kepribadian tertentu. Jika merek merupakan orang, binatang, atau suatu obyek.

6. Pemakai

Merek menunjukan jenis konsumen yang membeli atau yang menggunakan produk tersebut.


(23)

Menurut Djaslim Saladin (2003 : 84) ada empat bagian merek :

1. Nama merek (brand name), adalah sebagian dari merek dan yang dapat diucapkan.

2. Tanda merek (brand sign), adalah sebagian dari merek yang dapat dikenal namun tidak dapat diucapkan, seperti misalnya lambang, desain, huruf, atau warna khusus.

3. Tanda merek dagang (trade mark), adalah merek atau sebagian dari merek yang dilindungi oleh hokum karena kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang istimewa. Tanda dagang ini melindungi penjualan dengan hak istimewanya untuk menggunakan nama merek dan atau tanda merek.

4. Hak cipta (Copyright), adalah hak istimewa yang dilindungi oleh undang-undang untuk memproduksi, menerbitkan, dan menjual karya tulis, karya musik atau karya seni.

2.1.3.2 Kemasan Produk

Menurut Djaslim Saladin (2003 : 87) menyatakan bahwa :“Kemasan adalah segala

kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus suatu produk.”

Menurut Djaslim Saladin (2003 : 87) Wadah atau bungkus tersebut terdiri dari 3 (tiga) tingkat bahan yaitu :

1. Kemasan dasar (primary package), yaitu bungkus langsung dari suatu produk. 2. Kemasan tambahan (secondary package), yaitu bahan yang melindungi


(24)

3. Kemasan pengirim (shipping package), yaitu setiap kemasan yang diperlukan waktu penyimpanan, pengangkutan diidentifikasi.

Menurut Djaslim Saladin (2003 : 87) Peranan kemasan sebagai satu alat pemasaran, yaitu :

a. Swalayan (self service)

Semakin banyak jumlah produk yang dijual dengan cara pembeli mengambil sendiri barang yang dibutuhkan, kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses penjualan, dimana kemasan harus menarik, menyebutkan cirri-ciri produk, meyakinkan konsumen dan memberi kesan menyeluruh yang menguntungkan.

b. Kemakmuran konsumen (consumer offluence)

Meningkatkan kekayaan konsumen akan berarti bahwa konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan, penampilan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih baik.

c. Citra perusahaan dan merk (company and brand image)

Banyak perusahaan mengakui adanya kekuatan yang dikandung dari kemasan yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali perusahaan atau mereknya.

d. Peluang inovasi (inovational opportunity)

Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen dan juga memberi keuntungan bagi produsen.


(25)

Menurut Djaslim Saladin (2003 : 88) Mengapa Kemasan Diperlukan : 1. Kemasan memenuhi sasaran keamanan (safety) dan kemanfaatan (utility) 2. Kemasan bias melaksanakan program pemasaran perusahaan.

3. Untuk meningkatkan laba.

2.1.3.3 Label Produk

Menurut Djaslim Saladin, (2003 : 88) menyatakan bahwa : “Label adalah bagian dari sebuah barang yang berupa keterangan-keterangan tentang produk tersebut”.

Menurut Kotler (2000:419), menyatakan bahwa :“Pemberian label produk berkaitan dengan kemasan. Label merupakan bagian dari produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan produsen. Label bisa juga merupakan tanda pengenal yang dicantumkan pada produk.

Ahli pemasaran menyatakan bahwa pemasangan label dan kemasan yang baik merupakan salah satu elemen dari strategi produk. Produsen harus memberi label pada produknya. Label bisa hanya berupa tempelan pada produk atau gambar yang dirancang dengan baik dan merupakan satu kesatuan dalam kemasan. Walaupun penjual label yang sederhana saja, hokum mungkin mengharuskan adanya informasi yang jelas berkenaan dengan produk tersebut.

Menurut Kotler (2000:420) label mempunyai beberapa fungsi, diantaranya adalah :


(26)

 Mengidentifikasikan suatu produk

 Menandakan tingkatan mutu suatu produk, misalnya mutu suatu produk ditandai dengan A, B, dan C

 Menggambarkan atau menerangkan suatu produk, misalnya siapa pembuat produk, dimana dibuatnya, kapan dilakukan, terdiri atas apa saja kandungannya, dan bagaimana menggunakannya dengan baik.

 Mempromosikan melalui desain yang menarik, misalnya suatu label dapat menarik perhatian pada kualitas atau keistimewaan produk, dapat mendukung produk atau slogan.

Macam-macam Label menurut Djaslim Saladin, (2003 : 88) yaitu : 1. Brand identifies label, yaitu label yang semata-mata sebagai brand merek. 2. Grade label, yaitu label yang menunjukan tingkat kualitas tertentu suatu

barang.

3. Descriptive label, yaitu label yang menggambarkan tentang caramempergunakan, pemeliharaan dan features lainnya dariproduk.

Menurut Djaslim Saladin, (2003:89) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencantuman Label yaitu :

1. Penetapan harga per unit, yaitu mencantumkan harga perukuran standar. 2. Masa kadaluarsa, yaitu menyatakan akhir masa berlakunyaproduk. 3. Pencantuman besarnya nilai gizi.


(27)

2.1.3.4Kualitas Produk

Menurut Philip Kotler yang diterjemahkan oleh Hendra Teguh dan Ronny A.Rusli (2002 : 49), menyatakan bahwa : “Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan / tersirat”

Menurut David Garvia dan lovelock dalam bukunya karya Fandi Tjiptono (2000:7) terdapat 8 dimensi kualitas produk yaitu :

1. Kinerja (Perfomance)

Berkaitan dengan aspek fungsional dari barang itu dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu barang.

2. Kehandalan (Reability)

Berkaitan dengan probabilitas atas kemungkinan suatu barang melaksanakan fungsinya secara berhasil dalam periode waktu tertentu dibawah kondisi tertentu dengan demikian kehandalan merupakan karakteristik yang merefleksikan kemungkinan tingkat keberhasilan dalam penggunaan barang. 3. Keistimewahan tambahaan (feature)

Aspek yang menambah fungsi dasar berkaitan dengan pilihan –pilihan dan pengembanganya.

4. Keawetanya (Durability)


(28)

5. Konfirmasi (Conformance)

Berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.Konfirmasi merefleksikan derajat dimana karakteristik desain produk dan karakteristik operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan.

6. Keindahan (Estetika )

Merupakan karakteristik yang bersifat subjektif sehingga berkaita degan pertimbangan pribadi refleksi prefrensi indiidual. Dengan demikian estetika dari suatu produk lebih banyak berkaitan dengan prasaan pribadi dan mencakup karakteristik tertentu.

7. Kemudahan Perbaika ( Service ability)

Karakteristik yang menunjuka kecepatan kenyamanan direparasi serta keluhan yang memuaskan.

8. Kualitas yang dirasakan (Perceived quality)

Bersifat subjektif ,berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam mengkonsumsi produk itu seperti meningkatkan harga diri dari yang lain. Merupakan karakteristik yang berkaitan dengan reputasi.


(29)

2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu N0 Nama

penulis Tahun Judul Persamaan Perbedaan 1 Erna

Ferrinadewi

2005 Atribut Produk Yang Dipertimbangkan Dalam Pembelian Kosmetik dan Pengaruhnya Pada Kepuasan Konsumen Di Surabaya 1. Variabel penelitian sama menggunaka n Atribut Produk .

1. Penelitian yang dilakukan pada kosmetik, sedangkan penelitian yang dilakukan penulis pada Perusahaan parfum ruangan caprol.

2 Handri Dian Wahyudi

2005 Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Konsumen Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang 1.Variabel penelitian sama menggunakan Atribut Produk.

1.Penelitian yang dilakukan pada salah satu Universitas, sedangkan penelitian yang dilakukan penulis pada Perusahaan parfum ruangan caprol.

3 M. Noor Fauzan

2008 Pengaruh Atribut Produk Dan Minat Konsumen Terhadap Loyalitas Konsumen 1.Judulnya Penelitian sama tentang Atribut Produk.

1. Penelitian tersebut pada sebuah Nasabah AJB bumiputra , sedangkan penelitian yang dilakukan penulis pada perusahaan parfum ruangan caprol.


(30)

2.2 Kerangka Pemikiran

Disadari atau tidak pada saat sekarang ini pemasaran telah mempengaruhi segenap aspek di dalam kehidupan manusia sahari-hari, baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Peran pemasaran sengat penting dalam membantu perusahaan untuk mencapai tujuan karena aktivitas perusahaan diarahkan untuk menciptakan pertukaran yang memungkinkan perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidup untuk berkembang dan mendapatkan keuntungan.

Atribut produk Menurut Philip Kotler (2000 : 399), mengatakan

bahwa:“Atribut produk merupakan uraian yang merupakan manfaat-manfaat apa

saja yang akan diberikan produk tersebut. Atribut produk diwujudkan dalam bentuk merek, kemasan, pelayanan, dan kualitas yang sangat mempengaruhi reaksi pelanggan terhadap produk tersebut.”

Adapun pengertian atribut produk menurut Henry Simamora (2000:539), Menyatakan bahwa: “Atribut produk adalah manfaat-manfaat yang akan diberikan oleh produsen, manfaat-manfaat ini dikomunikasikan dan dipenuhi oleh atribut-atribut yang berwujud seperti merk, kemasan, label, dan kualitas.”

Kesimpulan dari definisi atribut produk diatas adalah bahwa atribut produk mempunyai beberapa indikator yang diantaranya :

1. Merk produk 2. Kemasan produk


(31)

3. Lebel produk 4. Kualitas produk

Ketiga indikator tersebut memberi pengaruh besar terhadap reaksi pesaing pelanggan.

Untuk lebih mempermudah penjelasan kerangka pemikiran digambarkan secara sistematis sebagai berikut:

Gambar 2.2

Sistematis kerangka pemikiran menurut paradigma Atribut Produk:

 Merk  Kemasan  Lebel  Kualitas


(32)

26 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah membahas mengenai Analisis Atribut Produk parfum ruangan calpro pada PT.Hoffmen dengan sub variabel Atribut produk. Setelah dilakukan penelitian ini di harapkan dapat diketahui bagaimana Atribut produk yang dilakukan oleh PT.Hoffmen ini.

Tempat penelitian yang dilakukan peneliti berlokasi di PT. Hoffmen International Cabang Bandung yang beralamat di Komplek Cikawao Permai, Jl Cikawao Kav. C-14 No. 34 Bandung.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam metode penelitian ini selain metode yang bersifat deskriptif, menggambarkan suatu fenomena apa adanya berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung, juga dilakukan metode survei yang bersifat verifikatif untuk menguji kebenaran suatu hipotesis. Survei adalah penelitian dengan mengambil sampel dari suatu populasi yang hasilnya dapat mewakili keseluruhan populasi. Sebagai alat pengumpul data yang pokok digunakan kuesioner.


(33)

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Berdasarkan metode yang penulis teliti, maka penulis mengambil permasalahan sebagai variabel penelitian yaitu variabel Atribut Produk.

Untuk lebih jelasnya, Operasionalisasi Variabel dapat dilihat dibawah ini:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep

Variabel

Indikator Ukuran Sumber Skala

Atribut produk Atribut produk merupakan uraian yang merupakan manfaat-manfaat apa saja yang akan diberikan produk tersebut. Atribut produk diwujudkan dalam bentuk merek, kemasan, lebel, dan kualitas yang sangat mempengaruhi reaksi pelanggan terhadap produk tersebut. Henry Simamora (2000:539)

1.Merek  Sudah banyak

dikenal konsumen  Pilihan kosumen dalam melakukan pembelian  Tingkat dikenalnya merek oleh konsumen  Tingkat pilihan konsumen dalam melakukan pembelian

Konsumen Ordinal

2.Kemasan  kemenarikan kemasan  Melindungi produk  Tingkat kemenarikan kemasan untuk meningkatka n loyalitas konsumen  Tingkat Melindungi produk


(34)

3.Label  Kejelasan Pencantuma n Harga Produk  Kejelasan Pencantuma n Cara Penggunaan dan Pemeliharaa n

 Tingkat Kejelasan Pencantum an Harga Produk  Tingkat Kejelasan Pencantum an Cara Penggunaa n dan Pemelihara an Produk

Konsumen Ordinal

4. Kualitas  Kemampuan Mutu  Tingkat kemampuan mutu

Konsumen Ordinal

3.2.3. Metode Penarikan Sampel 3.2.3.1Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek / subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik / sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu (Sugiyono 2009:80).

Dalam penelitian ini, sasaran populasi yang dipilih adalah konsumen yang pernah melakukan transaksi pembelian produk parfum ruangan calpro


(35)

PT.Hoffmen International Cabang Bandung yang berjumlah kurang lebih 1000 orang per bulan (sumber dari perusahaan).

3.2.3.2Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2009:81). Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk sampel yang diambil dan populasi harus betul-betul representatif.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik probability sampling dengan jenis simple random sampling (sampel acak sederhana). Menurut Husein Umar (2000:151) ”Simple random sampling (sampel acak sederhana) yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.”

Adapun ukuran sampel yang akan diteliti dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan datanya sesuai dengan jumlah populasi yang disebutkan di atas, yaitu 1000 orang.

Rumus yang digunakan adalah pendapat Slovin yang dikutip dari Drs.Husein Umar ( 2003:146 ) yaitu:

2

1 Ne

N n

 


(36)

dimana : n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

e = Persentase kelonggaran ketidak teliti karena kesalahan pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil e = 0.1

Konsumen yang melakukan transaksi pembelian produk pada PT.Hoffmen International Bandung berjumlah kurang lebih 1000 orang perbulan (sumber dari perusahaan). Adapun hasil perhitungan dalam penentuan sampel minimal dengan jumlah populasi rata-rata perbulan seperti tersebut diatas, dengan menetapkan presisi sebesar 10% (0,1) maka untuk penelitian pada PT.Hoffmen International Bandung menggunakan perhitungan sebagai berikut:

n =

2 0,1 x 1000 1

1000 

= 90,90 dibulatkan menjadi 100 orang

Dari hasil perhitungan diatas, berarti populasi yang dijadikan sampel adalah sebanyak 100 orang responden.

3.2.4 Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah: 3.2.4.1Studi lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan di lokasi perusahaan guna mendapatkan data primer dan data sekunder yang berkaitan dengan objek penelitian.


(37)

a. Observasi, menurut Umi Narimawati (2007:63):

Yaitu pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan oleh pengumpul data terhadap gejala / peristiwa yang diselidiki pada obyek penelitian.

b. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan menyebar daftar pertanyaan untuk diisi oleh sejumlah responden. Teknik pengolahan data hasil kuesioner menggunakan skala likert dimana alternatif jawaban nilai positif 5 sampai dengan 1. Pemberian skor dilakukan atas jawaban pertanyaan, mengenai Atribut produk (variabel X). Karena data ini berskala ordinal, maka selanjutnya nilai-nilai dari alternatif tersebut dijumlahkan untuk setiap responden.

Sugiyono (2004:89), mengatakan bahwa jawaban responden kemudian diberi skor dengan menggunakan skala likert, seperti terdapat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2 Skala Likert

Jawaban Bobot Nilai Positif Bobot Nilai Negatif

Sangat setuju 5 1

Setuju 4 2

Cukup 3 3

Tidak setuju 2 4

Sangat tidak setuju 1 5


(38)

c. Wawancara, menurut Umi Narimawati (2007:64):

Yaitu pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pewawancara (pengumpul data) dengan responden (sumber data). 3.2.4.2Penelitian kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan objek penelitian. Setelah pengumpulan data dilakukan maka data tersebut diolah, dalam penyusunan laporan tugas akhri ini penulis melakukan pengolahan data sebagai berikut :

1. Mengumpulkan terlebih dahulu data-data yang telah diperoleh dari pihak perusahaan.

2. Mengumpulkan dokumen-dokumen tertulis, buku-buku atau literature yang berhubungan dengan materi laporan tugas akhir. Mengkombinasikan hubungan data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis dalam bentuk penelitian.

3.2.4.3.Uji Validitas dan Realibilitas 3.2.4.3.1. Uji validitas

Sebelum melakukan pengolahan data, terlebih dahulu data yang dikumpulkan melalui kuesioner diuji melalui pengujian data yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Agar proses pengujian maupun pengolahan data dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, maka pengolahan data menggunakan sarana komputer yaitu aplikasi program spss. Menurut Masrun di kutip Sugiono (2002;124) “item


(39)

yang memiliki kolerasi positif dengan kriterium (skor total) serta kolerasi yang tinggi, menunjukan item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula, apabila alat ukur tersebut berada < 0,3 (tidak valid) > 0,3 (valid.).” pengujian statistika mengacu pada criteria:

Dari pengujian yang dilakukan dengan Spearman Correlation, dengan menggunakan SPSS, diperoleh hasil bahwa dari 7 pertanyaan yang digunakan dan semua pertanyaan valid karena mempunyai korelasi positif dengan skor total pertanyaan menghasilkan nilai r diatas 0,3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan valid dalam penelitian ini.

3.2.4.3.2. Uji Reliabilitas

Dari hasil uji reliabilitas yang dilakukan dengan korelasi Spearman Brown dengan menggunakan SPSS, setelah dilakukan uji validitas diperoleh hasil bahwa 7 pertanyaa valid. 7 pertanyaan yang valid dilakukan uji reliabilitas mendapatkan skor 0.771 yang artinya diatas 0,3 dikatakan pertanyaan tersebut reliabel.

3.2.5 Metode Analisis

Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan pengelolaan data. Setelah data terkumpul melalui kuesioner maka langkah selanjutnya adalah melakukan tabulasi, yaitu memberikan nilai (scoring) sesuai dengan sistem yang ditetapkan. Jawaban kuesioner menggunakan skala likert 5-4-3-2-1 yang digunakan untuk mengukur sikap.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui deskriftif yaitu suatu metode pengambilan data yang menggambarkan keadaan perusahaan berdasarkan data dan informasi yang sebenarnya untuk dianalisis dan kemudian


(40)

disusun sebagai bahan pembuatan tugas akhir. Metode ini digunakan karena sesuai dengan penelitian yang akan digunakan penulis terhadap data kuantitatif yang telah dikumpulkan.

Untuk maksud mendeskripsikan data pada setiap variabel penelitian terutama untuk melihat gambaran secara umum penelitian responden atau tanggapan responden dilakukan dengan membuat pengkategorian sesuai dengan pernyataan dari Redi Panuju (1995:45) bahwa “untuk menentukan kategori tinggi, sedang dan rendah terlebih dahulu harus menentukan nilai Indeks minimum, maksimum dan intervalnya serta jarak intervalnya” sebagai berikut :

1. Nilai indeks minimum adalah nilai skor minimum dikali jumlah pertanyaan dikali jumlah responden.

2. Nilai indeks maksimum adalah nilai skor tertinggi dikali jumlah pertanyaan dikali jumlah responden.

3. Interval adalah selisih antara nilai indeks maksimum dengan nilai indeks minimum.

4. Jarak interval adalah interval ini dibagi jumlah jenjang yang diinginkan. Penentuan kategori dalam ukuran persentase dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut:

Skor minimum dalam persentase = min 100%

maksimum skor

nimum skor

= 100% 5


(41)

= 20%

Skor maksimum dalam persentase = 100%

maksimum skor

maksimum skor

= 100% 5

5

= 100%

Interval dalam persentase = skor maksimum – skor minimum = 100% - 20%

= 80% Panjang interval dalam persentase =

Jenjang Interval

=

5 % 80

= 16%

Sehingga pengkategorian skor jawaban responden untuk masing-masing item penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3.

Pengkategorian Skor Jawaban

Interval Tingkat Intensitas Kriteria 20% - <36% Sangat Tidak Baik

36% - <52% Tidak Baik

52% - <68% Cukup Baik

68% - <84% Baik


(42)

Tabel 3.4.

Penilaian Terhadap Tanggapan Responden Mengenai Analisis Atribut Produk Parfum Ruangan Calpro pada PT.Hoffmen

Jawaban Nilai

Sangat Baik 5

Baik 4

Cukup Baik 3

Kurang Baik 2


(43)

37 4.1.1. Sejarah Perusahaan

PT.Hoffmen international merupakan pengembangan dari PT.Solar Jaya Makmur Abadi, yang bergerak dalam bidang washroom hygiene system and sanitary, dengan merk dagang calpro yang telah berdiri sejak tahun 1997.

Dan dengan berkembangnya kebutuhan akan jasa kebersihan (celaning service) yang terus meningkat, maka PT.Solar Jaya Makmur Abadi, melakukan ekspansi dengan mendirikan PT.Hoffmen International, yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan akan jasa tersebut.

PT.Hofmen International adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa kebersihaan dan produk parfum pengharum ruangan, dimana jasa tersebut mencakup beberapa bidang antara lain: restorasi dan kristalisasi marmer dan granit, general cleaning, cleaning servie, washroom hygene system, sanitary, dan sebagainya. Yang mengutamakan performance dan integritas. Selain itu juga PT.Hoffmen International merupakan distributor produk-produk Hoffmen berupa: parfum ruangan, mesin parfum ruangan, peralatan, dan cairan kimia yang digunakan dalam proses restorisasi dan kristalisasi maupun untuk cleaning service.

PT.Hoffmen international bertujuan untuk memenuhi kebutuhan klien dalam jasa kebersihan dan produk pengharum ruangan, dengan dipelopori pemikiran


(44)

wawasan dan nuansa lingkungan serta didukung oleh tenaga kerja yang professional dan handal berpengalaman dan juga bertanggung jawab di bidangnya.

PT.Hoffmen International berkomitmen untuk menjamin kepuasan terhadap semua pelanggan dan mengantisipasi keluhan yang terjadi serta menjadikan gedung atau tenpat tinggal anda menajdi clean and fresh.

Karena PT.Hoffmen selalu mempersiapkan tuntutan pelanggan di zaman globalisasi dan perkembangan teknologi yang selalu tetap terjaga. Karena sesuai dengan prinsip managemen kami yang proaktif dan focus kepada kepuasan pelanggan dan siap untuk membantu pelanggan.

4.1.2. Struktur Organisasi PT.Hofmen International Cabang Bandung

Sumber : PT.Hoffmen International Cabang Bandung Gambar 4.1

Struktur Organsasi PT.Hoffmen International Cabang Bandung Branch Manager

Teknisi Administrasi


(45)

4.1.3. Job Description PT.Hoffmen International 1. Branch Manager

 Merencanakan langkah strategis cabang, mengatur penjadwalan kunjungan dan target sales untuk pencapaian target penjualan secara maksimal

 Membina, membimbing, dan memotivasi karyawan-karyawannya agar tetap bekerja dengan baik dan benar

 Memonitor dan mengevaluasi pencapaian target penjualan secara berkelanjutan

 Memantau tugas penagihan kolektor dan tempo pembayaran konsumen

 Me review dan memastikan kesiapan sales order untuk proses pengiriman barang

 Berkoordinasi dengan pusat dan cabang lain untuk penentuan wilayah penjualan dan koordinasi target penjualan

 Memonitor dan mengevaluasi pasar dan kompetitor untuk melihat kedudukan cabang dengan pasar sejenis di area yang sama, menganalisa kebutuhan pasar untuk menyusun dan mengusulkan strategi penjualan

 Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian target cabang


(46)

2. Administrasi

 Melaksanakan aktifitas penyiapan ruang kerja dan peralatan kantor untuk seluruh pegawai, untuk memastikan ketersediaan ruangan kerja dan peralatan kantor bagi setiap pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan dan jabatan

 Melaksanakan aktifitas renovasi gedung kantor/kerja, untuk memastikan semua gedung kantor selalu siap operasional

 Melaksanakan kegiatan surat-menyurat, dokumentasi dan pengarsipan, untuk memastikan dukungan administrasi bagi kelancaran kegiatan seluruh karyawan

 Membuat rencana dan mengevaluasi kerja harian dan bulanan untuk memastikan tercapainya kualitas target kerja yang dipersyaratkan dan sebagai bahan informasi kepada atasan

 Mengelola input dan output perusahaan dan melaporkan hasilnya kepada atasan langsung secara berkala

 Membuat perkiraan biaya tahunan yang berkaitan dengan kegiatan office administration, sebagai rekomendasi pembuatan anggaran selanjutnya

 Melaksanankan akan adanya kebutuhan dan pengadaan alat tulis kantor, peralatan kantor, peralatan kebersihan dan keamanan kantor serta layanan photocopy dan penjilidan

 Mengawasi pelaksanaan kebersihan dan kenyamanan ruang kantor dan keamanan kantor


(47)

3. Marketing

 Menentukan harga jual, produk yang akan dilaunching, jadwal kunjungan serta system promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan

 Memonitor perolehan order serta merangkumkan forecast untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal

 Memonitor jumlah stock seluruh Dept. Sales & Marketing untuk memastikan umur stock perusahaan tidak melebihi target yang telah ditentukan.

 Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan

 Menganalisa dan memberikan arah pengembangan design & warna, untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar

 Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan  Menerapkan budaya, sistem, dan peraturan intern perusahaan serta

menerapkan manajemen biaya, untuk memastikan budaya perusahaan dan sistem serta peraturan dijalankan dengan optimal

4. Teknisi

 Perawatan mesin kantor seperti perangkat computer, mesin fhotocopy, CPU, mesin dispenser untuk parfum, maintenance gedung, dll


(48)

 Mengecek ketersediaan produk perusahaan di gudang dan bertanggung jawab atas keluhan-keluhan yang disampaikan oleh konsumen akan produk yang telah dikirim

 Memasang produk parfum pada mesin dispenser parfum ruangan dan bertanggung jawab atas perbaikan mesin-mesin yang sedang dalam keadaan kurang baik

 Melaksanakan tugas yang di perintahkan oleh atasan dengan baik dan benar dan menjunjung tinggi nilai kejujuran demi terciptanya kepuasan pelanggan  Mengawasi dan memonitoring bawahannya yang sedang bertugas dilapangan

dan membuat laporan harian yang diberikan kepada atasan langsung

 Berkoordinasi dan memotivasi bawahan-bawahannya yang sedang bertugas dilapangan

 Melaporkan hasil evaluasi kerja bawahannya kepada atasan langsung (Branch Manager)

4.1.4. Aktivitas perusahaan Aspek produksi

Aktivitas produksi PT.Hoffmen international berdasarkan kebutuhan dan permintaan konsumen akan produk parfum ruangan (Aero Dispenser ) yang selalu membuat ruangan menjadi lebih harum, wangi, dan bersih dan juga ramah lingkungan memproduksi produk parfum ruangan yang memiliki merk dagang calpro. Jenis


(49)

aroma yang disediakan juga beragam antaralain strawberry, mandarin orange, casino royal, green tea, dan lain-lain.

Dengan memproduksi produk parfum ruangan ini PT.Hoffmen international mampu berkembang di dalam persaingan yang semakin ketat. Produk ini telah deprogram seara electronic, sehingga pelepasan dan pengisian aroma penyegar terpantau dengan jelas.

Selain memproduksi produk parfum ruangan sebagai salah satu produk inti yang dijual nya, PT.Hoffmen International juga memproduksi produk lain seperti: 1. Autofoam Sanitizer

Autofoam sanitizer adalah produk yang di desain untuk dipasang pada water closet dan urinal ang berfungsi menghilangkan bau yang tidak sedap pada closet. Spesifikasi dispenser yang terbuat dariplastik ABS dan PP serta didesain dengan lapisan vemekel yang menarik dengan beberapaspesiikasi sebai berikut: memiliki cover luar, reservoir, tabung chemical 750 ml, pipa diameter 6mm dan panjang 12 cm.

2. Py sect / fly kiler Dispenser

Cairan pengusir lalat atau serangga lainnya yang aman terhadaplingkungan dan tidak terkontaminasi terhadap makanan dan minuman (LULUS Uji DEPKES) alat ini bekerja secara otomatis sama seperti Aero Dispenser.


(50)

3. Automatic Hand Dryer

Adala mesin pengering tangan yang efektif yang menggunakan system airblow danpemakaian istrik yang bekerja seara otomatis tanpa memerlukan sentuhan (hand free)

4. Soap Dispenser

Dispenser yang digunakan untuk tempat sabun cair (body soap, hand soap, dan shampoo)

5. Sanitary Disposal Bin

Adalah tempat pembuangan yang dikhususkan untk membuang pembalut wanita, tanpa harus mencuci, yang telah dilengkapi dengan disinfektan yang berfungsi untuk membunuh bakteri jahat dan menetralisi bau-bau yang kurang sedap. Unit ini sangat efektif utnuk digunakan pada toilet wanita

6. Chemical House Keeping

Adalah cairan kimia yang berungsi untuk mengatasi masalah-masalah house keeping.

7. Chemical Laundry

Adalah bubuk pencuci yang dapat mengatasi berbagai masalah laundry. 8. Chemical Stewarding

Adalah cairan kimia yang berfungsi utnuk mengatasi masalah-masalah di dalam stewarding.

PT.Hoffmen International juga menjua fasilitas jasa nya yang bernama Hoffmen Facility Service. Hoffmen facility service adalah jenis jasa yang disediakn


(51)

untuk memelihara, merawat, dan mengatasi permasalahan dalam hal kebersihan di tempat lingkungan anada berada bisa berkonsentrasi dan focus apda bisnis utama mereka. Berikut uraian jenis jasa yang PT.Hoffmen:

1. Kristalisasi dan Restorasi

Adalah jenis jasa pemolesan pada lantai marmer dan granite dengan menggunakan alat yang canggih dan didukung oleh tenaga kerja yang handal dan proesional yang akan mengembalikan kilau lantai anda.

2. Shampooing carpet dan soa

Adalah jasa pencuian karpet dan sofa seingga karpet dan sofa anda kembali bersih, kering, dan wangi.

3. Cleaning service & Office Boy

Hoffmen cleaning servie dirancang untuk mampu mengambil alih se;uruh permasalahan perawatan gedung maupun tempat tinggal anda. Jasa ini membebaskan konsumen dari etiap masalah kebrsihaan tempat tinggalnya. Hal ini dijalankan melalui system kebersihan yang sudah teruji, yakni perpaduan antar sumber manusia ang terampil, mesin, peralatan yang lengkap dan bahan kima yang berkualitas dan ramah lingkungan., customized standard operating system, pengawasan yang konsisten, dokumentasi yang lengkap dan didukung oleh manajemen yang kuat (ISO 9001:2000) sehingga pihak konsumen bisa nyaman di tempat lingkungannya berada.


(52)

Aspek pemasaran

Pemasaran merupakan hal yang penting dalam setiap perusahaan untuk meningkatkan oleume penjualan yang berorientasi pada keuntungan. PT.Hoffmen International memasarkan produknya kepada berabgai segmen berbeda antara lain perusahaan-perusahaan yang cukup ternama di bandung (Blitz Megaplex,Gandaria City Citraland Mall,Common wealth,Bank,UOB Plaza ,Cyber Bank Indonesia Bandung) yang sebelumnya telah menandatangani kontrak, café-café, rumah pribadi, dan tempat lainnya yang membutuhkan produk parfum ruangan atau produk PT.Hoffmen lainnya, sesuai dengan permintaan konsumen.

Aspek keuangan

Dana yang digunakan untuk seluruh kegiatan PT.Hoffmen adalah menggunakan modal sendiri dari para pemegang saham. Keuntungan PT.Hoffmen canbang bandung ini akan masuk pada pendapatan perushaan yang didapat dari keuntungan dari menjual produk-produknya, dan secara berkala setiap cabang melaporkan hasil penjualannya kepada kantor pusat.

Misi perusahaan

 Tujuan kami adalah menyediakan jasa restorasi 7 kristalisasi, serta Cleaning service yang komprehensif dan sesuai dengan kontrak yan disepakati.

 Memenuhi harapan pelanggan untuk medapatkan jasa pelayanan yang inovatif.  Memberikan kepada klien penawaran yang singkat dan jelas serta menjungjung


(53)

 Memberikan karyawan kami keamanan dan kepuasan kerja melalui keikutsertaan dan komunikasi dengan manajemen.

 Meningkatkan profil perusahaan dengan selau berkerja lebih dari ang klien harapkan dan memberikan service yang sangat memuaskan.

Visi perusahaan Inovasi

 Kami melakukan inovasi service standar untuk calon dari pelanggan dan para pelanggan.

 Jaminan standard kualitas produk serta pelayanan kami untuk para pelanggan sebagai komitmen kami.

Improvisasi

 Kami melakukan improvisasi kualitas produk untuk para pelanggan sebagai jawaban tuntutan jaminan.

 Kami siap membantu anda untuk free konsultasi masah maintenance building solution.

 Untuk anda kami berada serta siap untuk membantu dan melayani anda di setiap kesempatan.

4.2. Pembahasan Penelitian 4.2.1. Profil Responden

Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 100 lembar kuesioner kepada para konsumen atau pembeli produk PT.Hoffmen International yang tepatnya berada di


(54)

Komplek Cikawao Permai, Jl Cikawao Kav. C-14 No. 34 Bandung. Kuesioner ini berisi tanggapan konsumen mengenai atribut produk parfum ruangan calpro yang dilakukan PT.Hoffmen International.

Maka di bawah ini akan diuraikan pengelompokkan responden berdasarkan jenis kelamin, Usia, pekerjaan, penghasilan perbulannya, pendidikan terakhir dan dalam sebulan berapa kali mengunjungi PT.Hoffmen. Berdasarkan hasil dari penyebarah kuesioner dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.1

Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Pria 64 64%

Wanita 36 36%

Total 100 100%

Sumber : Data primer yang telah diolah

Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui mengenai karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, menunjukan bahwa sebesar 64% terdiri atas responden pria dan 36% terdiri atas responden wanita. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah pria.


(55)

Tabel 4.2

Karateristik Responden Berdasarkan Usia Usia Responden Frekuensi Persentase 15-20 Tahun 14 14%

21-25 tahun 42 42%

26-30 tahun 34 34%

> 30 tahun 10 10%

Total 100 100%

Sumber : Data primer yang telah diolah

Dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui mengenai karakteristik responden berdasarkan Usia, responden yang berusia 15-20 tahun sebesar 14%, responden yang berusia 21-25 tahun sebesar 42%, lalu responden yang berusia 26-30 tahun sebesar 34%, kemudian responden yang berusia lebih dari 30 tahun sebesar 10%. Dari data diatas menunjukan mayoritas responden adalah mereka yang berusia antara 21-25 tahun.

Tabel 4.3

Karateristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah Persentase

Pelajar 8 8%

Mahasiswa 20 20%

Pegawai Negeri Sipil (PNS) 30 30%

Wiraswasta 4 4%

Pegawai Swasta 34 34%

Lain-lain 4 4%

Total 100 100%


(56)

Dari dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui mengenai karakteristik responden berdasarkan pekerjaan, responden yang berprofesi sebagai Pelajar sebesar 8%, responden yang berprofesi sebagai Mahasiswa sebesar 20%, responden yang berpropesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebesar 30%, responden yang berprofesi sebagai Wiraswasta sebesar 4%, lalu responden yang berprofesi sebagai Pegawai Swasta sebesar 34%, dan responden yang berprofesi Lain-lain sebesar 4%. Dengan demikian mayoritas yang menjadi responden dalam penelitian ini berprofesi sebagai Pegawai Swasta.

Tabel 4.4

Karateristik Responden Berdasarkan Penghasilan Jumlah Pengeluaran Jumlah Persentase

1 – 2 Juta 18 18%

2 – 3 Juta 32 32%

3 – 4 Juta 28 28%

> 4 Juta 22 22%

Total 100 100%

Sumber : Data primer yang telah diolah

Dari tabel 4.4 di atas dapat diketahui mengenai karakteristik responden berdasarkan penghasilan, responden yang berpenghasilan 1-2 Juta 18%, responden yang berpenghasilan 2-3 Juta 32%, responden yang berpenghasilan 3-4 Juta 28%, dan responden yang berpenghasilan >4 Juta 22%. Dengan demikian mayoritas yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah yang memiliki penghasilan 2-3 Juta..


(57)

Tabel 4.5

Karateristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Kunjungan Frekuensi Persentase

SMP 0 0%

SMA 12 12%

DIII 52 52%

S1 36 36%

S2 0 0%

S3 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer yang telah diolah

Dari tabel 4.5 di atas dapat diketahui mengenai karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir, responden yang pendidikan terakhir SMP sebesar 0%, responden yang pendidikan terakhir SMA sebesar 12%, responden yang pendidikan terakhir DII sebesar 52%, responden yang pendidikan terakhir S1 sebesar 36%, responden yang pendidikan terakhir S2 sebesar 0%, responden yang pendidikan terakhir S3 sebesar 0%, Dengan demikian mayoritas yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah yang pendidikan terakhir DIII.

Tabel 4.6

Karateristik Responden Mengunjungi PT.Hoffmen Dalam Satu Bulan Kunjungan Frekuensi Persentase

1 kali 50 50%

2 kali 26 26%

3 kali 16 16%

4 kali 8 8%

Total 100 100%


(58)

Dari tabel 4.5 di atas dapat diketahui mengenai karakteristik responden mengunjungi PT.Hoffmen dalam satu bulan, responden yang mengunjungi 1 kali dalam sebulan sebesar 50%, responden yang mengunjungi 2 kali sebulan sebesar 26%, responden yang mengunjungi 3 kali dalam sebulan sebesar 16%, serta yang dalam sebulan 4 kali menunjungi sebesar 8%. Dengan demikian mayoritas yang mengunjungi PT.Hoffmen 1 kali dalam satu bulan.

4.2.1 Tanggapan Responden Terhadap atribut produk parfum ruangan calpro PT.Hoffmen International Cabang Bandung

1. Merk

Tabel 4.7

Tanggapan Responden Mengenai Merk Parfum Ruangan Calpro sudah dikenal oleh konsumen

Tanggapan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 8 8%

Setuju 39 39%

Cukup Setuju 47 47%

Tidak Setuju 4 4%

Sangat Tidak Setuju 2 2%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang telah diolah.

Dari tabel 4.7 diatas dapat dideskripsikan tanggapan responden tentang pernyataan bahwa merk parfum ruangan calpro PT.Hoffmen sudah dikenal oleh konsumen, responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 8%, responden yang menyatakan setuju sebesar 39%, responden yang menyatakan cukup setuju sebesar 47%, responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 4%, responden yang


(59)

menyatakan sangat tidak setuju sebesar 2%, Dengan demikian mayoritas yang menyatakan cukup setuju bahwa merk parfum ruangan calpro PT.Hoffmen sudah dikenal oleh konsumen, dikarenakan Merek parfum ruangan calpro sudah mulai memperkenalkan merek mereka tetapi belum maksimal.

Tabel 4.8

Tanggapan Responden Mengenai Kesetian Merek Parfum Ruangan Calpro

No Kategori Penilaian Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Setuju 10 10%

2. Setuju 28 28%

3. Cukup Setuju 59 59%

4. Tidak Setuju 2 2%

5. Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data Primer Yang Diolah

Dari tabel 4.8 diatas dapat dideskripsikan tanggapan responden tentang pernyataan kesetiaan merek parfum ruangan calpro PT.Hoffmen, responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 10%, responden yang menyatakan setuju sebesar 28%, responden yang menyatakan cukup setuju sebesar 59%, responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 2%, responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebesar 1%, Dengan demikian mayoritas menyatakan cukup setuju dengan kesetiaan merek parfum ruangan calpro PT.Hoffmen dalam melakukan pembelian. Dikarenakan responden sudah cukup setia dan cocok terhadap merek calpro tersebut sehingga tidak beralih ke merek lain.

Analisis deskripsi tentang tanggapan responden mengenai merek parfum calpro PT.Hoffmen International cabang Bandung dapat dilihat dari tabel 4.9 berikut :


(60)

Tabel 4.9

Skor Total Tanggapan Responden Mengenai Merek

Keterangan Skor Skor

Total

5 4 3 2 1

Merk Parfum Ruangan Calpro sudah dikenal oleh konsumen

8x5=40 39x4=156 47x3=141 4x2=8 2x1=2 347

Kesetian Merek Parfum Ruangan

Calpro

10x5=50 28x4=112 59x3=177 2x2=4 1x1=1 344

Jumlah 691

Sumber: Data primer yang telah diolah.

Analisis deskripsi tentang merek parfum calpro PT.Hoffmen International cabang Bandung dapat dilihat sebagai berikut:

Skor Total Tanggapan Responden Mengenai Merek

= 100%

100 x 2 x 5 Merek Responden Tanggapan Total Skor x

= 100% 1000

691

x

= 69,1%

Tabel 4.10

Pengkategorian Skor Jawaban Interval Tingkat Intensitas Kriteria

20% - <36% Sangat Tidak Baik

36% - <52% Tidak Baik

52% - <68% Cukup Baik

68% - <84% Baik

84% - <100% Sangat Baik


(61)

Dilihat dari tabel 4.10 di atas pernyataan responden mengenai Merek parfum ruangan calpro PT.Hoffmen International dapat dikatakan baik, karena nilai persentase dari keseluruhan jawaban pernyataan adalah sebesar 69,1% yang dimana berada pada rentang skor baik yaitu (68% – <84%). Hal ini disebabkan karena merek parfum ruangan calpro PT.Hoffmen sudah banyak dikenal oleh konsumen dan merek parfum ruangan calpro PT.Hoffmen selalu menjadi pilihan dalam pembelian.

2. Kemasan

Tabel 4.11

Tanggapan Responden Mengenai Kemenarikan Kemasan Parfum Ruangan Calpro PT.Hoffmen

Tanggapan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 10 10%

Setuju 30 30%

Cukup Setuju 41 41%

Tidak Setuju 17 17%

Sangat Tidak Setuju 2 2%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang telah diolah.

Dari tabel 4.11 diatas dapat dideskripsikan tanggapan responden tentang pernyataan bahwa kemasan parfum ruangan calpro PT.Hoffmen meningkatkan ketertarikan konsumen untuk membeli produk parfum ruangan calpro, responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 10%, responden yang menyatakan setuju sebesar 30%, responden yang menyatakan cukup setuju sebesar 41%, responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 17%, responden yang menyatakan sangat tidak


(62)

setuju sebesar 2%, Dengan demikian mayoritas yang menyatakan cukup setuju bahwa kemasan parfum ruangan calpro PT.Hoffmen meningkatkan ketertarikan konsumen untuk membeli produk parfum ruangan calpro. Karenak dikemas secara rapih dan menarik.

Tabel 4.12

Tanggapan Responden Mengenai Kemasan Melindungi Parfum Ruangan Calpro PT.Hoffmen

Tanggapan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 12 12%

Setuju 36 36%

Cukup Setuju 43 43%

Tidak Setuju 9 9%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang telah diolah.

Dari tabel 4.12 diatas dapat dideskripsikan tanggapan responden tentang pernyataan bahwa kemasan melindungi parfum ruangan calpro PT.Hoffmen, responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 12%, responden yang menyatakan setuju sebesar 36%, responden yang menyatakan cukup setuju sebesar 43%, responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 9%, responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebesar 0%, Dengan demikian mayoritas yang menyatakan cukup setuju. Dikarenakan kemasan melindungi parfum ruangan calpro PT.Hoffmen.

Analisa deskripsi tentang tanggapan responden mengenai kemasan parfum ruangan calpro PT.Hoffmen dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut.


(63)

Tabel 4.13

Skor Total Tanggapan Responden Mengenai Kemasan

Keterangan Skor Skor

Total

5 4 3 2 1

Kemenarikan Kemasan Parfum Ruangan Calpro PT.Hoffmen

10x5=50 30x4=120 41x3=123 17x2=34 2x1=2 329

Kemasan Melindungi Parfum Ruangan Calpro PT.Hoffmen

12x5=60 36x4=144 43x3=129 9x2=18 0x1=0 351

Jumlah 680

Sumber: Data primer yang telah diolah.

Analisa deskripsi tentang kemasan parfum ruangan calpro PT.Hoffmen dapat dilihat sebagai berikut :

Skor Total Tanggapan Responden Mengenai Kemasan

= 100%

100 x 2 x 5 Kemasan Mengenai Responden Tanggapan Total Skor x

= 100% 1000

680

x


(64)

Tabel 4.14

Pengkategorian Skor Jawaban

Interval Tingkat Intensitas Kriteria 20% - <36% Sangat Tidak Baik

36% - <52% Tidak Baik

52% - <68% Cukup Baik

68% - <84% Baik

84% - <100% Sangat Baik

Sumber: Data primer yang telah diolah.

Dilihat dari tabel 4.14 di atas pernyataan responden mengenai kemasan parfum ruangan calpro PT.Hoffmen International dapat dikatakan cukup baik, karena nilai persentase dari keseluruhan jawaban pernyataan adalah sebesar 68% yang dimana berada pada rentang skor cukup baik yaitu (52% – <68%). Dikarenakan kemasan parfum ruangan calpro cukup menarik dan bisa melindungi parfum ruangan calpro.

3. Label

Tabel 4.15

Tanggapan Responden Mengenai Harga Parfum Ruangan Calpro Terlihat Jelas Pada Label

Tanggapan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 12 12%

Setuju 25 25%

Cukup Setuju 53 53%

Tidak Setuju 9 9%

Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 100 100%


(65)

Dari tabel 4.15 diatas dapat dideskripsikan tanggapan responden tentang pernyataan bahwa harga parfum ruangan calpro PT.Hoffmen terlihat jelas pada label, responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 12%, responden yang menyatakan setuju sebesar 25%, responden yang menyatakan cukup setuju sebesar 53%, responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 9%, responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebesar 1%, Dengan demikian mayoritas yang menyatakan cukup setuju. Dikarenakan harga parfum ruangan calpro PT.Hoffmen terlihat jelas pada label.

Tabel 4.16

Tanggapan Responden Mengenai Cara Penggunaan Parfum Ruangan Calpro Terlihat Jelas Pada Label

Tanggapan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 2 2%

Setuju 37 37%

Cukup Setuju 53 53%

Tidak Setuju 8 8%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang telah diolah.

Dari tabel 4.16 diatas dapat dideskripsikan tanggapan responden tentang pernyataan bahwa penggunaan parfum ruangan calpro PT.Hoffmen terlihat jelas pada lebel, responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 2%, responden yang menyatakan setuju sebesar 37%, responden yang menyatakan cukup setuju sebesar 53%, responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 8%, responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebesar 0%, Dengan demikian mayoritas yang


(66)

menyatakan cukup setuju. Dikarenakan cara penggunaan parfum ruangan calpro PT.Hoffmen terlihat jelas pada label.

Analisa deskripsi tentang tanggapan responden mengenai label parfum ruangan calpro PT.Hoffmen dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut.

Tabel 4.17

Skor Total Tanggapan Responden Mengenai Label

Keterangan Skor Skor

Total

5 4 3 2 1

harga parfum ruangan calpro terlihat

jelas pada lebel

12x5=60 25x4=100 53x3=159 9x2=18 1x1=1 338

penggunaan dan perawatan parfum ruangan calpro terlihat jelas pada lebel

2x5=10 37x4=148 53x3=159 8x2=16 0x1=0 333

Jumlah 671

Sumber: Data primer yang telah diolah.

Analisa deskripsi tentang label parfum ruangan calpro PT.Hoffmen dapat dilihat sebagai berikut :

Skor Total Tanggapan Responden Mengenai Label

= 100%

100 2x x 5 Label Mengenai Responden Tanggapan Total Skor x

= 100% 1000

671

x


(67)

Tabel 4.18

Pengkategorian Skor Jawaban

Interval Tingkat Intensitas Kriteria 20% - <36% Sangat Tidak Baik

36% - <52% Tidak Baik

52% - <68% Cukup Baik

68% - <84% Baik

84% - <100% Sangat Baik

Sumber: Data primer yang telah diolah.

Dilihat dari tabel 4.18 di atas pernyataan responden mengenai kemasan parfum ruangan calpro PT.Hoffmen International dapat dikatakan cukup baik, karena nilai persentase dari keseluruhan jawaban pernyataan adalah sebesar 67,1% yang dimana berada pada rentang skor cukup baik yaitu (52% - <68%). Dikarenakan harga dan penggunaan parfum ruangan calpro terlihat jelas pada lebel.

4. Kualitas

Tabel 4.19

Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Parfum Ruangan Calpro

Tanggapan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 18 18%

Setuju 30 30%

Cukup Setuju 42 42%

Tidak Setuju 10 10%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang telah diolah.

Dari tabel 4.19 diatas dapat dideskripsikan tanggapan responden tentang pernyataan bahwa kualitas dalam parfum ruangan calpro PT.Hoffmen, responden


(68)

yang menyatakan sangat setuju sebesar 18%, responden yang menyatakan setuju sebesar 30%, responden yang menyatakan cukup setuju sebesar 42%, responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 10%, responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebesar 0%, Dengan demikian mayoritas yang menyatakan cukup setuju. Dikarenakan parfum ruagan calpro berkualitas baik dan harumnya tercium cukup lama.

Analisa deskripsi tentang tanggapan responden mengenai kualitas parfum ruangan calpro PT.Hoffmen dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut.

Tabel 4.20

Skor Total Tanggapan Responden Mengenai Kualitas

Keterangan Skor Skor

Total

5 4 3 2 1

Kemudah Penggunaan Produk Dibandingkan Pesaingnya

18x5=90 30x4=120 42x3=126 10x2=20 0x1=0 356

Jumlah 356

Sumber: Data primer yang telah diolah.

Analisa deskripsi tentang kualitas parfum ruangan calpro PT.Hoffmen dapat dilihat sebagai berikut.

Skor Total Tanggapan Responden Mengenai Kualitas

= 100%

100 1x x 5 kualitas Mengenai Responden Tanggapan Total Skor x

= 100% 500

356


(1)

65

Tabel 4.23

Pengkategorian Skor Jawaban

Interval Tingkat Intensitas Kriteria 20% - <36% Sangat Tidak Baik

36% - <52% Tidak Baik

52% - <68% Cukup Baik

68% - <84% Baik

84% - <100% Sangat Baik

Sumber: Data primer yang telah diolah.

Dari perhitungan di atas, terlihat bahwa tanggapan responden mengenai atribut produk parfum ruangan calpro PT.Hoffmen Internetional Cabang Bandung didapat skor sebesar 68,5%. Hal ini menerangkan atribut produk parfum ruangan calpro PT.Hoffmen interntioanal Cabang Bandung adalah baik.


(2)

66 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian dan menganalisis data, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Pelaksanaan atribut atribut produk parfum ruangan calpro PT.Hoffmen yang terdiri dari:

 Merek sudah cukup dikenal oleh konsumen dan merek parfum ruangan calpro selalu menjadi pilihan dalam pembelian.

 Kemasan cukup menarik sehingga tidak terlalu banyak konsumen yang tertarik, sedangkan dengan adanya kemasan dapat melindungi produk Parfum Ruangan Calpro.

 Label cukup terlihat jelas dari pencantuman harga dan cara penggunaanya.

 Kualitas baik karena parfum ruangan calpro harumnya tercium tahan lama.

PT.Hoffmen International berusaha melaksanakan atribut produk dengan sebaik-baiknya untuk dapat menarik perhatian konsumen di tengah ketatnya persaingan bisnis saat ini.


(3)

67

2. Tanggapan responden terhadap pelaksanaan atribut produk dinilai Baik dengan skor 68,5%, karena responden menilai bahwa merek, kemasan, label, dan kualitas dinilai baik, dengan data sebagai berikut :

a. Merek dapat dikatakan baik dilihat dari persentase jawaban konsumen sebesar 69,1% yang diamana berada pada rentang skor baik yaitu 68% - <84%, karena merek parfum ruangan calpro PT.Hoffmen sudah banyak dikenal oleh konsumen dan merek parfum ruangan calpro PT.Hoffmen selalu menjadi pilihan dalam pembelian.

b. Kemasan dapat dikatakan cukup baik dapat dilihat dari persentase jawaban konsumen sebesar 68% dan berada pada rentang skor yaitu 52% - <68% karena Kemasan dari Parfum Ruangan Calpro cukup menarik sehingga tidak terlalu banyak konsumen yang tertarik sedangkan dengan adanya kemasan dapat melindungi produk Parfum Ruangan Calpro.

c. Label dapat dikatakan cukup baik dilihat dari persentase jawaban konsumen sebesar 67,1% dan berada pada rentang skor baik yaitu 52% - <68% , dikarenakan bahwa pencantuman harga dan cara penggunaanya cukup terlihat oleh konsumen.

d. Kualitas dapat dikatakan dinilai baik dengan persentase jawaban konsumen sebesar 71,2% dan berada pada rentang skor baik yaitu 68% -


(4)

68

<84%, dikarenakan bahwa produk parfum ruangan calpro harumnya tercium tahan lama.

5.2Saran

Dari hasil analisis yang dibuat, maka penulis mencoba untuk memberikan beberapa masukan kepada pihak perusahaan berupa saran-saran sebagai pertimbangan dalam Atribut Produk Parfum Ruangan Calpro PT.Hoffmen Iternational Cabang Bandung, antara lain:

 Atribut Produk Parfum Ruangan PT.Hoffmen International Cabang Bandung perlu ditingkatkan agar hasilnya menjadi lebih baik lagi, diantaranya:

a. PT.Hoffmen International perlu memperjelas lagi keterangan-keterangan dalam label karena pencantuman harga dan cara penggunaan tidak terlalu terlihat jelas.

b. Dalam segi kemasan perlu dibuat semenarik mungkin agar konsumen tertarik melihat kemasannya dan konsumen malakukan pembelian parfum ruangan calpro.

c. PT.Hoffmen International harus lebih memperkenalkan Merek lagi agar konsumen lebih mengetahui merek parfum ruangan calpro.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Philip Kotler, p. & Armstrong, G. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran: Edisi Kedelapan

Jilid 2. Terjemahan oleh Damos Sihombing. Jakarta: Erlangga

Handri Dian Wahyudi.,Dosen Jurusan mana jemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.

Djaslim Saladin. 2003. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Unsur Pemasaran. Bandung : CV. Linda Karya

Husein Umar.2002. Metode Penelitian Administrasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Simamora, B. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel, Jakarta: Gramedia pustaka utama

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ketiga. Bandung : Alfabeta

Philip Kotler,., Alih Bahasa Benyamin Molan, 2007, Manajemen Pemasaranedisi 12 jilid 1, Jakarta: PT. Indek Kelompok Gramedia

Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si, 2008, Penelitian Kualitatif Dan Kuanitatif Teori Dan Aplikasi, Unikom, Bandung. PT. IndeksKelompokGramedia


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap Tempat,Tgl Alamat Golongan Darah Agama Jenis Kelamin : : : : : :

Hamzah Koesasih Putra Bandung, 07 Juni 1989

Jl. Raya Rancaekek – Majalaya No. 120 RT/RW 05/06 Kab. Bandung

O Islam Laki-Laki

PENDIDIKAN 1995 - 2001 2001 - 2004 2004 - 2007 2007 - Sekarang

: : : :

SDN I Rancaekek SMPN I Rancaekek SMAN I Rancaekek

Masih tercatat sebagai Mahasiswa Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung